Skip to main content

Mencuri inspirasi di perumahan digital Graha LBI 17

Setelah berjam-jam berhasil mewarnai denah, saatnya menyatroni penghuni di perumahan digital Graha LBI 17. Di dalamnya ada berderetan rumah-rumah digital dengan hiasan khas masing-masing oleh pemiliknya. Dimulai dari rumah milik mahasiswi universitas di Purwokerto, Kakak Afrianti Pratiwi. Rumahnya diberi nama Little Mind, di dalamnya banyak sajian cerita, review, dan curhatan khas mahasiswi, bukan mahasiswa.


Sasaran kedua, ada rumah digital milik blogger yang berKTP dan berdomisili di Sleman. Saat ini masih berstatus jomblo (penting katanya).  Di rumah ini banyak menemukan kisah-kisah menarik tentang opini, review, reportase, uneg-uneg, versi Farid Nugroho yang diangkut dari rumah digitalnya pertamanya di edisipertama.wordpress.com dan beberapa rumah-rumah milik beliau lainnya.

Rumah digital berikutnya yang berdesain minimalis bercat putih hitam dengan lambang Cheese Blog milik Kakak Dini Febia. Di dalam pemilik rumah digital asal Blora ini ada beberapa hiasan pernak-pernik keanggotaan komunitas blogger dan banyak berbicara soal pramuka selain juga tentunya kisah-kisah pribadi atau curhatan dengan citarasa renyah keju...

Berikutnya, mampir sejenak ke rumah digital yang namanya sekilas mengingatkan pada nama besar legend striker nasional....  just kidding. Rumah digital dengan tema desain cat warna dan warni milik Ibu Rindang Yuliani. Seorang sarjana sains yang sedang menikmati proses sebagai seorang istri. Obsesi Ibu Rindang saat ini untuk mendapatkan beasiswanya dan menerbitkan buku pertamanya. Di dalam rumah digital beliau banyak hal-hal menarik seputar brainstorming, buku, perjalanan, gaya hidup, dan banyak lagi yang menyejukkan bagai duduk di taman dengan pohon rindang...

Belum separuh jalan, mampir ke rumah dengan alamat Kidung Kinanthi. Pemiliknya adalah seorang istri rocking wife (tangguh) yang telah berani bermetamorfosa dan saat ini tinggal di Yogyakarta. Yang pasti isi rumah digital milik Ibu asal Lamongan ini sangat lengkap mulai dari kisah cinta, kisah nyata, puisi, info kesehatan, sampai ke masalah parenting. Nice...

Setelah "menyatroni" rumah digital milik Ibu Kidung, ada rumah dengan cat yang hampir serupa, dominasi putih milik Kakak Gilang Galang Galing Gemilang... just kidding. The Real name is Gilang Maulani. dan rumah digitalnya telah dinobatkan sebagai tempat mencurahkan hati di tengah kehidupan yang membosankan dan penuh gelombang... jangan tertipu dengan tag kehidupan yang membosankan karena aneka isi rumah digital Kak Gilang ternyata tidak membosankan dengan gaya dialog sehari-hari.

Di ujung jalan, ada rumah digital yang dari judulnya sudah samar bisa diraba bahwa rumah digital dengan tampilan tanda tangan khas "E" ini banyak bercerita soal Gaya Hidup di era Digitalisasi. Nama pemilik rumah digital ini adalah Ibu Elisa yang juga berasal dari Lamongan sama dengan Ibu Kidung. Meskipun disibukkan dengan kegiatan ibu rumah tangga, beliau masih menyempatkan diri untuk menghiasi rumah digitalnya dan sharing tentang dunia digital. Dan, yang paling menarik adalah kisah sharing beliau diambil dari sudut pandang user experience

Sudah separuh jalan di perumahan Graha LBI 17, saatnya bertandang ke rumah milik Kakak Farhan Abdillah Dalimunthe asal Medan. Dalam rumah milik Farhan ini ada banyak pelajaran yang mungkin bisa bermanfaat bagi para pemilik atau calon pemilik rumah digital seputar SEO ataupun Adsense...

Setelah sejenak ikut kelas blogging-nya kak Fadlimunthe, selanjutnya mampir ke rumah digital kepunyaan Pak Ardian Kusuma. Beliau adalah karyawan dari sebuah universitas di Yogyakarta, dan memiliki hobi yang mungkin bisa bermanfaat sebagai rujukan destinasi bagi para pecinta travelling. Tidak hanya disuguhi aneka foto perjalanan yang sudah meliputi Jawa Tengah atau Timur juga Bali, tapi juga disuguhi dengan Gudeg, Wedang Tahu, lengkap dengan Kopi Klotok.

Selesai menikmati suasana Jogja, kini saatnya musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu..(Maaf terbawa suasana alunan gitar dari target  tetangga rumah sebelah yang mungkin dari Riau). Dan mungkin juga penyuka warna hijau. Meskipun demikian, pemilik rumah digital mungkinblog.com dipastikan adalah Ibu Iva Mairisti. Tidak hanya disuguhi aneka cerita curhatan random atau keindahan pesona travel Kuantan Singingi, tapi juga bisa belajar matematika dari Ibu Iva. Matematika-kimia. Kimia-matematika. Itu alasan mengambil jalur sosial saat ini. Ternyata masih ketemu angka neraca dan rugi-laba akuntansi...

Tapi, meskipun penggiat bidang matematika atau kimia, ternyata tidak selalu menghiasi rumah digital mereka dengan ilmu angka dan rumus. Seperti Ibu Iva, ada juga Ibu Rahmah dari Sulawesi ini yang menggeluti bidang kimiawi, memberi hiasan pada rumah digitalnya dengan aneka kisah pengalaman gaya hidup, parenting, reportase, event, sampai suara hati beliau. Menarik, selain mungkin bisa belajar tentang ion molekul H2O dan CO2, ternyata juga menyediakan sederet menu makanan, mulai coto makasar hingga keripik kentang balado, yang bisa dibaca tapi belum bisa diorder.

Perjalanan panjang melelahkan dan tidak tentu arah akhirnya sampai ke penghuni terakhir, hungerranger. Dari judul pasukan lapar sudah sedikit bisa ditebak hiasan rumah digital milik seorang bapak bergolongan darah A ini seputar pengalaman menikmati aneka food and beverages. Dan, rumah digital beliau tidak bertanggung jawab apabila terjadi rasa lapar berkepanjangan atau efek keroncongan akibat melihat sederet foto-foto makanan dan minuman yang pastinya menggugah selera. 

Area perumahan digital Graha LBI 17 ini ternyata tidak memakai jasa tenaga security. Bebas siapapun keluar-masuk. Para penghuninya pun membiarkan tanpa pagar dan pintu rumah digital mereka selalu terbuka untuk didatangi karena mereka dengan senang hati berbagi cerita yang mungkin bisa menjadi solusi atau inspirasi positif bagi pengunjungnya. 

happy blogwalking...

Comments

  1. Wih, suka dengan denahnya. Asyik kita sekompleks ya. Hihi. Kreatif.

    ReplyDelete
  2. Judulnya unik banget Penghuni Graha LBI 2017.. macam nama perumahan di developer tempat saya kerja ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak lainnya juga bu, Griya, Cipta, Residence,...
      hanya ingin ber-famtasi sejenak .... btw, thx for visit n comment bu

      Delete
  3. Semuanya punya ciri khas masing-masing yaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Kak, sama seperti sidik jari. Tidak ada yang sama satu lainnya :-) thx for visit n comment ;-)

      Delete
  4. wouwww, lengkap neh isi postingan utk peserta LBI 2017.

    ReplyDelete
  5. Replies
    1. iya, biar merata ;-) sukses buat blog-nya juga Pak ;-)

      Delete
  6. Whoaa namaku jadi kayak perlintasan kereta api, panjang, muehehe. Terima kasih reviewnya :)

    ReplyDelete
  7. full profil peserta LBI 2017 ya...
    Semangat ber LBI 2017 hingga akhir musim:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang 1 blog lagi bu, tapi blog-nya aneh. Ngomongin film melulu tapi bahasanya "mabuk", susah... ;-)
      Btw, thx for visit n comment. Sukses buat blog-nya ;-)

      Delete
  8. Ini juaranya pekan 5, ulasan paling lengkap. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menunggu Konsep Pasar Tradisionline

Pasar tradisional sendiri versi penulis tempat bertemunya penjual dan pembeli secara massal (bersamaan). Keberadaannya saat ini menurut penulis mulai "terancam" oleh ekspansi super agresif oleh minimarket yang lebih minimalis dan bersih. Pasar tradisional menurut beberapa sumber artikel yang penulis baca, peranannya masih penting. Meski jaman sudah berganti serba online, namun kedudukan pasar tradisional dari sisi ekonomi maupun sejarah masih dinilai penting untuk dilestarikan. Sedangkan di kota penulis, masih ada banyak pasar tradisional yang hingga kini tetap berdiri. Soal kunjungan ke pasar, terakhir kali ketika masih duduk di bangku SMA. Itupun bukan dalam rangka belanja melainkan diajak teman ambil barang di bedak milik orang tuanya. Picture By wikimapia Apakah ada yang menggunakan blog atau website dan media sosial untuk mempromosikan? - ini menarik bila dibuat ide. Penulis melihat contoh Lazada. Penulis juga pernah bertransaksi di sana. Dan,

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

Berry Hitam

Asal mula aktivitas blog dimulai sebagai dokumentasi pribadi tentang pesan dan kesan yang ditangkap ketika sedang menonton film. Blog ini diolah dari sebuah handphone yang sekarang sudah dianggap jadul yaitu Blackberry 9320. 90% blog (postingan) dibuat melalui BB ini. Sisanya 10% pengaturan template, penambahan foto dan aksesoris blog lainnya terpaksa menggunakan PC. Meski tergolong jadul , fungsi dan kinerja Blackberry 9320 ini ternyata cukup hemat (dibandingkan dengan sistem paket ala Android-Iphone juga Iuran modem rumahan), ampuh, dan mantap. Selain untuk aktivitas menulis blog, hingga saat ini fungsi komunikasi masih terbilang lancar, (** meski hanya sebatas sms .) Untuk media browsing (mencari data via website) belum ada kendala untuk akses ke website (**yang ringan). Mengupdate berita terkini juga bisa lewat aplikasi Twitter. (**Aplikasi Twitter di BB ini masih hanya tulisan dan foto, tapi sudah cukup bermanfaat.) Untuk keperluan download sejauh in

Saatnya pelajar perlu menulis blog

Setelah dinyatakan lulus beberapa minggu lalu sebagai pelajar, penulis merasa perlu dibudidayakan blog di kalangan pelajar, karena sebagai mantan pelajar tentu penulis punya pengalaman dan beberapa alasan - Sebagai media untuk berbagi. Berhubung masuk di jurusan IPS karena menghindari angka dan rumus fisika, ternyata masih harus bertemu dengan Kas dan Neraca yang terasa seperti Neraka . Rumitnya memang kuadrat. Ini perlu diberdayakan jenis blog yang khusus membahas mata pelajaran Akuntansi (Atau matematika. Atau fisika, kimia, biologi. Bisa juga geografi atau sosiologi.) Ini penting. Tentunya sang penulis harus dari kalangan pelajar agar bahasa penyampaiannya mudah dipahami. Selain itu, agar tugas dapat dikerjakan secara lancar tanpa harus mengandalkan teman yang pintar sebagai dewi penolong. - Sebagai media pengingat. Pengalaman pribadi penulis yang baru saja lulus SMA, rasanya sulit sekali mengingat kejadian demi kejadian indah yang terjadi selama masa SMA. Contohnya, saat

Ucapan khas "...jangan lupa oleh-olehnya.."

Saat kita berpergian (liburan) salah satu hal yang "wajib" dibawa kembali (khususnya bagi rekan atau tetangga) adalah buah tangan / oleh-oleh. Di kota ini, ada banyak oleh-oleh khas kota. Mulai dari apel, dari apel itu juga ada minuman sari apel, juga ada kripik apel, strudel, juga ada kripik tempe. Sayangnya, tidak bisa berkomentar banyak karena tidak pernah mencicipi. Tapi, dari sekian banyak oleh-oleh khas dari kota ini, ada satu yang pernah penulis cicipi langsung. Yaitu pia mangkok. Sumber : olx.co.id Soal sejarah mengapa disebut pia bisa dilihat di sini .Untuk harga, penulis tidak bisa update harga terbaru. Varian rasa, sepertinya lima rasa. Segi rasa, menurut penulis relatif karena setiap orang punya penilaian sendiri. Tapi kalau ditanya soal rasa favorit, bagi penulis rasa favorit adalah keju. Apalagi kalau dimakan sambil ngopi pada sore hari sembari menikmati film favorit wahhh ..... jangan ditanya, penulis saja belum pernah seperti itu... Sal

Kreatifitas di ladang digital

Ada 2 orang yang berusia dewasa sedang mencari pekerjaan. Bersaing dengan para fresh graduate, mereka nekat mengikuti interview video call dengan bagian HRD sebuah perusahaan dengan lokasi markas warna-warni khas Google. - The Internship Di tempat lain ada seorang pemuda yang bertengkar dengan kekasihnya lalu pulang menuju kamar asramanya. Sedangkan teman-teman sebayanya sedang berpesta menikmati masa muda. Jendela kamar menjadi aneka coretan rumus coding dasar dari sebuah website Facebook. - The Social Network   source : image google.com Itu adalah 2 film yang menceritakan bagaimana bisnis startup online berubah menjadi raksasa dalam dunia internet. Dulu mungkin tidak terasa manfaatnya, tapi kini menjadi fitur penting dalam kehidupan digital. Versi lokal sepertinya tidak mau kalah kreatif dengan versi interlokal. Bisnis startup semakin dikembangkan bukan saja mempermudahkan segala sesuatu tapi juga membuka peluang wirausaha bagi siapapun. Bukalapak , tokopedia ,

Temukan "mengapa" dulu, baru menikmati cara "bagaimana"

Salah satu blogger yang cukup diakui secara internasional adalah Jeff Bullas setidaknya demikian info yang ditampilkan lewat web jeffbullas.com. Tampilan: Menggunakan CMS wordpress yang sedang umum. Cukup "ramai" tampilannya. Banyak menu pop-up yang tiba-tiba muncul. Patokan penulis kecepatan loading (versi mobile) itu penting. Bila ditinjau dari segi kecepatan loading , versi penulis dengan handphone tipe lama, cukup berat dipengaruhi juga lokasi serta koneksi tentunya. Hasil dari Google Page Insight juga menunjukkan (masih) "Merah" untuk versi mobile dan desktop. Sepertinya juga web Jeff Bullas ini belum tersedia versi mobile. screenshot jeffbullas.com Isi: Dari website ini akan tahu siapa Jeff Bullas ini. Beliau adalah seorang blogger, penulis buku, serta pembicara yang mengkhususkan diri pada bidang Social Media Marketing. Prestasi yang diraih oleh seorang Jeff Bullas telah diiakui oleh media kenamaan internasional, antara lain:

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

Sekilas Single Elek Yo Wes Band

Jadi begini, ceritanya lagi menggarap proyek rekaman single terbaru dari side project Elek Yo Wes Band. Merupakan cikal bakal dari band SMA (Band Dino dan Band Kapok) yang tidak pernah terbentuk. Elek Yo Wes Band ini fokus spesialis pada instrumental rock lagu-lagu cover hits macaknegara. Saat ini sedang tidak serius menggarap lagu cover berjudul Withing Ora Without You (aslinya With Or Without You by U2). Alasan memilih lagu ini karena melodinya gampang, easy listening , dan emosional. Chord nya main di D - A - Bm - G dari awal sampai kapan, terserah. Dan, saat ini sedang memasuki tahap akhir mastering, ancur-ing, spooring, sekaligus balancing. Menggunakan program Fruity Loops. Memakai Sytrus Grand Piano, Sytrus Music Box, Sytrus Bass Deep 2, Rythm Gitar Tremolo, Drum Breaker dan Lead gitar pakai Power Slayer. Proses rekaman ini memakan waktu cukup lama, 3 jam 24 menit. Dan menghasilkan satu track Withing Or Without You ini sepanjang 9 menit lebih (rekor single cover

Atraksi Kota Biru

Bicara soal agenda kota sebenarnya penulis kurang begitu update. Hanya sekilas membaca info-info nya di sosial media. Soal agenda dalam kota, penulis memakai dua acuan website sebagai dasar info nya, yaitu halomalang.com dan malang.go.id khususnya budpar (dinas budaya pariwisata). Di sana ada banyak info acara dalam kota terbaru yang akan datang (halomalang) dan liputan acara yang telah berlangsung (budpar). source : budpar.malang.go.id Yang paling sering berkesan adalah setiap acara kirab/karnival. Biasanya parade budaya atau karnival kendaraan hias. Berkesan karena sedikit lebih "ramai" dibicarakan seputar info lalu-lintas khususnya sebelum hari H. Dan, menurut sumber yang daerah kediamannya sering dilewati acara kirab budaya, acaranya cukup meriah dan mendapat respon positif terbukti dengan antusias warga yang rela berdiri berlama-lama melihat parade hingga barisan terakhir, meski kalau hujan biasanya menimbulkan rasa haru karena melihat peserta dengan make