Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Ilmu kedokteran yang disalahgunakan

Mendengar patologi atau pathology , sepintas yang terbayang seputar meja bedah. Bedah membedah. Itu kesan judul film ini. Awalnya terkesan horor, harapannya adalah yang dibedah menjadi konflik. Siapa yang dibedah? Tentu saja, sesuatu yang tak bernyawa. Hewan? Bukan, melainkan manusia. Adakah yang mau menjadi relawan? Tentu tidak bila masih hidup. Tapi ternyata keliru. Permasalahannya bukan pada horor, melainkan pada tingkah laku para pembedahnya. Bagi penulis sendiri, akan lebih menarik bila dijadikan horor seputar pembedahan. Tapi sayangnya bukan itu. #Dan, sebelum menonton film ini, akan lebih baik bila tidak makan terlebih dahulu. Menyiapkan obat sakit kepala atau obat penawar mual-mual. Sebab disini penggambaran filmnya cukup detail seputar kejahatan dunia bedah-membedah. Selain itu, disamping cerita crime, juga cukup vulgar untuk penggambaran bercinta-nya. Jadi, memang film khusus bagi mereka yang dewasa dan kuat melihat darah serta pembedahan. Pathology (2008)

Hantu terbakar cemburu

Sehabis selesai produk ketiga dengan menghitung anak tangga sampai ke-29 , disini justru "kembali" down. Kualitas cerita dan horornya kurang begitu menanjak dibandingkan dengan seri Wishing Stairs. Yang membuat kurang menarik adalah sisi "misterius" hilangnya karakter Young Eon kurang dieksplor menjadi horor. Justru terasa menjadi drama ketika Sun Min malah menerima "suara demi suara" tanpa wujud sebagai media pertemanan baru. Masih sama gayanya dengan produk Whispering lainnya, baik di pertama kedua atau ketiga semua masih memakai gaya bersetting di sekolah khusus wanita. Kemudian ada satu konflik utama kemudian di luar konflik utama diberikan satu karakter " freak " atau aneh yang awalnya seolah berdiri sendiri dengan tatapan dan tingkah polah yang tidak biasa. Alur ceritanya juga biasa saja kurang mendukung sisi horor begitu pula sebaliknya sisi horor terasa biasa saja. Ada satu yang menonjol dan paling tidak sampai ke s

Buah dari harapan di ujung anak tangga ke 29

Di episode ketiga serial bisikan koridor ini menampilkan sisi cerita yang lebih menarik dibandingkan dengan seri pertama dan kedua . Masih memakai gaya tema sekolah khusus wanita dan juga masih memakai gaya cerita dua bagian berbeda awalnya yang berada dalam satu cerita. Disini ada Hye-Ju yang sedang memimpikan tubuh langsing, dan di satu bagian lagi ada kisah persahabatan antara dua balerina Jin-Sung dan So Hee. Bagian Hye-ju kemudian di tengah cerita digabung dengan konflik antara Jin-Sung dan So Hee. Konflik utama antara Jin Sung dan So Hee yaitu seputar kompetisi persaingan memperebutkan lakon balerina Giselle dan Albercth. Konflik Jin Sung dan So Hee ini mengingatkan pada gaya konflik Black Swan yang dibintangi Natalie Portman . Untuk sisi horornya, disini juga lebih baik dibandingkan dengan dua seri sebelumnya. Tidak padat namun tepat penempatannya dalam alur cerita dan sebagai penunjang cerita tak hanya menampilkan darah-darah semata. Jalan ceritanya lebih mud

Memento Mori

Sekuel dari Koridor Berbisik pertama . Masih tetap bercerita seputar sekolah yang muridnya hanya wanita alias hanya siswi tanpa ada siswa. Masih ada aroma affair murid dan guru. Konfliknya aneh dan datar-datar saja. Horornya tidak begitu terasa. Whispering Corridors 2 : Memento Mori (1999) - 5/10

Selamat datang di penjara, Jenderal

So, I salute to you or you salute to me? Well, saluting is prohibited in here, General. Konfliknya menarik. Seorang Jenderal masuk ke dalam penjara sebagai narapidana baru. Jenderal bintang 3 (versi penulis). Penjaranya, tempat para army bermasalah. Dan di penjara tersebut jabatan paling tertinggi adalah Colonel sebagai kepala penjara. Hal itu jelas menimbulkan gesekan tersendiri yang menarik. Di samping timbul konflik pengaruh jabatan, karena narapidana baru ini adalah seorang Jenderal, lainnya adalah sistem dalam penjara itu sendiri yang tak sesuai dengan Manual Of Conduct yang berlaku. Robert Redford dan James Gandolfini sama-sama berperang akting di dalam film ini. Penampilan mereka sama-sama kuat membawa peran masing-masing serta memberi kontras warna film ini. The Last Castle (2001) - 7/10

Revenge drama

Sebenarnya film ini dibungkus dengan alur cerita serta konflik yang tidak hanya straight lurus begitu saja, melainkan berliku dan beraroma seperti misteri. Tapi, masuk semakin dalam, sepertinya biasa saja bahkan bisa menebak mana yang jahat mana yang baik. The Glass House (2001) - 6/10

Minyak itu mahal

Tema yang diangkat dalam film ini sebenarnya banyak ditemukan dalam dunia nyata. Terorisme. Dan berbicara terorisme tentu akan menjadi hal yang sangat sensitif. Ada beberapa hal yang dapat direnungkan dari film garapan Peter Berg ini, antara lain: - Kekerasan akan melahirkan kekerasan yang lain. Dendam satu akan melahirkan dendam yang lain. Tak akan pernah berhenti. - Bila dirujuk ke atas, seperti film ini, sebenarnya bermuara pada satu masalah. Uang. Harta. Materi. Sebut saja Arab Saudi yang disebut memiliki sumber daya alam melimpah, khususnya minyak. Siapa yang tak tertarik? Atau siapa yang tertarik dengan melimpahnya sumber daya kehidupan? - Lalu terorisme sendiri? Sepengetahuan awam bagi penulis, kadang aksi terorisme dibarengi dengan jumlah dana yang tidak sedikit. Perlu ada yang benar-benar siap di belakang seksi pendanaan. - Semua menginginkan harta. Semua butuh materi. Dan semua tak bisa hidup bahagia tanpa uang. - Dan, tak selamanya, meski sepaham

Pelajaran fungsi bemper mobil dari Andy

Antara Andy dengan Emilien mana yang lebih kocak? Penulis lebih memilih Andy karena penampilannya lebih dramatis sebagai polisi. Sangat konyol. Lalu antara Daniel dan Isabelle, penulis sepertinya lebih suka gaya Queen Latifah. Di satu sisi pengaruh bahasa dan logat sepertinya lebih berpengaruh. Gaya tomboy Queen Latifah disini cukup pas diaduk dengan gaya polisi anak mami ala Andy. Dari segi cerita hampir sama, ringan menghibur. Kalau di versi originalnya , pusat kelucuan lebih banyak diambil alih oleh Kepala Polisi, Gilbert, disini diplotkan kepada Andy. Mobil yang dipakai, sama-sama canggih, kalau soal aksinya, bagi penulis juga sama-sama menghibur. Dari Andy, kita jadi tahu apa gunanya bemper pada mobil..... Taxi (2004) - 7/10

Dibalik pembakaran

Ada taste asia di dalamnya memang membuat penasaran. Apalagi film ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Nama yang diplot sebagai bintang utama adalah Aishwarya Rai . Penulis selama ini hanya tahu sebatas nama besarnya, sedangkan untuk sepak terjangnya di film kurang begitu mengikuti. Disini Aishwarya Rai bermain bersama para aktor aktris sekaligus bersetting Inggris. Sayang bagi penulis cerita film ini kurang maksimal tersampaikan. Kaku. Baik dialog, akting, serta perpindahan frame ke frame cerita terasa kaku. Selain itu jalan cerita disini tidak memakai pemanis twist yang akhirnya bisa ditebak sejak pertengahan durasi film. Provoked (2006) - 6/10

Genting di Oktober 1962

Ceritanya berat. Apalagi topik bahasannya seputar kenegaraan, presiden, staf kepresidenan, dan perang. Yang bisa penulis raba adalah seputar kebimbangan Presiden J.F.K memberi keputusan soal ditemukannya penempatan misil rudal roket di Kuba. Ekspektasi awal dari film ini adalah sebagai prekuel dari film JFK . Namun ternyata, tidak sepenuhnya terangkai. Tapi, paling tidak ada pengetahuan baru dibawakan film ini tentang sejarah kepresidenan jaman JFK. Thirteen Days (2000) - 6/10

Aksi laga seorang presiden

Air Force One adalah sebuah pesawat terbang khusus kenegaraan yang dimiliki oleh Amerika dan digunakan untuk perjalanan dinas kepala negara Amerika. Film ini berdasarkan tema sederhana yaitu bagaimana mereka bisa masuk ke dalam pesawat. Kalau latar belakang masalah bajak membajak memang tidak diberi porsi besar, dan porsi terbesar di film ini adalah kepahlawanan Harrison Ford sebagai presiden Amerika. Alur ceritanya biasa saja. Konflik terorisme juga tidak ada yang istimewa disini. Selain jurus tembak ledak juga ada selipan drama pengorbanan dan kepahlawanan. Hanya penampilan Gary Oldman yang emosional disini yang menonjol. Film ini meninggalkan catatan....semua ini bisa terjadi bila presidennya mampu bergaya Harrison Ford. Tidak mau meninggalkan para rakyatnya. Meletakkan kepentingan diri sendiri di bawah kepentingan orang banyak. Berani melawan di bawah ancaman. Tidak takut senjata. Berani berdarah-darah. Mau mendengarkan bawahannya. Bisa mengendalikan pesawat. Menj

Masa lalu di dalam taksi penyesalan di atas pasir

Judulnya memberi ekspektasi ke horor, tapi ternyata keliru. Memang ada sedikit nuansa horor tapi tidak berpengaruh apa-apa. Dan, baru mendekati akhir baru terlihat jelas motif ceritanya. Cukup bagus sebenarnya tema film ini, hanya pembungkusannya yang kurang menarik minat. Alur dan akting terasa kaku. Fake funeral? Entah apa maksudnya. Ceritanya terlalu "berat" dan terlalu dirumitkan. Seperti terasa segitiga cinta atau mengejar cinta yang terlambat. *Lalu, yang detektif Milano bagaimana kelanjutan kisahnya?* Gagal paham endingnya . Dead Awake (2010) - 5/10

Misteri "hilangnya" yearbook tahun 1993

Horor Korea. Berkisah agak padat konflik. Ada guru yang terbunuh secara misterius, ada murid yang di- bully oleh guru dan berteman dengan siswi pemalu, ada murid aneh yang tak pernah tersenyum selalu menatap tajam apapun yang terjadi, ada guru yang dulu bekas murid di sekolah yang ada guru terbunuh secara misterius. Konflik horornya seputar misteri tewasnya Jin-Ju yang dulu bersekolah di sekolah yang ada guru terbunuh tergantung secara misterius. Jin-Ju dikabarkan mati bunuh diri dan masih menghantui bekas sekolahnya karena dipercaya bunuh diri di area sekolah yang ada guru terbunuh secara misterius. Membingungkan. Horornya juga biasa saja. Hanya bermain di area "berdarah-darah" darahnya pun terlihat aneh, dan kegelapan malam. Whispering Corridors (1998) - 5/10

Profesi bukan hati

Meski pemain di dalamnya bermain apik, sebut saja Viggo Mortensen, Naomi Watts dan Vincent Cassel, sayang temanya kurang menarik. Pusatnya ada di karakter Nikolai, yang bekerja sebagai pengawal sekaligus supir bagi semacam gembong Rusia, Kirill. Meski profesinya berada di pihak yang jahat, namun sebenarnya juga masih bisa berbuat baik. Dan semua berawal dari sebuah buku harian dan bayi. Sangat drama. Tidak ada aksi laga meski bicara seputar mafia. Plot cerita hingga ending kurang begitu bisa menarik mood. Eastern Promises (2007) - 6/10

Persahabatan yang erotis

[Untuk kalangan dewasa] Kesan pertama yang terlintas tentang film ini adalah sebuah pertanyaan apakah ada satu bagian kehidupan kecil di dunia ini yang memiliki pengalaman sama dengan karakter Matthew disini?   Out of box . Berani. Unik. Dan absurd. Karena penulis kurang bisa memahami benar apa yang terjadi di dalam kisah film kontroversial ini. Banyak yang membuat film ini kontroversial. Melawan hukum yang sudah dibiasakan di kehidupan manusia. Misal saja, buang air kecil di wastafel, tentu saja hal tersebut mungkin bagi sebagian orang kurang pantas namun mungkin di kehidupan dan budaya lain hal tersebut masih wajar. Hubungan persaudaraan antara Theo dan Isabelle disini digambarkan layaknya kisah Adam dan Hawa. Mereka bersaudara namun terasa ganjal dengan perilaku mereka. Tidur bersama di atas satu ranjang dan tanpa berpakaian. Sama-sama pecinta film klasik hanya gaya komunikasi persaudaraan mereka boleh penulis katakan tanpa malu. Meski tidak separah film adul

Someone wants a real fight

Bila memilih mana yang lebih mantap, penulis suka seri kedua ini. Sedikit lebih powerfull dalam memunculkan karakter Hulk. Peringai serta detailnya sedikit lebih natural daripada sebelumnya . Konfliknya memang berbeda. Disini dimunculkan big thing lainnya sebagai saingan Hulk. Dan, disitulah letak poin unggulnya daripada episode Hulk sebelumnya yang hanya melawan militer. Pertempuran antara Abomination dan Hulk meski tidak terlalu makan banyak durasi tapi sudah cukup menghibur. Menurut pendapat penulis, mungkin akan lebih ringan bila bobot konfliknya dibuat seperti komik atau serial untuk anak. Lebih menonjolkan sisi perubahan Banner ke Hulk ketika ada ketidakadilan atau kejahatan. Kesan militerisme serta konflik ilmiah di sini dan sebelumnya terasa terlalu "tinggi". Terakhir, menarik sekali melihat penampilan Tony Stark disini. The Incredible Hulk (2008) - 6/10

Kuburan di dalam rumah

Based on true story. Kesan film berdasarkan kisah nyata ini adalah horornya terlalu "dilebihkan". Sedikit durasi berjalan ada selipan, sedikit jalan kembali diselipkan sekelebat bayangan cermin atau halusinasi. Kejutan manusia berfisik aneh dimunculkan tiba-tiba. Itulah kekuatan film ini. Biasa saja. Tinggal kuat atau tidak untuk dikagetkan saja dengan kemunculan horornya. Tema rumah dengan menyimpan misteri menjadi biasa saja. Kejutan bahwa rumah tersebut menyimpan banyak nyawa tak terlepaskan. Keseluruhan alur ceritanya biasa saja. Horor yang diangkat juga masih biasa. Tidak ada gaya unik, konsep plot cerita yang digunakan tergolong umum. Kalau menonton pertama kali mungkin akan menyimpan penasaran besar. Catatan tersendiri film ini mungkin akan lebih cocok ditonton pada tengah malam ketika kondisi rumah atau jalanan sekitar rumah sudah sepi untuk menambah daya gebrak kejutan demi kejutan di film ini. The Haunting In Connecticut (2009) - 6/10

Choosing not to believe in the devil won't protect you from him

Yang membuat penasaran dari film ini adalah temanya, pengusiran setan atau bahasa kerennya exorcism , dan Anthony Hopkins. That's all . Cerita berjalan pelan. Seperti kurang daya. Kurang power. Inti cerita berjalan tidak langsung menggebrak dari awal, melainkan disembunyikan cukup dalam. Gebrakan tema exorcist nya dari segi visualnya cukup lumayan, hanya horornya masih kurang terasa. Biasa saja. Tapi tidak bisa dipungkiri, penampilan Anthony Hopkins disini cukup membantu mengangkat film. Lewat aktingnya yang dingin, setidaknya memberi corak dark and demonize tersendiri. Beberapa quote yang menarik perhatian penulis, antara lain: - A cat won't come no matter what you call it. They (cats) do as they please . Kalimat dialog Father Lucas kepada Michael ini seperti menyindir pentingnya "nama" ( demon ) dalam kegiatan excorsim . - Choosing not to believe in the devil won't protect you from him (devil) . Percaya atau tak percaya, setan/iblis/uang ak

Pembunuh profesional sekaligus penyembuh impoten

Dari judulnya yang menantang memang film ini hanya menjual keseksian klasik semata. Dicampur aroma laga namun masih kalah besar porsinya dengan adegan seksi yang hanya "setengah". Alur ceritanya cukup bagus dibuat berliku. Yang berkesan dari film ini adalah mengingatkan pada jaman Sekolah Dasar dulu. Gaya rambut Simon Yam memang cukup trendy pas jaman itu. Nama Simon Yam sendiri cukup dikenal sebagai aktor film seksi. Naked Killer (1992) - 6/10  

Kepribadian jiwa yang masih labil

Dulu sekali justru yang penulis dapatkan pertama kali justru seri remake Hollywood-nya. Lumayan bagus ceritanya, kemudian mencari infonya dan baru diketahui ternyata merupakan remake dari film Korea ini. Memang ceritanya sangat kuat. Pusat kekuatan cerita disini adalah akting watak Im Soo Jung sebagai Su-mi dan Yum Jung Ah sebagai ibu tiri. Kekuatan lainnya adalah terletak pada twist . Twist film ini ternyata ada lebih dari sekali yang cukup bagus. Dari sisi horornya terasa biasa saja. Mengandalkan make-up seram dan untaian rambut panjang yang menutupi wajah. Setelah tahu twist -nya, penulis tentu saja penasaran. Yang mengganjal disini adalah di bagian sambutan ibu tiri Heo kepada Su-mi dan Su Yeon, belum lagi acara makan bersama. A Tale Of Two Sister (2003) - 6/10

Bulan madu yang terluka

Baik poster dan bagian pembukaan film memang menarik. Kemudian masuk ke bagian sleepwalker -nya juga masih menarik dengan ekspektasi cerita misteri. Tapi rupanya pengembangan film dan ekspektasi tak berhasil ketemu. Alur film menjadi kurang jelas dan kurang bisa dipahami. Tema horor atau misteri yang diharapkan bakal terjadi berubah menjadi science-fiction . Honeymoon (2014) - 5/10

Misteri perumahan Ladda Land

Film ini sebenarnya berkesan. Dulu, dulu sekali, pernah membaca sekilas info film ini, beberapa review juga menyebutkan film ini cukup bagus dalam kategori horor. Penulis pun mulai hunting film Thailand ini. Namun, beberapa kali browsing mencari info, gambar poster yang penulis dapat berbanding terbalik dengan tema horor. Poster yang muncul adalah berwarna "cerah" bahagia happy family . Lalu, dimana horornya? Atau jangan-jangan horor komedi? Ternyata, memang posternya sedikit menipu. Dan film yang bisa "menipu" entah dengan tampilan awal atau kesan poster atau pun dengan jalan cerita, biasanya, umumnya menarik. Termasuk film ini. Beberapa poin fresh yang penulis dapat dari film ini antara lain, penampilan Nan. Cantik euy . Manis. Imut. Nama aslinya? Rumit. Lalu, dari sisi adegan horor, penulis suka gaya teknologi Magic Eye yang memiliki sensor gerak mengikuti keberadaan manusia. Kesan horor yang dibangun terasa kena. Lainnya, ide kalung kamera di lehe

Rencana di balik domino

Ada dua hal yang mempengaruhi penulis ketika menyimak film ini. Pertama mood, kedua frekuensi. Kalau tidak mood, berapa kali pun tak akan bisa menikmati. Dan, soal frekuensi, mungkin memang penulis harus melihat lebih dari sekali. Ada tambahan satu lagi, tipe favorit. Tentu saja film ini bukan termasuk kategori favorit penulis, karena ketika menyimak pertama kalinya, langsung tak paham maksud ceritanya. Alur cerita seperti dipindah-pindah. Tak seperti pengusung tema serupa, katakan Shawsank Redemption , yang alurnya lebih runtun dan dinamis bergerak semakin dalam semakin menarik perhatian. Disini alur cerita seputar penjara. Entah bagaimana maksud ceritanya, cerita berlompatan ke sana ke mari. Ke dalam penjara, ke bawah tanah, kembali ke penjara, ke bawah tanah lagi. Sulit memahami jalan ceritanya. Mungkin perlu lebih dari sekali menonton untuk memahami kisah film ini. The Escapist (2008) - 5/10

Lari dari Malmedy

Ekspektasi awalnya adalah sebuah film yang sarat dengan adegan perang. Apalagi tag based on true events nya semakin menambah rasa penasaran. Tetapi ternyata malah jauh dari ekspektasi.  Adapun sesi perang namun harus menjangkau jauh ke dalam cerita panjang drama pelarian tentara Amerika dari kepungan Jerman. Sempat ada rasa baru di dalam cerita dengan halusinasi Deacon yang seolah membangun nuansa mistis dalam film perang ini, namun ternyata tidak ada pengembangan ke arah horor, film tetap berjalan pelan dalam cerita pelarian. Saints and Soldiers (2003) - 5/10

Ambisi di ketinggian

Konfliknya biasa saja. Tema besarnya adalah climbing kemudian diracik dengan bumbu persaudaraan, pengorbanan, dan ambisi. Hampir sebagian besar di film ini yang menjadi andalan selain avalanche adalah adegan closer to the edge atau sesi serba hampir. Vertical Limit (2000) - 6/10

Road Kill

Australia punya film. Awalnya dibuka dengan sensualitas para pemerannya, kemudian berlanjut dengan aroma thriller ala Hitcher . Namun sayang, semakin ke dalam semakin mengurangi minat. Tema thriller yang diprediksi ternyata keliru. Berubah arah menjadi horor yang kurang jelas maksudnya. Tapi tetap ada sisi menarik dari film ini. Pemandangan landscape -nya benar-benar luar biasa. Kira-kira membuka toko atau warung kopi plus gorengan untuk para pengemudi apakah akan laris? Road Train (2010) - 5/10

Tidak semuanya harus sepaham

Tema yang diangkat seputar terorisme. Dan dikaitkan dengan kepercayaan. Pesan moral film ini adalah tidak semua memiliki paham yang sama meski memiliki kepercayaan yang sama. Cukup sensitif. Dramanya pelan dan berat. Misinya kurang begitu paham karena terlalu dipanjangkan. Bagian yang menarik sekitar mendekati misi finalnya yaitu mengirimkan email kepada para relawan bom. Traitor (2007) - 6/10

Nyonya, tak selalu ada jawaban untuk segalanya

Film yang klasik tapi harus penulis akui sangat bagus. Penulis "terpukul" dua kali twist . Maklum baru pertama kali menonton. Bagus. Versi penulis, film ini cenderung bermain drama misteri daripada horor. Kental dan kuat rasa misterinya. Sentral film ini tentu saja pada kualitas akting Nicole Kidman yang luar biasa, didukung Anne dan Nicholas dan Mills sekeluarga. Mereka berenam sukses memainkan drama kosong yang ternyata mengejutkan. Penulis salah prediksi dalam menebak siapa yang akan "berjubah putih dengan untaian rantai di kaki dan tangan". #catatan penting adalah bagi yang belum menyimak film ini harap jangan mengikuti serial Scary Movie terlebih dahulu atau setidaknya jangan sampai teringat# (Momen Anne memakai jubah ala pengantin) *apakah kita ini hidup? The Others (2001) - 8/10

Caution Live Animals

Sebelum Rise Of The Planet Of The Apes ada film ini. Dibintangi Mark Wahlberg. Dibandingkan dengan Rise Of, disini jauh kalah modern dari sisi animasi. Sisi animasi di sini kalah megah mungkin karena faktor teknologi tahun rilis. Nuansa awal film di luar angkasa terasa seperti Star Trek. Dan film ini juga terasa seperti "di dalam studio". Kisahnya tentang seorang anggota kapal luar angkasa Amerika yang terdampar di sebuah planet kera. Konfliknya seputar pertarungan antara manusia dan kera di planet tersebut. Kalau dilihat dari konflik serta alur ceritanya terasa biasa saja. Yang paling menonjol disini adalah dari sisi make-up nya yang cukup halus membuat karakter "kera" yang memiliki peradaban seperti layaknya kerajaan manusia. Planet Of The Apes (2001) - 6/10

The Good Shepherd

Mungkin memang otak penulis yang kurang mampu mencerna film karya Robert De Niro ini. Awalnya yang membuat penasaran besar tentu saja sederet nama beken di dalamnya. Sebut saja Matt Damon, Angelina Jolie, dan Robert De Niro sendiri. Namun, sayang tema ceritanya terlalu berat. Jalan cerita juga kesulitan dicerna. Lokasi setting banyak. Tahun demi tahun berganti menjadi semakin sulit. Yang bisa penulis raba hanya profesi spionase, perselingkuhan dan keretakan hubungan cinta. Lain itu konfliknya otomatis kurang bisa dipahami. Terlalu berat. The Good Shepherd (2006) - 5/10

Detik-detik mencari Danny Pearl

Film ini berkualitas dalam kesederhanaan cerita. Langsung saja tanpa banyak basa-basi film ini menggebrak ke inti masalah. Danny Pearl yang berprofesi sebagai jurnalis "lenyap" bak tertelan bumi ketika akan melakukan wawancara tertutup di Pakistan. Semua bahkan ke level perdana menteri Amerika ikut turun tangan dalam kasus hilangnya Danny Pearl. Dan, ini merupakan kisah nyata. Menarik. Sejauh yang bisa penulis tangkap mengenai motif penculikan Danny salah satunya adalah "balasan" terhadap kisah Road To Guantanamo . Sebagai bentuk perlawanan atas "kejamnya" Guantanamo. Selain, alasan sederhana lainnya yaitu because he (Danny Pearl) was an American . Tak pelak harus memuji kualitas akting Angelina Jolie disini. Luar biasa. Penampilan fisik yang menunjang dengan kualitas akting tinggi sebagai Marriane Pearl. Tenang meski harus kehilangan suami tercinta di negeri orang. Lainnya, yang cukup berperan kuat membangun jalan cerita disini adalah penamp

Berdarah-darah melawan penghisap darah

Yang menarik dari film ini adalah jajaran nama besar yang menggawanginya. Di belakang panggung film ada nama Donnie Yen. Sedangkan di atas panggung ada Ekin Cheng yang dulu bersaing favorit jaman SMU. Ceritanya biasa saja. Senada dengan Twilight . Kalau di Twilight versi vampire bisa romantis, disini mereka ahli beladiri. Dan memang aksi laga inilah yang menonjol. Sangat menawan. Tak hanya aksi laga yang menarik penulis tapi juga wajah segar Gillian Chung serta Charlene Choi yang memang sangat cantik coyy ....manis imut centilll membuat betah berlama-lama Lainnya, tentu saja Jackie Chan. Meski hanya diplot sebagai cameo, tapi tetap penampilan Jackie adalah yang penulis tunggu-tunggu disini. The Twins Effect (2003) - 6/10

Karabal Jandarma Karakolu

Sebuah film dari Turki. Tentang pengalaman sekompi pasukan Turki yang menjaga base camp di gunung dengan cuaca yang tidak umum. Drama sekompi pasukan ini berjalan lambat, kurang bisa memahami betul landasan ceritanya. Yang bisa penulis raba dari luar adalah tentang perselisihan antara pasukan tentara dengan militan. Sebenarnya yang penulis incar adalah drama perang-nya. Namun ternyata keliru, karena untuk menjangkau sisi perang dalam film memerlukan perjalanan durasi yang cukup melelahkan dengan dramanya. Nefes (2009) - 6/10

Ferrari 250 GT Lusso

Ada seorang kaya raya,Alan Shaw, yang tinggal di penthouse apartemen The Tower. Ulahnya bermain investasi uang membuat semua tabungan karyawan The Tower hangus. Kali ini Ben Stiller bermain di area abu-abu. Konyol kocak tidak terlalu, serius pun juga bisa dikatakan tidak seratus persen. Masih ada sedikit bumbu komedi. Alur ceritanya simple. Mudah dicerna. Hanya saja "kehilangan" gaya kocak Stiller membuat film ini terasa beda. Sepertinya Stiller lebih cocok bermain kocak. Tower Heist (2011) - 6/10

Suara keadilan bisu untuk Jessica

Uang tak hanya bisa membeli kebahagiaan. Juga uang tak hanya bisa membeli cinta mewah. Tapi juga dari film ini membuktikan bahwa uang juga bisa membeli hukum kebenaran. Sebuah film yang berdiri sebagai cermin realita dan berdasarkan kejadian nyata . Temanya sederhana saja. Menarik karena berdasarkan kisah nyata di India sekitar tahun 1999. Tentang kasus penembakan seorang wanita bernama Jessica. Kasus tersebut dimulai dengan sangat sepele. Jessica menolak memberi minuman kepada tamunya di sebuah pesta bergengsi, alasannya karena minuman telah habis. Rupanya penolakan tersebut membuat sang pemuda naik darah dan mencabut pistolnya lalu kemudian menembak Jessica. Ternyata tak hanya di India, dimana saja. Bahkan di negeri ini. Sang penembak Jessica digambarkan sebagai anak pejabat yang berpengaruh di India. Oleh karena pengaruh jabatan serta power of money , semua saksi menjadi bungkam dan dibeli. Kasus Jessica pun ditutup. Sabrina, kakak Jessica, merupakan simbol

Di balik baju Superman

Semua pasti tahu Superman. Tokoh komik yang kebal peluru, kuat, dan selalu membela kebenaran. Tapi, sedikit yang tahu bahwa beberapa nama pernah memerankan Superman baik di televisi atau layar lebar. Namun, satu hal pastinya para pemeran Superman tersebut adalah manusia biasa dan bukan manusia super. Salah satu nama yang pernah memerankan Superman di media film adalah George Reeves. Dan film ini mengangkat kisah tragis yang dialami oleh George Reeves. Konfliknya sebenarnya sederhana saja. Pihak kepolisian Los Angeles menilai bahwa kematian George Reeves adalah bunuh diri, tetapi ada pihak yang tak puas dengan hal tersebut dan meyakini bahwa kematian Reeves sebenarnya adalah sebuah kasus. Menonton film drama ini memerlukan mood dan konsentrasi. Karena film berjalan maju-mundur dengan cukup banyak karakter. Rumit. Pusing. Penjabaran konfliknya sangat rumit, banyak nama karakter yang terkait dengan kasus Reeves. Apakah kecelakaan atau bunuh diri atau dibunuh? Hollywoodl

Pasang surut sang harimau petarung

Sejarah mencatat Mike Tyson sebagai juara dunia di usia 20. Sejarah juga mencatat segala sepak terjang Mike Tyson di luar ring tinju. Menariknya film dokumenter ini adalah meringkas kehidupan Tyson secara jujur. Mungkin tidak detail atau tidak semua sudut kehidupan Tyson diulas, tetapi tetap menarik bagi penulis. Paling emosional adalah ketika memasuki sesi kisah masa muda Tyson. Seorang bocah miskin dari Brooklyn, berbakat, memiliki mental harimau, akhirnya "dijinakkan" oleh Cus D'Amato. Disinilah penulis ikut larut ketika lelaki segarang Tyson harus tercekik. Tercekat. He was choked when remembered D'Amato . Menahan air mata. Bahkan di wawancara tersebut secara jujur Tyson bilang now I'am cry . Dan memang Tyson sekuat tenaga menahan emosi sedih. Tanpa perlu ulasan lebih mendalam, sikap haru Tyson mengingat sosok D'Amato sudah menjelaskan bahwa hubungan mereka sangat dekat. Polesan D'Amato memang melahirkan seorang juara dunia. Dan harimau i

Double Agent

Dibandingkan dengan seri 1 dan 3 sebelumnya, seri ke 4 Police Story ini grafik aksi-nya menanjak. Lebih rapi dan lebih powerfull dalam aksi laga Jackie. Dari segi alur cerita terasa biasa saja. Dengan tambahan New Line Cinema, terasa polesan Jackie ke film jauh lebih baik lagi. Tidak terlalu beraroma komedi, meski ada satu-dua yang ditampilkan. Lebih matang baik fisik dan penampilan. Lebih matang, mantab, dan natural aksi laganya. Banyak yang berkesan dari film ini terutama pada sesi aksi laga. Melompat dari tebing ke helikopter, bertarung dengan tangga scaffolding, bertarung di dasar arena world water lengkap dengan hiu-hiu. Police Story 4: First Strike (1996) - 7/10

Virus mengerikan sangat menakutkan dari sosial media social redroom

Film ini "menyindir" gaya anak gaul jaman sekarang yang gemar berbagi cerita kisah hidup dari penting hingga tidak penting lewat media sosial di internet. Gayung bersambut, para ilmuwan informatika pun menanggapi para "keluhan" para netters sosmeder gaulers ini. Salah satunya di film ini yang berkisah tentang demam sosial media socialredroom(dot)com. Oya, tak lupa juga menyindir tentang keranjingan posting mau makan mau jalan mau pip..mau be...mau tidur tampan mau tidur cantik mau ini itu posting. Tak lupa pasang foto unyu mulut dimonyong-monyongkan mencoba mengalahkan kerbau. Juga tak ketinggalan foto selpie. Plus video selpie. Gaya konsep cerita di film ini sangat standard. Para bintangnya "fresh". Yang karakter wanita cantik seksi berani buka-bukaan. Flirt, happy-happy, menari seksi, kegilaan party. Lalu dicampur dengan gaya serbuan para terorist mutan zombie yang juga terkena demam dari sosial media redroom. Kurang lebih seperti serbuan

Super Cop

Lanjutan petualangan Chan Ka Kui. Sayangnya, sampai sekarang belum dapat yang sekuel kedua, malah sekuel ketiga. Entah, susah mendapatkan sekuel keduanya. Dibandingkan seri pertama, petualangan Chan Ka Kui disini lebih ke konflik dan komedi. Aksi laga tidak sepadat di seri pertama . Konfliknya lebih lebar. Dan komedinya lebih kocak sedikit. Penampilan Jackie sendiri secara fisik terlihat lebih matang. Aksi laga di seri ini ditunjang dengan hadirnya aktris Michelle Yeoh yang juga ahli beladiri. Ciri khas Police Story sepertinya diletakkan pada "besarnya" aksi laga mereka. Terutama pada segmen pamungkas. Bila di seri pertama, Jackie dan kru nya memporakporandakan sebuah mall kini meningkat yaitu di tengah kota. Kota yang dipilih adalah Kuala Lumpur. Dan, tentu saja aksi laga Jackie mengundang decak kagum tersendiri. Di tengah kota, jam sibuk, siang hari, menampilkan helikopter di atas jalan raya terbang rendah, di jalan tol, di atas kereta api yang berjalan di

Jangan biarkan apapun masuk atau keluar dari museum

Kali ini Ben Stiller kembali menyuguhkan filmnya yang menghibur. Konfliknya banyak campur-campur pecah-pecah kecil-kecil namun dijadikan satu dicampur dengan komedi dalam satu tema besar yaitu pencurian tabut di dalam museum sejarah. Diawali dari keinginan untuk menjadi ayah yang baik di mata sang anak, alur cerita mengalir ringan gampang dicerna. Ide cerita cemerlang didukung dengan animasi komputerisasi yang cukup halus ditaburi komedi dan konflik yang padat menyambung dinamis membuat film ini cocok menjadi hiburan cerah. Night At The Museum (2006) - 7/10

Operasi Perburuan Babi Hutan

Sebuah film fenomenal dari seorang Jackie Chan. Klasik namun masih menghibur. Penampilan Jackie kala itu masih sangat powerfull, kocak, dan dahsyat dalam aksi laga natural akrobatik. Alur ceritanya bukanlah jualan utama karena memang terasa alur cerita memang seperti diplot untuk menciptakan segmen-segmen akrobatik padat dan diramu dengan taburan aroma komedi untuk meringankan kesan serius film crime umumnya. Paling fenomenal dan berkesan dalam dari film ini adalah aksi terjang mobil di lereng bukit yang disetting seperti pemukiman. Meski sedikit "kasar" dan terlihat bongkar pasang, namun tetap terlihat luar biasa totalitas dalam memperlihatkan keberingasan karakter Chan Ka Kui dalam memberantas kejahatan. Berikutnya adalah pertarungan klimaks habis-habisan di mall. Disini meski klasik puluhan tahun lalu namun tetap takjub sambil berpikir dalam hati, bagaimana Jackie dan pasukan stunt-man nya melakukan adegan di mall yang memang berhasil terlihat natural. M

Alasan mengapa Katie dan Kristi dihantui

Pertama , bercerita tentang Katie. Kedua , bercerita tentang saudari Katie, Kristi. Dari pertama ke kedua terasa mundur dan ketiga ini lebih mundur lagi. Menceritakan tentang masa kecil Katie dan Kristi. Atau lebih tepatnya menceritakan asal-usul mengapa dua saudari ini dihantui. Masih memakai konsep dan gaya horor yang sama. Hanya berbeda setting tahun cerita, yaitu terjadi sekitar tahun 80an dimana Katie dan Kristi masih kecil. Dibandingkan dengan dua seri sebelumnya, grafik kualitas horor nya disini jauh menukik turun. Kekuatan Paranormal Activity sebelumnya terletak pada sisi naturalismenya, dimana film tampak "seperti" reality show , kejadian yang nyata adanya tanpa ada sutradara yang mengatur. Dan dua seri sebelumnya, mampu menonjolkan sisi tampak seperti realita tersebut. Tapi, sayang disini tidak tampak lagi. Disini sudah tampak seperti film yang disutradarai. Pemakaian konsep horor yang sama membuat horor menjadi biasa saja. Datar. Sepanjang film pra

Surga neraka narkoba

Memang berdasarkan kisah nyata, hanya konfliknya memang high . Seperti tema dan gambaran filmnya yang berada pada level high atau lagi terbang ninggi tinggi sekali . Pesta, wanita, seks, drug, dan uang menjadi inti masalah dalam film ini. Yang tertinggal adalah pertanyaan mendasar does he really a stolen boy ? Benarkah "diculik"? Ya, mungkin benar diculik, hanya saja lebih tepat bagi penulis " diculik ke surga ". Jujur, sedikit bingung dengan gaya menculik oleh Truelove dan kawan-kawannya. Tak ada kesan sedang menculik Zack Mazursky, tapi malah seperti membawa rekan pesta pora baru. Justru Zack masih sempat jatuh cinta dalam masa penculikannya. Konflik-nya terasa kurang serius dan mengambang. Bahkan jumlah saksi mata bisa mencapai lebih dari 30 orang. Tapi tak diceritakan lebih banyak bagaimana kisah setelah pembunuhan terjadi hanya sebatas keterangan tulisan. Pesan film ini bagi penulis adalah sebagai media anti narkoba yang membuat surga sekaligu

Misteri yang masih membisu

Meski nilai secara sisi filmnya jelek tapi informasi sejarah serta kisahnya memang dramatis. Diangkat dari sebuah tragedi kriminal nyata yang belum terselesaikan. Tragedi tersebut terjadi di New Mexico, di sebuah arena bowling. Dimana pada tanggal 10 Februari 1990, tepatnya di Las Cruses Bowling Alley , siang itu dua orang pria bersenjata secara sadis membabi buta menghabisi nyawa tujuh orang sekaligus. Tiga lainnya selamat. Total korban adalah 10 orang. Yang memilukan dari kisah film ini adalah tentu saja ada korban anak-anak. Motif dan pelaku belum terungkap. Ada sedikit konflik yang menarik antara keterangan wawancara dengan pemilik arena bowling dan pihak kepolisian. Tapi, tetap saja, konflik itu tidak berpengaruh banyak pada kasus ini. Masih "membisu". Tampilan dokumenter ini sebenarnya menarik bagi penulis. Runtun. Rapi. Tidak acak. Detail kejadian dilengkapi dengan foto dan rekaman film setelah kejadian yang memang mengerikan. Sesi wawancara dimulai da

Tahu Diri Donk...

Nostalgia. Dulu film lokal yang digawangi trio DKI ini menjadi barang "mewah" di bioskop-bioskop klasik. Seingat penulis, menonton DKI di bisokop sudah sangat menyenangkan dan patut ditonton. Sejak menjamurnya televisi swasta, penampilan DKI masih juga spesial film yang patut ditunggu. Hingga, sekarang mungkin frekuensi tampilnya film lawas DKI sudah termasuk sering. Meski begitu, masih layak dikoleksi dan lebih enak menonton tanpa selingan iklan. Beruntung sekali penulis masih bisa mendapatkan salah satunya. Boleh dikatakan komedi di film ini terbilang biasa saja sebenarnya di jaman sekarang. Di jaman dulu mungkin humor Dono-Kasino-Indro ini lebih mudah terjemahkan sebagai humor segar dan membuat terbahak. Lainnya, pembeda film trio Warkop yang klasik sekali 80an dan agak modern 90an ini adalah pada letak alur ceritanya. Yang klasik memakai gaya satu tema kemudian alur cerita ditarik memanjang hingga akhir. Yang agak modern, memakai satu judul kemudian diteba