Mencoba mencari data terlebih dahulu, hasilnya kurang lebih (via wiki), shaman adalah orang yang dipercaya memiliki kemampuan untuk melihat serta berkomunikasi dengan dunia lain. Biasanya kemampuannya itu digunakan untuk meramal dan bangsanya. Kalau bahasa lokal, "dukun" atau (mungkin) cenayang.
Film ini awalnya dibuka dengan nada serius. Setidaknya buat penulis. Ada aksi laga kecil sebagai pembukaan. Lumayan. Ada dunia gangster Korea yang disajikan.
Tapi, semakin ke dalam, ternyata nuansa film berubah menjadi komedi. Nuansa komedi diperoleh dari kualitas akting Park Shin Yang yang bisa dikatakan canggih memainkan dualisme dalam berkarakter sekaligus sebagai Kwang-Hoo.
Di satu sisi, Kwang Hoo adalah bos gangster yang dipercaya oleh bos besar dan disegani kehebatannya. Di sisi lain, Kwang Hoo memiliki anugerah yaitu dapat melihat arwah (kemampuan seorang shaman).
Sedangkan, menurut pengamatan penulis di film ini, profesi Shaman versi Korea adalah profesi yang cenderung untuk wanita saja. "Tabrakan budaya" inilah yang kemudian menjadi kunci komedi film Korea kali ini. Lumayan kocak. Antara komedi dan dramanya bisa "tertangkap" dengan baik. Alur ceritanya juga enak diikuti.
Yang menarik dari drama Korea kali ini masih seputar akting, yaitu akting bintang cilik. Karakter seorang "anak ayam" berbaju ala Bruce Lee dan Kill Bill, Sung Min, dimainkan dengan sangat dramatis. (Nama pemerannya masih dalam tahap pencarian).
Keseluruhan, kreatifnya film ini adalah menggabungkan dunia gangster Korea dengan suasana drama-komedi ala Hello Ghost dan sedikit citarasa Miracle at Cell 7. Dan olahan tersebut sangat manis dan menghibur.
Man On The Edge (2013) - 7/10