Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

Tersengat anugerah sesaat

Pertama, singkirkan tentang cerita komedi ceria di dalam film ini. Movielitas lebih banyak fokus kepada 2 bintang di dalamnya. Mel Gibson dan Helen Hunt. Mel Gibson, bisa dikatakan aktor yang identik dengan film crime dikarenakan faktor Lethal Weapon yang juga bergaya semi komedi sebenarnya. Dan, disini murni komedi. Tidak ada baku pukul antara tokoh-tokohnya dan konflik utamanya tentang cinta. Helen Hunt, wow ... Movielitas like her so much . Benar-benar tipe wanita idaman ( physically ). Berambut panjang, mancung, manis, senyuman manis, dan suara seksi. Almost perfect . Apalagi bermain dengan film bergenre seperti ini, hmmm membuat betah mata ini memandang. Meskipun sudah berumur, tapi tetap terlihat aakkhh ... Konflik utama film ini adalah tentang anugerah sesaat yang dialami oleh Nick Marshall. Anugerah sesaat itu membuat Nick menjadi mengerti bagaimana menjadi pria yang mengerti keinginan para wanita luar dalam. Konflik utama di atas ditambahi dengan konflik k

Under influence of something demonic

Berbeda dengan seri Conjuring sebelumnya , disini tanpa basa-basi langsung membuka cerita dengan pembukaan horor. Mengikuti gaya tanpa basa-basi, Movielitas pun memilih mana yang lebih enak disimak antara Conjuring perdana atau Conjuring yang seri kedua ini. Jawaban Movielitas adalah, Conjuring...perdana!! Yyeyy.. Alasannya, sederhana saja, lebih original horornya. Disini horor yang digunakan sudah sangat umum. Bermain-main dengan adegan-adegan horor yang mengagetkan dan menampilkan sosok-sosok horor dengan kualitas make-up tebal menyeramkan. Dari sisi cerita pun, Movielitas memilih Conjuring pertama lebih terasa horor karena di seri kedua ini terkesan hanya "mengikuti" pertama. Jadi, tidak (belum) ada yang fresh dari seri kedua ini. Keseluruhan, meskipun sudah ditambahi tag based on true event , namun film ini belum atau tidak setara dengan kualitas Conjuring perdana-nya. Dan, menurut Movielitas, Conjuring akan lebih memorable dengan satu episode (perdan

Kerasnya kehidupan seorang anggota gangster

Sebuah drama Korea yang menceritakan tentang kehidupan keras anggota gangster yang saling tikung-menikung demi keuntungan pribadi. Dan, seperti biasa, drama Korea ini juga tidak mengusung satu konflik melainkan 3 konflik besar yang ditampilkan bersamaan. Konflik karir di organisasi gangster, konflik pertemanan, dan konflik percintaan. Menurut Movielitas, film ini masih "berat" karena banyak-nya tokoh karakter yang dimunculkan dalam satu cerita dengan satu karakter pusat. Terutama dengan konflik dalam tubuh gangster yang terasa "sulit" mengingat nama-nama tokoh dan perannya. Keseluruhan, untuk Movielitas, drama Korea kali ini cukup "berat" jalan ceritanya. Kurang simple. Kalau dibuat drama romantis mungkin lebih kental dan manis atau cukup fokus pada drama gangster. A Dirty Carnival (2006) - 6/10

Bermain cinta yang berakibat fatal

Kali ini sebuah film klasik yang muncul di era sebelum 90an. Tepatnya tahun 1987. Pemainnya Michael Douglas, Glenn Close, dan Anne Archer. Kesan pertama saat menonton film ini, this movie released 30 years ago !! Awesome . Itu saja kesan awalnya. Usia film ini 30 tahun. Menurut Movielitas, meskipun berusia 30 tahun, film ini mengangkat tema yang abadi alias konflik utamanya bisa terjadi di era manapun. Bisa juga dengan teknologi digital saat ini membuat film bertema sama persis dengan film ini pun bisa. Konflik utamanya adalah bermain api dengan orang yang salah dan berakibat fatal. Film garapan sutradara Adrian Lyne ini alur ceritanya sederhana. Tidak berat. Juga menampilkan teknik visual yang tidak klasik. Versi Movielitas adalah alur cerita dan konflik-nya tidak "kaku". Kalau dari sisi akting siapa yang tidak kenal Michael Douglas atau Glenn Close. Hal lain yang menarik adalah jika dicek sejarah film ini masuk dalam salah satu kategori di ajang Academy

Teknologi masa depan untuk sang raja

Untuk kali ini, Movielitas kurang begitu terkesan dengan penampilan Tom Hanks. Sebuah film drama, yang dicampur dengan sedikit komedi dan romantisme. Sepertinya tidak ada yang begitu istimewa dari drama disini. Konflik terasa biasa saja dengan storyline yang sedikit "aneh". Satu-satunya yang membuat Movielitas tertarik adalah lokasi film yang banyak menampilkan wajah padang gurun luas. Keren pemandangannya. Keseluruhan, kurang menarik dan datar. A Hologram For The King (2016) - 6/10

Random Call

Kalau di Hollywood, tema film seperti ini pernah ada dan (kalau tidak keliru) bergenre komedi. Tapi, memang Korea selalu hadir dengan tema umum yang di-dramatisasi-kan. Seperti film ini, tema body changed experience ditampilkan dengan genre drama yang serius. Permainan distorsi dari genre (yang bisa jadi pas-nya ber-genre komedi) tidak serius menjadi serius ini awalnya dirasakan cukup berhasil. Permainan drama perpindahan jiwa dari tua ke muda dan sebaliknya berjalan cukup menarik. Tapi semakin ke dalam, kurang begitu menarik lagi bagi Movielitas. Satu hal yang menarik perhatian Movielitas, adalah film ini otomatis menjadi panggung duel akting antara dua aktor yaitu Shin Ha Kyun dan Byun Hee Bong. Ha Kyun bermain sebagai pemuda yang (lagi-lagi uang menjadi dasar segala masalah di dunia) menerima tantangan konyol dari konglomerat. Sedangkan Hee Bong bermain sebagai konglomerat sekarat yang ingin kembali muda. Dan, keduanya tampil dengan kualitas akting yang apik. Sebena