Skip to main content

Posts

Diawali dari sebuah kursi...

Di Jepang ada Ju-On , di Hollywood lahir Juno. Keduanya sama bagusnya. Tapi beda genre. Karena kenormalan bukan gaya Juno dan Bleek. Temanya serius. Hamil di luar nikah. Dan dialami gadis belia belasan tahun. Tapi gaya drama ceritanya dibuat sesantai mungkin. Cerah warna warni. Lawan arus. Komedinya, biasanya jatuh cinta dulu baru hamil, namun disini secara kreatif, dengan background selang seling musik ringan didengar, dibalik. Hamil duluan baru jatuh cinta. Di dunia nyata, mungkin tema hamil bisa jadi teriakan histeria, tangisan dewa dewi, bunuh diri, kelam sendu. Tapi disini, diceritakan dengan santai tanpa ledakan tangis histeris. Ringan. Mudah dicerna di saat santai. Yang menarik dari film ini lainnya adalah Ellen Page. Fashion-nya santai. Mau dibuat dandanan seperti apa memang manis imut. Punya Hamburger phone yang lucu dan keren . Film ini penulis rasa hanya hiburan bukan panutan . Terutama bagi jiwa labil yang gemar meniru agar diberi label sedikit-se

Hujan darah setelah bermain mantra

Film ini konsepnya menurut penulis simple sekali. Tidak perlu cabang cerita sana-sini. Fokus. Tapi, melihat film memang erat dengan selera. Kalau bagi penulis, meski banyak yang excited dengan film ini, terasa terlalu "membabi-buta" menampilkan darah dan kesadisan. Kalau dari horornya, seperti hanya mengandalkan make-up semata. Ceritanya tentang virus kerasukan yang berpindah-pindah. Andalan lainnya darah. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya semburat darah, melainkan hujan darah. Yang membuat " sakit " saat menonton film ini adalah momen sadisnya, seperti memotong tangan, merobek pipi, mencabut tangan. Mungkin film ini cocok buat yang menyukai genre gore seperti ini. Mantab memang aksi sadisnya. Evil Dead (2013) - 6/10

Membongkar kejahatan dalam dunia gelap

Crime. Thriller. Comedy. Dominasi film crime dan thriller. Plot cerita crime -nya lumayan. Lika-liku thriller -nya cukup cerdas tapi tidak berat. Meski karakter antagonisnya sudah dibuka sejak awal, namun tidak mematikan daya tarik penasarannya. Dramatisasinya tetap ada, berusaha menarik air mata haru. Tingkat ketegangannya standard. Komedinya dipusatkan pada gaya Inspektur Cho. Cukup menghibur. Blind (2011) - 6/10

Harta karun dalam istana Deborah Jessel

Di bagian awalnya, suasana horor yang dibangun cukup menarik. Dark. Suasana horornya dibangun dengan minimalis pencahayaan. Kemudian gaya Deborah tua yang tergeletak sakit tak berdaya namun kaya raya, juga ikut membantu membangun nuansa horor. Akan tetapi, memasuki durasi pertengahan cerita, khususnya pada babak kilas balik, daya pikat film ini menjadi kurang menarik lagi. Horor yang dibangun seperti berubah arah menjadi fantasikal. Zombie. Vampire. Akhirnya, horornya menjadi horor fantasi biasa. Livid (2011) - 5/10

Infiltrate the dealers, find the supplier !!

Pertama masuk disambut gempita lagu Slim Shady , gaya Jonah meniru Eminem, kocak. Film yang lumayan menghibur. Konsepnya biasa tapi dipoles dengan komedi polos dua polisi baru lulus dan harus "kembali" ke sekolah. Komedinya tentu saja seputar melindungi identitas sebagai polisi. Fight Back 2 School. Ya, ada beda gaya antara Stephen Chow dan duet Jonah-Tatum disini. Sama-sama fresh. Lulus polisi, persahabatan, konflik sahabat, sadar akan kekhilafan konflik, bersatu, Infiltrate the dealers, find the supplier... Infiltrate the dealers, find the supplier ! Goddamn,..Infiltrate the dealers, find the supplier !! Beberapa momen komedi-nya memang bergesekan dengan hal sensitif dan hal-hal khusus dewasa. Tapi mungkin akan lebih bijak bila semua ini hanyalah hiburan. Kejutan, ada pemeran asli 21 Jump Street yang dimunculkan sebagai anggota DEA. 21 Jump Street (2012) - 6/10

Menghidupkan kembali legenda berdarah

(Sepertinya) kisah Donner ini memang legenda. Sebuah daerah yang "terkenal" dengan kejadian pembunuhan yang kemudian dinamakan dengan nama pembunuhnya. Konon, sang pembunuh kejam tersebut masih "berkeliaran". Sayangnya, daya cengkram horor dalam film ini kurang begitu kuat. Konsepnya mengikuti konsep kebanyakan. Muda-mudi, having fun sesaat dengan selipan-selipan misteri, kemudian baru diarahkan ke bagian bloody hell -nya. Film ini berusaha menjual twist hook di dalamnya, namun juga kurang kuat. Terasa biasa saja, kurang mengejutkan "tipuan" karakternya. Donner Pass (2011) - 5/10

Inspirasi bermakna dari Chuck Noland

Film yang sangat-sangat bagus. Perlu seorang sutradara hebat untuk membuat film sederhana seperti ini. Robert Zemeckis. Juga, pastinya perlu seorang aktor berkualitas tinggi untuk memerankan karakter Chuck Noland. Tom Hanks. Alur ceritanya sederhana saja. Ringan. Namun kesan yang ditimbulkan sangat keras dan menempel. Film ini seperti sebuah visual titik kehidupan manusia karena semua pasti pernah "terdampar sepi sendiri" entah dalam kondisi sebenarnya atau kondisi ekonomi atau kondisi jiwa. Apa yang harus dilakukan ketika terjatuh, sendirian? Tetap berusaha. Seperti yang dipesankan oleh Chuck disini. Yang diperlukan hanyalah "tetap bernapas karena besok mentari tetap akan terbit dan siapa tahu akan ada gelombang pasang..." Momen paling emosional bagi penulis adalah saat-saat Chuck kembali kedua kalinya mencoba menembus ombak. Yang pertama, kurang pengalaman dan gagal. Yang kedua, sangat emosional karena harus meninggalkan pulau kecil-nya. Pesan yang