Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2022

Kisah horor dibalik tragedi di jalan tol saat menyambut perayaan Songkran

Sajian dari negara tetangga, Thailand, kali ini cukup berkesan. Menipu di awal cerita tapi semakin ke dalam semakin meningkat grafik chemistry cerita-nya. Unik. Keren. Salah satu hal yang membuat Movielitas tertipu di awal adalah sekilas terlihat "baru", tapi ternyata film ini diproduksi tahun 2016 silam. Film ini memiliki tiga babak. Dari segi durasi cerita per babak, digambarkan seperti segitiga. Dimana kisah pertama, pendek. Kisah kedua, kisah yang paling panjang dan kisah ketiga-nya biasa saja. Sedangkan dari segi kedalaman cerita, seperti yang sudah ditulis sebelumnya, film garapan sutradara Sarawut Wichiensarn, memiliki gaya grafik ke atas.   Kisah pertama dimulai dengan kisah Tar yang mengalami konflik cinta dengan kekasihnya. Merasa dibohongi terus-menerus soal kehamilan, Tar menantang pacarnya untuk benar-benar melakukan bunuh diri saat meminta putus. Kisah pertama ini membuat Movielitas kurang menarik mengikuti. Kesan dari kisah pertama adalah terlalu memaksa horor

Rostov Ripper

Kalau menurut wikipedia, film ini merupakan film televisi klasik tahun 1995. Yang membuat penasaran awalnya adalah tag based on true event. Dan memang film-film berjenis based on true story seperti ini bisa sedikit menambah wawasan tentang apa yang mungkin terlewatkan karena kurang membaca berita. Film ini mengangkat kisah misteri yang terjadi di negara Uni Soviet dulu. Kalau dilihat timeline nya sekitar era 1982 dimana di Soviet kala itu terjadi kasus pembunuhan berantai sebanyak 52 kasus selama delapan tahun yang sebagian besar korbannya adalah anak di bawah umur. Konflik yang diangkat lebih ke pihak kepolisian Uni Soviet yang kesulitan memecahkan kasus ini yang ironisnya kesulitannya justru dari rumitnya birokrasi hukum di Uni Soviet sendiri. Mungkin karena ada beda generasi dan kecanggihan serta kretifitas, terasa di film klasik ini alur ceritanya kaku. Dan satu hal yang melemahkan adalah tidak ada twist manis. Sisi misterius pembunuhan terlalu terburu-buru dibuka di awal cerita,

Misi berbahaya di atas lautan beku

Sajian dari negara Swedia yang berkisah tentang perjuangan seorang ibu yang berusaha menemukan anaknya yang diculik. Ternyata tokoh ibu ini bukan sembarang ibu-ibu biasa melainkan seorang wanita yang memiliki latar belakang militer. Dengan dalih akan dipertemukan anak-nya, sang ibu tersebut terpaksa menerima misi berbahaya mengantarkan sebuah barang misterius demi perdamaian di negaranya sendiri. Latar belakang konflik dalam film ini kalau dari sudut pandang ibu dan anak, cukup jelas. Tapi bila melihat konflik perang-nya, jujur Movielitas agak kurang paham. Perang terjadi karena apa, siapa musuh sebenarnya, tujuan misi yang digunakan sebagai plot cerita apa, tidak jelas. Kalau dari sisi keunikan cerita, lumayan anti-mainstream. Umumnya dalam film perang, biasanya setting lokasi ada di area perhutanan atau gurun pasir bila menggunakan latar belakang konflik Timur Tengah. Tapi disini agak berbeda, lautan es. Sedangkan dari sisi plot cerita, disini juga berani beda. Dimana tokoh yang Movi

Pembuktian teori "saat ada seorang istri terbunuh, maka tersangka pertama adalah suaminya."

Kembali ke Korea dengan sajian cerita misteri pembunuhan. Tapi kali ini tidak bernada serius, ada sedikit bumbu komedi di dalamnya. Seperti biasa, Movielitas agak "kesulitan" mengingat nama tokoh Korea. Di awal film malah sering bingung dengan wajah-wajah yang hampir mirip. Tapi untungnya semakin ke dalam bisa diikuti ceritanya. Berkisah tentang seorang pengusaha rental buku, yang terlibat dalam kasus pembunuhan. Latar belakang sang pengusaha rental komik ini pernah ditolak di akademi kepolisian, maka dari itu diceritakan sang pengusaha ini bebas keluar masuk kantor polisi bahkan sedikit ikut campur dalam urusan kepolisian. Konflik dimulai ketika sang pengusaha rental komik ini terlibat dalam kasus pembunuhan, dimana korban dalam kasus itu adalah istri sahabat sendiri. Dari segi alur cerita, film ini cukup bagus. Misteri pembunuhannya tidak bisa ditebak begitu saja. Konflik misteri-nya dibuat berkelok-kelok tidak datar. Komedinya cukup lumayan, konyol dan menghibur. Overall,

Story Behind Warsaw Zoo

  Awalnya Movielitas tidak membaca review film ini dulu. Cukup melihat poster nya saja. Kesan dari posternya, kisah yang bakal diangkat di film ini adalah seputar kebun binatang dimana akan ada kisah manusia-binatang yang romantis. Ternyata keliru. Keliru yang sangat jauh. Film ini diinspirasi dari kisah nyata tentang suami-istri Polandia, Jan dan Antonina, yang berprofesi sebagai pengurus sekaligus pemilik kebun binatang Warsaw Zoo di Polandia pada jaman Perang Dunia II. Tentunya bukan tanpa alasan kisah Jan dan Antonina ini sampai diangkat ke layar film, menurut literasi nya Jan dan Antonina ini melakukan sebuah gerakan kemanusiaan kecil di kebun binatang mereka. Pasangan Jan dan Antonina memberikan tempat perlindungan kepada warga Polandia ( Poland Jews ) dari penangkapan yang dilakukan oleh tentara Jerman asuhan Hitler. Meskipun kisah inspirasinya dari pasangan suami istri, namun seperti judulnya, film ini lebih fokus pada sisi Antonina. Dari sisi film, konflik yang diangkat film i

Menjaga nyala api iman

Nama besar Martin Scorcese dan Liam Nesson tentu saja menjadi pertimbangan utama waktu memilih film ini. Lalu, kemudian melirik nilai score pada IMDB pun tidak main-main. Cukup tinggi. Begitu masuk ke dalam cerita, Movielitas melihat ada sensitivitas di dalam konflik film ini. Movielitas hanya ingin bahas seputar kualitas film saja. Inti konfliknya adalah seputar sejarah pra modern dimana kala itu sedang terjadi era penyebaran agama di belahan dunia. Yang diangkat di film ini adalah kisah seputar penyebaran agama Kristen-Katolik ke daratan Jepang dan mendapat perlawanan dari penguasa Jepang saat itu yang memeluk agama lokal. Kesan yang Movielitas dapat selama mengikuti alur cerita film ini adalah "kurang". Setting-an jama pra modern di film ini, sebagai pembanding film Apocalypto garapan Mel Gibson, jauh lebih terasa  "suasana" suku asli nya. Sedangkan disini, gambaran suasana kependudukan pra modern Jepang terasa "bersih-rapi-modern".  Dari sisi konflik c

Greenland dan sejarahnya

Sajian kali ini berkisah tentang sejarah yang pernah terjadi di Pulau Greenland. Kalau tertarik dengan dunia geografis atau punya sedikit pengetahuan tentang geografis dunia atau punya pengetahuan sejarah dunia, film ini mungkin tidak akan "berat". Karena Movielitas masih minus, baik di bidang geografi ataupun sejarah dunia, film ini masih asing dan sedikit berat di konflik-nya. Sejauh yang Movielitas baca di wikipedia, Greenland ini island nation merupakan pulau terbesar di dunia. Dan berada di naungan Kerajaan Denmark. Kurang lebih benar salah-nya mohon dimaklumi saja. Berkisah tentang ekspedisi yang dilakukan oleh penjelajah dari Denmark di kisaran tahun awal era 1900-an. Film ini memiliki konflik yang bagi Movielitas cukup beragam. Antara lain, mencari tugu batu penanda, konflik misi mematahkan klaim Amerika terhadap Pulau Greenland, konflik perjalanan panjang serta bertahan hidup kurang lebih 800 hari lebih di Pulau Greenland. Dari sudut konflik perjalanan panjang serta

Gangster, Polisi, Dan Iblis

Dari judulnya saja sebenarnya bisa ditebak plot ceritanya. Pastinya di dalam alur cerita akan ada tiga karakter utama. Sang polisi, gangster, dan evil alias si jahat. Fokus film ini lebih besar ke karakter gangster karena berada di area abu-abu. Alur cerita film ini tidak terlalu istimewa sekali. Tidak bagus sekali juga tidak buruk sekali. Lumayan berliku tapi tidak ada simpanan twist. Di tengah film, penonton sudah bisa tahu mana pihak baik mana pihak jahat. Satu yang menonjol dan menarik perhatian Movielitas dari film garapan sutradara Lee Won Tae ini yaitu penampilan Don Lee sebagai Jang Dong Soo sang kepala gangster yang ditakuti. Penampilan fisik serta akting Don Lee ini sangat karismatik sebagai pemimpin gangster. Dan peran Don Lee di film juga sangat besar membangun atmosfir cerita. Keren. Overall, secara film bagi Movielitas biasa saja. Konflik cerita dan alur nya tidak terlalu istimewa sekali. Masih layak buat hiburan tontonan. Dan untuk Don Lee memang sangat bagus membawakan