Skip to main content

Posts

Misi mengantarkan sang anak kepada manusia

Kali ini memilih film semi horor. Kenapa dibilang "semi", karena menurut Movielitas tema film ini "seharusnya" bisa menjadi horor tapi tidak ditonjolkan sedemikian rupa. Lebih ke konflik internal keluarga saja.  Berkisah tentang sebuah keluarga kecil, yang tiba-tiba saja diceritakan telah berada di atas kapal, di sebuah sungai mengalir tenang di tengah-tengah padang rumput luas di daratan Australia. Baru kemudian diketahui bahwa keluarga Andy Rose ini adalah sedikit dari manusia yang masih bisa bertahan hidup sebagai manusia normal di tengah gempuran virus "mayat hidup" alias zombie. Beberapa poin yang bisa menarik perhatian Movielitas antara lain, konflik cerita film ini bisa dikatakan mirirp dengan I Am Legend . Atau 28 Days Later . Atau juga Zombieland . Bedanya, konflik per-zombie-an di film ini tidak ber-porsi besar dan keras seperti di I Am Legend apalagi Zombieland. Di film garapan sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke ini, konflik zombie "ka

Ketika Lisa McVey mencari orang yang mau percaya kepadanya

Sajian kali ini mengangkat kisah nyata sebuah tragedi kekerasan seksual yang dialami oleh Lisa McVey di masa kecilnya. Sangat miris sekali pengalaman yang dialami oleh Lisa Mcvey tidak hanya mengalami kekerasan seksual oleh seorang pembunuh berantai tapi juga dialami di dalam lingkaran keluarganya sendiri. Sekilas mengetahui sejarah kekerasan yang dialami oleh Lisa McVey ini, Movielitas ikut merasa prihatin dan miris. Terutama di sisi kekerasan yang dialami di dalam keluarga sendiri. Tapi, bagi Movielitas ketika tragedi Lisa McVey ini diterjemahkan ke dalam sebuah plot cerita film, terasa kurang mengena. Di sini Movielitas hanya menilai dari sisi film. Beberapa hal yang membuat film ini kurang begitu "kuat" dalam mewakili tragedi yang dialami Lisa Mcvey ini. Akting, di beberapa scene kurang begitu maksimal. Alur cerita memakai gaya lompat-melompat yang akhirnya seperti "sangat sedikit" menggali lebih dalam karakter Lisa McVey ataupun seputar tragedi.  Begitu pula d

Suara teror yang tak terdengar

Sebenarnya Movielitas menyukai gaya film seperti ini. Tidak banyak basa-basi dalam menuju inti konflik-nya. Tidak banyak tokoh yang dimainkan. One night story . Konfliknya ringan. Bukan berarti konflik berat tidak menarik, meski berat atau kompleks asalkan "mudah" dipahami atau dalam ber-musik ada istilah easy listening , tetap saja menarik. Tapi, ada kalanya gaya film seperti ini juga ada terasa konyol. Demi mengisi durasi, kadang ada adegan yang sebenarnya simple saja tapi karena namanya juga film, mau tidak mau harus ada ceritanya. Film garapan sutradara Mike Flanagan ini bergaya horor-teror. Diproduksi oleh Blumhouse. Kalau sudah Blumhouse Prod. , bisa dibayangkan film Paranormal Activity atau Insidious . Gaya opening-nya saja mirip dengan Insidious. Dan, gaya horor kejat-kejut alias jumpscare masih jadi senjata andalan.  Berkisah tentang seorang wanita, Maddie, yang sejak muda mengalami gangguan bicara dan pendengaran. Maddie secara luar biasa berani tinggal sendirian

Forum anonim di dalam aplikasi Twitter

Akhir-akhir ini sering buka aplikasi Twitter. Baca-baca rentetan scrolling   Timeline . Ada keseruan tersendiri baca-baca timeline . Ribuan orang saling bersahut-sahutan men- tweet isi pikiran. Hingga Movielitas menemukan satu dua tweet yang menarik perhatian.  Ada banyak akun berseliweran yang Movielitas lihat memiliki tweet di timelinenya dengan satu kata yang seragam kemudian disambung dengan aneka cuitan bermacam-macam yang dalam satu jam bisa mencapai puluhan tweet atau lebih mungkin. Kesamaan nama akunnya mengandung kata " menfess ". Kalau secara baku, arti menfess diambil dari kata " mention confess " atau kurang lebih pesan kaleng alias anonim. Kalau ada satu akun menfess, kurang lebih berarti akun tersebut berisikan sederetan tweet yang dikirimkan oleh banyak akun twitter personal yang mungkin ingin menyampaikan sesuatu secara anonim di luat akun pribadinya. Istilahnya akun bot ( robot / automated ) Kurang lebihnya begitu. Menurut seorang kawan, sebenarn

Ingatan sang pembunuh

Lagi-lagi mendapatkan kisah film Korea yang cukup bagus. Konfliknya menarik dan membuat ikut berpikir dan penasaran sepanjang jalan ceritanya. Berkisah tentang seorang Kim Byung Su yang tinggal bersama putrinya. Di balik sosok nya yang tua dan mengalami penyakit demensia ternyata Kim Byung Su menyimpan rahasia besar dalam hidupnya. Bahkan putrinya semata wayang, Eun Hee, pun tak tahu siapa sebenarnya ayahnya di masa lalu. Konflik film baru dimulai ketika Kim Byung Su tanpa sengaja menabrak sebuah mobil milik anggota kepolisian. Berdasarkan pengalaman dan keahliannya, Kim Byung Su meyakini bahwa polisi yang dia tabrak adalah seorang pembunuh berantai. Alur ceritanya tidak begitu sulit. Bisa diikuti. Untuk film Korea kali ini, Movielitas masih mudah mengikuti jalan cerita dikarenakan tidak terlalu banyak tokoh yang dihadirkan. Dan pastinya karena faktor dilema dalam konfliknya yang mebuat menarik. Konflik dalam film ini seakan-akan terus membujuk penonton untuk terus melawan keyakinan me

Lubang donat di dalam lubang donat

Kali ini mencoba menonton film yang banyak di-review bagus salah satunya karena unsur plot twist.Dan Movielitas pun penasaran seperti apa drama di film ini. Hasilnya di bawah ekspektasi. Berkisah tentang keluarga kaya raya Harlan Thrombey dengan keluarga besarnya. Di suatu pagi sehari setelah merayakan pesta ulang tahun, tanpa diduga Harlan Thrombey ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri di ruangan pribadinya. Yang menjadi misteri adalah siapa pembunuh Harlan Thrombey mengingat malam sebelum kematian Harlan diadakan pesta ulang tahun yang dihadiri keluarga besar kerabatnya sendiri.  Unsur misterinya sendiri menarik dengan banyak tokoh yang dimunculkan bersama motif sendiri-sendiri yang bisa menjadikan tersangka. Penonton diajak bersama-sama menebak mana yang menjadi pembunuh Harlan Thrombey. Hanya saja karena daya tangkap lemah membuat Movielitas kurang begitu tertarik. Gaya urai cerita yang silih berganti dengan cepat seolah tanpa memberi kesempatan dari masing-masing tokoh tersangk

Misteri sang bintang yang diredupkan

Kali ini mencoba sajian dokumenter Netflix yang memang di beberapa kesempatan sejauh yang Movielitas bisa simak hingga saat ini, dokumenter versi Netflix agak sedikit berbeda. Lumayan bagus ulasannya. Seperti dokumenter satu ini, yaitu tentang mega bintang era tahun 1950-1960an. Movielitas sendiri hanya mendengar nama besar Marylin Monroe. Tidak besar di era kejayaan sang mega bintang tersebut. Sejauh yang Movielitas tentang nama besar Marylin Monroe adalah aktris cantik, sexy, super hot, sensual, dan "panas". Singkatnya, aktris yang meraih simbol seks pada era-nya. Dan kelirunya adalah Movielitas awalnya mengira Marilyn Monroe ini adalah mega bintang bidang tarik vokal alias penyanyi.  Selama ini Movielitas sendiri belum pernah menonton dokumenter apapun tentang Marylin Monroe. Dan, baru kali ini berkesempatan menyimak sebuah dokumenter garapan sutradara Emma Cooper. Sudut pandang yang dipakai dalam dokumenter ini adalah hasil investigasi dari seorang penulis buku asal Iraln