Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Soundtrack

Pesawat Kertas Dari Film India

Dulu dalam bayangan Movielitas film dari India itu memiliki ciri khas antara lain: durasi panjang (3jam an), banyak diselingi musik dan tari (musikal), koreografi aksi laganya sering kurang realistis, koreografi kisah cinta paling andalan adalah kejar-kejaran di area taman pepohonan, dan jalan ceritanya kurang cocok dengan selera Movielitas.      Lalu lama berselang, munculah film Slumdog Millionaire . Sebuah film India yang digarap oleh sutradara Danny Boyle. Di tangan Danny Boyle, ciri khas film India itu masih ada namun tentunya dicampur dengan gaya barat. Bagi Movielitas, tidak perlu waktu durasi lama untuk menyukai film ini. Gebrakan lagu O… Saya di awal pembukaan film sudah langsung mengena di telinga. Film ini merupakan film India pertama yang Movielitas tonton hingga tuntas. Film ini juga langsung menjadi film favorit. Alasannya, ide ceritanya menarik, alur ceritanya meskipun “maju-mundur” tapi tetap menarik diikuti hingga akhir, kisah cintanya tidak berlebihan, konfliknya me

Ke-salah-an ataukah ke-benar-an?

Sengaja Movielitas memberi nama artikel postingan untuk film The Next Three Days dengan judul “ Mistake ”. Tidak lain karena Movielitas juga menyukai salah satu lagu pengiring cerita ( soundtrack ) dari film garapan sutradara Paul Haggis. Lagu soundtrack milik artis elektronik asal Amerika, Moby, berjudul Mistake. Yang kalau didengarkan menurut selera Movielitas cukup easy listening dan pas dengan adegan di film ini. Sepertinya juga lirik lagu ini juga se-“frekuensi” dengan cerita konflik yang dialami duet aktor-aktris Russell Crowe dan Elizabeth Banks. Seperti di ending film, penonton akan dibiarkan menentukan jawaban sendiri (menggantung), apakah konflik utama di film ini adalah sebuah “ke-salah-an” ataukah "ke-betul-an? Keren filmnya, keren lagunya.

Naik kereta api dengan 99 problems

Bicara soal film The Taking of Pelham 123 produksi tahun 2009, Movielitas punya catatan khusus seputar film remake satu ini. Yaitu film ini seperti memiliki "saudara kembar" dengan film Unstoppable produksi 2010. Keduanya sukses menjadi favorit Movielitas. Konflik film keduanya, memorable . Keren.  Kedua film ini merupakan hasil karya kerjasama apik antara sutradara Tony Scott dan aktor kawakan Denzel Washington. Tahun produksi nya beda tipis.Sama- sama memiliki konflik seputar Kereta Api. Dan opening nya, sama -sama (samar) memakai reverb bel kereta api. Berbicara soal opening, ada hal lain juga yang berkesan dengan opening film The Taking of Pelham 123. Khususnya di bidang soundtrack. Soundtrack pembukaan film duet Denzel-Travolta sukses menarik perhatian rasa penasaran Movielitas dengan hentakan beat yang keras dinamis.  Lagu opening yang dipakai film ini adalah lagu 99 Problems milik Jay Z. sebelumnya, Movielitas kurang begitu paham dengan aliran rap dari Jay Z ini. D

Lagu rindu mengalun cemburu di antara tetangga baru dan sang pemburu

Apa yang menarik dari film Disturbia ? Movielitas akan menjawab karena film-nya memang menarik. Racikan nya pas. Dibintangi aktor Shia Labeouf yang fisik dan aktingnya bisa masuk ke situasi konyol   komedi romantic sekaligus masuk ke situasi drama kriminal. Duet dengan Sarah Roemer yang mengisi bagian karakter “hot sexy” nya. Ditambah dengan plot cerita, alur serta konflik yang berurutan tertata baik. Dari konflik menjadi rumah tahanan, jatuh hati kepada tetangga yang harus diakui sangat seksi sekali, lalu harus menyadari bahwa ada ancaman bahaya di dekat rumah tinggal. Ada lagi, dan ini yang mungkin juga paling berkesan bagi Movielitas hingga saat ini. Yaitu soundtrack . Dari jajaran lagu soundtrack dalam film besutan sutradara D.J. Caruso ini, satu lagu yang paling “menancap” di syaraf otak Movielitas adalah lagu Lovin’ You dari Minnie Riperton .  Sebenarnya lagu Lovin’ You sendiri merupakan single lawas sekali. Diproduksi tahun 1974. Tapi memang, Movielitas pertama kali men

Lagu syahdu untuk drama perang

Bicara tentang film Lone Survivor tidak cukup hanya sebatas kisah epic dan kerjasama apik antara sutradara Peter Berg dan Mark Whalberg, tapi juga soundtrack nya. Setidaknya bagi Movielitas, kesan pertama kali menonton film ini yang mencuri perhatian adalah intro film. Sebuah lagu instrumental dari sebuah band yang mungkin kurang begitu populer , Explosions in the Sky berjudul Waking Up . Ukuran lagu bagus untuk Movielitas sendiri adalah tidak perlu dua-tiga kali mendengar , apabila sudah menancap di kepala saat pertama kali mendengar, berarti bagus.    Tak lama berselang, Movielitas juga menemukan sebuah lagu di Youtube yang hampir sebelas-dua belas dengan lagu milik Explosions in the Sky. Dan untuk satu ini, jauh lebih tidak populer lagi. Bisa jadi, yang membawakan lagu ini adalah Little Clubthing dan diberi judul Sadness . Bagi Movielitas lagu Sadness ini hampir mirip "dramatis" nya dengan lagu Waking Up. Dan, hampir selama beberapa waktu dua lagu ini menduduki play

Project X (Original Motion Picture Soundtrack)

Film Project X , salah satu playlist favorit film Movielitas. Alasannya, simple dan berani beda. Simple karena setting-an timeframe film ini hanya satu malam. Beda karena film ini memakai gaya personal footage atau personal documentary . Love it . Konflik utama film Project X ini cukup keren. Berangkat dari niat “sederhana” malah meledak menjadi hingar bingar tak tertahankan.   Apakah film ini merupakan kisa nyata? Tidak ada tag yang disematkan. Hanya saja ada berita online –nya yang menyinggung keberadaan film Project X ini. “Project X is reported to have been inspired by the story of Corey Delaney, a 16-year-old in Melbourne who held a party in his parents' house after announcing it on MySpace. Five hundred people turned up, and clashes with police broke out. Like Thomas, Delaney became a media star." (Dikutip dari the guardian) Karena mengangkat tema party all night long , pastinya akan hambar bila tanpa deretan musik pengiring. Akan semakin pahit, bila musik yang

Never - Say - Never (Ost. Karate Kid 2011)

  Banyak hal yang bisa Movielitas dapatkan setelah menonton film Karate Kid versi 2011 ini. Sebenarnya versi lawas-nya, Movielitas sempat sekilas menonton hanya sudah lupa. Yang bisa Movielitas ingat adalah pemeran “suhu” Kungfu versi lawas adalah Pat Morita. Movielitas ingat aktor Pat Morita ini adalah pemeran detektif serial O’Hara. Senada dengan versi lawasnya (1984), di versi 2011 ini juga memberikan edukasi seputar ilmu bela dir Kungfu. Bahwasanya menurut para guru di film Karate Kid ini, ilmu Kungfu itu berasal atau bisa dipelajari dari kegiatan remeh temeh sehari-hari. Kalau di versi 1984 nya, kalau tidak salah ingat, melatih Kungfu melalui kegiatan sehari-hari adalah dengan mengepel. Selain faktor plot cerita yang sangat easy watching , ringan, laga aksinya tertata bagus dengan sedikit unsur komedi, Movielitas juga terkesan dalam dengan penataan lagu-lagu sebagai soundtrack . Enak. Di bagian pembukaan awal-awal cerita, ada lagu John Mayer dengan Say. Yang kalau ditelusuri j

Maria (OST 200 Pounds Beauty)

Sebuah film produksi dari Korea yang bertemakan romantis-komedi. Karena berlatar belakang cerita dengan karakter yang berprofesi sebagai penyanyi, maka pastinya sebagai pemanis film ditambahkan beberapa lagu. Dari sekian lagu yang ditampilkan ada satu lagu yang berkesan untuk Movielitas, yaitu lagu cover milik Blondie yang berjudul Maria. Lagu lawas ini pertama kali Movielitas dengar saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah. Entah mengapa, begitu mendengar pertama kali, memang Movielitas langsung suka. Suara vokalisnya membuat bingung, antara pria atau wanita. Bahkan hingga saat ini lagu ini masih enak didengarkan. Mungkin, bagi Movielitas, karena easy listening pastinya, rancak, dan bikin bergoyang.  Di film ini, lagu Maria sedikit mengalami perubahan menyesuaikan negara-nya alias menggunakan bahasa Korea yang dibawakan lewat suara Kim Ah Joong. Jujur saja, entah mengapa lagu Blondie ini yang terpilih. Mungkin plot cerita nya dianggap cocok dengan lirik lagu produksi tahun 1999.

Maybe we're crazy ....probably (Kick Ass The Movie)

  Salah satu yang memorable dari sebuah karya film selain plot cerita nya, yaitu soundtrack -nya. Setidaknya hal itu berlaku bagi Movielitas. Salah satu film yang memiliki jenis mengandung unsur lagu soundtrack yang “menancap” adalah Kick Ass dengan lagu Crazy milik Gnarls Barkley. Sebenarnya lagu Crazy ini, menurut data digitalnya, sudah tampil di beberapa film lainnya. Tapi, bagi Movielitas, justru versi yang di Kick Ass ini yang “menancap” syahdu di telinga Movielitas.   Tipe lagu bergenre upbeat , easy listening , melodic catchy , asik untuk didengarkan pagi hari sembari olahraga. Atau, kalau mau lebih syahdu, bisa juga didengarkan dengan gaya seperti adegan di film Kick Ass ini, sambil berkendara mobil. Mari bergoyang....  

Feeder-Buck Rogers (OST. Behind Enemy Lines)

Sebuah film yang berdistorsi dari kejadian nyata (katanya). Tentang pelarian diri seorang pilot yang pesawat-nya ditembak jatuh oleh Serbia. Sendiri dan berlari. Filmnya, keren. Movielitas suka plot dan ketegangan jalan ceritanya. Bicara soal musik di dalam cerita perang ini. Ada beberapa tempelan musik pemanis, dan yang langsung menancap kuat adalah lagu alternative milik grup Feeder. Terasa asing? Ya, Movielitas juga asing. Hanya saja selain penempatan lagu-nya yang pas, lagu berjudul Buck Rogers ini cukup asyik buat selera Movielitas. Cocok untuk start aktifitas di pagi hari. Movielitas suka dengan tempo dan bagian echo-ing nya yang unik. Yang pasti juga, harus berhati-hati pada telinga karena hentakan keras musik alternatif rock-melodic ( whatever its called ). Just enjoy film and music.

Sound of Da Police (KRS-One from Attack The Block movie)

Film ini punya kesan tersendiri untuk Movielitas. Unik. Plot ceritanya simple namun dibungkus dengan gaya teenagers yang enerjik. Mendampingi karakter remaja yang dikejar makhluk aneh dari luar bumi, ada satu lagu yang kena bagi Movielitas. Easy listening dan rantjak. Judulnya Sound Of Da Police . Artisnya KRS-One . Personal, Movielitas sudah mengenal nama rapper KRS-One saat masih di bangku sekolah. Saat itu masih hits Step Into The World . Sedangkan, lagu Sound Of Da Police ini merupakan lagu produksi 1993. Lawas namun tetap asyik untuk didengarkan.

Tragic Ben Boyd Song

Film ini menarik karena plot ceritanya yang tragis . Salah satunya adalah cyberbully-ing (istilah versi Movielitas), dimana konflik-nya adalah tentang seorang remaja yang menjadi korban media sosial. Tidak hanya ceritanya yang menurut Movielitas menarik tapi juga ada secuil film score yang mencuri pendengaran. Simple, sangat amat simple, tapi mengena dan terasa "tragis". Movielitas kemudian mencoba mencari-cari secuil lagu itu, dan ternyata ada dan memang secuil. Judul-nya unik " Ba-De Da-De " atau Ben Boyd Song. Ben Boyd sendiri adalah nama karakter di dalam film ini. Sedangkan untuk pencipta score ini adalah Max Ritcher. Why??

Romantis mini bersama The Drum (OSt. The Dark Skies)

Film horror sci-fi ini sebenarnya biasa saja. Hanya saja awal ceritanya memang membuat penasaran dan mampu menarik perhatian. Meskipun begitu, ada momen kecil dalam film ini yang tidak hanya menarik perhatian tapi juga menarik pendengaran. Ada secuil lagu yang diselipkan di dalam cerita horor produksi 2013 ini. Secuil ya hanya secuil namun cukup easy listening untuk Movielitas. Lagu milik band The Drum, berjudul Day, dipasang pas dengan momen seorang remaja yang sedang kasmaran di tengah-tengah misteri yang menimpa keluarga-nya.

If we are in love, then...

Kisah The Classic produksi Korea tahun 2003 ini boleh dibilang sangat luar biasa untuk selera Movielitas. Kisah di dalam film ini sangat apik dengan great plot , bloody romance , dan punya twist ending yang benar-benar tragis. Hebatnya dari film ini, menurut Movielitas, adalah soundtrack atau film score yang dipadukan pada adegan-adegan nya. Sangat pas. Dan, beberapa dari soundtrack yang dimunculkan ada, setidaknya tiga, yang berkesan bagi Movielitas. Soundtrack yang ditampilkan tidak butuh waktu lama untuk langsung melekat alias sangat sangat easy listening . 1. Lagu Canon D Lagu ini adalah lagu klasik yang sebagian besar penonton ataupun pelaku musik sudah pasti sangat tahu. Out of topic, Movielitas justru mengetahui lagu Canon ini dari lagu rap milik Coolio dimana Canon menjadi background dari single I C U When U Get There . 2. Lagu Me To You, You To Me Judul aslinya adalah Neo Ege nan na ege neon . Ribet. Pokoknya lagu ini disandingkan dengan pas saat ade

Kenangan bersama Soundtrack American Pie

Siapa yang tahu film American Pie ? Mungkin banyak yang tahu pastinya. Tapi jika pertanyaannya siapa yang menonton American Pie di tahun produksinya 1999, maka dapat dipastikan usianya sudah sangat amat dewasa saat ini. Film ini cukup fenomenal pada jaman itu. Selain cerita seputar komedi seks yang konyol ala anak sekolahan Amerika, hal lain yang membuat film ini masuk kategori memorable untuk Movielitas adalah deretan soundtrack-nya. Setidaknya ada tiga lagu yang sangat melekat hingga saat ini. 1. Mutt - Blink 182 Jaman itu, band Blink 182 sedang berjaya. Lagu-lagunya cukup mengena dengan selera musikalitas ala Movielitas. Dan, lagu ini diputar dengan pas di film ini. Tempo lagunya? Jangan ditanya soal tempo lagu-lagu Blink 182. 2. Sway - Bic Runga Lagu ini mungkin tidak "seragam" dengan deretan lagu soundtrack American Pie lainnya yang rata-rata beraliran alternative rock - pop punk. Lagu ini terkesan mellow dan sangat enak didengar dengan gaya akustik

Inspirasi Garis Keras 8 Mile Soundtrack

Sebuah alasan klasik tentang blog ini, terlalu lama dibiarkan "jalan sendiri" alias jarang diupdate. Iya, benar. Selain karena kesibukan, frustasi, stres, dan yang utama adalah mulai kehabisan "amunisi". Stok film yang bisa dijadikan bahan tulisan, mulai menipis. Demi, terus menghidupkan blog ini, Movielitas mengambil cara untuk menambah-nambahkan label baru sebagai pengalihan atas kehabisan ide dan bahan tulisan. Label baru yang akan ditambahkan adalah Soundtrack film. Setidaknya masih berbicara seputar film. Sama dengan bahasan film, Movielitas "menilai" selalu dari sudut pandang selera awam . Bila pada sinema, acuan yang dipakai adalah easy watching , maka untuk label Soundtrack ini menjadi easy listening . Dan, semua tulisan tentang Soundtrack ini murni berdasarkan apa yang Movielitas suka. Bisa jadi, bagi yang lain terasa biasa saja. Sebaliknya, bagi yang lain ada soundtrack yang "istimewa" tapi menurut Movielitas, biasa saja. Wel