Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Contest

Pintu Menuju Aset Masa Depan

Postingan ini dibuat berdasarkan kisah nyata (Photo : pixabay.com) Kalau dulu, Movielitas memiliki hobi nonton film terasa sekali perubahan dari jaman ke jaman. Karena Movielitas lahir dan besar di era pra milenial, pastinya sumber daya film hanya dari bioskop. Lalu berkembang menjadi VCD, Movielitas menikmati sekali jaman tersebut. Era sewa-menyewa VCD yang penuh romansa. Kemudian era VCD bergeser menjadi era DVD diikuti dengan era Blu-Ray yang Movielitas saat itu tidak bisa mengikuti karena keterbatasan alat dan dana. Era 2005 ke atas, internet mulai merebak pelan dan terus berkembang pesat. Era film dalam bentuk fisik perlahan berubah menjadi bentuk digital. Saat itu, mendapatkan film harus penuh perjuangan dari satu warnet ke warnet lain, download yang dikejar waktu, dan sebagainya. Hingga saat ini, munculah era menonton film via layanan streaming. Non fisik. Internet pun tidak lagi menjadi barang mewah. Berbagai layanan streaming bisa dengan mudah didapat. Intinya, teknologi

Solusi Praktis Sarapan Pagi

Pernahkah merasakan perbedaan antara beraktifitas dalam sehari mulai pagi dimulai dengan sarapan dan sebaliknya, beraktifitas sedari pagi tanpa sarapan? Movielitas pernah mengalami bahkan menjadi gaya hidup selama beberapa tahun merantau dulu dan menurut Movielitas memang ada perbedaannya. Perbedaan mendasar adalah dari segi ketahanan fisik. Jika terbiasa memulai aktifitas tanpa sarapan pagi, mungkin akan menjadi kebiasaan yang biasa saja. Tapi, sejak ada perubahan gaya hidup dengan sarapan pagi, fisik jauh lebih siap beraktifitas. Dan, dengan gaya hidup sarapan pagi, jika melewatkan sehari tanpa sarapan, dampak paling umum adalah lemas sebelum makan siang apalagi bila level pekerjaan menuntut konsentrasi tinggi. Dampak lainnya adalah mengantuk, atau juga gejala masuk angin bila berada di ruang ber-AC pada saat tubuh kurang fit. Bila tubuh lemas, bagaimana mungkin dapat berprestasi? Pentingnya sarapan pagi sudah menjadi pengetahuan umum bagi masyarakat luas. Sarapan pagi yang

Menyongsong Era Digital Dengan Lebih Produktif

Merujuk data dari kominfo.go.id bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini sudah menembus angka ratusan juta orang, dimana data tersebut tentunya akan terus bertambah mengingat manfaat internet yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari untuk generasi sekarang. Dengan layanan serta kualitas koneksi internet yang masih harus terus ditingkatkan serta pengguna internet yang semakin hari semakin terus bertambah, di era serba digital saat ini ada kesempatan besar untuk siapapun, baik kalangan individu ataupun bisnis, untuk tumbuh produktif bersama. Banyak cara untuk menjadi individu ataupun bisnis yang lebih kreatif dan produktif di era internet saat ini, salah satunya adalah aktif di berbagai sosial media. Namun, jika berbicara tentang branding , dengan aktif di dunia sosial media saja rasanya masih belum sepenuhnya lengkap tanpa memiliki sebuah website. Sebelum dunia digital berkembang dengan sangat cepat dan pesat layaknya saat ini, orang akan mengira bahwa me

Kombinasi Cantik Alam dan Teknologi Modern Dalam Satu Atap

Di era teknologi dan informasi yang serba cepat (internet) saat ini, sebuah koneksi lancar ( anti lemot ) dan anti gamas ( Gangguan Massal ) memang menjadi dambaan bagi mereka yang banyak beraktifitas dengan menggunakan internet. Mencari koneksi pun kadang terasa kurang meski sudah terpasang modem di rumah, belum lagi jika ada gangguan massal koneksi internet yang masih sering terjadi. Ada yang rela mencari koneksi cepat di pusat perbelanjaan atau terpaksa merogoh kocek dompet lebih dalam demi koneksi di cafe. Atau juga harus merelakan diri lembur di kantor hanya demi koneksi? Lebih parah lagi sampai "merelakan" jam kerja kantor dengan bermain game online atau menonton sinetron lawas lewat youtube ... Serba-serbi pemandangan di atas kerap ada saat orang membutuhkan koneksi internet, entah untuk kepentingan mencari informasi, memperlancar komunikasi ataupun sekedar hiburan. Membayangkan bila memiliki hunian dengan koneksi internet mencapai 100MB, tentunya terasa

Push Your SalesHack

Salah satu investasi yang digemari adalah di bidang properti. Karena nilai properti akan terus bertambah dari tahun ke tahun apalagi bila kondisi ekonomi membaik, tentunya semakin mendukung iklim investasi di bidang properti ini. Salah satu jenis properti adalah apartemen. Berinvestasi tentunya tidak akan luput dari namanya resiko. Begitu pula saat memilih berinvestasi pada sebuah unit apartemen. Ada kalanya masa sulit yang harus dilewati saat investasi belum membuahkan hasil. Selain karena faktor ekonomi global juga bisa disebabkan karena faktor ketatnya persaingan antar investor yang berlomba-lomba menarik minat customer. Tapi di era online seperti saat ini, tidak perlu berkecil hati saat merasakan sulit untuk menyewakan ataupun menjual unit apartemen. Masih ada peluang untuk memasarkan investasi properti lebih cepat. Selain karena properti hunian menjadi kebutuhan pokok, dengan memanfaatkan pemasaran lewat teknologi internet yang tepat niscaya akan mendatangkan hasil yang

Digitalisasi Perekonomian

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Maret 2016 mencatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2015. Tentu saja membanggakan sekaligus berdampak pada kepuasan publik terhadap pemerintah yang semakin meningkat. Kemiskinan secara bebas dapat diartikan sebagai keadaan dimana tidak terpenuhinya kebutuhan pokok secara layak. Beberapa faktor yang memberi pengaruh pada kondisi kemiskinan antara lain: faktor pendidikan dan lapangan kerja nyata. Garis Kemisikinan 2013-2016 Untuk menciptakan prestasi yang lebih baik lagi dalam bidang mengentas kemiskinan, pemerintah pun terus bekerja keras dalam berbagai sektor. Salah satu yang menjadi sorotan adalah memperbaiki pelayanan, kemudahan, serta kualitas pendidikan dalam negeri. Menurut data statistik yang dikutip dari Databoks.co.id, menyebutkan bahwa dana anggaran pendidikan memang setiap tahunnya terjadi peningkatan, namun ternyata masih belum dibar

Kembali Ke Bali

Dulu sekitar tahun 2005 adalah awal "berlibur" ke Bali selama hampir saja empat tahun lamanya. Sebelumnya, yang penulis mampu ingat adalah Liburan ke Bali pertama sekitar tahun 1990. Tepat saat Piala Dunia Itali. Tak banyak yang bisa penulis download memori saat itu. Kedua, sekitar tahun 1999. Saat itu murni berlibur juga. Masih sama, tak banyak memori yang bisa penulis ingat karena saat itu belum ada handphone dan sebagainya sebagai penyimpan memori. Ketiga, sekitar tahun 2000. Saat itu adalah saat menentukan masa depan suram. Pendaftaran masuk Perguruan Tinggi. Kala itu penulis mengambil pilihan mendaftar di dua perguruan tinggi terkenal di Bali. Pulang dengan tangan kosong alias sukses ditolak semua. Keempat, sekitar tahun 2001. Dengan perjuangan keras, penulis menorehkan sejarah saat itu. Akhirnya berhasil merampungkan semester tiga dengan bekerja magang di Kuta Paradiso Bali. Wow. It's miracle . Kisah magang ini terlalu panjang, namun me