All of Time The Most Favorite Recommended Movies (Movielitas Version) ~ Part II

Berikut ini daftar film-film favorit versi Movielitas bagian kedua dan akan terus di-update berkala :

1. Disturbia (2007)

Keren. Baik itu penampilan Le Bouf maupun konflik juga alur ceritanya. Kombinasinya bagus. Unsur komedinya ada, unsur seksi-nya ada, unsur romantisnya ada, ketegangan thriller juga dapat.Tidak ketinggalan lagu soundtrack-nya juga bagus.

2. Home Alone (1990)

Ciri khas film hebat berkualitas salah satunya adalah tidak pernah bosan menontonnya berulang kali. 

3. The Eye (2002)

Salah satu horor dari region Asia ter-favorit. Iconic. Konflik dalam cerita bagus. Dan, aktris utamanya cantik sekali. Memorable. 

4. Meet The Parents (2000)

Horor khas Ben Stiller. Kocak optimal. Duet dengan akting kawakan Robert De Niro. Film komedi legendaris. Wajib tonton.

5. Tears Of The Sun (2003)

Film ber-genre perang yang menjadi favorit Movielitas, salah satunya film garapan sutradara Antoine Fuqua. Keren. Salah satu tim pasukan khusus militer "terbaik" versi film yang pernah ada. Kompak. Tenang. Mematikan. Keren film ini.

6. The Next Three Days (2010)

Jalan cerita nya menarik dari awal hingga akhir. Penampilan Russell Crowe disini memang bagus. 

7. Bourne Identity (2002)

Movielitas suka dengan alur konflik serta gaya aksi laga "Pasukan Khusus" ala Matt Damon. Keren. 

8. Slumdog Millionaire (2008)

Film India pertama yang Movielitas tonton hingga tuntas dan jadi favorit. Konflik cerita menarik, alur cerita juga menarik. Lagu-lagu pengiring keren. Meskipun memakai aktor aktris lokal, tapi soal kualitas akting, bagus. Kisah cintanya tidak lebay (berlebihan). Masih ada ciri khas film India dengan tarian dan kejar-kejaran romantis, tapi diubah sedikit oleh sang sutradara. Recommended.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dibalik obat Ridocaine

Image
Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba...
Read more

Tiger Wong versi layar lebar

Image
Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun...
Read more

Asmara di dalam kelas yang terlarang

Image
Drama dari Swedia. Temanya tentang hubungan asmara antara guru dan muridnya. Tema kontroversial seperti ini biasanya memiliki sisi membuat penasaran. Bagi penulis, hanya sebagian saja yang menarik. Terutama saat berfokus pada manisnya asmara guru dan murid. Masih malu-malu. Kemudian berkembang menjadi intim. Alur cerita menjadi tak menentu ketika plot asmara antara karakter guru, Viola, dan muridnya, Stig, perlahan mulai menghilang panasnya. Irama film tidak lagi berfokus pada dua karakter utama, melainkan mulai memasukkan porsi karakter lain yang kurang berpengaruh banyak. Karakter Stig bahkan bersahabat dengan suami gurunya. Stig juga secara tiba-tiba punya kekasih yang sebaya. Keseluruhan, menarik pada plot kisah asmara guru dan murid. Plot pengembangannya, kurang begitu menarik. All Things Fair (1995) - 6/10  
Read more