Skip to main content

Hingar bingar menuju pelaminan


Akhirnya...setelah sekian lama, Jimbo pun "harus" menikah. Dan pilihan Jimbo bukan pada si seksi Nadia, melainkan Michelle.

Setelah sukses membuat komedi di jilid satu lalu sedikit "merosot" di jilid dua, kini sepertinya harus penulis bilang, lebih fresh.

Kali ini, tampilannya lebih segar. Karena selain Jim, yang masih selalu mengacaukan keadaan dengan keluguannya, diperkuat dengan posisi Stiffler yang diberi porsi tampil cukup dominan.

Alur ceritanya pun mulai bergeser dewasa. Tak hanya seputar party hura-hura ala anak muda, meski tetap saja bahan dasar banyolan-nya adalah seputar seksualitas, melainkan konflik pra wedding.

Dari sisi komedi, juga menjadi lebih segar dengan tampilan Stiffler sebagai pengacau keadaan. Tarian khas lompat-lompat, makan "coklat" sebagai pengganti ciri khas salah "minum"-nya Stiffler, granny-fvcker...

Selain Stiffler, karakter Jim pun tak mau kalah meninggalkan moment berkesan dengan tragedi "potong rambut"-nya.

Alur ceritanya pun dibuat berbeda seperti sebelumnya. Disini tampil lebih kompleks. Jadi, tak hanya konflik pra nikah, tapi juga konflik sikap Stiffler yang seringkali bermasalah dengan sikapnya, juga ada konflik rebutan cinta adik Michelle.

Selain karakter, kecuali Chris "Oz", ditampilkan tanpa banyak perubahan. Begitu juga dengan lagu pengiring cerita yang sejak pertama kali American Pie selalu memakai gaya aliran musik Alternative-Melodic-Rock. Rancak-dinamis.

Sepertinya lagu juga menentukan mood. Di jilid pertama, ada Sway yang lembut, Stranger By The Day yang mantab, ada juga alunan musik dinamis dari Blink182, hasilnya? Film pun terasa lebih menarik.

Di seri kedua, sejauh penulis amati, kurang ada lagu "easy listening". Hal ini kemudian dibantahkan di seri ketiga ini dengan kembali menampilkan band-band yang dengan lagu-lagu yang easy listening. Ada Good Charlotte, juga lagu ending Laid yang melodius.

Keseluruhan, seri ketiga American Pie ini jauh lebih menarik dibandingkan dengan dua seri sebelumnya. Lebih kocak dan menghibur.

American Pie 3 : American Wedding (2003) - 7/10

Popular posts from this blog

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

Korean Pie

18 ++ Film ini termasuk film yang memiliki citarasa komplit meski penampilannya memang bukan untuk kalangan remaja. Karena memiliki unsur "panas membara" di dalamnya yang terbilang berani. Ada unsur komedi, romantis, dan adult scene yang lumayan. Kalau di Amerika ada American Pie , maka Korea punya ini, Sex Is Zero. Disini juga mengangkat kisah anak sekolahan (kuliahan) yang tertarik seksual pada lawan jenis. Komedi yang diangkat seputar seks. Yang menjadi bulan-bulanan disini adalah karakter Eunsik yang jatuh hati pada EunHyo. Romantisnya ada pada kisah mereka berdua. Dan citarasa Korea memang memeras romatis sedalam-dalamnya yang mungkin tak ada di rasa American Pie. Disini ada kisah memilukan dimana meski karakter Eunsik digambarkan sangat konyol namun secara besar hati menerima keadaan apa adanya. Cinta yang bertepuk sebelah tangan kemudian diperparah dengan keadaan sang pujaan hati yang dihamili kemudian ditinggal, namun Eunsik tetap setia deng

Kisah Dua Anak Manusia Yang Terdampar Indah

Film ini penulis dengar gaungnya karena disebut-sebut kontroversial (pada jamannya). Sejauh apa kontroversialnya. Ide ceritanya lumayan. Sebuah kapal besar dengan penumpang bangsawan mengalami kerusakan di tengah laut. Di antara yang selamat adalah sepasang saudara laki-perempuan yang masih anak-anak, Richard-Emmeline, ditemani oleh seorang dewasa, Bapak Button. Mereka bertiga kemudian terdampar di sebuah pulau kecil terpencil tanpa signal apapun. Kurang lebih seperti Castaway. Dan, tak lama berselang, Bapak Button meninggal. Jadilah Richard-Emmeline hidup sendirian di pulau itu. Beranjak dewasa....inilah fokus ceritanya. Kontroversialnya mungkin terletak di poin ini. Di satu sisi, "menarik" sekali. Brooke Shield pada saat itu masih cantik,imut,menggairahkan. Film ini seolah mengajak ikut berfantasi, bagaimana jadinya bila terdampar berdua.. ( dengan catatan kalau dengan mirip Brooke Shield versi muda ini! ) pasti asyik... Lain cerita kalau ternyata pasang

Asmara terlarang yang membakar gairah di kamar 422

Warning for under 24 y.o. !!! ( 24++ ) Dari sisi konsep, film ini cukup kreatif. Tentang percintaan yang "panas" dalam waktu semalam di sebuah kamar hotel di Italia. Drama percintaan yang panas disini bukan antara pria dan wanita, melainkan wanita dengan sesama wanita yang baru saling mengenal satu sama lain. Alur ceritanya sederhana, tidak banyak makan lokasi. Sepaanjang film dihabiskan di sebuah kamar hotel. Otomatis, fokus karakternya pun hanya dua saja. Antara Bela dan Natasha. Alur ceritanya, ngobrol-bercinta-ngobrol-bercinta-ngobrol-bercinta.... Untuk sesi dewasanya, cukup berani dan panas. Untuk sesi konflik dramanya, biasa saja. Yang tertinggal dari kisah di film ini adalah pertanyaan, apakah kedua aktris cantik seksi di film ini tidak merasa masuk angin selama pembuatan film?? Room In Rome (2010) - 6/10

Pelajaran terdalam Huo Yuanjia tentang inti terbesar kungfu

  Film yang sangat kental dengan falsafah kebajikan timur. Dengan alur segitiga terbalik, film ini mengalir seperti gemulai gerakan wushu. Gemulai namun kuat. Banyak hal yang bisa dipetik dari film ini. Filosofi dasarnya adalah padi semakin berisi semakin menunduk. Huo Yuanjia, mempelajari ilmu beladiri semata-mata hanya untuk meneruskan kungfu keluarganya sendiri dan haus akan kemenangan. Kemenangan demi kemenangan akhirnya membawa pada karakter seorang ahli kungfu dari Tian Jin yang sombong. Kesombongan Huan Jia ternyata menemui titik jenuh ketika semua "harta"nya diambil oleh karena balas dendam semata. Huan Jia terkatung-katung dan terdampar di sebuah desa kecil untuk kemudian belajar tentang esensi ilmu beladiri sesungguhnya. Terlepas dari beladiri atau bukan, kesombongan hanya akan menimbulkan kekacauan semata. Dan, mungkin melalui kisah Huo Yuanjia ini mengingatkan bahwa kesombongan pun akan tumbang meski sekuat apapun ilmu atau harta yang dim

Jangan pernah mencuri

Wow....this is cool movie . Dan, Movielitas pun terkecoh. Awalnya mengira akan ada sajian horor (dunia lain) standard namun ternyata di luar dugaan. Tidak heran ketika menyaksikan hingga detik tamat cerita, ada nama Sam Riami di balik layar. Film ini "hanya" menampilkan kisah pencurian oleh dua pria dan satu wanita. Keputusan untuk merampok rumah sasaran adalah karena tidak ada "kehidupan" di sekitar rumah target dan sang pemilik rumah adalah "hanya" seorang lelaki tua dan buta yang tinggal bersama anjingnya. Yang terjadi berikutnya adalah ketegangan demi ketegangan. Dan disitulah poin menariknya. Film ini ternyata bernada seperti horor-thriller standard Hollywood yang umunya bermain simple. Karakter lelaki tua yang harusnya menjadi korban pencurian malah secara mengejutkan berubah menjadi poros teror. Keseluruhan, film ini berbeda. Meski alur ceritanya bisa dibilang sangat sangat sederhana sekali namun punya kesegaran dalam menampilkan

Kasus dalam roll 8mm

Film misteri pembunuhan ini disutradarai oleh Joel Schumacher dan dibintangi aktor kawakan Nicolas Cage. Berkisah tentang seorang investigator swasta yang menangani sebuah kasus penculikan dengan kekerasan. Dari segi jalan cerita sangat menarik. Gaya film ini seperti membuka bungkus misteri satu demi satu. Runtun lancar dan terangkai baik. Kemampuan film dalam membungkus misteri mampu membuat betah menyimak hingga akhir. 8mm (1999) - 7/10

Menguak rahasia setelah terkubur

Tidak hanya bercerita soal tragedi seorang remaja belasan, Alice Palmer, yang tewas tenggelam di dam saat berpiknik tapi lebih dari itu. Alice Palmer diyakini "kembali" ke rumahnya untuk memberi tahu tabir misteri siapa sebenarnya Alice Palmer kepada keluarganya sendiri. Pertama kali, begitu masuk ke ranah cerita film ini bagi penulis cukup menarik. Alasannya, tanpa melakukan research . Random pick , film ini memang terlihat seperti film dokumenter. Ada footage yang terlihat asli. Ada sesi interview. Ada adegan penggambaran suasana pencarian oleh kepolisian. Ada sesi footage interview televisi. Kemudian, setelah mencari infonya, ternyata film ini adalah horor mockumentary . Penulis sendiri kurang memahami betul apa yang dimaksud mockumentary. Yang pasti bukan documentary. Lalu, info lainnya adalah Talia Zucker as Alice Palmer. Jadi, setelah melakukan pencarian info, film ini sepertinya bukan film asli dokumentasi. Menariknya adalah sedikit sulit bagi penulis m

Perjuangan melepas hastrat tanda dewasa

Film tentang "perjuangan" semalam. Bukan perjuangan mempertahankan, melainkan perjuangan melepaskan virginity . Yang pasti bukan untuk kalangan anak-anak. Konsepnya minimalis seperti low budget . Lokasi cerita tidak banyak. Kalau tidak di kamar, di kamar mandi, atau di halaman. Plot ceritanya biasa saja. Party - chatting - flirt -ngobrol lagi- flirt lagi-ngobrol lagi, dst...Seksi pasti. Vulgar, lumayan. Komedi, garing. 18 Years Old Virgin (2009) - 5/10