Skip to main content

Posts

Mengejar impian dalam mendung kelabu

Kali ini menikmati sajian dari Turki. Dan, yang paling menggelitik untuk menonton film ini adalah judulnya. " Journey " dan " Hope ". Ekspektasinya bakal ada sajian inspirasional tentang sebuah perjalanan dan harapan. Akan tetapi itu salah. Bila film sesuai ekspektasi bisa jadi berkesan dan mungkin "biasa". Namun, bisa jadi lebih berkesan bila di luar ekspektasi. Seperti film ini. Berkisah tentang seorang pria, Haydar, yang memiliki istri dan tujuh orang anak hidup di pelosok negara Turki. Impiannya sederhana, yaitu ingin pindah ke negara Swiss "hanya" karena melihat gambar kartu pos. Semua ternak telah dijual demi mendapatkan "tiket emas" menuju Swiss. Konfliknya pastinya tentang perjuangan Haydar menuju Swiss yang berliku dari Turki. Tapi, yang menarik dari film ini ada konflik lain yaitu seorang anak Haydar yang "terpaksa" harus ikut perjalanan penuh perjuangan serta sebagai syarat agar sang istri, Maryam, b

11 September di Tahun 2012

Yang menarik dari film ini adalah based on true event dan Michael Bay. Sama hal nya dengan karakter para anggota G.R.S disini, agak berat memang menentukan siapa kawan siapa lawan pada saat kejadian karena begitu kacaunya suasana. Senjata api dijual bebas dan mudah. Semua yang terlibat pertempuran menggunakan pakaian sipil. Dari sisi cerita, sebenarnya sederhana saja. Mempertahankan diplomasi dan diplomat di negara yang sedang mengalami kekacauan birokrasi setelah jatuhnya rezim penguasa lama. Apa yang menjadi penyebab utama konflik juga samar. Apakah faktor 9/11 atau video online kontroversial yang ramai dibicarakan saat itu atau faktor lainnya. Terlepas dari akurasi tidaknya kejadian sebenarnya, tentunya sudah ada template dramatisirnya. Tapi film ini setidaknya mampu menyajikan suasana chaos dan ketegangan baku tembak yang sengit dan bergelombang. Dari sisi aksi laganya, lumayan. Nama besar Michael Bay bisa menjadi faktor utama bagaimana sekiranya memoles cerit

We Still Only Imagine

Dari judul film-nya tentu sudah bisa diterka apa bahasan utama film ini. Tapi mungkin bagi generasi sekarang, Lennon (mungkin) bisa jadi kurang akrab. Namun, karya abadinya masih relevan dan akrab dengan jaman sekarang. John Lennon ditembak di depan kediamannya tanggal 08 Desember 1980. Tragedi tersebut telah diketahui dunia dan tetap dikenang hingga saat ini. Movielitas sendiri hanya mengenal karya-karya Lennon, dan untuk tragedi penembakan tersebut mungkin juga bagi sebagian orang hanya sebuah tragedi. Apa yang diulas di film ini bukan pada kasus penembakannya, melainkan pada sekitar yang terlibat setelah tragedi tersebut. Cerita tentang tarik ulur berita duka dan misteri apa yang terjadi sesaat setelah tragedi penembakan. Yang jelas, bagi Movielitas, film ini tidak "bernada" mencari siapa yang benar siapa yang bersalah. Karena memang sudah terjadi. Film ini secara tidak langsung kembali mengajak pemirsa untuk merenungkan pemikiran seorang John Lennon. **Iro

Indahnya kedamaian dalam hukum rimba di rumah Mowgli

Speechless dengan film Disney ini. Keren luar biasa. Salute untuk Disney dan Jon Favreau. Ceritanya menarik, aktor ciliknya menggemaskan dan berakting top, visual efeknya (entah hewan yang digunakan sungguhan atau dibangun dengan program komputer) luar biasa, dan pesan moral nya khas Disney sangat gampang ditangkap. Namanya juga The Jungle Book . Bagi Movielitas dari judul itu sudah tersirat seperti apa film ini. Negeri Dongeng. Dan memang demikian, segalanya bernyawa (kecuali tumbuhan yang disini terlihat "diam"). Tidak hanya bernyawa, hewan pun berbicara, bahkan bernyanyi. Seperti layaknya dongeng umumnya, kisah dongeng memang seharusnya tidak sulit dicerna. Begitu juga alur cerita sekaligus konflik film ini, mudah sekali ditangkap. Dan, seperti dongeng juga, kisahnya seharusnya punya pesan moral yang dibungkus dengan kisah fantasi. Movielitas menangkap pesan moral yang indah dari film ini. Khas Disney. Yaitu indahnya kedamaian. Movielitas masih juga ti

Cinta mobil atau cinta lawan?

Film kali ini mengusung tema drama pop khas remaja yang up to date dengan dunia sosial media kekinian. Alur ceritanya simple, pernak-pernik cerita juga standard dengan memasang wajah-wajah pemeran yang muda, dan rupawan. Begitu pula dengan konflik yang diangkat tak terlalu berat sekaligus mudah ditebak arahnya. Awalnya musuhan antara laki dan wanita kemudian fall in love. Bicara soal konflik cerita, Movielitas kembali teringat pada kontes jaman dulu yang pernah ada. Entah sekarang masih ada atau sudah dibekukan. Yaitu kontes Touch The Car . Dimana kontes ini diikuti beberapa peserta dewasa yang berjuang meraih hadiah sebuah mobil baru dengan cara bertahan paling lama memegang mobil tersebut. Seru juga, namun dulu pas tayang di salah satu televisi swasta, Movielitas kurang begitu suka mengikuti. Yang menarik adalah sisipan kritik sosial dan pesan moral yang disampaikan. Film ini menyindir perilaku muda-mudi sekarang yang mengukur kehidupan dari sosial media atau disebut

Unboxing Film The Vanishing (1993)

Ternyata film ini merupakan remake dari film berjudul sama hanya beda negara. Dan, memang faktor film di-remake karena ada unsur spesialnya. Movielitas tertarik saat film ini mulai masuk lebih dalam dengan konflik penculikan yang bahkan menjadi misteri hingga tahunan. Sayangnya, ada titik film ini menjadi kurang menarik. Yaitu pada momen Barney secara sukarela menampakkan diri. Ekspektasi akan ada kisah misteri hingga akhir sedikit demi sedikit sirna karena semua kartu sudah dibuka. Yang lebih "aneh" lagi, antara penculik dan pencari korban penculikan, bisa semobil bersama sambil diskusi ringan. Ini merupakan bagian paling aneh dan menurunkan mood. Meskipun demikian ada hal menarik dari film ini. Jauh sebelum konsep film Buried ada, ternyata film ini sudah "membuatnya". Meski bukan menjadi bagian vital dari film atau hanya sekilas tapi gaya scene-nya mirip dengan gaya di film Buried . Yang kedua, Movielitas suka dengan penjelasan dibalik nama ka

Dark Diana

Sajian horor dari Warner Bros. Gayanya standard. Alur ceritanya minim drama, setiap berapa menit durasi langsung dihajar dentuman keras musik dan scene kejutan. Tema horor nya sudah cocok dengan judulnya yang mau tidak mau bermain di area minim penerangan. Konfliknya dibuat misterius dengan clue Diana. Sayangnya "terlalu dini" membuka kartu tentang Diana ini. Jadi, setelah kartu terbuka, tinggal "menunggu waktu" kapan klimaks. Keseluruhan, horor standard yang umum di jaman sekarang. Lights Out (2016) - 6/10