Skip to main content

Posts

Kidnap from the kidnapper

Finish. Film yang lumayan menarik dengan lika-liku konfliknya. Sebenarnya film ini merupakan "sekuel", namun penulis belum mendapatkan seri petualangan Alex Cross yang sebelumnya. Tetapi, meskipun tanpa melihat seri Dr.Cross sebelumnya, film ini masih dapat diikuti tanpa harus bingung dengan jalan ceritanya. Along Came A Spider (2001) - 6/10

Adakah makhluk lain di luar angkasa sana?

Film lawas dibintangi sang aktris cantik Jodie Foster. Berkisah tentang seputar pembuktian keberadaan makhluk lain di luar bumi. Jodie Foster sendiri diplot sebagai ilmuwan yang sejak kecil tertarik dengan hal-hal berbau angkasa. Apa yang menarik dari film lawas ini adalah Jodie Foster-nya. Sedangkan dari segi konfliknya bagi penulis terlalu berat. Terlalu tinggi. Karena diceritakan perihal penelitian luar angkasa ini sampai menyentuh level pejabat negara hingga presiden dan segala prosedur yang bertele-tele. Kurang simple dengan bahasan rumitnya penelitian hanya sekedar membuktikan bahwa ada makhluk lain selain manusia di luar bumi. Kemudian, ada satu hal lagi yang membuat film ini jadi "keluar jalur" yaitu moment virtual ketika karakter Ellie bertemu dengan ayahnya yang telah lama meninggal di sebuah pulau. Dan, kelemahan penulis mengahadapi film jenis berat seperti ini adalah menjadi kurang begitu antusias. Contact (1997) - 6/10  

Boneka kayu berjiwa neraka

Film ini mengalami nasib sama dengan seri sebelumnya, The Conjuring . Mengapa seri? Karena ada bagian cerita yang merupakan eksplorasi dari The Conjuring yaitu seputar keberadaan boneka kayu yang dinamakan Annabelle. Di Conjuring, boneka Annabelle hanya disinggung sedikit saja. Kali ini, yang berdiri sebagai sutradara adalah John R. Leonetti. John R. Leonetti sendiri di film Conjuring berdiri sebagai Director of Photography , sedangkan James Wan di Annabelle ini naik pangkat menjadi Produser. Dengan kata lain, nuansa film masih tak jauh berbeda dengan Conjuring. Disini, aroma horrornya berjalan lambat. Efek horor yang disajikan, kurang begitu terasa sejak awal. Andalan utama dari film ini juga masih tetap memakai gaya umum seperti Insidious, musik yang tiba-tiba keras disertai kejutan, adegan kaki ditarik oleh yang tak terlihat. Mendapatkan tanda khusus yang kemudian ditelusuri lewat buku kemudian diketahui tanda tersebut merupakan tanda iblis, gaya inipun sudah umum dipa

Pelarian Joseph bersama Chloe

Sebuah drama dari Perancis. Meleset dari ekspektasi awalnya. Penulis kira merujuk pada judulnya film ini bakal menyajikan tontonan horor, namun ternyata bukan. Berkisah tentang petualangan sepasang remaja yang hidup tuna wisma. Seorang lelaki dan perempuan dengan mental abnormal. Mereka bergelandang bertolak dari satu tempat ke tempat lain. Konflik sepanjang film hanya seputar pelarian. Film yang tergolong berat menafsirkan maksud petualangan sepasang remaja ini. The Devils (2002) - 6/10

Calling from the dead

Sebuah sajian gabungan horor dan drama percintaan segitiga. Tidak sulit menebak horor ini arahnya kemana karena sudah terpampang jelas di judulnya, Phone. Pastinya akan "berbicara" seputar horor yang terjadi di telepon bukan di lukisan atau buku. Kalau dari sisi horornya, biasa saja. Terkesan sudah sangat umum. Cukup padat dijejalkan sepanjang film. Andalannya adegan asal kaget, asal tiba-tiba, asal sekonyong-konyong. Kalau dari sisi dramanya, khas Korea. Lumayan. Tidak dangkal. Plot dramanya dibuat dengan "tipuan" cerita. Penulis juga salah menebak pada akhirnya. Yang sedikit kurang sreg buat penulis adalah drama flashback dimana seorang wanita seorang diri secara "cepat" mampu melubangi kemudian membangun tembok. Kedua, soal karakter wanita simpanan yang masih usia sekolah. Setelah sekian lama terkubur mati, namun ternyata diceritakan rambutnya masih tumbuh di balik "kubur", kemudian masih bisa membuka mata dan hidup lagi untu

Tempat dimana yang mati dapat berjalan kembali

Apa lagi kalau bukan nama Stephen King yang menjadi alasan utama film ini layak tonton. Klasik. Horor yang dimunculkan tentu saja mengikuti trend dan teknologi kala itu. Era 80an. Masih belum "sehalus" era digital sekarang. Masih juga mengandalkan karakter yang dipoles dengan make-up menyeramkan. Namun plot cerita film ini yang terasa lebih horor. Plot cerita disini bagi penulis cukup bagus. Konfliknya tertata rapi mulai dari "kecil hingga membesar". Berkisah tentang seorang Louis Creed yang memboyong keluarganya pindah rumah. Di rumah baru tersebut, Louis mengetahui bahwa ada rahasia yang menyeramkan bila disalahgunakan. Tapi, demi cintanya kepada keluarga kecilnya, Louis mengabaikan sisi menyeramkan dari The Micmac ground . Pet Sematary (1989) - 7/10

Kesempatan kedua menjadi tameng presiden

Tentu saja nama Clint Eastwood menjadi alasan utama memilih film ini untuk dinikmati. Durasinya panjang. Berkisah tentang seorang Frank Hoorigan yang berprofesi sebagai agen Secret Service. Secret Service sendiri adalah tim yang dibentuk sebagai pasukan pengamanan orang nomor satu di Amerika. Menurut penulis film ini terlalu panjang. Konflik yang dihadirkan sebenarnya mudah namun disetir berkelok-kelok. Plot cerita yang dipakai disini tanpa menyembunyikan identitas sang penjahat. Bagi penulis yang gemar film ringan, melihat gaya plot cerita disini terlalu dibuat rumit. Mengapa? Karena menurut penulis bila film memakai gaya plot dengan karakter penjahat sudah dimunculkan di babak pertengahan harusnya tidak perlu cerita panjang. Tinggal "menunggu" kapan dipertemukan dengan Frank Hoorigan ini. Proses "menunggu" inilah yang kadang bisa membuat kesal karena perjalanan cerita yang dipanjangkan. Maka, kesimpulan penulis, harusnya dengan gaya plot karakter pe