Skip to main content

Posts

Membangunkan kota yang tak pernah tidur

Ada tiga film yang menurut penulis masih "sedarah" dengan film ini. Jauh sebelum New York diserang oleh makhluk raksasa ala lizard di Cloverfield ternyata New York telah berpengalaman diserang oleh raksasa lainnya yaitu Gojira. Opening film ini mengingatkan pada gaya Hills Have The Eye , bedanya kalau di Hills Have The Eye, radiasi nuklir meninggalkan mutant separuh manusia, disini radiasi menyerang binatang. Terakhir, film ini mengingatkan pada Jurrasic Park yang juga memunculkan karakter binatang raksasa. Seperti hal-nya Jurrasic, andalan film ini adalah visual efeknya. Menciptakan animasi raksasa yang memporakporandakan The City Never Sleep . Untuk sisi visual efeknya disini masih lumayan. Alur cerita film ini memakai pola N. Ada 4 titik belokan cerita, pertama Godzilla dimunculkan dengan beragam animasi kota hancur, lalu Godzilla ini dimatikan. Namun ternyata belum selesai konfliknya. Berikutnya, ada anak-anak Godzilla yang juga membuat kekacauan. Be

Kisah Dua Anak Manusia Yang Terdampar Indah

Film ini penulis dengar gaungnya karena disebut-sebut kontroversial (pada jamannya). Sejauh apa kontroversialnya. Ide ceritanya lumayan. Sebuah kapal besar dengan penumpang bangsawan mengalami kerusakan di tengah laut. Di antara yang selamat adalah sepasang saudara laki-perempuan yang masih anak-anak, Richard-Emmeline, ditemani oleh seorang dewasa, Bapak Button. Mereka bertiga kemudian terdampar di sebuah pulau kecil terpencil tanpa signal apapun. Kurang lebih seperti Castaway. Dan, tak lama berselang, Bapak Button meninggal. Jadilah Richard-Emmeline hidup sendirian di pulau itu. Beranjak dewasa....inilah fokus ceritanya. Kontroversialnya mungkin terletak di poin ini. Di satu sisi, "menarik" sekali. Brooke Shield pada saat itu masih cantik,imut,menggairahkan. Film ini seolah mengajak ikut berfantasi, bagaimana jadinya bila terdampar berdua.. ( dengan catatan kalau dengan mirip Brooke Shield versi muda ini! ) pasti asyik... Lain cerita kalau ternyata pasang

Warisan hantu ke-13

Film yang kurang menarik. Alur ceritanya mudah saja diikuti, konfliknya seputar warisan rumah canggih ala istana namun memiliki penjara hantu. Berusaha menyelipkan nuansa komedi santai namun tidak banyak membantu membangun kisah yang menarik diikuti. Horor hantu-nya dangkal saja. Mengandalkan make-up "menyeramkan" dilapisi darah dan dandanan aneh buat manusia serta adegan tiba-tiba yang masih saja kurang bisa membangun suasana. Thirteen Ghost (2001) - 5/10

Memburu kontrak pembunuh bayaran

Film tentang intrik berliku di antara pembunuh bayaran saling memburu. Agar lebih manis, di sela buru memburu diletakkan karakter penghibur manis. Dibintangi oleh Sylvester Stallone dan Antonio Banderas. Akting mereka cukup menarik. Banderas bermain apik sebagai karakter yang enjoy menjadi pembunuh bayaran. "Rekan"nya yaitu Stallone yang berupaya pensiun. Disini juga menjadi ajang pembuktian akting drama Stallone yang tak hanya menjual otot tubuh semata dan aksi laga, karena hampir sepanjang film tak ada adegan pamer otot di layaknya film Stallone. Setidaknya berhasil "mengusir" karakter laga Rambo yang melekat di Stallone. Alurnya biasa saja. Kadang berat. Lika-liku konfliknya juga biasa. Assassins (1995) - 6/10