Skip to main content

Posts

Reality on June 03, 2017

Tanpa sengaja Movielitas memencet sebuah poster film. Tanpa membaca keseluruhan sinopsi singkat, hanya kata " based on true event..." dan Movielitas memilih untuk melanjutkan menekan tombol play... Film ini tidak berhubungan langsung dengan judul nya meskipun apa yang dikisahkan di film ini merupakan kejadian nyata. Film ini diklaim menggunakan dialog yang persis dengan saat kejadian. Berkisah tentang seorang wanita bernama Winner yang didatangi oleh dua petugas dari FBI. Tidak ada nada tinggi ataupun emosi apapun saat petugas demi petugas dari FBI mendekat ke kediaman Winner. Begitu juga saat Winner mulai "disidang" alias diinterview oleh pihak FBI. Tanpa intimidasi apapun akhirnya semua menjadi jelas. Film garapan sutradara Tina Satter ini cukup unik dan menarik. Dan...berkualitas. One day story alias film ini mengadopsi gaya plot cerita yang berlangsung hanya dalam satu hari singkat saja. Konflik nya pun sangat lembut cukup bisa dimengerti kecuali unsur politik n
Recent posts

Something that makes you feel alive without your feet on the ground ...

Akhirnya bisa juga mendapatkan kesempatan menonton film ini setelah banyak melihat seliweran review di media sosial beberapa waktu yang lalu. Banyak postingan yang "memuji" film ini, dan membuat Movielitas terpaksa untuk penasaran. Karena dari tampilan poster film nya cukup "menjajikan sebuah kisah menarik. Film ini berkisah tentang seorang Becky yang kehilangan energi hidup karena tragedi yang menimpa suaminya. Di tengah kegalauan yang melanda, Becky diajak untuk kembali memompa adrenalin agar kembali "hidup". Pompa adrenalin yang ditawarkan Becky terlihat sederhana dibanding dengan mendaki terjalnya perbukitan, namun tidak kalah "menakutkan" jika salah langkah sedikit saja. Dan, memang harus terjadi salah perhitungan... Film ini memakai gaya "mencari permasalahan sendiri dan akhirnya jadi repot sendiri". Intro film garapan sutradara Scott Mann ini mengingatkan Movielitas dengan intro film Vertical Limit , sebuah film klasik yang juga berki

Togo

Kali ini Movielitas berkesempatan menonton sebuah sajian tentang hewan favorit Movielitas, yaitu seekor anjing. Dari Disney dan bila boleh berpendapat bisa Movielitas katakan hampir "mirip" dengan Eight Below . Berkisah tentang seekor anjing milik Seppala. Awal mulanya Seppala bukanlah seorang pecinta anjing namun karena "kegigihan" Togo kecil untuk terus membuntuti kemanapun Seppala pergi dengan kereta anjing-nya, akhirnya Seppala pun luluh dan harus mengakui "kelebihan" yang dimiliki oleh Togo. Hingga sampai di suatu masa, terjadilah sebuah epidemi diphteria yang menyerang anak-anak di daerah Seppala tinggal. Epidemi Diphteria ini membutuhkan serum untuk penangkalnya dan karena keterbatasan transportasi serta area yang sulit dijangkau disertai cuaca buruk, akhirnya diputuskan bahwa yang akan menjemput serum dari kota adalah Seppala dan kereta anjingnya. Based on true event, ini yang membuat Movielitas tertarik untuk menonton selain faktor anjing. Namun j

Project Aries

Kali ini berkesempatan menuntaskan seri ke sembilan. Benar, sembilan. Petualangan Dominic Toretto dkk dalam membasmi kejahatan dengan skill berpacu dalam kecepatan mobil mereka. Kali ini judul film ke sembilan dari Fast & Furious bukanlah sebuah tombol di keyboard tapi memang begitu adanya judulnya. Di seri kali ini dipegang sutradara Justin Lin mengangkat kisah Dominic Toretto yang mendapatkan "musuh" saudara kandungnya sendiri, Jakob. Dom dan Jakob memperebutkan sebuah "bola" yang kemudian disebut Project Aries, yang konon dapat meng-hack komputerisasi dunia. Ternyata, tidak hanya "bola hijau" saja yang akan bisa menguasai dunia komputer namun harus ada kunci untuk mengaktivasi. Kunci nya ini ternyata bersama dengan Han, yang justru dikisahkan di seri sebelumnya meninggal dunia. Bagi Movielitas, semakin ke sini semakin biasa saja sejauh ini. Justru kurang menarik lagi. Konflik dalam seri sembilan ini, terasa sangat smooth tanpa berarti apa-apa. Setia

Lembar hidup baru di tengah taman satwa

Kali ini pilihan jatuh ke sebuah film based on true story tentang kisah Benjamin Mee yang membeli sebuah kebun binatang untuk kemudian diambil alih. Film garapan sutradara Cameron Crowe dan dibintangi duet Matt Damon - Scarlett Johansson dan yang menarik perhatian adalah si cantik Elle Fanning. Berkisah tentang seorang Benjamin Mee yang hidup bersama dengan dua anaknya pasca sang istri meninggal dunia. Sepeninggal istrinya, Benjamin Mee dengan konflik single parent akhirnya memutuskan untuk memulai lembar hidup baru dengan membeli sebuah rumah baru. Rumah baru yang ternyata adalah berlokasi di tengah kebun binatang yang telah ditutup. Film ini bergenre film keluarga yang "ramah". Jalan ceritanya sederhana saja. Konfliknya cukup bercabang tidak hanya satu arah. Ada konflik culture shock dengan tinggal dan mengelola kebun binatang, konflik ayah dan anak, konflik percintaan remaja yang manis, dan konflik pembukaan kembali kebun binatang yang kemudian dikenal sebagai Dartmoor

Every Con Has Its Pros

Sudah pasti film ini akan tertebak akan mengikuti jejak pendahulunya dari judulnya, Ocean. Dan memang film garapan sutradara Gary Ross ini merupakan sisi lain dari trilogy Ocean milik George Clooney dkk. Dan, Movielitas memang sangat penasaran dengan film ini. Debbie Ocean, yang merupakan saudara perempuan dari Danny Ocean, baru saja bebas dari masa tahanan. Selepas dari penjara, seperti yang pernah dilakukan Danny, Debbie pun langsung menghubungi rekan nya, Lou untuk mengabarkan sebuah rencana pencurian perhiasan yang katanya bakal terbesar dalam sejarahnya. Seperti yang telah dilakukan Danny pun, Debbie dan Lou kemudian mulai memilih anggota untuk menjalankan aksi smooth criminal di perhelatan Met Gala. Bagi Movielitas, jika dibandingkan dengan Ocean Eleven, film ini kurang lebih senada. Bertabur bintang film. Sederet cameo yang terkenal. Background musik nya pun dibuat semirip mungkin. Alur ceritanya dan konfliknya tidak jauh berbeda. Ringan dan serba smooth, mulus tanpa halangan.

Gonker

Karena Movielitas adalah salah satu penyuka jenis hewan anjing maka dipilih lah menonton film ini malam ini. Dan sebenarnya bahkan sebelum diputar, Movielitas sudah bisa menebak atmosfir film ini. Yaitu film untuk hiburan keluarga. Salah satu jenis film yang "ramah" ditonton bersama keluarga. Berkisah tentang karakter Fielding yang baru saja mengalami putus cinta. Demi menghibur diri sendiri, Fielding ingin segera mencari pengganti pasangan lamanya. Pilihannya jatuh kepada seekor anjing dari sebuah penampungan hewan. Diberi nama Gonker. Gonker diambil dari tempat penampungan saat masih kecil, hingga beranjak besar, Gonker menjadi teman hidup terbaik Fielding. Hingga satu saat, Gonker lepas berlari mngejar seekor rubah dan tidak bisa menemukan jalan pulangnya ke Fielding. Film ini berjalan normal biasa saja. Konflik utamanya adalah hubungan manusia dan anjing, tapi dikemas dengan tambahan konflik kecil lainnya yaitu konflik psikologi pemuda yang baru lulus kuliah. Lalu ada kon