Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Menggenggam takdir cinta dari dalam laut

Film ini adalah salah satu film genre romantis favorit penulis . Milik Korea -remake dari Jepang- dengan kedalaman cerita yang menarik. Cerdas, manis, sekaligus menyedihkan. Teknik mencampurkan konflik cerita menjadi satu kesatuan cerita disini yang menjadi titik menariknya. Penulis terkesan dengan duet kocak aktor Cha Tae Hyun dan aktris yang entah dari planet mana hingga kecantikannya sangat sadis menusuk, Song Hye Kyo sebagai Su Eun. Grafik ceritanya dimulai dengan keindahan jatuh cinta malu-malu ala anak sekolahan. Yang menarik adalah sisi dimana sang wanita yang justru "agresif" menampilkan rasa suka kepada teman pria-nya secara anggun tentunya ala Su Eun. *Dan bukan jatuh sebagai kisah cinta ala sinetron yang glamour, justru disini diceritakan sang angel Su Eun ini terlahir sebagai karakter siswi yang cukup berada jatuh hati kepada teman sekelasnya, Su Ho, yang secara ekonomi di bawahnya. Jarang ada di dunia nyata sekarang. Punah. Setelah terbuai deng

Berry Hitam

Asal mula aktivitas blog dimulai sebagai dokumentasi pribadi tentang pesan dan kesan yang ditangkap ketika sedang menonton film. Blog ini diolah dari sebuah handphone yang sekarang sudah dianggap jadul yaitu Blackberry 9320. 90% blog (postingan) dibuat melalui BB ini. Sisanya 10% pengaturan template, penambahan foto dan aksesoris blog lainnya terpaksa menggunakan PC. Meski tergolong jadul , fungsi dan kinerja Blackberry 9320 ini ternyata cukup hemat (dibandingkan dengan sistem paket ala Android-Iphone juga Iuran modem rumahan), ampuh, dan mantap. Selain untuk aktivitas menulis blog, hingga saat ini fungsi komunikasi masih terbilang lancar, (** meski hanya sebatas sms .) Untuk media browsing (mencari data via website) belum ada kendala untuk akses ke website (**yang ringan). Mengupdate berita terkini juga bisa lewat aplikasi Twitter. (**Aplikasi Twitter di BB ini masih hanya tulisan dan foto, tapi sudah cukup bermanfaat.) Untuk keperluan download sejauh in

Di seberang ruang angkasa ada kecerdasan luas, tenang, dan memandang planet bumi tak bersahabat

Bicara film ini bisa juga bicara tentang teknologi. Karena memang yang paling menonjol dari film ini adalah teknologinya. Penulis mengambil contoh Jurassic Park , dimana Steven Spielberg mengolah film dengan teknologi kelas tinggi dan mampu menarik emosi penonton seolah ikut larut dalam ketegangan cerita. Dan, yang terpenting buat penulis adalah meski memakai teknologi hebat, tidak nampak "paksaan" atau hanya tempelan film agar terlihat mewah megah, dan halus dari sisi detailnya. Dari alur cerita dan konflik, menurut penulis cukup sederhana. Tidak terlalu berat karena konfliknya simple, menyelamatkan diri. Yang berkesan untuk penulis dari film ini, adalah saat-saat hadirnya awan mendung dan petir. Bagus suasananya. Menusuk. Kedua, pada saat Ray dan dua anaknya menyelamatkan diri dengan mobil dari rumah Ray. Disitu adegannya adalah mengendarai mobil dengan kencang, pergerakan kamera secara halus mengelilingi serta merekam moment adegan dalam mobil lewat kaca. Semua s

Awalnya hanya ada satu Sadako

setelah semua masuk dan duduk di tempatnya, pintu pun dipadamkan. Ada kasak-kusuk sedikit di bangku depan, ada yang asyik menikmati makanan ringan, ada yang sibuk dengan handphone. Sorot lampu mengarah ke layar putih dan film dimulai.... Bagi penulis, seri Sadako yang "kesekian" ini kurang menarik. Kisahnya kurang men-daya pikat. Kurang begitu antusias mengikuti alurnya. Terlalu banyak belokan dalam alur cerita dan terlalu ribet. Kurang simple. Kisah ini sepertinya mengikuti jejak sukses The Ring . Dimana disini menceritakan asal-usul siapakah Sadako sebenarnya yang terkenal lewat kutukannya dari dalam sumur. Tentang bagaimanakah kehidupan Sadako sebelum "masuk" ke dalam sumur. Dan, tentunya membuka cerita mengapa harus "masuk" ke dalam sumur. Horornya sendiri ditampilkan biasa saja. Tidak ada gaya segar atau gaya baru. Masih dalam takaran umum atau banyak yang menggunakan gaya horor seperti ini. The Ring 0 Birthday (2000) - 5/10

Mengintai beramai-ramai

Lumayan. Korea punya gaya. Tentang sebuah kelompok kepolisian dengan tugas dan skill khusus yaitu mengintai target. Alur ceritanya cukup enak diikuti. Khas Korea. Beberapa belokan-belokan ceritanya diolah emosional dan pas. Beberapa lagi, diolah sedikit berlebihan, terlalu didramatisir. Konfliknya tidak ringan tapi terlalu berat juga tidak. Hanya kalau menonton sambil melakukan aktifitas lainnya, perlu bolak-balik rewind karena tempo cerita lumayan cepat bisa kehilangan link story. Gaya beladiri Korea masih khas. Bersih rapi tepat cepat. *Ada yang menarik perhatian penulis disini. Sepertinya vendor Iphone sedang melakukan promosi terselubung. Lihat gaya anak rookie Hyun Joo yang berkelahi, senjatanya adalah Iphone. Mungkin ini menunjukkan bagaimana casing Iphone keluaran 2013an. Keras. Bahkan bisa untuk senjata kelahi. **Tapi, mengapa pada jaman Android - Iphone malah sang chief masih menggunakan handphone LG lipat yang bukan Qwerty touchscreen . Surprise sce

Konspirasi dibalik tembakan untuk 5 orang secara acak

Permulaan film dengan menghadirkan misteri penembakan di sebuah ruang publik. Sniper . One shot . Kemudian berlanjut menjadi misteri. Antara pelaku asli dan yang "dianggap" pelaku, ternyata berbeda. Disini menarik. Misterinya cukup menarik minat untuk terus disimak. Penampilan Tom Cruise yang taktis dan dingin juga membantu suasana film menjadi segar. Gaya Tom Cruise di sini kurang lebih seperti di Mission , hanya saja di sini minus peralatan canggih. Yang minus dari film ini, bagi penulis, adalah plot ceritanya yang terasa melambat di pertengahan. Faktor alur cerita flashback yang diberi ruang cukup banyak dan munculnya banyak karakter baru yang mengelilingi konflik utama. Kemudian, faktor pelaku asli yang tak disembunyikan. Jadi seakan menunggu waktu kapan bertemunya antara karakter utama, Jack Reacher, dan pelaku penembakan. Proses "mempertemukan" inilah yang terasa bertele-tele. Sebenarnya ada twist yang tersimpan dan bagus. Tak terduga. Han

Hidden Lines Project

Yang membuat menarik awalnya adalah tag based on true story . Kisahnya tentang sebuah proyek rahasia level negara. Sayangnya, jalan cerita kurang menarik. Kaku. Antar scene bergerak kaku. Beberapa momen akting pemainnya juga terasa kaku. Konflik misteri-nya berjalan dengan kurang memiliki daya tarik kuat bahkan terlalu lemah. Patient 14 (2004) - 4/10

Menulis cerita penjaja cinta

18++!! Sebuah drama dari Perancis. Tentang seorang wartawati yang sedang mengusung artikel mengenaik prostitusi di kalangan remaja wanita. Tentu saja, drma ini adalah drama dewasa karena dihiasi oleh adegan-adegan vulgar ala dewasa. Awal hingga mendekati ending, memang terasa "sendu". Suram melihat bagaimana alasan tuntutan "ekonomi" atau sifat matrealistis tingkat dewa akhirnya menyulap para remaja putri menjadi penjaja seks bahkan untuk kalangan para bos. Olahan cerita flashback dan hiasan adegan dewasa-nya ditata rapi. Tidak jatuh ke dalam predikat sekedar film seksi tapi juga berisi. Tak hanya berkutat di seputar konflik prostitusi tetapi juga melibatkan konflik lainnya yaitu, konflik keluarga sang wartawati itu sendiri. Bagian yang agak sulit dicerna maksudnya adalah bagian endingnya. Meski ada twist kecil, namun sepertinya kurang begitu ditonjolkan. Eksekusi cerita di bagian ending dibiarkan seperti menggantung dan membiarkan penonton memil

Prajurit kecil berhati besar

Sajian film Jackie Chan kali ini punya selera sekaligus rasa yang bagus. Aksi laganya simple namun dikemas pas dan menarik. Dari sisi ceritanya boleh dikata sedikit membingungkan tapi bisa juga dibilang simple. Intinya, seorang pangeran disandera lalu dibawa ke kerajaan "musuh" untuk ditukar sejumlah uang yang nantinya dipakai untuk sawah. Yang menyandera adalah seorang prajurit biasa. Dan, konfliknya terjadi di sepanjang jalan menuju kerajaan. Dramanya biasa. Tapi grafik drama menjadi menarik dramatis ketika mendekati ending . Komedinya menghibur. Segar. Kehebatan Jackie Chan dalam setiap filmnya adalah tidak habis-habis menghadirkan aksi laga yang sebenarnya "simple" namun bila dicoba orang biasa akan sulit sekali, terutama di kecepatan dan ketepatan. Contoh, melempar batu. Hebatnya lagi adalah Jackie mampu menyisipkan komedi kecil namun mengena dan segar. Keseluruhan, film ini sangat menghibur. Tidak kalah dengan film Jackie dengan kostum Hol

Dibalik Edisi Pertama

Kali ini penulis mengajak Tim Gabungan IT untuk menelusuri jejak "dalang" dari sebuah clue @f_nugroho... Berangkat dari klue tersebut penulis menelusuri arti nama dan menemukan "barang bukti" tentang arti indah sebuah nama. Farid artinya kesuksesan. Nugroho adalah anugerah. Dari titik inilah akhirnya mulai terbuka... Farid Nugroho, lahir 27 tahun lalu (kata bio blog). Yogyakarta. Swasta. Blogger Profesional dengan brand edisipertama yang aktif di wordpress. Ada platform lainnya yang pernah beliau tulis juga yaitu di blogdetik dan kompasiana. screen of edisipertama.wordpress.com Yang menjadi tema bahasan blog beliau (edisipertama) adalah berbagi tentang apa yang dirasakan melalui tulisan. Kurang lebih, penulis menyebutnya blogger sosial yaitu blogger yang menulis dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan ((kejadian, berita,dll)) di sekitar beliau. Salah satu motto beliau adalah "sebagus apapun hardware dan software, keduanya hanyalah alat (

Misteri potongan tangan dengan sidik jari yang terkikis

Film misteri tentang pembunuhan mutilasi yang kemudian datang seorang John Berlin untuk membantu memecahkan kasus tersebut. Alur ceritanya lumayan. Trik misterinya dibungkus cukup rapi dengan temuan demi temuan yang kemudian dikonflikkan dengan tipuan karakter "aneh" mencurigakan untuk menggiring tebakan penonton. Kemudian, dibelokkan lagi dengan tipuan salah paham seolah ~bisa saja~ sang lakon ini yang ternyata pelakunya. Lumayan cerdas konfliknya. Tidak datar tidak dangkal. Nada ceritanya saja yang terlalu lemas. Mengalir kurang bergairah. Baru terasa daya tarik film ini ketika karakter John Malkovich "dimunculkan". Perang akting antara Malkovich dan Garcia menarik. Sepintas gaya Andy Garcia disini mirip dengan Al Pacino. Jennifer 8 (1992) - 6/10

Kasih sang induk harimau

Film Korea yang ini boleh penulis golongkan ke sebuah film drama psikologis yang " sakit ". Bagus namun " gila ". Tentang seorang lelaki yang berprofesi sebagai tukang tagih hutang. Bukan menagihnya yang menjadi konflik cerita melainkan bagaimana caranya menagih yang bisa dibilang brutal. Film Korea memang pandai memainkan emosi penonton. Konflik film ini dibuka lagi dengan konflik baru yaitu ketika seorang ibu muda datang dan mengaku sebagai ibu kandung tukang tagih brutal yang tadi. Dilema. Permainan akting Lee Jung Jin sebagai tukang tagih memang pas. Dingin dan sadis, tak hanya sadis kepada para peng-hutang tetapi juga kepada ibunya sendiri. Disini letak permainan emosional cerita film ini. Luar biasa meski ada beberapa adegan yang cukup "keras", tapi keseluruhan film ini menghadirkan kisah dengan emosional yang dalam dan menyakitkan. Pieta (2012) - 7/10

Sexy Legion

Ceritanya biasa. 5 gadis "bermasalah" masuk sekolah agama dan sekolah itu ternyata berhantu. Horornya datar dan bisa ditebak. Namanya juga "bermasalah" jadi seksi adalah andalannya. Tapi jualan seksi-nya masih nanggung alias malu-malu atau setengah-setengah. 5ive Girls (2006) - 5/10

Beauty is come from attitude

Drama yang menarik. Olahan rasanya warna warni cerah. Dan Korea memang cerdas mengolah rasa dalam film. Pertama, drama. Ada sedikit renungan di drama kali ini. Bahwa manusia terlahir baik apa adanya. Agak sedikit naif dan melugukan diri sebenarnya, namun tidak ada salahnya direnungkan kembali bahwa manusia pasti terlahir baik apa adanya. Yang membuat cantik adalah sikap. Bagaimana kita bersikap akan memberi aura tersendiri. Bila kita cantik dan matrealistis, tentu auranya akan buruk. Bahkan anjing pudel akan lebih terlihat cantik. Tetapi, bila kita menerima fisik dan tidak matrealistis tentu saja akan menjadi manusia semanusianya. Trully pretty human nature. This is just a movie. Not real. Karakter Hanna/Jenny disini hanya fiksional belaka. Aslinya, sulit menemukan cinta apa adanya di muka bumi. Kedua, Komedi. Jujur saja, kalau komedi hanya bagus di awal-awal saja. Memasuki pertengah hingga ending komedinya kurang begitu terasa dominan. Ketiga, dramatisasi. S

Misi Agen 47 di Rusia

Pernah bermain video game nya? Kalau penulis belum pernah. Baru tahu Hitman ya dari film ini. Mungkin, akan lebih mudah larut menyelami gaya karakter Agen 47 ini bila pernah atau gandrung pada video game-nya. Kalau bagi penulis, yang tanpa mengenal video game-nya, film ini sebenarnya cukup menarik. Gaya Agen 47 sebagai pembunuh bayaran dengan style minim bicara, tenang, berekspresi datar, dan dengan akurasi 90% hampir 99 % tanpa terluka, sudah cukup menarik. Timothy Olyphant sudah cukup pas membawakan karakter Hitman baik fisik maupun style -nya. Penampilan Hitman sendiri, selalu berjas rapi, botak, di-barcode di bagian belakang kepala, cukup segar memberikan warna lain dari sekian umum karakter pembunuh bayaran yang bertebaran di film-film. Aksi laganya. Lumayan. Cool. Calm . Ada slow-mo di sela-sela aksi laga yang seharusnya cepat. Ada nama Luc Besson di belakang film ini, akhirnya gaya laganya seperti sudah tidak asing. Yang paling berat buat penulis adalah int

One Love One Heart, let's get together and feel all right

Apa yang bisa penulis petik dari film Marley adalah banyak. Pertama, penulis seperti membaca buku biografi kecil seorang Bob Marley yang dikagumi dunia. Berangkat dari kehidupan yang serba susah, seorang Marley menemukan "jalan keluar" dari gitar-nya. Quote . Banyak quote yang dalam dan menarik direnungkan. Penulis sendiri sangat susah untuk menuliskannya satu persatu. Hanya yang berkesan antara lain quote dari Marley sendiri bahwa kekayaannya bukanlah uang yang dimiliki melainkan hidupnya adalah kekayaannya. - Luar biasa. Bicara gaya hidup selebritis, tentu saja akan kurang cocok dengan irama kemunafikan lokal. Dan disini memang gaya hidup Marley "berseberangan" dengan gaya hidup secara umum. Memiliki 11 anak dari 7 wanita dan juga ganja. (Berbeda bukan?) - hebatnya, dunia mengenang bukan gaya hidupnya, melainkan pemikiran yang terkandung dalam setiap karya lagunya. ( Kalau di lokal-an sini, seringkali terbalik, prinsipnya terkenal lalu sensasi dan

Jah Rastafara

Done. Dua jempol untuk film ini . Sebuah film dokumenter tentang seorang yang dikenal dunia dengan nama Bob Marley. Dan, penulis "berangkat" dari titik nol, karena penulis sebelumnya tidak begitu banyak mengenal karya Bob Marley juga pemikirannya. Namun, film ini mampu menghadirkan meski hanya "secuil" tapi setidaknya mampu membawa penulis ke masa lalu. Di karya Kevin MacDonald ini kita akan dibawa ke masa kecil, masa jaya, dan masa terakhir seorang Bob Marley. Alur cerita disampaikan oleh kesaksian orang-orang yang pernah dekat dengan Marley. Mulai dari guru, sepupu, anak, rekan band, hingga suster yang merawat Marley di kala sakit. Dan, pengaturan kisah demi kisah ini disampaikan secara apik oleh sutradara Kevin. Runtun, rapi dan menarik. Sebagai pendukung, disertakan pula rekam jejak foto, footage cuplikan video, rekaman interview dengan Bob Marley jaman dulu, dan tak ketinggalan mahakarya Bob Marley yaitu musik reggae. Keseluruhan, dokumenter in

Real people, real situations, real sex, minimal editing, and a serious script

18++ Kali ini lagi mendapatkan film yang "gila" dan "sakit". Dari judulnya sudah bisa ditebak film ini dari mana. Kisahnya tentang bintang film porno yang sedang habis masa jayanya. Konfliknya ada di tengah keterpurukan, bintang film spesial ini mendapat tawaran kontrak kembali ke dunia film seni bugil. Alur ceritanya biasa. Hanya saja banyak adegan vulgarnya. Dan beberapa terasa "sakit" untuk dinikmati. Film ini juga menawarkan twist di ending dan sayangnya bisa ditebak, akhirnya jadi kurang menarik lagi. Pesan moral film ini mungkin terdapat di dalam dialog antar artist of fvck dan sang produser film of fvck , yaitu pornografi adalah seni. Nah, kalau sudah dicap seni akhirnya jadi ambigu. Siapa yang bisa menyangkal lagi kalau sudah dibela oleh sang seni? Tidak heran para artis demi uang dengan alasan seni rela melakukan apa saja karena hakim terkuat adalah seni. Tidak ada yang bisa menyalahkan seni. Buang angin saja juga seni. Semu

Saat hantu mulai menguasai create new folder, hacking, streaming, bahkan upload video online

Film ini berasa seperti film modern versi The Ring . Mengapa? Karena konsep dasarnya kurang lebih senada seirama. Hanya karena ini dari Korea dan modern, olahan taste horornya bisa dibilang berbeda. Video. Berangkat dari sebuah video, barangsiapa yang menontonnya konon akan mati. Kalau di The Ring, videonya masih video pita yang ukurannya masih "besar" dan kuno. Disini, wow ...sudah streaming online ala Youtube. (Bahkan CCTV publik sekali pun sudah bisa di- hacking oleh evil spirit ....!!) *terdiam*.... Ceritanya diolah cukup kompleks. Konfliknya sudah "tidak asing" meski dikonversikan ke jaman komputerisasi streaming online dan seperti virus yang menggandakan (menciptakan) folder demi folder baru. Olahan horornya biasa saja, hanya bermain di area kaget-mengkagetkan penonton dan beberapa kali terasa terlalu "sesak" menjejali banyak titik di alur cerita. Keseluruhan, biasa saja. Don't Click (2012) - 6/10

Saatnya pelajar perlu menulis blog

Setelah dinyatakan lulus beberapa minggu lalu sebagai pelajar, penulis merasa perlu dibudidayakan blog di kalangan pelajar, karena sebagai mantan pelajar tentu penulis punya pengalaman dan beberapa alasan - Sebagai media untuk berbagi. Berhubung masuk di jurusan IPS karena menghindari angka dan rumus fisika, ternyata masih harus bertemu dengan Kas dan Neraca yang terasa seperti Neraka . Rumitnya memang kuadrat. Ini perlu diberdayakan jenis blog yang khusus membahas mata pelajaran Akuntansi (Atau matematika. Atau fisika, kimia, biologi. Bisa juga geografi atau sosiologi.) Ini penting. Tentunya sang penulis harus dari kalangan pelajar agar bahasa penyampaiannya mudah dipahami. Selain itu, agar tugas dapat dikerjakan secara lancar tanpa harus mengandalkan teman yang pintar sebagai dewi penolong. - Sebagai media pengingat. Pengalaman pribadi penulis yang baru saja lulus SMA, rasanya sulit sekali mengingat kejadian demi kejadian indah yang terjadi selama masa SMA. Contohnya, saat

Pembalasan dari dalam orang-orangan sawah

Menurut penulis, film ini termasuk horor-thriller standard saja. Horor karena memasukkan unsur "dunia lain". Pembalasan dari dunia lain. Di sisi lain juga terasa seperti horor ala zombie. Mati tapi hidup dan "baterai"nya adalah topeng dari karung. Thriller karena seperti gaya thriller Hollywood pada umumnya, falling one by one . Dan kesemuanya terasa standard. Mengandalkan unsur kejutan tiba-tiba, darah, cahaya minimalis, sadis. Kemudian, tinggal menebak siapa yang bakal menjadi the last survivor . Sedangkan konfliknya merupakan campuran dari thriller ala Friday the 13th lalu diberi hiasan-hiasan zombie. Husk (2012) - 5/10

Berbagi tubuh dengan keluarga tercinta

Done. Perfect drama. Rasanya seperti menikmati hidangan komplit dengan citarasa yang pas dan menyegarkan. Bagi penulis, film ini menarik karena plot ceritanya cerdas. Dan kedua, faktor Cha Tae Yun. Aktingnya berkelas. Di awal, suasana yang terbangun adalah drama. Lalu kemunculan Tae Yun mengisyaratkan akan ada rasa komedi. Karena memang Tae Yun, menurut penulis sudah memiliki modal alam dari sisi face yang "tak berdosa" dan tingkah yang kocak. Berikutnya, kemunculan arwah. Tidak horor sama sekali. Juga tidak jatuh pada komedi konyol tentang manusia bersahabat dengan "alam lain". Komedinya renyah, tidak kasar, tidak juga terlalu "dikonyol-konyolkan". Natural. Lalu, ada romantisnya. Apalagi kalau bukan tentang cowok jatuh hati yang "sulit" diutarakan. Untuk sesi romantisnya, diakui cukup manis penyajiannya. Mungkin yang kurang adalah minus back song pengiring adegan. Senjata pamungkas film ini ada di bagian makanan kimbap

Belajar berkeluarga

Sajian drama dari Perancis. Berkisah tentang percintaan seorang pria dan wanita yang berawal dari sebuah video store . Dramanya biasa tapi rapi. Mulai dari perkenalan, jatuh hati, menikah, dan punya anak. Nuansanya cerah. Beberapa diselipi dengan adegan khusus dewasa. Ada selipan komedi-komedi kecil sebagai penyegar. Konfliknya cukup mengena buat penulis. Penampilan karakter Barbara dengan kehamilannya meninggalkan tanda tanya tersendiri, apakah benar hamil? Ataukah hanya permainan spesial make-up? Terlihat natural sangat mendukung jalan cerita. Hanya suasana dramanya yang biasa saja. Apalagi drama hamil dan proses persalinannya yang membuat perih... A Happy Events (2011) - 6/10

Bad Jamesy Boy

Tag based on true story -nya awalnya memang membuat penasaran. Tapi setelah masuk cerita, konflik terasa datar dan tak kunjung terangkat. Alur ceritanya 'maju-mundur' - bolak-balik flashback . Berkisah tentang seorang karakter bernama Jamesy Boy yang hidup di keluarga broken home dan besar sebagai bad boy . Prestasi bad boy yang melekat akhirnya membuat Jamesy sulit menempuh pendidikan dan harus berakhir di penjara. Emosi drama tentang titik balik kehidupan orang setelah dipenjara kurang begitu menonjol. Datar-datar saja. Jamesy Boy (2014) - 6/10

Misteri Carrie Anne yang pernah tinggal di rumah ujung jalan

Ceritanya biasa saja. Tak ada yang istimewa disini. Standard film thriller bernuansa teen remaja. Di awal ditebar banyak karakter untuk menggiring pada pertanyaan kira-kira siapa pelakunya. Bintang yang ditebar masih muda, fresh ,seksi. Alur ceritanya standard juga. Perkenalan basa-basi, lalu flirt sedikit, lalu bloody hell -nya mengandalkan dentuman musik score yang keras dan adegan kaget-kagetan namun bisa ditebak arahnya. House At The End Of The Street (2012) - 5/10

Pelarian Gringo dari Meksiko

Di lain tempat film ini mendapat respon positif, namun penulis kurang begitu setuju karena penulis sedang not in the mood . Tidak berada di mood yang tepat, jadinya agak sedikit berat menikmati film Mel kali ini. Yang bisa penulis tangkap dari film ini adalah kehidupan "unik" di penjara Meksiko. Entah nyata atau tidak. Kedua, gaya Mel disini masih mengadaptasi dari gaya aslinya di Lethal Weapon yang nyantai. Kasusnya serius tapi gayanya santai. Mungkin memang begitu karakter yang pas untuk Mel Gibson ini. Tapi, yang memberatkan adalah konfliknya. Terlalu bertele-tele dan dirumitkan. Intinya dipenjara lalu jatuh hati pada janda muda beranak satu, lalu ingin membebaskan diri. Tapi dijabarkan dengan kompleks, harus berlari sana sini hingga menyamar sebagai Clint Eastwood - yang memang kocak gayanya meniru Clint. Kalau saja disederhanakan kemudian digabung dengan gaya dan aksi laga ala Mel Gibson, mungkin film ini akan lebih menarik lagi. Get The Gringo (2012)

Alien on The Block

Ini baru film segar berkualitas. Fresh . Aktor aktrisnya un-familiar (lagipula dari luar Hollywood), tetapi aktingnya tidak kalah dengan Hollywood. Ceritanya simple. Tema konfliknya berurusan dengan space cowboy atau alien yang landing di daratan London. Meski diisi bintang remaja baru dan langsung dengan tema alien, masih enak diikuti. Tidak berlebihan dalam menjual ketakutan histeria atau juga pamer teknologi komputerisasi. Yang menarik disini justru akting pembawaan karakternya. Moses and the gank yang berisikan remaja muda inilah yang menjadi warna kuat dalam film ini. Akting dan gaya mereka patut diapresiasi karena segar. Gaya karakter Moses disini sekilas mirip 50Cent. Nice movie here. Attack The Block (2011) - 7/10

Cerita tentang film Green Chair

  Warning 18++   Ceritanya ternyata "berat" buat penulis. Seperti sebuah pentas sandiwara teaterikal. Konflik ceritanya berkisah tentang hubungan cinta asmara antara wanita dewasa dan lelaki di bawah umur. Yang mereka lakukan selayaknya bulan madu-dunia bagai milik berdua yaitu bercinta dan bercerita. just HOT!! Green Chair (2005) - 6/10

Memburu jejak para pemburu

Mengikuti misteri pembunuhan di film ini terasa lambat. Pelan-pelan. Slow. Akting Aaron Pedersen cukup mempengaruhi irama cerita. Plot ceritanya sederhana saja. Seorang gadis, diketahui bernama Julie Mason, ditemukan tewas di bawah (gorong-gorong) jalan raya secara misterius. Dan, bergulir sebuah penyelidikan oleh karakter polisi, Jay. Yang membuat "alur misteri" nya terasa lambat selain akting Aaron Pedersen, juga memang konflik ceritanya sendiri. Dikisahkan seorang Jay, terlihat paling antusias membongkar kasus penculikan disertai pembunuhan gadis di bawah umur, sedangkan karakter polisi lainnya, sekedar penghibur. Namun, ada hal yang menarik dari film Australia ini. Yaitu pemandangan kota kecilnya. (Bila merujuk data yang ada, karena film ini merupakan film dari Australia, kemungkinan background lokasi film juga di Australia.) Tidak hanya kotanya saja yang sepi dan kecil, tapi juga pemandangan senjanya....keren. Luar biasa. Hal lain yang menarik adala

Sekilas Single Elek Yo Wes Band

Jadi begini, ceritanya lagi menggarap proyek rekaman single terbaru dari side project Elek Yo Wes Band. Merupakan cikal bakal dari band SMA (Band Dino dan Band Kapok) yang tidak pernah terbentuk. Elek Yo Wes Band ini fokus spesialis pada instrumental rock lagu-lagu cover hits macaknegara. Saat ini sedang tidak serius menggarap lagu cover berjudul Withing Ora Without You (aslinya With Or Without You by U2). Alasan memilih lagu ini karena melodinya gampang, easy listening , dan emosional. Chord nya main di D - A - Bm - G dari awal sampai kapan, terserah. Dan, saat ini sedang memasuki tahap akhir mastering, ancur-ing, spooring, sekaligus balancing. Menggunakan program Fruity Loops. Memakai Sytrus Grand Piano, Sytrus Music Box, Sytrus Bass Deep 2, Rythm Gitar Tremolo, Drum Breaker dan Lead gitar pakai Power Slayer. Proses rekaman ini memakan waktu cukup lama, 3 jam 24 menit. Dan menghasilkan satu track Withing Or Without You ini sepanjang 9 menit lebih (rekor single cover

Bersatu merebut kembali Tesseract

Kalau di dunia para aktor laga, dikumpulkan kemudian beraksi beramai-ramai di Expendables , kali ini ada dunia superhero. Para superhero dikumpulkan bersama-sama kemudian beraksi bersama membasmi yang jahat. Yang hanya bisa penulis kenal lewat aksi para superhero disini, Kapten Amerika , dan Hulk . Lainnya, belum sempat menikmati film-film maupun komik-nya. Mungkin memang film ini akan pas dinikmati oleh para fans superhero yang mengikuti jejak idolanya sedari pertama kali baik lewat film atau komiknya. Karena, buat penulis sedikit "berat" mencerna karakter superhero ini terutama yang belum pernah penulis simak. Keseluruhan, film ini terlalu banyak bicara di bagian separuh film, kemudian aksi yang paling ditunggu yaitu pertempuran para superhero ini diletakkan di bagian belakang. Alur ceritanya "berat", selain terlalu lama bermain dialog, apa yang dibahas juga terlalu berkelok-kelok dan terlalu "tinggi" buat penulis yang awam dengan ba

Pesta reuni alumni Pineapple Express dan Superbad

Banyak film yang temanya ditabur bintang film lalu dikocok bertemu dalam satu film. Contohnya, Expendables yang menggabungkan banyak bintang film yang memiliki background film-film beraliran laga. Disini, juga memakai gaya yang sama. Banyak bintang dilebur jadi satu. Kreatifnya adalah para bintang ini bermain as him/herself . Mereka bermain sebagai diri sendiri namun ceritanya fiktif belaka. Jay Baruchel yang bermain "kocak" di Million Dollar Baby . Seth Rogen bernostalgia dengan James Franco setelah Pineapple Express . Ada pula nostalgia Michael Cera, yang disini bermain fly , dengan Jonah Hill di Superbad . Ada Craig Robinson yang penulis tahu di Hot Tub Time Machine . Ada juga Danny McBride yang penulis kenali di The Heartbreak Kid -nya Ben Stiller. Tak ketinggalan ada juga Emma Watson . Lalu, Rihanna !! Setidaknya itu para aktor yang penulis ingat dan kenali. Di antara banyak karakter yang disuguhkan, penulis paling terkesan dengan gaya karakter Jonah Hi

Menciptakan sejarah baru melalui ekonomi dan pengalaman baseball

Baseball. Film ini menyajikan dunia baseball yang sebenarnya penulis tidak memahaminya. Bagaimana cara main dan perolehan poinnya juga tidak pernah mempelajari, kecuali pas jaman Sekolah Dasar dulu ada permainan yang disebut kasti. Mungkin, sekali lagi, mungkin senada. Akan tetapi film ini bukanlah film tentang perjuangan olahragawan baseball seperti 42 , melainkan kisah belakang layar sebuah tim pecundang dan miskin. Oackland Athtletics. Sebuah tim yang hobi kalah. Terpuruk di dasar kompetisi baseball Amerika. Tim pecundang. Billy Beane adalah Manager-nya. Sistem kerja tim Oackland adalah tradisional. Dipenuhi oleh kru yang berumur dan memakai konsep perekrutan tradisional. Bahkan cara berpikir para manajer di dalamnya juga masih tradisional. Parahnya lagi, budget tim juga sangat terbatas untuk belanja pemain mahal dan bagus. Peter Brand, seorang lulusan ekonomi, membawa penyegaran sekaligus kontroversial di tubuh manajemen tim Oackland. Peter Brand menggunakan teknologi

Saling selingkuh silang

Kalau ada kisah selingkuh, itu biasa. Banyak yang sudah memakai tema itu. Tapi, disini Korea (sepertinya adaptasi) memiliki kisah unik tentang selingkuh. Kisahnya adalah ada dua pasang suami-istri. Mereka dipertemukan dalam sebuah pekerjaan yang akhirnya membawa ke sebuah konflik cerita selingkuh yang cerdas, indah, dan menarik diikuti. Cerdas. Karena bukan cerita selingkuh biasa. Namun diolah lebih dalam dan dramatis. Dua pasang suami istri ini saling silang menaruh hati. Akhirnya, usaha menutupi affair inilah yang menjadi kisah manis, semanis So Yeo istri dari karakter Park Jun. Indah. Karena Seo Yeo istri dari karakter Park Jun memang indah parasnya. Entah dulu diberi makan apa hingga cantiknya keterlaluan sekali. Seksinya tidak main-main pula. Disini, karakter Seo Yeo yang sudah bersuami ternyata jatuh hati pada pria lain yang lebih hangat, ramah, dan attractive . Indahnya adalah pria yang dijatuhi-hati oleh Seo Yeo ini bukan pria kaya raya. Menarik. Karena kon

Terbang tinggi sebelum penerbangan

Alasan mendasar memilih film ini tentu saja tidak lain adalah Denzel Washington. Penulis suka dengan gaya aktingnya yang memang berkelas. Lewat akting berkelas Denzel, film ini seperti ingin menggambarkan betapa "gila"-nya pengaruh obat terlarang dan alkoholik berlebihan. Konflik yang dihadirkan pun "gila". Tentang seorang pilot, Whip, yang memiliki kebiasaan "terbang tinggi" bukan hanya dengan pesawat tetapi juga obat terlarang dan alkohol. Dan kebiasaan tersebut membawa bencana tak hanya bagi Whip, tetapi juga penumpang pesawat. Konflik yang dilempar cukup brilian. Bagi penulis, posisi Whip sebenarnya "unggul". Hal yang memberatkan Whip bersalah bisa jadi akibat kondisinya yang sedang flying high pada saat kejadian. Namun, Whip memiliki keunggulan dua hal yang meringankan yaitu kondisi pesawat yang memang berkendala. Lalu, setelah dilakukan percobaan ke pilot lain, tidak ada yang mampu mendarat-daruratkan pesawat sebaik Whip. Akhirn

Masa lalu yang masih belum berdamai

Nama besar Jason Statham menjadi alasan dasar menyaksikan film ini. Dan, ternyata lawan mainnya adalah James Franco. Lalu ada nama besar lainnya yaitu Sylvester Stallone yang di belakang layar. Plot ceritanya sederhana saja. Ada penjahat terbunuh, tentu saja insiden tersebut meninggalkan dendam lama di kalangan kerabat penjahat. Permainan Jason Statham disini standard saja. Masih mengandalkan gaya lari dari identitas hebat, lalu tidak mencari gara-gara dulu ala Rambo. Di balik ketenangannya menyimpan identitas yang membuat kalangan penjahat terpukau. Kaitan cerita karakter yang diperankan James Franco disini memang terasa jauh. Namun, gayanya sebagai antagonis cukup lumayan melawan arus perannya yang umum di pihak putih. Aksi laganya tak terlalu banyak. Hanya hiasan kecil-kecil belaka. Keseluruhan, menghibur namun standard. Homefront (2013) - 6/10

Wisata ekstrim di kota mati

Sekedar basa-basi sedikit, pertama kali penulis mengenal nama Chernobyl sekitar tahun 2006-2007 dari sebuah majalah National Geographic. Kala itu yang penulis tahu Chernobyl merupakan sebuah kota di Ukraina yang terkena bencana nuklir sekitar tahun 80an. Dan menjadi kota mati. Ide ceritanya, cukup kreatif. Setidaknya mampu membuat "alasan" dasar bagaimana membuat horor di sebuah kota mati. Yaitu sekumpulan pemuda yang ingin mencicipi wisata ekstrim. Seekstrim apa? Yaitu melakukan tur di kota bekas bencana nuklir. Tentu saja mereka seharusnya sendirian di kota mati tersebut, namun ternyata tidak. Kalau dirasa, sebenarnya film ini mempunyai kisah simple. Horornya juga lumayan. Suasana kota mati yang dipilih sebagai lokasi cerita yang bekas bencana nuklir, sangat membantu membangun kesan horor. Sepi. Mati. Horor kemudian ditambah dengan efek suara-suara aneh dan serangan binatang. Masih cukup menarik. Kesan mistis melalui suara, bagus. Kesan thriller by animal

Foto masa lalu di daerah City Of God

Kali ini "terbang" ke Brazil. Film yang memakai bahasa Portugis. Dan, karya kali ini, memang harus dipuji. Bagus . Meski memakai bahasa yang kurang akrab, namun jalan ceritanya bisa ditangkap dengan baik. Gaya alurnya memakai cerita dari karakter-karakter penting di dalam hidup karakter utama-nya, yaitu Rocket. Ada banyak karakter yang "membangun" dan hidup di sekitar Rocket. Ada Lil'z. Ada Benny. Ada Angelica. Ada Carrot. Ada juga Knockout Ned. Menariknya, masing-masing karakter tersebut memiliki jalan ceritanya sendiri-sendiri namun di tiap jalan mereka ada titik kaitan satu sama lain hingga membentuk sebuah satu kesatuan cerita. **!! Yang bisa dipetik dari film ini, bahasa kekerasannya. Cukup vulgar dan "menyeramkan". Karena disini disuguhkan sebuah lingkungan yang "keras". Akrab dengan senjata api dan membunuh menjadi hal biasa dalam lingkungan di film ini. **!! Tak hanya kekerasan, seks dan narkoba juga menjadi bah

Big guys with big dreams and big crimes

Memang yang membuat menarik dari film ini adalah tag based on true event -nya. Apalagi diperindah oleh jajaran cast pendukungnya yang cukup menarik, sebut saja Mark Wahlberg - Anthony Mackey - dan Dwayne Johnson!! Lalu ada juga Ken Jeong yang lagi-lagi kebagian peran Rich Asian Man seperti di Hangover , dan terakhir Ed Harris. Kisahnya tentang kriminalitas yang dilakukan 3 orang "tukang bangun raga" alias bodybuilder . Big guy with big crime . Kejahatan yang dilakukan adalah perampokan, penculikan terencana sekaligus pembunuhan. Meskipun temanya serius, kejadian nyatanya tentu saja serius, dan juga level kejahatannya juga serius sekali. Penculikan, perampokan paksa, penyiksaan, dan pembunuhan mutilasi, namun citarasa film ini justru diolah dengan bumbu komedi yang lumayan kental. Gaya Mark mengingatkan penulis pada The Other Guy . Perannya sebagai inisiator. Lalu dikombinasikan dengan Dwayne Johnson yang kebagian peran karakter lugu. Komedi film ini men