Skip to main content

Posts

Antara kehilangan anak bertemu dengan kehilangan kepercayaan

Sebuah sajian cerita yang datang dari negara Jerman. Berkisah tentang 5 orang pria yang melakukan kegiatan alam menyusuri perhutanan rimba. Entah darimana asal muasal penyebabnya, kehadiran lima orang pria ini diusik oleh penembak gelap yang tanpa alasan jelas memburu dan menembak lima pria ini. Dari plot konflik dasar itu, film ini berjalan pelan pelan menarik. Tapi, begitu semakin ke dalam dan cerita semakin melebar, film ini menjadi kurang menarik lagi. Konflik terpecah di tengah film dimana harusnya menjadi cerita survival dibumbui dengan konflik kehilangan kepercayaan dan kehilangan anak.  Dari awal film ini jelas memancing ingatan Movielitas ke film yang berjudul sama, Prey . Hanya bedanya di film itu, berkisah tentang survival dari serangan hewan buas. Di sisi lain pernah ada film yang bergaya hampir mirip dengan disini yaitu The Ritual yang berkisah tentang sekawan pria yang melakukan kegiatan penyusuran hutan rimba kemudian diserang oleh pihak tak dikenal. Hanya saja berbeda

#AkuHarusBertahan

Sajian kali ini datang dari negara Korea. Kalau dilihat dengan posternya, tentu sudah tidak terlalu berpikir banyak menerka isi film ini. Sudah punya bayangan film in ber-genre apa. Berkisah tentang seorang pemuda yang terbangun dari mimpi semalam dan menemukan dirinya tersendiri di kamar apartemen. Setelah berselang beberapa lama kemudian, pemuda ini menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi di luar kamar apartemen-nya yang memaksa siapapun juga yang kebetulan ada di dalam rumah harus melindungi diri dari serangan virus mematikan. #StayAtHome Plot dasar film ini tidak berat. Tidak memerlukan pemikiran dalam merenungi rangkaian cerita demi cerita. Sangat sederhana. Konsep alur cerita sekaligus tampilannya juga berkonsep minimalis. Tempat setting cerita hanya berada di apartemen itu saja. Fokus dan nyawa film ini ada di permainan akting aktor Yoo Ah In.  Yang menarik perhatian Movielitas dari film garapan sutradara Cho Il Young ini adalah lokasi apartemennya. Mungkin memang di Korea sana

Kisah kecil Mowgli dan hutan rimba-nya

Movielitas kurang yakin dengan versi film Mowgli ada berapa atau berapa kali sudah dibuat versi-versi nya. Yang pasti sekitar tahun 2016 ada versi The Jungle Book garapan sutradara Jon Favreau . Jika dilihat sepanjang film Mowgli versi garapan sutradara Andy Serkis ini, ada banyak perbedaan dengan versi 2016-nya. Secara tokoh dan konflik utamanya, sama. Yaitu konflik sang anak Mowgli dan karakter harimau keji, Shere Khan. Hanya saja ada perbedaan alur cerita antara versi Serkis dan Favreau. Versi Serkis ini, menambahkan sedikit bumbu konflik kecil dengan karakter manusia. Di versi Favreau,Mowgli diceritakan sudah lihai berlari cepat dan menguasai medan perhutanan. Sedangkan di versi Serkis ini, diceritakan "lebih awal" tentang awal mula Mowgli ditemukan yang kemudian diasuh oleh kawanan serigala dan Mowgli disini masih harus dilatih dengan target mampu berlari secepat serigala untuk bisa mengahadapi Khan. Versi Favreau, mungkin karena faktor Disney di belakang film, tampilan

Mengasuh anak salah asuhan

Menyambut Natal tahun ini ada sajian film ber-genre thriller. Garapan dari sutradara Chris Peckover. Berkisah tentang teror yang dialami oleh seorang babysitter atau pengasuh atau penjaga anak berbayar. Itu konflik sederhananya. Alur cerita film ini ringan saja. Khas thriller muda-mudi ala Hollywood. Yang membuat Movielitas tertarik dari film ini bukan dari alur cerita nya melainkan dari faktor luar film. Salah satunya adalah penampilan cantik dari aktris muda Olivia DeJonge. Meskipun aktingnya, masih biasa saja, tapi kecantikannya cukup menonjol. Sepanjang jalan cerita, Movielitas teringat beberapa film yang mungkin similar dengan gaya thriller film ini. Dari sisi pemain di dalam nya, film ini mengingatkan pada film The Visit garapan sutradara kenamaan M. Night Shyamalan. Yang kalau ditengok dari tahun produksinya, film ini adalah duet kedua dari Olivia DeJonge dan Ed Oxenbould. Kalau di The Visit, mereka berdua berpasangan sebagai kakak-adik, disini menjadi pengasuh dan anak asuh.

Tawaran yang sulit ditolak tapi terlambat disesali

Satu hal yang membuat Movielitas tertarik menonton film ini awalnya adalah melihat poster film nya. Sepintas ada aura horor yang tersirat dengan sekilas mirip dengan film horor klasik Rosemary Baby, yang Movielitas kurang ingat apakah pernah menonton nya. Berkisah tentang seorang remaja putri yang menerima pekerjaan sebagai asisten rumah tannga dari pasangan suami-istri yang hidup "sederhana" tanpa anak. Tanpa basa-basi lama, pasangan suami-istri itu menawari sebuah tawaran yang sulit ditolak oleh asisten baru mereka. Film non Hollywood ini memiliki gaya cerita yang berjalan lambat awalnya. Semakin ke dalam juga masih lambat-lambat saja. Horor nya tidak mengenai ekspektasi. Tidak menyeramkan. Konflik inti nya dapat dipahami namun kurang mendapat dukungan maksimal dari alur cerita dan teknik horor-nya. Alhasil, film garapan sutradaraAli Abbasi ini jatuhnya biasa-biasa saja. Keseluruhan, tidak ada yang istimewa. Film drama-horor ini jauh dari ekspektasi Movielitas. Meskipun gay

Virus seksual yang horor

Sebuah sajian horor. Lebih tepatnya sexy-horror. Suatu ketika, entah kapan pastinya, Movielitas seperti pernah membaca sebuah ulasan yang menyatakan bahwa film ini cukup menarik. Entah karena unsur sexy-nya atau karena unsur horor nya, lupa.  Konyol, boring , wasting time . Setidaknya itu kesan bagi Movielitas saat menonton film ini. Plot ceritanya dangkal dan sangat konyol. Alur ceritanya standar. Gaya horor nya jauh dari menakutkan. Konflik utamanya adalah ada sebuah virus tercipta di muka bumi. Entah berasal darimana, dipercaya virus itu akan hinggap ke manusia setelah berhubungan badan. yang pasti berhubungan badan lawan jenis, kalau sampe sesama jenis wahhh gacau .... Alkisah, virus ini hinggap di seorang pria muda tampan. Kemudian, ditularkannya lah ke sang kekasih wanitanya. Hingga akhirnya sang wanita tersebut ikut menjadi tertular. Bukannya harus di-vaksin atau karantina 14 hari di rumah, syarat bebas virus adalah harus sukses mengajak berhubungan intim dengan pria lain. Kekon

Tagihan pra nikah

Sajian dari Korea. Sebuah drama misteri tentang seorang pria yang tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba harus kehilangan kekasih yang akan dinikahinya sebulan ke depan. Dari kehilangan tersebut, pria ini akhirnya mengetahui siapa sebenarnya kekasihnya tersebut. Sebenarnya plot misteri film produksi 2012 ini sangat bagus. Detik-detik awal, film berjalan dengan misteri yang menarik untuk diikuti. Tapi, kembali lagi, Movielitas kesulitan mengikuti jalan cerita di tengah perjalanan film. Kang Seon-yeong,Cha Gyeong-seon, belum lagi nama-nama kota, dan karakter-karakter lain yang namanya susah sekali untuk Movielitas ingat, membuat sedikit membingungkan. Intinya, hutang piutang, namun karena dibarengi dengan nama-nama karakter dan kota, Movielitas kurang bisa mengerti detailnya. Overall, terlalu rumit. Kurang simple bagi Movielitas meski plot dasarnya menarik yaitu pencurian identitas karena sejarah masa lalu. Pesan moral film ini, mungkin, adalah bila ingin bahagia selesaikan dahulu hu