Skip to main content

Posts

Apa yang membuat manusia bersedia menjalani hidup hingga titik akhir?

Sebuah drama remaja. Berpusat pada karakter George yang sedang galau gulana dengan ke-kritis-an pikiran nya tentang masa depan dan arti kehidupan. “ …bila semuanya kelak akan dan harus mati, lalu mengapa anak manusia harus bersusah payah dalam kehidupan ini?... ” Kurang lebih seperti itu pemikiran dalam perkenalan karakter George dalam film karya sutradara Gavin Wiesen. Dampak dari ke-kritis-an pemikiran tersebut, George dengan sengaja mulai mengorbankan masa-masa indah mudanya. George juga seperti mengalami masa-masa tidak tahu harus berbuat apa sebagai pelajar. Satu-satu tanggung jawabnya sebagai pelajar ditinggalkan dan berakibat pada serangkaian teguran dari para guru. Hingga satu titik, pertanyyan kritis George terjawab dengan masalah finansial keluarga-nya dan juga kemunculan karakter Sally. Menurut Movielitas, film ini biasa saja. Konflik yang diangkat terasa ringan, tentang pemuda dan masalah hidupnya. Plot cerita juga berjalan santai dan tidak membingungkan. Paling menarik

Iman besar dalam bocah kecil

  Film ini adalah salah satu film favorit penulis. Faktor utamanya adalah karena film ini termasuk film yang sarat dengan pesan moral positif dan konflik nya "ramah". Jika dilihat dengan sudut pandang luas, pesan dalam film ini harusnya bisa diterjemahkan secara universal oleh semua penonton tanpa harus terkotakan kepercayaan. Film ini mengajarkan dua hal penting, yaitu saling mengasihi dan memiliki -sedikit saja- kepercayaan. Dan, memakai karakter utama seorang anak kecil tentu bukan tanpa tujuan. Penulis memiliki versi sendiri mengapa film ini memakai karakter anak kecil, yaitu ada perbedaan lebar antara anak kecil dan orang dewasa pada masalah percaya. Sebagai anak kecil ketika diajarkan sesuatu, begitu mereka akan sesuatu, mereka akan percaya penuh meski secara logika dewasa sangat tidak mungkin. Berbeda dengan mereka yang sudah dewasa, pemikiran mereka akan dipenuhi oleh logika yang mengalahkan kepercayaan sendiri. Semua ayat-ayat suci tentang mujizat, terasa berat diter

Mengejar rumput yang harus dicabut

  Sebuah drama kriminal Korea dengan tingkatan konflik yang kurang begitu easy catching untuk ukuran selera film Movielitas. Mungkin untuk benar-benar bisa memahami jalan ceritanya perlu lebih dari sekali menontonnya. Secara plot cerita besarnya, film ini berkisah tentang usaha duet polisi dan jaksa untuk menangkap seorang bos mafia. Karakter polisi yang ditampilkan dalam bentuk berandalan duet dengan seorang jaksa yang berpenampilan tenang dan kalem. Konflik pengejaran bos mafia ini yang bagi Movielitas terlalu ber-belit-belit. Apalagi kelemahan Movielitas dalam menonton drama Korea adalah kebingungan menetapkan nama tokoh dan posisi peran nya dalam cerita. Overall, mungkin film ini akan lebih menarik bagi pecinta drama Korea atau perlu disimak lebih dari sekali baru bisa memahami.   Running Wild (2006) - 6/10

Maybe we're crazy ....probably (Kick Ass The Movie)

  Salah satu yang memorable dari sebuah karya film selain plot cerita nya, yaitu soundtrack -nya. Setidaknya hal itu berlaku bagi Movielitas. Salah satu film yang memiliki jenis mengandung unsur lagu soundtrack yang “menancap” adalah Kick Ass dengan lagu Crazy milik Gnarls Barkley. Sebenarnya lagu Crazy ini, menurut data digitalnya, sudah tampil di beberapa film lainnya. Tapi, bagi Movielitas, justru versi yang di Kick Ass ini yang “menancap” syahdu di telinga Movielitas.   Tipe lagu bergenre upbeat , easy listening , melodic catchy , asik untuk didengarkan pagi hari sembari olahraga. Atau, kalau mau lebih syahdu, bisa juga didengarkan dengan gaya seperti adegan di film Kick Ass ini, sambil berkendara mobil. Mari bergoyang....