Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

Ladybug

Arti Bullet Train sendiri mengacu pada kereta cepat yang berbentuk dan berkecepatan seperti layaknya peluru atau sederhananya "kereta cepat". Memang ada unsur sedikit memamerkan "kenyamanan" dalam kereta cepat dalam hal ini di negara Jepang, tapi film ini bukan film tentang kereta itu sendiri. Tidak ada alasan lain yaitu Brad Pitt yang memang menjadi daya tarik utama bagi Movielitas memilih menonton film ini. Digarap oleh sutradara David Leitch, film ini bergenre aksi-komedi. Dan, unsur lain yang Movielitas suka adalah film ini memakai gaya cerita sehari-semalam, dan sembilan puluh persen hanya berlokasi di satu area, di dalam kereta api. Berkisah utama yaitu tentang sebuah koper yang menjadi incaran beberapa pihak. Koper ini awalnya dikawal oleh dua orang yang konon katanya saudara kembar.  Dari sebuah koper inilah akhirnya konflik demi konflik bercabang dan saling berkaitan. Plot cerita film ini bagi Movielitas, berat. Konfliknya sangat "banyak" bercaban

Misi penyamaran tersukses di kelasnya

Kali ini cukup beruntung mendapatkan sajian film yang cukup berkualitas lagi dari Korea. Sebuah genre aksi-komedi yang menghibur sejak awal film bergulir. Berkisah tentang sebuah tim kepolisian yang dipimpin oleh Chief Go dengan empat orang anak buah. Tim ini cukup unik karena personel nya juga unik-unik. Karena ke-"unik"annya, memang tim ini seperti tim pecundang yang selalu gagal dalam menyelesaikan sebuah misi dan berakhir pada pengintaian saja tanpa penyelesaian. Hingga satu kasus mampir ke tangan Chief Go. Sebuah kasus narkoba. Cara tim Chief Go menyelesaikan kasus besarnya inilah yang menjadi inti konflik film garapan sutradara Lee Byeong-Heon. Alur ceritanya ringan. Aksi laga nya tidak terlalu banyak. Hanya sisi komedinya yang cukup menarik dan cerdas menghibur dengan bumbu akting kocak dari para pemain. Overall, Movielitas merekomendasikan film ini sebagai komedi segar bagi para penggemar film Korea di saat bersantai. Keren dan fun. Extreme Job (2019) - 7/10

Drama penculikan yang sulit ditolak oleh korban

Karena muncul di beranda dengan poster yang aduhai, mau tak mau Movielitas bertanggungjawab untuk menontonnya. Kalau menurut laporan wikipedia, termasuk golongan drama erotis romantis. Favorit. Berkisah tentang Massimo seorang pengusaha kaya raya tajir melintir yang tanpa sengaja bertemu seorang wanita cantik asal Polandia, Laura, dan jatuh hati padanya. Karena bermodalkan harta dan tahta, tanpa kesulitan Massimo berhasil menculik Laura. Tujuan Massimo menculik Laura sangat sederhana sekali, yaitu membuat Laura jatuh cinta kepada dirinya selama 365 hari. Awalnya, Laura pun menolak. Harga diri Laura tercabik-cabik diculik dan dipaksa jatuh cinta kepada pria tak dikenal tapi kaya raya. Mungkin karena masih belum adaptasi dengan kemewahan, Tapi hanya perlu dua hari, sudah ada tanda-tanda Laura malu-malu mau. Semakin lama, mau bagaimana lagi. Secara alur dan konflik, film ini tidak ada yang istimewa. Biasa saja. Lewat akting peran tokoh Laura bisa menunjukkan tidak selamanya drama penculik

Warisan budaya pasung impian sang anak

Kali ini berkesempatan menikmati sajian horor yang review nya sempat mondar-mandiri di timeline twitter. Setidaknya timeline twitter Movielitas, bukan di akun orang lain. Banyak yang bilang film ini cukup menarik. Apakah benar? Yang menjadi pusat perhatian adalah penampilan Sandra Oh sebagai peran utama. Dan, Movielitas mengetahui aktris Sandra Oh ini di beberapa film yang lupa judulnya, hanya saja peran yang dimainkan Sandra Oh bukan peran utama. Bagi Movielitas, penampilan Sandra Oh disini cukup lumayan. Selain tampilan wajah (tanpa kerutan kantong mata sedikitpun) , juga aktingnya sudah cocok membawakan karakter seorang ibu yang tinggal bersama anak semata wayangnya di sebuah rumah terpencil jauh dari keramaian kota. Dari sisi tampilan horor, tidak memaksa untuk horor di setiap adegan. Meski gaya yang dipakai sangat umum yaitu mengandalkan jumpscare. Dari sisi plot cerita, lumayan berliku dan masih biasa saja. Bagi Movielitas, dengan memunculkan simbol budaya kremasi (dalam cerita i

Membangunkan tidur makhluk gunung

Istilah Troll secara umum kurang lebih adalah makhluk buas sejenis raksasa dalam cerita rakyat khususnya di negara-negara Skandinavia. Dikisahkan makhluk ini tinggal di dalam gua-gua pegunungan. Dari pemahaman tersebut sebenarnya tema serta arah cerita film ini sudah bisa ditebak. Film dari negara Norwegia yang disutradrai oleh Roar Uthaug ini berkisah tentang seputar mitos makhluk tinggi besar mengerikan yang dipercaya bersembunyi di pegunungan Dovre. Hanya sedikit orang yang mempercayai kisah keberadaan makhluk tersebut. Dari segi alur cerita, film ini tidak begitu istimewa. Dari sisi konflik juga biasa saja dan bisa ditebak. Jika dibandingkan dari sisi konflik film Kingkong milik Hollywood, film ini seperti "terlalu mudah" seperti mengabaikan proses membangun sisi emosional sosok yang akan di-spotlight. Tentu saja tantangan terbesar adalah menampilkan sosok Troll itu sendiri versi luar Hollywood, dan bagi Movielitas kesan pertama saat kemunculan, terasa aneh dan tidak umu

Putra krypton melawan kelelawar Gotham

Sebuah sajian film superhero yang sempat fenomenal. Mempertemukan dua superhero yang punya banyak fans berat. Sama-sama dari komik, sama-sama tokoh penegak kebenaran, dipertemukan dengan judul provokatif, "versus" alias duel. Posternya pun mirip promosi pertandingan tinju. Dari segi alur cerita, katanya mem follow up cerita Man Of Steel. Movielitas kurang begitu tertarik dengan alur cerita disini. Terlalu banyak cabang dan rumit. Konflik yang dijalankan bercabang antara, konflik Clark Kent yang tidak mau menurut perintah atasannya di surat kabar. Lois Lane yang pergi ke gurun dan punya masalah sendiri. Bruce Wayne yang sibuk menangkap penjahat tapi dituduh terlalu main hakim sendiri oleh media. Lex Luthor, musush bebuyutan Superman, yang berambisi menguasai kota. Meskipun hilir nya ke satu titik konflik, tapi menurut Movielitas terlalu ribet dan rumit sekali. Perbedaan dengan film Batman ataupun Superman di jaman klasik dulu, selain menangkap penjahat, konflik kecil lainnya y

Warna-warni dibalik perampokan berlian

Sebuah sajian film klasik yang masih asyik. Garapan sutradara Quentin Tarantino yang berkisah tentang delapan orang pilihan yang merencanakan sebuah perampokan berlian. Yang diceritakan disini bukan proses perekrutan atau perampokan berlian-nya, melainkan pasca perampokan yang berakhir di luar rencana. Movielitas mendengar dan mengincar film ini sudah lama sekali. Dulu film ini termasuk wishlist download namun belum terwujud hingga saat ini baru muncul di salah satu layanan streaming. Seperti di wikipedia mengatakan bahwa film ini termasuk salah satu film terbaik yang pernah ada. Alur ceritanya mungkin untuk saat itu termasuk belum biasa. Terbalik. Dan bagi Movielitas sendiri, alur cerita film ini masih bisa dicerna dan diikuti. Tidak terlalu istimewa dari alur ceritanya. Hanya yang paling menarik perhatian adalah akting para pemainnya yang memang sudah kelas senior. Ada satu adegan yang cukup berkesan bagi Movielitas yang sepertinya diambil one take dan long shoot , dan ditampilkan d

Rumitnya mencari bola besi plutonium

Dan ini untuk kesekian kalinya Movielitas berhasil menonton serial Mission Impossible yang kali ini disutradarai oleh Christopher McQuarrie dan masih setia memasang Tom Cruise sebagai Ethan Hunt. Entah bagaimana nantinya bila Ethan Hunt harus diperankan aktor lain. Bila dihitung ini adalah seri ke enam dari franchise Mission Impossible. Plot cerita dan gaya alur cerita masih kurang lebih sama dengan lima seri sebelumnya. Intinya Ethan Hunt mendapat tugas berat, kali ini seberat kiamat dunia.  Satu saja kesan yang muncul saat menikmati film ini adalah terlalu ribet. Sangat amat kompleks. Konflik nya sebenarnya sangat sederhana sekali menemukan plutonium yang merupakan ancaman kiamat dunia. Entah bagaimana dan memang sudah gaya seri Miision Impossible ini, konflik sederhana akhirnya harus disajikan dengan beragam keruwetan dan kemunculan beragam nama dan fungsi karakter tokoh yang sangat membingungkan bagi Movielitas yang menyukai gaya film minimalis.  Sebenarnya bila jujur yang ditunggu

Tragedi berdarah di Mumbai tahun 2008

Sebuah film India yang dibuat berdasarkan kisah nyata dari tragedi berdarah pada tanggal 26 November 2008 silam. Tragedi tersebut terjadi di India merupakan sebuah aksi serangan teroris yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dengan arahan seorang melalui ponsel. Selain dari alasan film ini based on true story, juga karena faktor pemain yang membuat Movielitas sedikit penasaran dengan film garapan sutradara Anthony Maras ini, yaitu Dev Patel. Sebagaimana diketahui Dev Patel merupakan aktor fenomenal pada debut akting nya di film Slumdog Millionaire yang merupakan salah satu film favorit Movielitas. Dan, penampilan Dev Patel disini sudah sangat jauh berbeda, dari usia belasan di Slumdog hingga kini berusia tiga puluh tahunan. Sudah sangat berbeda. Mengikuti jalan cerita film ini sangat mudah. Tidak sulit. Jarak awal cerita ke konflik utama juga tidak bertele-tele. Ringkas saja. Apalagi bila sebelum menonton menyempatkan diri membaca review singkat di seputar internet, juga akan lebih memu

Kemenangan abadi tim Wild Boars

Seperti yang sudah diketahui atau bagi yang belum tahu tentang tragedi yang menimpa sebuah tim sepakbola junior (anak-remaja) bernama Wild Boars asal Thailand telah mendunia. Kisah tim Wild Boars yang terperangkap dalam gua selama lebih dari sepuluh hari di dalam gua Tham Luang ini , sepengetahuan Movielitas, telah diangkat dalam beragam jenis media. Baik film ataupun dokumenter. Menariknya, dalam satu layanan Netflix ternyata ada dua media sekaligus, yaitu film dan dokumenter-nya. Untuk mengetahui keajaiban kisah tim sepakbola Wild Boars yang terdiri dari 12 pemain dan 1 orang pelatih, Movielitas akhirnya memilih untuk menikmati dokumenternya. Kisah bagaimana tim Wild Boars bisa terperangkap dalam gua sebenarnya sangat sederhana. Keinginan untuk refreshing sejenak ke sebuah tempat wisata gua, ternyata salah perhitungan dalam memprediksi cuaca yang kurang bersahabat saat itu, tepatnya di bulan Juni tahun 2018 silam. Akibat curah hujan yang tinggi, tim Wild Boars terperangkap oleh banji

Komedi asal-asalan ke barat

Tidak ada yang istimewa . Hanya mengandalkan sisi keberanian tampil berani seksi menggoda, namun itupun hanya setengah tidak utuh.    Alur cerita kurang menarik. Komedinya kaku, pokoknya hajar asal intim. Sedikit-sedikit intim. Konfliknya juga asal intim. Asal seksi. Asal mendesah meliuk-liuk. Parahnya lagi mendapatkan subtitle yang kemana-ceritanya kemana tidak nyambung. Otomatis yang menjadi hiburan sekedar visual bening saja. Tapi tidak semua "cantik", beberapa saja. Fvckk. Due West : Our Sex Journey (2013) - 3/10

Apa yang membuat kita sampai di titik ini?

Film dari Norwegia. Sebelumnya memang ada beberapa film Norwegia yang memang cukup bagus dan berkesan. Kali ini lagi-lagi Movielitas dapat film Norwegia yang memang lumayan menarik disimak. Bagi Movielitas, film ini keren hanya ada satu yang melemahkan rating film ini. Berkisah tentang sepasang suami-istri, Lars dan Lisa yang melakukan liburan privat di sebuah kabin terpencil. Liburan berdua yang seharusnya romantis kurang begitu harmonis dikarenakan hubungan mereka yang sedang tidak baik-baik saja. Di awal film Movielitas terkecoh dengan konflik suami-istri. Movielitas mengira film ini bakal bercerita tentang konflik suami-istri. Namun di luar dugaan, konflik di film ini berlipat-lipat dan berkembang secara apik. Dari konflik suami istri jadi konflik pembunuhan tak disengaja, lalu berkembang lagi jadi konflik perampokan. Dan uniknya film ini berjalan dengan konflik serius namun ada sedikit komedi yang cerdas. Terutama dari akting pemainnya. Bukan komedi kasar, tapi cukup halus dan pas

Tatap mata membuat mati

Konflik ceritanya antara unik dan konyol tapi sah-sah saja. Kalau di film zombie, jangan sampai tergigit bila tidak ingin tertular. Kalau di dunia kedokteran, jangan lupa kondom bila tidak ingin tertular penyakit seksual. Sedangkan di masa pandemi, jangan lupa memakai masker untuk meminimalisir tertular covid. Di film ini, jangan bertatap mata bila tidak ingin tertular penyakit mematikan. Kalau dulu waktu kecil, Movielitas pernah mendapati mitos, jangan menatap mata orang yang memerah, karena diperkirakan bisa menularkan penyakit mata merah kepada kita. Atau menatap mata orang yang sedang mengalami bintitan pada mata, karena bisa tertular. Entah benar atau salah, tapinya ada pengecualian saat itu, bila sang penyintas memakai kacamata berarti aman.  Berkisah tentang seorang wanita dengan dua anak kecil yang bertahan hidup dari incaran manusia yang tertular penyakit aneh. Penyakit yang menular lewat kontak mata tersebut akan menimbulkan keinginan untuk membunuh orang lain maupun diri sen

Permainan cari apel

Menikmati film yang diangkat dari video game ini memang terasa segmented . Hanya orang-orang yang pernah tahu memainkan atau lebih baik lagi memang penggemar game yang bersangkutan yang mungkin bisa connect dengan cerita film. Sajian kali ini diangkat dari video game dengan judul sama. Dan karena Movielitas tidak pernah sama sekali memainkan game ini, menikmati film ini dari awal terasa blank . Tidak tahu mana lakon mana musuh, tidak paham konflik utama-nya. Benar-benar blank . Dikarenakan setting film menggunakan jaman tahun 1400an kemudian melompat ke 1980an dan berakhir di tahun 2016, film ini menjadi semakin aneh bagi penikmat awam. Lebih aneh lagi ketika melihat nama-nama karakter dan settingan lokasi yang serba fantasi.Secara garis besar yang bisa Movielitas tangkap konfliknya adalah seorang karakter, Cal Lynch, secara tiba-tiba ditangkap lalu dipaksa ke masa lalu untuk menjadi karakter Aguilar untuk mencari apel bukan sembarang apel. Agak aneh melihat settingan suasana 2016 di

Prahara suami-istri di ruang interogasi

Ada dua nama besar di balik film ini. Tiga, satu lagi nama panas. Ada Morgan Freeman, Gene Hackman, dan Monica Bellucci uughhh...hot . Berkisah tentang seorang Henry Hearst, yang dikisahkan menemukan sesosok mayat seorang gadis di bawah umur. Tidak lama sebelumnya, Henry Hearst pun berada di dekat lokasi ditemukannya sesosok mayat yang lagi-lagi berjenis kelamin wanita dan di bawah umur. Karena dua kali, Henry Hearst ini ditemukan "berdekatan" dengan kasus pembunuhan yang hampir sama pola-nya, akhirnya Henry Hearst dicurigai oleh pihak kepolisian. Tidak hanya dicurigai polisi, Henry Hearst pun ternyata banyak menyimpan rahasia yang membuat pihak polisi semakin curiga dengan gerak-gerik serta latar belakang Henry Hearst. Alur cerita film ini sebenarnya sangat drama sekali. Membuat ngantuk bila tidak mengikuti dengan benar. Memakai gaya plot cerita satu malam dan hanya berputar-putar pada konflik di ruang interogasi polisi. Konfliknya biasa saja, mencari pembunuh di kasus pembu

City of Lies

The Notorious B.I.G. Seorang rapper ternama dari Amerika Serikat yang meninggal dunia pada 9 Maret 1997 karena tragedi penembakan oleh orang tak dikenal. Movielitas tidak mengenal kiprah rapper bernama asli Christopher Wallace ini. Movielitas pertama kali mengenal nama beliau dari lagu milik Michael Jackson dimana Biggie mengisi bagian rap di lagu This Time Around. Hingga satu kali Movielitas menonton film berjudul Notorious . Kali ini film garapan sutradara Brad Furman mengangkat kisah seputar pasca pembunuhan rapper The Notorious B.I.G. Menyoroti karakter detektif Russell Poole yang bertahun-tahun mendedikasikan hidupnya berusaha membongkar kasus penembakan tersebut hingga akhir hidupnya. Bagi Movielitas film ini cukup menarik disimak. Terlepas dari duet akting aktor papan atas Johnny Depp dan Forest Whitaker, konflik film ini cukup menarik. Based on true story genre favorit Movielitas. Menyoroti pada isi cerita film ini bahwa pembunuhan yang menimpa rapper The Notorious B.I.G. ini m

Perang yang lucu di atas kapal pesiar Fujimaru

Kalau dilihat dari tahun produksi dan tayang nya, Movielitas masih pada jaman sekolah waktu itu. Yang bisa Movielitas ingat kala itu, film ini jadi perbincangan di antar pertemanan, sudah pasti karena unsur "komedi seksi" nya. Setelah sekian tahun, baru bisa mendapat kesempatan menonton film ini di saluran Netflix.  Pilihan jatuh sudah pastinya karena faktor Jackie Chan. Tapi entah mungkin karena faktor teknologi atau memang karena based on comic, film ini terasa "garing". Jika dibandingkan dengan karya aksi-komedi Jackie Chan era modern, kualitas sinematografinya jelas berbeda. Alur ceritanya disini juga kaku, mungkin jatuhnya genre komedi slapstik. Setiap scene seperti dipaksakan harus ada unsur komedi. Mirip komik. Mengikuti jalan cerita serta memahami konflik film, sangat mudah. Ringan. Tidak perlu berpikir berat mencerna petualangan seksi karakter Ryo Saeba. Di jaman 90an mungkin film City Hunter ini bisa jadi box office, tapi mungkin karena perkembangan jaman,

Ketika bumi tidak berputar

Satu lagi film yang berkisah "menuju kiamat". Dan kali ini, kiamat justru dikarenakan dari dalam inti bumi, kalau biasanya dari luar bumi. Film garapan sutradara Jon Amiel ini berkisah tentang penemuan peristiwa alam yang aneh di berbagai negara secara bersamaan. Diketahui kemudian peristiwa aneh tersebut disebabkan oleh gangguan pada gelombang elektromagnetik bumi. Mungkin bagi yang memahami geofisika atau ilmu sejenis lebih bisa memahami konflik utama dalam film ini. Film ini memakai plot template alur cerita kurang lebih sama dengan Armageddon. Dan, yang telah Movielitas tonton rata-rata plot cerita dan alur cerita kurang lebih sama. Dan soal teknologi, masih wajar kalah dengan teknologi era sekarang. Disini masih terlihat beberapa visual efeknya terasa "belum modern". Alur ceritanya secara garis besar bisa dipahami hanya sedikit berlebihan dalam dramatisasi nya. The Core (2003) - 5/10

Footage dari Jackass Forever

Warning! Film ini khusus untuk penonton berusia 25 tahun ke atas. Dan bukan untuk tontonan bersama keluarga. Entah benar atau tidak, seri Jackass dengan tambahan "point" disini ( 4 point 5) seperti menampilkan sisi footage dari film utamanya ( Jackass 4 atau Jackass Forever). Ada beberapa seri Jackass yang Movielitas tonton. Dan memang kesan pertama, ngilu. Berisi sekumpulan aktor yang saling melempar tantangan demi tantangan berhubungan dengan fisik. Mayoritas dilakukan oleh aktor pria. Bukan untuk keperluan stunt-man atau adegan pengganti melainkan untuk having fun.  Tidak hanya sesi challenge, tapi juga berisi aneka kejahilan para pria dewasa. Dan, sangat sangat amat vulgar membuat ngilu. Tentunya adegan-adegan di film ini hanya boleh dilakukan oleh para profesional dan dengan keamanan yang memadai. Sekali lagi, ini bukan untuk tontonan bagi para jiwa labil yang gemar meniru adegan film. Bukan sebuah tontonan untuk anak kecil. Juga bukan untuk tontonan bagi keluarga besa

Pengadilan pasca kerusuhan Chicago 1968

Genre favorit dari Movielitas adalah based on true story . Meski kadang true story -nya sendiri juga tidak tahu persis. Hanya saja penilaian Movielitas bagus tidaknya film bergenre based on true story dari seberapa kuat bisa memberi bayangan tentang apa yang terjadi saat kejadian meski tidak berada atau tahu kondisi dan latar belakang kejadian. Intinya bisa ikut merasakan. Bila film itu bisa menyampaikan atmosfir kejadian real -nya, berarti itu film bagus. Film ini bergenre based on true story. Tergolong lumayan bagus. Meski Movielitas belum lahir di era yang menjadi tema besar film ini. Film garapan sutradara Aaron Sorkin ini mengangkat kejadian riot atau kerusuhan yang terjadi di Chicago tahun 1968. Di bagian awal film dijelaskan sedikit latar belakang konflik utama dalam film ini yaitu tentang wajib militer untuk para pemuda di Amerika saat era 60an. Wajib militer diadakan untuk kemudian diterbangkan di daerah konflik Vietnam. Namun, seperti yang terjadi dimana-mana, kebijakan pol

Liburan yang menghilangkan umur panjang

Film yang digarap oleh sutradara M. Night Shyamalan sepanjang yang Movielitas tahu menonjol terutama di sisi plot twist-nya. Beberapa karya beliau punya twist cerita yang cukup bagus. Dan, Movielitas penasaran dengan karya-nya kali ini. Berkisah tentang sekelompok turis yang berlibur di sebuah resort. Resort tersebut menawarkan sebuah petualangan liburan ke sebuah pantai. Dengan berbagai macam background, para turis dipertemukan di sebuah pulau dengan pantai yang indah dikelilingi tebing batu. Dan, konflik pun dimulai dengan tumbangnya satu per satu dari turis-turis tersebut. Sepanjang yang Movielitas pernah tonton karya M. Night Shyamalan, terutama pada gaya akting para pemeran di dalam cerita memiliki ciri khas di setiap film-film nya. Gaya dialognya pun berciri khas. Unik dan seperti bermakna. Di film kali ini sayangnya, entah Movielitas yang terlewatkan, seperti hilang ciri khas plot twist. Keseluruhan, Movielitas menilai karya M. Night Shyamalan kali ini di bawah ekspektasi. Secar

Berawal dari ingin belajar mencium

Tema film ini memang tentang petualangan anak-anak tapi sepertinya tidak cocok untuk anak-anak juga. Banyak visual dan hal-hal verbal dewasa yang dipasangkan. Dan, kalau dilihat di belakang layar memang ada nama Seth Rogen yang mungkin sudah dikenal dengan gaya komedinya. Berkisah tentang tiga sekawan anak-anak yang mencoba untuk menjadi keren. Max, Lucas, dan Thor. Demi mengikuti undangan pesta dari teman sekolah mereka yang tergolong kategori murid populer,  mereka bertiga akhirnya harus terlibat masalah. Pesta anak kecil jaman sekarang tidak main-main, ada sesi first kiss segala. Dari segi konflik, untuk ukuran film "anak-anak" tergolong kompleks. Dari tiga pemain utama, masing-masing membawakan konflik sendiri-sendiri. Konflik ayah-ibu yang bercerai, konflik impian menjadi penyanyi, dan konflik ingin punya pacar. Bagi Movielitas, konflik demi konflik di sini tidak berat. Bisa diikuti. Alur cerita juga tidak rumit. Dari sisi akting, khas anak-anak, meski ada ke-kaku-an tap

Realita kelam di balik atraksi megah sang raksasa hitam

Sebuah sajian film dokumenter lawas tahun 2013 tentang realita di balik kemeriahan pertunjukan atraksi binatang laut. Pertunjukan binatang laut memang dulu menjadi tontonan yang menyenangkan apalagi bagi dunia anak-anak. Semakin dewasa dimana era informasi kian gencar, masyarakat mulai disuguhkan edukasi penyeimbang tentang dunia hiburan yang menampilkan hewan. Bagaimana atraksi yang dipertunjukkan di muka publik, atau apa saja tragedi di balik pertunjukan atraksi yang menampilkan killer whale atau paus hitam, mungkin bisa dicari di area youtube. Karena disitu akan lumayan banyak video yang dipublikasikan. Yang diceritakan disini adalah sudut pandang dari para pendamping ikan paus sirkus dan sejumlah saksi mata.Salah satu tragedi yang diangkat di film ini adalah tragedi yang dialami oleh Dawn Brancheau. Dawn Bracheau adalah seorang pelatih ikan paus senior sekaligus bintang pertunjukan yang harus meregang nyawa oleh ikan paus didikannya sendiri.Tragedi yang dialami Dawn Bracheau ini m

Kisah Alexander Supertramp

Lagi-lagi Movielitas mendapatkan film based on true story . Akhirnya, Movielitas kesampaian menonton film ini. Dulu Movielitas sering melihat cover film ini di rak persewaan film, hanya belum tertarik hingga saat ini. Dan tiba-tiba film ini muncul di playlist. Film kali ini mengangkat kisah hidup dari seorang Chris McCandless.  Kalau boleh membandingkan, film ini mirip dengan film Wild 2014. Bagi Movielitas dua film ini banyak kesamaannya. Baik film ini maupun Wild, sama-sama diangkat dari kisah nyata. Hanya berbeda jenis kelamin. Di sini mengangkat kisah seorang pria yang baru lulus dan memilih jalan hidup ke alam. Sedangkan di Wild, berjenis kelamin wanita. Dua film tersebut juga berkisah tentang perjalanan seorang diri menelusuri alam terbuka. Sama-sama punya masa lalu. Gaya alur ceritanya-pun juga hampir-hampir mirip. Past-present-past-present dan seterusnya. Awalnya Movielitas mengira film biographical ini bakal berjalan ringan lurus. Hanya bercerita tentang kebebasan yang dike

Berawal dari salah sambung hingga mengacak-acak garis takdir

Kali ini sedikit berbeda dimana film Korea kali ini mengadaptasi dari film non Hollywood. Dan boleh dikatakan film ini mengalahkan ekspektasi Movielitas. Bila dilihat sekilas dari poster ataupun judulnya yang mengingatkan Movielitas pada film horor Jepang dulunya, The Phone . Dalam benak berkata mungkin film ini akan jatuh sama dengan genre seputar horor tentang "terima" kutukan lewat telepon. Ternyata salah dan jauh di atas ekspektasi. Berkisah tentang karakter utama Seo-Yeon yang balik ke rumah setelah diceritakan lama pergi dari kampung halaman. Setibanya di rumah nya, Seo Yeon menerima panggilan telepon yang terasa asing dan aneh alias salah sambung. Sekali dua kali Seo Yeon menanggapi panggilan telepon salah sambung tersebut hingga berkali-kali dan terjadilah inti konfliknya. Alur cerita disini sebenarnya kompleks hanya saja bila mengikuti secara baik dan detail runtun masih bisa dicerna dan diikuti. Dari sisi konfliknya, cukup menarik. Konflik dari film garapan sutradar

Sebuah Perjalanan

Karena mental dan mood serta energi yang berantakan, kegiatan menonton film sedang terganggu. Di sela lelah, mencoba merangkai nada meskipun aslinya buta nada. Biarpun tak terdengar indah tapi hati tak meresah. Dengan alat seadanya jadilah single instrumental digital untuk kesekian kalinya. Dan kali ini diberi judul Journey. Latar belakang memilih judul Journey untuk menggambarkan sebuah perjalanan hidup yang sangat flat dan simple, bahkan mungkin membosankan. Durasi musik menggambarkan perjalanan hidup yang entah sampai dimana titik akhir-nya. Perjalanan hidup yang telah dilalui ada beberapa kelokan yang mungkin terdengar sumbang atau bahkan tidak menarik tergambar lewat progesi chord. Naik turun nada yang flat dan berulang-ulang hingga menjemukan menggambarkan hidup yang dijalani, suka duka ceria menangis histeris frustasi, waktu kemarin dan hari ini. Nothing special.    Dari komposisi susunan nada nya pun sangat too simple . Diulang-ulang. Progresi chord nya juga pakem dan bukan ch

Cinta tanpa syarat dan pengorbanan terbaik untuk keluarga tuan kecil

Sebuah sajian yang sangat family friendly kali ini. Sangat aman untuk tontonan bersama keluarga di waktu senggang. Berkisah tentang seekor anjing liar yang tanpa sengaja harus terpisahkan dari sang induknya. Waktu berlalu ketika sang anjing bertemu dengan tuan barunya yang masih berusia anak-anak. Dan, seperti seekor anjing kebanyakan yang memang terkenal akan kesetiaan dan cinta kasihnya, Benji demikian sang anjing tersebut kemudian diberi nama oleh Carter, berusaha keras memberi cinta dan pengorbanan terbaik untuk keluarga tuan kecil baru nya. Ada sedikit behind the scene di bagian akhir, dan Movielitas merasa bahwa membuat film dengan aktor utama seekor hewan seperti ini memang sangat tidak mudah. Bisa menjadi sebuah film seperti ini sudah sangat bagus sekali. Overall, film ini sangat cocok bagi pecinta hewan khususnya anjing. Drama film ini memang "sangat fiksi" khas hiburan untuk anak-anak. Plot ceritanya ringan dengan konflik yang juga tidak rumit dicerna.. Pesan moraln

Kesempatan kedua dibalik penculikan

Sebuah film yang awalnya terasa sangat menarik. Misteri hilangnya seorang anak di tengah pemandangan hutan sungai dan pegunungan yang terhampar indah. Misteri dibangun dengan konflik dugaan penculikan dan yang menjadi tersangka utama pertama adalah sang ayah kandung sendiri. Movielitas menyukai gaya misteri yang dibangun di film garapan sutradara Christian Carion ini. Pelan tapi cukup bertenaga memancing rasa penasaran. Dugaan demi dugaan terhadap karakter yang muncul satu per satu membuat film ini penuh tebakan. Sayangnya, alur cerita film ini seperti naik gunung turun gunung. Semakin ke dalam, semakin turun rasa penasaran ini. Misteri penculikan yang sudah dibangun di awal cerita pelan-pelan mulai menemukan titik terang berakhir dengan kesan "oww begitu saja..." Overall, film ini tidak begitu istimewa. Misteri di awal dengan ending yang mengecewakan. Konflik tentang seorang ayah yang terpisahkan jarak dengan sang anak pun tidak berkesan apa-apa. My Son (2021) - 6/10

When silence is not enough

Untuk seri pertamanya, keren. Dan, kali ini mencoba menyimak seri keduanya. Apakah film yang masih digarap oleh sutradara John Krasinski ini juga terkena sindrom flop di sekuel? Ternyata, tidak. Hasilnya masih lumayan menarik.  Masih berkisah tentang petualangan keluarga kecil Abbott, yang kini tersisa ibu dan dua anaknya, bertahan untuk "diam" dari intaian monster. Di seri kali ini, karena tuntutan sukses di seri perdananya, dilengkapi dengan sedikit latar belakang pra kejadian invasi monster ke bumi. Movielitas suka dengan gaya horor film ini. Menarik dan tidak bisa ditebak arah ceritanya. Meskipun sudah diketahui siapa musuh dan konflik utamanya, tapi dikemas dengan baik hingga tidak mematikan rasa penasaran penonton. Mungkin yang membuat menarik di film ini dari sisi selera Movielitas adalah 'minimalis' nya. Minimalis dalam konflik, dialog, dan pemain. Alasan lainnya yang membuat Movielitas bisa menilai bahwa film ini tidak kalah seru dengan seri pertamanya adala

Keep Silent, Keep Alive

Sebuah sajian yang sangat menarik. Bagus dan tidak rugi menonton film garapan sutradara John Krasinski. Luar biasa meski gaya film ini pernah Movielitas tonton dulu sekali yaitu di film Thailand, 4Bia . Di film Thailand tersebut, berisi empat segmen kisah horor dan paling menarik perhatian Movielitas adalah gaya horor di segmen pertama. No dialog, minimalis dalam hal lokasi cerita dan pemain. Disini berbeda. Hampir sama, minimalis dalam dialog karena konflik utamanya adalah diam bila ingin tetap hidup, didukung dengan skenario nya berkisah sebuah keluarga kecil dengan anak yang memang tuli-bisu. Perbedaan lainnya, di film ini gaya horor nya bukan horor dunia lain melainkan lebih ke gaya horor, sebut saja, makhluk non manusia. Juga setting tempat dan waktu cerita berbeda, kalau disini bermain di era post apocalyptic dan rentang cerita-nya selang tahunan. Movielitas menyukai gaya film yang berbeda seperti ini. Meski minim dialog, konflik juga tidak bercabang-cabang alias sangat sederhan