Skip to main content

Posts

Menemukan separuh pelangi yang pernah hilang

Salah satu alasan memilih film ini adalah ajang memori mengenang masa-masa saat ikut terserang virus sinetron mandarin. Sinetron? Benar sinteron, tapi mandarin. Bukan lokal yang gemar meniru. Yaitu Meteor Garden yang melejitkan nama grup F4. Salah satunya adalah Vic Chou yang berperan di Meteor sebagai si cool Wo Che Lei. Kualitas akting Vic disini boleh dibilang cukup lumayan. Disini Vic Chou tampil dewasa dengan kumis dan janggut sekaligus penampilannya yang (masih) cuek namun beda nasib dengan Che Lei. Di Meteor, Vic Chou berperan sebagai siswa kaya raya, disini sebaliknya. Vic berperan sebagai A Bee yang "mantan" pembalap dan hidup semrawut terpuruk mabuk. Jauh dari kesan ekslusif seperti di Meteor Garden. Alur ceritanya tentang drama keindahan antara ayah dan anak. Nuansa film cerah. Konfliknya cukup menarik sekaligus mengharukan. Tidak berat sebagai drama keluarga. Ada taste komedi sedikit. Penulis mencatat kesan dari film ini. Rumah yang dipakai lokasi syuti

Praktek teori Suspect Zero

Jadi, intinya ada pembunuhan berantai. Ironisnya para korban adalah pembunuh berantai juga. Jadi saling mengejar, pembunuh berantai memburu serial killer . Tema tersebut sebenarnya sudah menarik apa adanya, tinggal meracik bagaimana gaya alur cerita atau misteri killer -nya yang dibuat berlapis. Tambahan konsep cerita yang bergaya "mampu melihat masa depan" membuat kurang menarik. Karakter serial killer yang dimunculkan juga kurang menarik. Suspect Zero (2004) - 5/10

Pagar perdamaian yang merusak tanaman

Yang menarik dari film ini adalah kisahnya berdasarkan kejadian nyata. Tentang suasana perang di negara Serbia-Bosnia. Berfokus pada kisah karakter Kathryn Bolkovac yang menjadi salah satu petugas perdamaian di bawah bendera swasta. Yang menarik lainnya adalah keberanian film ini untuk mengungkapkan kebenaran di dalam sebuah operasi yang dianggap mulia. Membongkar sindikat jual beli manusia. Ironisnya, aksi dagang serta pemerkosaan wanita tersebut dilakukan oleh mereka yang mengatasnamakan tentara perdamaian. Tak hanya melawan personal namun juga organisasi internasional bahkan diplomat. Tentunya, tak sembarang orang yang berani melakukan hal seperti film ini. Film ini mengingatkan penulis pada gaya film milik sutradara Paul Greengrass yang berjudul Green Zone . Kedua film ini memiliki tema sama yaitu membongkar kebobrokan di balik jubah demi perdamaian. Membongkar "korupsi" di dalam perdamaian. Cara yang dipakai ketika berhadapan dengan "raksasa" juga

KZL 303 masih berulah

Meneruskan "kesuksesan" yang pertama . Masih sama gaya dan konsep ceritanya. Bermain dengan percintaan membara kemudian dijungkirkan ke bloody hell oleh misterius KZL 303. Masih ada RV Motorhome yang isinya keluarga aneh. Masih "bermasalah" di toilet. Sebagai "penyambung" diciptakan karakter Tom sebagai kakak Jesse. Masih memakai gaya mistis, munculnya "arwah" Nicole dan Jesse. Masih berdarah-darah sadis. Bedanya, porsi teror kamar kecil wanita seperti di seri sebelumnya lebih sedikit. **Pemain utamanya Richard Tillman, memang sekilas nampak "tidak asing". Ketika mencari data film di wiki, bila di-klik maka akan menuju ke halaman tentang Pat Tillman . Rest Stop 2 : Don't Look Back (2008) - 6/10