Skip to main content

Posts

Tembak dua kali

Sepuluh tahu sudah berselang. Empat sekawan yang terhubung dengan cara dan chemistry unik, Tallahassee-Columbus-Wichita-Little Rock, kembali dimunculkan di tengah kepungan zombie yang menyerang Amerika. Film Zombieland, termasuk salah satu film zombie yang cukup unik. Keseriusan menghindari zombie dibumbui dengan komedi. Dan disini, masih tetap sama gayanya hanya ditambah lebih banyak tokoh baru. Alur ceritanya, ringan-ringan saja. Konfliknya bukan fokus ke zombie, tapi lebih ke konflik hubungan percinta-cintaan. Zombie-zombie disini cuma bumbu penyedap saja.  Menurut Movielitas, film ini lumayan sebagai hiburan ringan saja. Tidak ada yang istimewa kecuali penampilan Emma Stone yang masih bidadari dan Abigail yang terlihat paling beranjak dewasa. Sedangkan Woody atau Jesse, terlihat tidak banyak berubah. Soal spesial efek, tidak perlu dibahas. Overall, dari segi alur cerita dan konflik, biasa saja. Movielitas lebih menyukai film perdana-nya, Zombieland 2009. Zombieland : Double Tap (20

Cara mudah daftar dan menikmati layanan Netflix

Topik malam ini membahas tentang dunia streaming. Kalau jaman dulu, Movielitas mendapatkan film dari satu rental ke rental lain. Pada saat itu seperti menyenangkan bila berkunjung ke tempat rental, kadang juga bingung mendebarkan saat menjatuhkan pilihan sulit mencari film-film yang bagus. Saat itu film bagi Movielitas masih berbentuk fisik. Meski sudah ada internet tapi belum begitu mengenal. Sejak menjamurnya layanan warnet dan dunia per-download-an. Dunia rental pun pelan-pelan mulai seperti sadar diri. Era harus berganti. Movielitas menikmati era dunia copy-paste download film. Dan, lagi-lagi era dituntut berubah cepat. Internet semakin menjamur, internet pun semakin canggih menghadirkan sistem tonton secara streaming. Meski terlambat, akhirnya Movielitas ikut merasakan dunia streaming-an. Salah satunya adalah layanan Netflix. Awalnya dulu, Movielitas menganggap bahwa layanan Netflix ini hanya untuk mereka yang memiliki kartu kredit. Dan Movielitas bukan tipe orang ber-kartu kredit

Mencari gelang kecil berujung perang besar

Film yang keren dan bagus disini. Recommended untuk dinikmati. Gabungan plot yang tidak berat, komedi, dan aksi laga yang mumpuni. Berani berbeda. Film ini digarap oleh sutradara Ilya Naishuller yang pernah menyutradari film Hardcore Henry . Unik. Plot ceritanya berhasil membujuk penonton. Sesuai judulnya, di bagian awal memang akan diperkenalkan tokoh utama, Hutch Mansell seorang ayah sekaligus pekerja kantoran biasa yang sering berkutik dengan program Excel input data. Setiap hari rutinitas Hutch rumah-kantor-rumah-kantor dan seterusnya. Kegiatannya, bekerja, menikmati kopi, olahraga, makan, tidur, dan seterusnya. Persis dengan kehidupan Movielitas. Semua gambaran tentang Hutch Mansell sebagai ordinary man tiba-tiba berubah di tengah film hanya gara-gara sang anak mencari gelang kucing. Baru lah terkuak siapa sebenarnya Hutch Mansell ini. Plot di atas benar-benar membujuk Movielitas sebagai penonton. Twist karakter Hutch sangat enak dinikmati kelanjutannya. Tema ke-bukan siapa-siapa

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

5 Film Seputar Sepakbola

Photo : Connor Coyne Siapa tidak suka sepakbola? Mungkin tidak semua menyukai olahraga sepakbola, tapi pastinya semua orang tahu sepakbola dan dunianya. Movielitas sendiri jaman dulu penggemar dunia sepakbola, suka menonton pertandingan ataupun memainkannya bersama teman-teman sekolah. Ow indahnya jaman itu. Selang berapa tahun kemudian, dikarenakan kesibukan dan sejak tidak menonton televisi sejak 2009 an, Movielitas sudah tidak terlalu mengikuti perkembangan sepakbola. Sekilas-sekilas saja mengikuti berita terkini, tapi tidak se intens jaman sekolah dulu. Olahraga sepakbola, sama seperti cabang olahraga lainnya juga menular ke dunia film. Berikut beberapa film tentang dunia sepakbola yang pernah Movielitas tonton: 1. Ronaldo (2015) Lebih ke gaya film dokumenter. Cristiano Ronaldo sendiri yang jadi bintang utama dan dilengkapi dengan cuplikan-cuplikan real match. Tetang apa nya dokumenter ini, sudah pasti bisa ditebak. Sangat cocok bagi penggemar CR7. 2. Gascoigne (2015) Di tahun yan

Aneka film yang bercerita banjir

Photo : Kelly Sikkema Banjir adalah salah satu bencana alam yang terjadi di musim hujan. Sejauh ini ada beberapa film yang memakai tema atau background cerita banjir yang setidaknya Movielitas pernah tonton.  Umumnya, bila menggunakan tema banjir, biasanya akan bermain di sisi kecanggihan spesial efek yang dari tahun ke tahun semakin canggih.  1. Noah (2014) Film ini mengakat tema religi Nabi Nuh yang dikenal dengan kisah bahtera dan banjir bandang menyapu bumi saat itu. Dibintangi oleh Russell Crowe. 2. The Day After Tomorrow (2004)   Menceritakan bahwa alam bereaksi dengan pemanasan global. Dimulai dengan hujan es, angin topan, tornado, siraman hujan yang mengakibatkan banjir, sekaligus badai tsunami, lalu datang badai es. Silih berganti. 3. Hours (2013) Dibintangi Paul Walker semasa hidupnya. Berkisah tentang seorang pria yang berjuang menjaga detak jantung sang bayi yang baru lahir di tengah-tengah buruknya cuaca. 4. Hard Rain (1998) Huntingburg hari itu dilanda bencana hujan deras

Misteri untuk penulis buku misteri

Sebuah sajian film yang cukup mengecewakan sekali. Mengangkat tema yang sedang menjadi realita saat ini. Berkisah tentang seorang penulis buku yang mendapati adiknya dibunuh saat melakukan live hot streaming . Selanjutnya, sang penulis buku mencari tahu siapa pembunuh adiknya. Konfliknya sederhana. Cuma alur cerita dan gaya ceritanya sangat kaku. Mirip produk sinetron lokal. Dari akting pemainnya konflik misteri pembunuhan berantai jadi terasa biasa saja, sama sekali tidak menegangkan. Mau digiring ke arah erotis juga tidak jadi, ke arah drama romantis tidak cocok, ke arah crime story juga garing. Trik memunculkan banyak tokoh dengan ciri-ciri serupa pembunuh untuk memancing emosi penonton kurang berhasil. Tidak ada emosi apa-apa. Overall, tidak menarik. Brazen (2022) - 3/10