Skip to main content

Posts

Sebuah kebanggaan di atas ketidakadilan

”Jika seseorang terpanggil untuk menjadi penyapu jalan, hendaklah ia menyapu jalan sama seperti Michaelangelo melukis, Beethoven bermain musik, atau Shakespeare menulis puisi.  Ia harus menyapu jalan dengan begitu baik sehingga semua penghuni surga dan bumi akan berhenti sejenak untuk berkata, ’Di sini tinggal penyapu jalan hebat yang melakukan pekerjaannya dengan baik.’” Ini adalah kata-kata Marthin Luther King Jr.,  pejuang hak sipil dan antidiskriminasi di Amerika Serikat dan penerima Nobel untuk perdamaian pada 1964.   Saat menonton film ini yang ada di kepala Movielitas adalah ingatan seputar kalimat di atas. Entah dimana pastinya Movielitas pernah membaca kalimat di atas. Movielitas lupa tapi itu kurang lebih menggambarakn sedikit dengan apa yang ada di film ini. Dan terjadi lagi... Terhanyut oleh sajian berkualitas tinggi dari aktor dan sutradara gaek, Clint Eastwood. Terutama seperti di film ini, based on true event, benar-benar mengena. Luar biasa. Film ini berkisah tentang ki

Melepas prahara masa lalu di tengah pandemi

Mungkin kalau tidak keliru, ini adalah film pertama yang Movielitas tonton dan berlatar belakang pandemi Covid-19. Bukan sebagai konflik utama ataupun tema besar dalam film, pandemi Covid hanya digunakan sebagai background saja. Dan film nya keren. Sangat bagus. Berkisah tentang seorang ibu,Pin-Wen, yang hidup mewah bersama seorang anaknya, WangJing. Pin Wen merupakan janda yang ditinggal suaminya untuk menikah dengan wanita lain. Namun, dikarenakan situasi pandemi serta kondisi psikologis Pin Wen sendiri sejak ditinggal suami serta kondisi finansial, menimbulkan prahara antara ibu dan anak. Alur ceritanya unik. Di awal seperti ada masalah yang semi-horor dan fokusnya lebih ke sang anak, Wang Jin, yang tampil cantik imut manis menggemaskan berponi kuda. Tapi di tengah alur, situasi cerita berubah drastis. Minimalis. Itu yang Movielitas favoritkan dari film ini. Tidak banyak tokoh yang dipasang. Meski minimalis bisa menarik rasa penasaran dan ikut hanyut dalam drama ibu-anak. Akting Aly

5 Judul Film Bertema Zombie

Photo Romolo Tavani Zombie. Zombie adalah karakter jadi-jadian yang identik dengan mayat hidup. Orang yang sudah mati hidup kembali dan setiap terkena gigitan mereka maka yang tergigit akan menjadi zombie juga. Itu gampangnya mengartikan zombie. Ada beberapa film tema zombie yang pernah Movielitas tonton. Agak sedikit lupa-lupa ingat. Pastinya Movielitas coba rangkum film-film bertema zombie dengan berbagai macam genre. 1. World War Z (2013) Berkisah tentang karakter Gerry Lane dan keluarga yang terjebak di kepungan zombie-zombie. Film ini lebih ke arah permainan drama dan kecanggihan spesial efek yang megah. Lumayan menarik film ini. 2. I Am Legend (2007) Sesuai judulnya, mungkin ini salah satu film yang paling legend di kelas per-zombie-an. Film ini dulu bagi Movielitas cukup fenomenal. Karena yang Movielitas bisa ingat dan kalau tidak keliru, yang membuat film ini menjadi hits adalah sesi kota mati nya. Tidak tanggung-tanggung kota mati yang dipilih adalah New York. Dan memang film

Hal-hal kecil yang berakibat tidak kecil

Alasan utama memilih untuk menonton film ini sudah pasti adalah Denzel Washington. Movielitas adalah penggemar karya film yang dibintangi Denzel. Kalau dulu banyak karya yang memorable dari Denzel, seperti Man On Fire , American Gangster , Inside Man , atau John Q . Kali ini Denzel bermain sebagai seorang polisi senior, Joe Deacon, dengan background hitam di karirnya. Muncullah sebuah kasus pembunuhan yang masih belum terpecahkan dan memaksa Deacon kembali beraksi. Film Denzel kali ini bagi Movielitas termasuk kategori "berat abu-abu". Berat karena sepertinya tidak cukup sekali memahami konflik misteri pembunuhan disini. Tak semudah memahami konflik dalam film Man Of Fire. Terutama bagian awal pelacakan tokoh Albert Sparma. Di bagian itu Movielitas sudah loss story, tiba-tiba muncul tersangka. Kalau di bagian awalnya sudah bagus untuk Movielitas. Kemampuan Deacon melihat hal-hal kecil membuat karakter Deacon ini seperti memiliki keahlian pemecah kasus kriminal yang menarik un

Enam menit yang mengacaukan hidup seorang Vada Cavell

Sajian drama yang bepusat pada karakter tokoh Vada Cavell. Vada Cavell adalah gadis belia 16 tahun biasa yang sedang mencari jati diri. Vada Cavell "berkenalan" lebih dekat secara tidak menyenangkan dengan dua orang teman sekolahnya, Mia Reed dan Quinton , di sebuah tragedi berdarah yang terjadi di dalam sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung. Mereka bertiga terjebak di kamar mandi untuk menghindari konflik berdarah. Alur cerita film ini sebenarnya biasa saja. Tentang traumatis yang dialami Vada Cavell. Yang paling menonjol bagi Movielitas pastinya adalah akting aktris Jenna Ortega sebagai Vada yang menjadi pusat cerita. Luar biasa. Pas. Fisiknya, outfitnya, dan aktingnya bisa menggambarkan suasana yang dialami karakter Vada dan betapa bahayanya sisi traumatis bila tidak dikendalikan atau seseorang tidak punya kapasitas mengendalikan emosi traumatis. Menurut Movielitas, film ini cukup bagus. Bukan dari segi isi ceritanya atau konfliknya, melainkan dari permainan transisi

Sang Manipulator

Netflix serial, terutama bagian dokumenter crime -nya bagus. Tidak semua juga tidak selalu, hanya bagi Movielitas, beberapa produk Netflix Serial memang cukup berkesan. Seperti sajian kali ini, The Puppet Master : Hunting The Ultimate Conman. Salah satu yang membuat penasaran Movielitas untuk menonton biasanya dilihat dari deskripsi singkat di bawah layar film-nya. Kalau tidak menyebutkan nama terutama nama tersangka, Movielitas akan lanjut menonton. Biasanya seperti itu. Di The Puppet Master ini terdiri dari tiga episode. Tiga babak. Dimulai dengan episode They Vanished , Chasing A Ghost , dan Setting A Trap . Ada dua kisah yang ditampilkan secara beriringan , dengan satu konflik yang sama. Tentang orang yang tiba-tiba "menghilang". Menghilang disini bukan dalam arti no contact . Orang hilang tersebut masih hidup namun entah dimana.  Narasumber pertama dari anak-anak keluarga Mark Clifton. Narasumber kedua, adalah Sarah Smith dan John Atkinson. Dari keluarga Clifton, Mark Cl

Wonderland

Untuk kesekian kalinya kerjasama antara Peter Berg dan Mark Wahlberg. Kali ini mengangkat kisah seorang mantan polisi, Spenser, yang masih terseret di pusaran kasus lamanya. Spenser sendiri sempat harus dipenjara karena memukuli atasannya sendiri. Setelah menyelesaikan masa hukumannya, mau tidak mau Spenser kembali ke kasus lama yang masih berhubungan dengan lembaga kepolisian tempat dimana Spenser bekerja. Tapi, jika dibandingkan dengan karya Lone Survivor ataupun Deepwater Horizon, menurut Movielitas kali ini kualitasnya masih jauh di bawah judul-judul tersebut. Alur cerita di film ini boleh dibilang tidak terlalu sederhana. Banyak tokoh yang terlibat di dalam satu konflik. Mau tidak mau harus sedikit extra perhatian di alur cerita. Konflik yang diangkat dibalut dengan misteri demi misteri pertanyaan seputar pembunuhan polisi. Menarik sebenarnya tapi tergantung selera penonton. Bagi Movielitas, kurang berkesan. Hanya soal komedi, memang beda. Komedi yang ada disini tidak disebar di b