Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Everyone is kungfu fighter

That's nice.... Film ketiga dari seri KungFu Panda. Untuk seri ketiga ini, pendapat Movielitas masih tetap keren. Tapi, Movielitas lebih prioritas tentang teknologi dan pesan moral di dalam film ini. Karena dari sisi alur cerita, Movielitas lebih memilih Kungfu Panda seri original atau perdana-nya. Disini terasa lebih kompleks dan lebih imajinatif dengan penambahan karakter Kai, Li (ayah kandung Po), dan banyak lagi dari kampoeng Panda. Inti masalah dari petualangan Po sebagai Dragon Warrior disini kurang lebih juga "kembali" ke selera asal (seri pertama). Ada kemunculan Oogway sang guru besar yang bijak. Lagi-lagi, Po mengalami krisis gagal paham dan krisis percaya diri ketika didapuk untuk mengajarkan kungfu. Dari kualitas humor, lumayan menghibur dengan tingkah pola sosok panda yang menggemaskan kemudian ditambah bumbu humor lainnya dari sekampung panda yang senada seperti Po. Soal teknologi. Speechless . Awesome . Luar biasa. Halus. Teduh.

Mitos reinkarnasi cinta

Film ini adalah film milik Jackie Chan yang masuk dalam kategori berat dari segi cerita. Jarang terjadi, umumnya gaya film Jackie rasanya ringan gampang dicerna. Ada lebih dari dua kali mencoba menyimak film ini, jatuh-jatuhnya memang berat. Mungkin karena faktor ada dua kisah yang dijalankan secara bergantian dalam satu film. Disini Jackie berperan sebagai Jack seorang arkeolog yang mempunyai misi mencari barang kuno yang dipercaya memiliki "kekuatan" untuk dieksploitasi di jaman modern. Di sela-sela fungsinya sebagai arkeolog, Jack mengalami penglihatan mimpi seputar jati dirinya pada masa lalu sebagai Jenderal Meng Yi. Akhirnya film berjalan dinamis dengan gaya ganti-ganti setting waktu. Jaman kerajaan berpindah ke jaman modern, berpindah lagi ke jaman kerajaan, lalu balik lagi ke modern. Yang paling berat untuk Movielitas adalah apa yang dipermasalahkan dalam kisah seputar kehidupan sang Jenderal Meng Yi, karena rasanya sulit mengenali karakter dengan paka

Penilaian yang keliru ke tetangga

Film yang kurang lebih se-lini dengan gaya Disturbia . Akibat terlalu ingin tahu urusan tetangga, akhirnya jadi runyam sendiri. Bedanya, pihak "lakon" disini tidak sepenuhnya karakter baik. Namun, rasa penasarannya terhadap perilaku tetangga rumah, berakibat fatal. Keseluruhan, film yang menampilkan drama kriminal dengan gaya standard saja. Tidak terlalu rumit dalam menyajikan konflik. The Neighbor (2016) - 6/10

Prank Gone Wrong

Film yang berat tapi menarik. Based on true events . Ini menarik-nya. Menceritakan tentang eksperimen nyata, yang berbuntut keliru. Yang memberatkan adalah sulitnya menemukan maksud dan tujuan eksperimen yang dilakukan oleh seorang profesor di kampus Stanford ini. ***Setidaknya kesulitan ini untuk Movielitas. Versi Movielitas, eksperimen yang dilakukan ini memang di luar zona umum. Melemparkan "lowongan kerja" bermain simulasi penjara dengan upah 15 Dollar per hari sebagai tahanan dan sipir. Bila diruntun akhirnya ditemukan sederhana akar masalahnya, yaitu mengapa ada orang yang bersedia dijadikan kelinci percobaan untuk dipenjara tanpa sebuah kasus hukum dan tanpa didampingi pengacara. Jawabannya adalah uang. Demi uang, rela melakukan apapun dan menjadi apapun. Tapi, tetap ada hal yang bisa dijadikan pelajaran dari kisah eksperimen oleh Prof.Philip Zimbardo ini yaitu tentang jenis-jenis psikologi manusia. Ada jenis superior, ketika diberi kewenangan berla

Tak akan lari melawan sekawanan tamu liar

Film genre ini paling ringan ditonton. Tidak terlalu rumit. Simple. Dari awal, sudah "diberitahu", pihak mana yang berdiri sebagai lakon, dan mana yang berdiri sebagai musuh. Dan seperti terlihat di poster pun, juga sudah dapat ditebak siapa musuhnya. Alhasil, hanya menunggu kapan dan seperti apa gaya horor survival yang menampilkan keluarga kecil hidup di tengah hutan dan mendapatkan sekawanan "tamu" liar. Dan, tidak ada kejutan twist . Bisa ditebak, arah sekaligus endingnya. Yang menarik perhatian buat penulis adalah alam pemandangannya . Australia. Keren . Membayangkan hidup seperti keluarga kecil di film ini, di satu sisi memang "menyiksa", apabila tanpa jaringan sinyal komunikasi, listrik, air, parahnya lagi tidak ada toko kelontong yang menjual rokok. Seramnya, apabila ada "tamu" liar seperti di dalam cerita. Di sisi lain, pasti mengagumkan. Menyegarkan mata dan pikiran. Bebas polusi dan hiruk pikuk suara bising knalpot

Look Who's Back

Film dari negara Jerman yang beraliran komedi. Komedi yang diangkat adalah seputar tokoh yang dulu pernah berkuasa dan ditakuti, Adolf Hitler, tiba-tiba terbangun di sebuah taman pada tahun 2014. Film ini memiliki rating menarik, hanya saja bukan selera penulis. Terutama pada alur ceritanya. Sesi awal, saat pertama kehadiran dan kebingungan Hitler berada di era 2014, memang terasa kocak. Tapi, semakin ke dalam semakin datar. Mungkin karena faktor topik bahasannya adalah seputar pemikiran politik Hitler. Hitler disini digambarkan menjadi viral setelah salah seorang jurnalis meng-upload video ke website "ala" Youtube dan ditonton jutaan pemirsa. Lalu, sosok Hitler disini berubah menjadi artis televisi. Konflik Hitler Modern yang diangkat menjadi tercampur dengan konflik jurnalis. Keseluruhan, menarik di awal saja . Er Ist Wieder Da (2015) - 6/10

Menjemput impian menggapai awan

Banyak yang menarik dari kisah dalam film garapan sutradara Robert Zemeckis ini. Yang utama, kisah yang diangkat adalah kisah nyata akrobatik yang terjadi pada tahun 1974, tepatnya di pembangunan menara World Trade Center, Philippe Petit melancarkan aksi "kudeta" dengan berjalan dari menara 1 WTC ke menara 2. Dan Philippe melakukan aksinya di atas kawat di puncak menara. Gaya ceritanya unik. Santai dengan teknologi visual berkelas. Gaya pergerakan kamera dan pengambilan gambarnya juga bagus sekali. Keren. Sekilas musik score-nya seperti Ocean Eleven ... Disini berlaku hukum alam, journey is everything not destination . Berakrobatik di antara 2 gedung tinggi, entah dengan ijin resmi ataupun tidak, tentu sudah pasti menegangkan. Namun, justru poin yang menonjol atau porsi cerita terbesar di film ini adalah perjalanan Philipe menuju "kudeta"-nya. Dan, akrobatik ala Philippe Petit ini dilakukan tanpa ijin resmi atau ilegal. Banyak hal yang ingin disampa

Terbang "tinggi" di sekolah tinggi

Tobias Hammel, atau akrab dipanggil Toby, adalah remaja rata-rata yang mendapat keberuntungan beasiswa untuk melanjutkan belajar di sekolah favorit. Namun, kesempatan itu justru terbuang sia-sia saat Toby mengenal manisnya dunia usaha narkotika. Film ini satu gaya dengan American Gangster-nya Denzel Washington . Mencari "barang" hingga ke luar Amerika untuk kemudian diolah dan dijual di dalam Amerika. Mungkin, ini adalah versi anak sekolah-nya American Gangster. Apa yang dilakukan Toby hampir sama dengan karakter Frank Lucas di American Gangster. Toby pun harus ke Kolombia untuk mencari "barang" lalu dibawa ke Amerika untuk diolah dan dijual ke pelajar. Begitu pula soal tema, film ini juga berdasarkan kisah nyata yang terjadi di tahun 80an. Menurut film ini, skala kriminalitas nya cukup berpengaruh saat itu. Pesan moral dari film garapan sutradara Joseph Castelo ini sudah cukup jelas tentunya. Semua akan ada waktunya. Mungkin sesaat saja "ti

Kehilangan masa lalu yang menggairahkan

24++ Warning! Film drama eksotis level tinggi. Hot . Vulgar . Sarat adegan dewasa. Berkisah tentang cinta segitiga. Antara Murphy, Electra, dan Omi. (Beruntung sekali si Murphy...). Ceritanya Murphy menjalin hubungan dengan Electra, dan akibat ingin mencoba "bermain api fantasi trisum (baca: threesome )", berakhir dengan "kebobolan". Murphy harus bertanggung jawab atas kejantanannya menghampiri sekaligus menghamili Omi. Akhirnya hubungan Murphy dengan Electra kandas di jalan. Alur ceritanya bila diperhatikan memakai konsep segitiga terbalik. Dimulai dari konflik akibat kemudian memanggil masa lalu (sebab). Kisah masa lalu Murphy pun dibuat mengerucut dari "panas"nya ronde demi ronde babak di atas ranjang sampai ke perkenalan mereka. Dari sisi drama, biasa saja. Konsep adegan panasnya, digarap sangat artistik dan menarik. Tidak kasar seperti genre hardcore tapi juga tidak "malu-malu" seperti softcore . Imbang. Cocok buat referen

Nasib cinta yang paling indah

Sajian film Mandarin yang mengusung tema komedi romantis. Yang dibuat komedi adalah alur kisahnya yang penuh kekonyolan. Berkisah tentang seorang pria, Xia Luo, yang menyimpan cinta kepada sosok Yuan Hua. Meskipun telah beristri satu, Xia Luo nekat datang ke acara pernikahan Yuan Hua dan siap menyatakan cinta. Sayang niatnya itu terhalang oleh kehadiran sang istri tercinta dan mereka pun kejar-kejaran hingga Xia Luo pingsan di toilet. Dan, ketika terbangun......Xia Luo berada di tahun 1997. Sisi romantis film ini, yang sepertinya juga menjadi pesan moral utama, adalah sehebat apapun memberontak terhadap nasib cinta, bisa jadi itu merupakan yang terbaik. Dan, Xia Luo disini bisa dikatakan sebagai karakter pria yang beruntung memiliki istri se-garang Ma Dongmei. Meskipun karakter istri, Ma Dongmei, ini digambarkan "menyeramkan", tapi dibalik itu ada pengorbanan besar demi sang suami. Keseluruhan, menghibur dengan kekonyolan yang disajikan. Memiliki pesan moral y

Nafas yang tertimbun beton

Sebelumnya ada film yang bertemakan sama dengan film garapan sutradara Oliver Stone ini yaitu 9/11 garapan duo bersaudara, Jules dan Gedeon Naudet . Secara singkat, jika dilihat dari sisi dramatis tentunya garapan Oliver Stone jauh lebih baik. Tapi jika dilihat dari kualitas, justru film garapan sutradara yang notabene tidak "sebesar" Oliver Stone di dunia Hollywood, malah berkualitas dan lebih emosional. Film 9/11 keseluruhan terjadi karena kebetulan. Tujuan dari sutradara Jules dan Gedeon semata hanya ingin mendokumentasikan perjalanan seorang Tony, sang pemadam kebakaran baru ( proby ) di kota New York. Dan, dokumentasi tersebut berisi hal-hal ringan yang dialami oleh seorang pemadam kebakaran sehari-hari sambil menunggu satu kebakaran pertama yang akan dialami oleh Tony. Dan, "kebakaran" pertama bagi Tony sebagai pemadam kebakaran kota New York adalah tragedi 11 September. Unsricpted . Sepertinya ini merupakan keunggulan film 9/11 dibandingka

Ruang tua yang tak bisa lepas untuk dikenang

Morgan Freeman, menjadi alasan pertama memilih film ini untuk disimak hingga credit end-nya. Morgan Freeman adalah salah satu dari sekian aktor yang menjadi favorit. Memiliki kharisma tersendiri di setiap film-nya, dan berwibawa terutama di karakter peran yang "berpangkat" atau bertemakan militer. Tidak semua film dengan nama Morgan Freeman di dalamnya itu bagus, tapi karena sudah menjadi favorit, rasanya seperti ada dorongan untuk menonton apapun genre-nya. Disini Morgan Freeman berduel akting dengan Diane Keaton. Dan, film ini merupakan panggung bagi mereka berdua. Perang akting antara Morgan dan Diane mampu membawakan suasana kehidupan sehari-hari sepasang suami-istri yang hidup bersama puluhan tahun. Isi ceritanya begitu sederhana sesuai dengan gambaran kehidupan sepasang suami-istri yang berusia lanjut ini. Mereka sedang galau menentukan pilihan hunian untuk masa depan mereka. Sepanjang film hanya bercerita detik-detik keputusan menjual apartemen "mewah&

Kebingungan dalam menentukan arah kelamin

Film ini mengambil latar belakang kehidupan di negara Denmark pada tahun 1920an. Menyorot kehidupan sepasang suami istri yang sama-sama mencintai dunia seni lukis. Berisi kisah kehidupan nyata (biografi) dari seorang pria, bernama Einar Wegener yang unik sekaligus penuh dilema. Pada satu titik dalam kehidupannya, Einar merasakan kebingungan jati diri meskipun telah menikah dengan Gerda. Ada kepribadian lain yang muncul dari dalam diri Einar dan secara sadar Einar pun memainkan dua peran jati diri berbeda dalam kehidupannya. Lili, adalah jati diri lain yang disandang oleh Einar. Dan, dalam beberapa kali sosok Lili ini menjadi model lukisan bagi Gerda. Di luar dugaan, justru lukisan dengan model Lili mendapat respon bagus di mata kalangan pecinta seni lukis. Di satu sisi, Gerda harus berjuang untuk "menghentikan" peran perempuan Lili yang terlanjur merasuk dalam jiwa suaminya. Einar, yang kemudian berganti nama dengan Lili Elbe tercatat dalam sejarah dunia medis

Friend with benefits?

Sajian hiburan drama romantis yang menceritakan tentang hubungan tanpa status antara pria dan wanita. Tidak ada yang memulai tak ada yang mengakhiri. Hubungan mereka hanya sebatas seks dan fun. Indah kan? Tapi, seperti pepatah lama bilang, (sekaligus mungkin menjadi pesan dari film ini), cinta tumbuh karena terbiasa, akhirnya... (Bisa ditebak). Jenis komedinya ringan-ringan saja. Begitu juga dengan alur ceritanya yang tidak terlalu berat dengan konflik cinta. Overall, lumayan buat hiburan liburan. No String Attached (2011) - 6/10

Membangkitkan yang telah mati itu berbahaya

Lazarus yang penulis tahu kisahnya adalah orang yang pernah mengalami keajaiban bangkit dari kematian. Dan, kisah Lazarus tersebut menjadi dasar tema film ini. Bedanya disini tidak membicarakan tentang sebuah mukjizat, justru petaka. Berkisah tentang sekelompok ilmuwan yang sedang melakukan riset tentang membawa kembali pasien koma ke kehidupan. Dan, salah satu risetnya membuahkan hasil pada seekor anjing mati. Selanjutnya, karena kesalahan teknis salah satu dari mereka justru meninggal dunia dan dicoba untuk dihidupkan kembali. Dari nama di belakang layar ada Blumhouse yang memang kerap kali menjadi produsen film-film bergenre horor. Dan, memiliki ciri khas tersendiri di setiap karya horor-nya. Salah satunya adalah adegan andalan dengan mengejutkan tiba-tiba yang berdentam diringi musik keras. Dari alur ceritanya sendiri, tidak ada yang istimewa. Berikut dengan gaya horor-nya yang masih terasa umum. Twist manis yang coba diletakkan akhir, kurang banyak membantu. The

Peluang bisnis di malam hari

Kesan pertama menonton film ini, bagus. Faktornya antara lain ada sang aktor Jake Gyllenhaal yang tampil menarik dengan karakter Lou Bloom. Tak hanya soal akting yang berkualitas disini, tapi juga terlihat Jake mendalami peran Lou Bloom disini dengan mengubah postur fisiknya. Penulis pertama kali justru mengenal nama Jake Gyllenhaal di Jarhead dimana karena bertemakan tentang dunia militer, fisik Jake saat itu terlihat atletis. Tidak kalah dengan gaya Christian Bale yang juga totalitas dalam mendalami peran dalam film. Urusan soal alur cerita, tidak terlalu berat dan rumit. Mengalir dengan sederhana saja. Dari sudut latar belakang cerita, film ini sebenarnya memiliki pesan moral yang bagus tentang semangat wirausaha melalui sosok Lou Bloom. Lou Bloom digambarkan sebagai sosok yang serius, mandiri, dan cerdas. Mampu melihat peluang usaha lalu berjuang untuk itu. Tapi, yang menjadi dilema kemudian adalah cara yang ditempuh Lou untuk sukses ber-wirausaha. Karir Lou di

Teknologi untuk kemajuan

Akhir-akhir ini sedang dihebohkan dengan maraknya transportasi berbasis online. Ada pihak pro dan juga kontra tentang keberadaan fenomena transportasi basis online seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Dan, penulis memilih tidak pro juga tidak kontra, karena memang belum pernah meng-install apalagi memakai jasa transportasi berbasis online ini. Meskipun belum pernah memakai jasa transportasi berbasis online, pastinya di sekitaran juga di sosial media, ada cerita-cerita plus minusnya. Dari sudut pandang user (pengguna) secara umum nyaman (khususnya untuk basis kendaraan beroda empat), gaul-keren-kekinian (untuk kaum pengikut trend), menghemat waktu (untuk pemesan makanan). Dari sudut pandang driver (pemilik kendaraan), bonusnya lumayan (katanya). Apabila ada tips (uang tambahan) semakin lumayan. Tapi, untuk antri di warung-warung kekinian (pesan makanan), ini butuh ekstra kesabaran. Sedangkan sudut pribadi, adanya fenomena ini cukup positif sejauh ini. Kare

15 Juli

Nice movie. Great drama here. Keren. Sajian drama dengan citarasa manis legit. Berkisah tentang pria dan wanita, Dexter dan Emma, yang dipertemukan di tahun 1988. Mereka lulus sekolah. Mereka tidur bersama lalu berpisah dengan janji tetap berteman. Film kemudian berjalan dari tahun ke tahun secara terpisah. Dexter memiliki jalan hidup berliku naik-turun. Mencicipi dunia percintaan dengan beberapa wanita. Sempat berkarir di dunia selebrtiti dan terkenal. Bahkan sudah berumah tangga dan memiliki seorang anak. Di jalan cerita yang lain, Emma pun sibuk berkarir. Mulai dari pramusaji restoran yang unik dan keren (penulis suka sekali dengan gaya restorannya). Lalu menjadi guru dan penulis novel. Sama hal-nya dengan Dexter, Emma pun sempat menjalin hubungan dengan pria lain bahkan sempat hidup bersama dengan seorang artis komedi stand-up. Meski sibuk berkarir, Emma dan Dexter tetap menjalin komunikasi. Dan perlu 15 tahun akhirnya mereka mencapai jenjang sebuah pernikaha

USS Tiger Shark yang terkutuk

Film ini termasuk salah satu film yang cukup berkesan meskipun rating internasional-nya biasa saja. Penulis suka dengan gaya horornya. Ada beberapa adegan horor yang menurut penulis bagus dan pas dengan situasi cerita di kapal selam. Namun, untuk bagian latar belakang masalah-nya kurang begitu mengerti. Sejauh yang bisa penulis tangkap persoalan di dalam kapal selam tersebut bermuara dari adu argumen soal sasaran lawan perang yang berujung pada kudeta lokal. Keseluruhan, film drama misteri yang menarik dari sisi misteri horor-nya. Below (2002) - 6/10

Bahkan makhluk luar angkasa pun tahu arti kejujuran

Ketika film ini dibuka dengan lambang khas Columbia Pictures ada penilaian tersendiri ke aktor Stephen Chow. Ternyata, ada aktor Asia yang tidak hanya bermain sebagai pemeran utama dalam film Hollywood atau menjadi sutradara. Stephen Chow bahkan dipercaya sebagai sutradara sekaligus aktor disini. Ekpektasi awal film ini akan sejajar terutama dalam kualitas komedi-nya dengan Shaolin Soccer atau Kungfu Hustle yang juga menembus Hollywood. Namun, kurang begitu tepat sasaran. Film ini lebih terasa drama. Ada komedi pastinya tapi kurang seheboh Shaolin Soccer ataupun Kungfu Hustle . Beberapa gaya pengambilan gambar serta efek-efek visual yang dipakai untuk menciptakan komedi, masih mirip-mirip dengan Shaolin ataupun Kungfu Hustle. Demikian juga dengan beberapa aktor yang ditampilkan juga masih sama. Perbedaannya adalah Stephen disini tidak sebagai pemeran utama atau setidaknya porsi penampilannya tidak besar. Melainkan bintang cilik saat itu, Xu Jiao, yang menjadi karak

Anak kecil yang diburu FBI

Kalau dilihat dari poster-nya memang membuat penasaran dengan isi film. Lalu, selain gambar poster, ada nama besar Kirsten Dunst yang ikut bermain di dalamnya. Namun, hasilnya sedikit mengecewakan. Seperti yang tertera di posternya, ada spoiler sedikit tentang tema film yaitu sci-fi. Tentu saja ceritanya mengandung unsur-unsur galaksi, luar angkasa, dan sejenisnya. Yang mengecewakan adalah dari segi cerita kurang begitu kuat. Tidak ada emosi apa-apa. Datar-datar saja. Kisah pelarian seorang ayah dan anaknya, yang memiliki kemampuan khusus telematika hingga mampu menembus kode algoritma rahasia negara, seharusnya menjadi bagian inti cerita yang menegangkan tapi jatuhnya terasa biasa saja. Selain alur cerita yang datar, juga tidak ada twist semakin melengkapi gaya film ini menjadi film sci-fi standard saja. Salah satu unsur umum film sci-fi adalah permainan teknologi animasi visual efek. Disini pun dipakai, akan tetapi tidak banyak juga tidak terlalu megah sekali. End

Kalang kabut bersama pembunuh berhidung badut

Sebuah sajian film yang berisi cerita drama romantis komedi dicampur aksi laga. Tapi sepertinya campurannya kurang begitu pas, terutama dari sisi karakter Martha yang mendapati dirinya jatuh cinta kepada seorang pembunuh profesional. Penampilan karakter Martha disini seperti tidak terlalu "terkejut" juga tidak "takut" saat mengetahui pacar barunya, Francis, adalah seorang pembunuh. Bahkan karakter Martha ini langsung dengan secepat kilat menguasai teknik laga setelah berkenalan dengan Francis. Alur ceritanya, bila digambarkan berbentuk segitiga yang mengelilingi karakter Francis sebagai poros. Ada tiga pihak yang terkait, yaitu karakter Martha, lalu mantan rekan kerja, dan segerombolan penjahat. Semua pihak dihubungkan dengan keberadaan Francis. Kurang simple. Dari sisi komedi, mungkin akan lebih terasa kalau semua bermain dengan aksen komedi. Disini yang didaulat sebagai pembangkit komedi hanya karakter Francis yang notabene adalah profesional hitma

Warna warninya salah satu perampokan besar dalam sejarah

Yang membuat penulis penasaran awalnya tentu saja nama Zach di dalamnya. Lalu, kejutannya adalah based on true event. Kisah yang diceritakan disini adalah kisah nyata tentang pencurian uang yang nominalnya termasuk dalam kategori bersejarah dalam kasus pencurian yang pernah terjadi di Amerika. Uniknya mungkin kisah nyata yang serius ternyata ditampilkan ke dalam bentuk komedi. Dan, hal lain yang mencuri perhatian adalah tampilannya yang bila diperhatikan seksama penuh warna-warni cerah. Dari segi alur cerita, lumayan bisa diikuti. Komedinya cukup menghibur dengan duet Owen Wilson dan kekonyolan khas ala Zach. Keseluruhan, menghibur dan kejutan terakhir adalah karakter utama (sang pelaku nyata dalam kasus pencurian ini) yang diperankan oleh Zach ternyata ikut berperan di belakang layar. Masterminds (2016) - 6/10

Bukanlah uang melainkan pengakuan dan permintaan maaf

Dari awal penulis suka gaya film drama ini. Alasannya simple, based on true story . Lalu, John Travolta juga menjadi salah satu unsur pendukungnya. Dan, ada salah satu quote dalam narasi film, lawsuits are war... Ya film ini layaknya film drama peperangan tanpa di medan perang, melainkan peperangan dalam ranah hukum. Menarik tapi sayangnya agak "susah" mencerna bahasa hukum di sana. Rumit untuk ukuran awam ini. Yang pasti, penulis suka gaya John Travolta. Lalu, ada lagi...Robert Duvall. Entah mengapa, tapi bagi penulis penampilan akting Robert Duvall sebagai pihak oposisi dari Travolta sangat luar biasa. Keren. Mereka mampu menciptakan suasana perang tanpa memanggul senjata api. Nice . Satu hal yang penulis kurang sreg. Alur ceritanya memang berjalan klimaks, tentang seorang pengacara dari firma hukum berskala "kecil" yang sukses dan menjadi kaya, harus jatuh bangkrut karena membela kebenaran. Tapi, justru antiklimaks di sisi penghabisan. Tidak ada p

Superhero berbaju merah pernak-pernik Hello Kitty

Menurut sumber yang biasa penulis pakai, karakter dalam film ini sebenarnya sudah pernah muncul di film superhero lainnya. Dan, kali ini berkesempatan untuk tampil dengan panggung sendiri. Dari segi tampilan, fresh absolute . Berbeda dengan gaya superhero secara umum. Tidak ada kesan "terlalu serius" untuk karakter Deadpool yang memang salah satu senjata utamanya adalah jokes . Kocak. Tampilan segar lainnya datang dari efek-efek film dan aksi laga yang memang khas canggih Hollywood. Lalu, tidak ketinggalan unsur musiknya yang memang "aneh" bila dipasangkan di film kelas superhero, tapi sebenarnya masih bisa "masuk" dan segar. Dari segi alur cerita, tidak berat. Dan, bila disimak hingga akhir bahkan diulangi untuk kedua kalinya, sebenarnya simple saja. Sisi konten komedi yang ditampilkan, memang sepertinya hanya untuk kalangan dewasa. Lalu, beberapa aksi laga juga tampil dengan level sadis yang kurang cocok untuk dilihat bawah umur.

Dark Scientist

Yang paling membuat penasaran saat searching dan mendapatkan sekilas info film ini adalah nama Liam Neeson dan Sam Riami. Setelah terjawab rasa penasaran itu hasilnya adalah klasik. Meskipun sekilas judulnya seperti judul-judul superhero, tapi (sepertinya) tidak ada unsur superhero di dalamnya. Hanya saja tetap ada unsur kostum khas. Meskipun menurut data diklaim bahwa film ini adalah film karakter superhero yang diciptakan oleh Sam Riami sendiri, tapi kurang begitu menonjol citarasa-nya. Yang paling menonjol "kekuatan" dari superhero, bertopeng kain perban karena kerusakan wajah, ini adalah ilmuwan. Selebihnya untuk urusan kekuatan fisik atau kemampuan bertarung, malah kurang begitu menonjol jika dibandingkan seperti karakter Liam di Taken. Untuk urusan "kain perban", ada hal sedikit yang menarik perhatian penulis. Bentuk luka yang "dimiliki" oleh karakter Harvey Dent di The Dark Knight, ternyata sudah dipakai di jaman 90an. Bentuk luka

Drama bencana terjebak dalam terowongan

Film lawas yang dulu pernah penulis tahu, namun belum punya kesempatan menonton hingga sekarang. Dan, yang membuat penasaran tentu saja nama besar Sylvester Stallone yang berdiri sebagai aktor utamanya. Yang menarik versi penulis adalah penampilan Stallone di luar film laga. Seperti disini, Stallone bermain drama - meski bukan drama keluarga atau percintaan - melainkan drama bencana. Dan, sepanjang film ini Stallone "berani" untuk tidak menunjukkan ego kualitas otot tubuhnya. Juga tidak ada adegan Stallone bertarung atau bergaya membopong senjata api kelas berat ala Rambo. Murni drama. Alur dramanya, biasa saja. Sejumlah karakter dengan aneka background dipertemukan dalam sebuah terowongan lalu lintas yang padat dan terjebak di dalamnya. Begitu juga dengan urusan konflik-nya, hanya berputar tentang perdebatan kecil dan selisih paham biasa. Tidak terlalu istimewa, hanya untuk film produksi tahun tersebut dengan penampilan visual disaster -nya, sudah terbil

Seminggu bersama kakek dan nenek

Sebuah sajian cerita yang menggabungkan dua gaya besar dalam dunia film. Pertama, gaya sutradara M.Night Shyamalan yang seringnya memakai twist manis dalam karyanya dan BlumHouse yang memiliki ciri khas dalam setiap horor-nya. Hasilnya, sebuah sajian horor tentunya karena ada nama BlumHouse. Dan, sajian rasa horornya juga sudah terasa umum. Dengan gaya selfie dokumenter, film ini menceritakan petualangan dua anak beranjak besar yang mengunjungi rumah kakek-nenek mereka. Lalu, posisi M.Night Shyamalan sebagai sutradara tidak lupa menyisipkan plot cerita yang khas lalu menusuk dengan twist kejutan. Kolaborasi antara Night Shyamalan dan Blum sepertinya masih kurang daya gigit. Alur cerita dan momen horor yang disajikan karena memiliki rasa yang sudah banyak pernah ditampilkan oleh BlumHouse, akhirnya menjadi biasa saja. Hanya memang twist kejutan dari gaya Night Shyamalan masih menggigit. Keseluruhan, menghibur meski biasa dengan horor visualnya dan twist kakek-ne

Horor masa kecil yang masih mengintip di balik pintu

Habis menyimak serta bernostalgia dengan horor lawas. Standard. Gaya horornya khas gaya horor Hollywood yang menonjolkan sisi lighting remang gelap, make-up menakutkan dan alur cerita yang juga standard atau umum. Alur cerita film ini tidak terlalu istimewa. Trauma masa kecil yang terbawa hingga dewasa. Lalu ketika telah dewasa, horor masa kecil itu berulang kembali. Begitu saja. Boogeyman (2005) - 6/10

Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati

Film drama religi yang berangkat dari terjemahan sebuah ayat iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Memakai gaya multi cerita yang disebar lalu saling dikoneksikan. Ada 12 jiwa dengan berbagai latar belakang masalah dan pencarian arti kehidupan. Sebagian, ada yang sedang diuji keimanannya, yang lain sedang mempraktekkan keimanannya. Paling menarik bagian klimaks saat semua karakter beserta latar belakang cerita dikaitkan dan ditemukan dalam kecelakaan beruntun. Meski film ini berbahasa dengan sebuah kepercayaan tertentu, tapi bila dipandang dari sudut pandang luas, sebenarnya memiliki inti yang sama dengan kepercayaan lain. Apapun itu kepercayaannya pasti mengajarkan untuk percaya dan selalu menebar perbuatan baik sekecil apapun. Do You Believe? (2015) - 6/10

Balas dendam terselubung misi pemerintah

Bicara soal film memang paling besar pengaruhnya adalah soal selera. Seperti film garapan sutradara Denis Villeneuve ini, yang mendapatkan rating bagus juga box office, tapi justru "berat" buat penulis. Posisi saat menonton film ini kurang lebih seperti posisi yang dialami karakter Kate saat direkrut secara sukarela masuk ke dalam tim yang dikomandoi oleh Matt Graver dan Alejandro. Bingung. Seperti ada "kegelapan" yang menutupi maksud misi Matt dan Alejandro. Sejauh yang bisa penulis tangkap, ternyata peran Kate dalam misi memburu Manuel Diaz, gembong narkoba asal Meksiko, hanyalah persyaratan belaka untuk melancarkan aksi balas dendam pribadi Alejandro. Alur ceritanya berat. Minim aksi laga. Tikungan ceritanya tidak terlalu mengejutkan karena memang dari awal karakter Kate dan Matt-Alejandro sudah nampak "berseberangan". Jadi, tidak terlalu mengejutkan (bukan menjadi twist cantik) juga ketika latar belakang pemburuan Manuel Diaz ini terbu

Ancaman menjijikan untuk petugas malam

Tentu saja, hal utama yang menarik dari film ini adalah nama besar Stephen King. Dan, memang ada beberapa karya Stephen King yang penulis sukai bahkan meskipun "telat" menyaksikannya. Contohnya, Cujo , sebuah horor klasik dengan alur cerita dan gaya horor yang "ketinggalan jaman" untuk saat ini, namun masih memikat - setidaknya untuk selera penulis-. Kali ini, masih berhubungan dengan urusan horor binatang. Tapi, setelah usai menyantap habis sajian horor yang terbit tahun 1990 ini, terasa jauh berbeda dengan horor ala Cujo atau Pet Sematary . Begitu pula dengan kualitas alur ceritanya yang tidak bisa menembus masa layaknya drama Misery. Disini benar-benar terasa kaku ala horor klasik secara umum. Bisa ditebak arah horornya. Bahkan penampilan "lakon jahat"-nya meskipun berusaha ditampilkan dengan teknologi canggih saat itu, tentu saja terasa "boneka" jika dibandingkan dengan teknologi jaman sekarang. Horor di film kali ini, bukan