Skip to main content

Posts

Hilangnya Cody Martin

Film ini memberi harapan sebuah tontonan menarik dengan dua nama besar sebagai pemain utama, Julianne Moore dan Samuel L.Jackson. Mungkin film ini akan jauh lebih menarik bila fokus pada konflik misteri hilangnya Cody Martin. Itu saja cukup. Diolah dengan bungkusan misteri yang mengajak penonton untuk menebak siapa dalang semua ini. Yang kurang menarik dari film ini versi penulis, gaya karakter Brenda yang seolah sedang "melayang". Apa yang di-dialog-kan terasa berat. Begitu juga konflik film ini terasa kurang simple. Melebar dan berat. Hilangnya seorang bocah Cody Martin ditambahi bumbu konflik keluarga meningkat menjadi konflik lingkungan yang akhirnya mengaburkan kisah hilangnya seorang bocah. Freedomland (2006) - 6/10  

Pembunuh dalam bayangan

Kesan pertama saat menyimak film ini adalah jualan darah. Setiap moment sebagian besar dihiasi dengan semburat darah atau minimal berdarah. Dan, dari sisi kekerasannya juga terasa menonjol. Mulai tersayat, tertusuk, hingga terbelah lengkap dengan semburat darah lagi. Konsep cerita dan konfliknya biasa saja. Hanya yang menarik tentu saja gaya Rain yang memang pas dengan karakter Raizo ini. Fisik Rain terlihat mantab, gaya "ninja" Rain juga keren, dan keahlian beladirinya cukup mumpuni. Penampilan Rain di kancah Hollywood paling tidak memberi angin segar, apalagi Rain berasal dari Korea, bagi generasi baru Asia menembus Hollywood. Semoga kehadiran Rain selanjutnya bisa menciptakan gaya baru khas selain gaya babyface killer Chow Yun Fat, wushu Jet Lee, atau Jackie Chan yang khas dengan laga akrobatik-nya. Ninja Assasin (2009) - 6/10

Suara kecil Chava

Film ini bukanlah karya milik tanah Hollywood namun kualitasnya tak kalah dengan Hollywood. Kisah dalam film ini adalah drama yang difokuskan pada petualangan suka-duka si kecil Chava yang harus terlahir di negara yang sedang berkecamuk dengan perang saudara. Yang paling menonjol ketika menyimak film ini adalah suasana yang terbangun sangat natural. Baik akting para pemainnya juga setting lokasinya. Terutama untuk aktor cilik pemeran Chava, aktingnya luar biasa. Hebatnya, menurut penulis, kisah yang diangkat bukanlah "kisah kasihan" yang menjual rasa kasihan menderita miskin dalam peperangan. Film ini tidak berusaha keras menarik rasa haru penonton untuk menangis ria. Film ini juga seperti mendobrak kebiasaan menampilkan dramatisir kemiskinan. Miskin di tanah merdeka berbeda dengan miskin di tanah terjajah perang. Film bercerita seputar keluarga kecil yang hidup di antara perang saudara. Chava hidup bersama ibu dan adik-adiknya. Tak hanya bersama ibu dan saudaran

Ingin dipenjara atau pulang ke rumah?

Bagus. Film yang sangat menarik. Antoine Fuqua. Unik dan berkesan. Penampilan antagonis Denzel Washington bertemu dengan gaya lugu "hijau" Ethan Hawke membuat film ini sangat kuat dalam cerita dan konfliknya. Tak heran mereka berdua juga "diganjar" dengan penghargaan bergengsi dari film ini. Menariknya lagi, konsep cerita dibuat ringan dalam rentang cerita satu hari. One day story . Training Day (2001) - 8/10

Rubah Malam mencoba bermain cerdik dengan tim Ocean

Sebenarnya film seri kedua dari regu Ocean ini cukup menarik, namun buat penulis lemah di pembukaan dasar cerita saja. Alasan gerakan tim Ocean ini yang cukup "berat". Ada Terry Benedict yang di seri pertama habis-habisan dikerjai oleh tim Ocean, muncul dan minta ganti uang yang dicuri Ocean dkk. Tapi, ada juga Rubah Malam ( Night Fox ) yang berposisi sebagai musuh tim Ocean. Lika-likunya kurang semenarik yang pertama karena, faktor alasan dasar cerita masih belum bisa dicerna. Tapi....soal kejutan dan tema santai tim Ocean ini, masih terlihat mantab. Sebut saja ada si cantik Catherine Zeta Jones sebagai kekasih Rusty, lalu Julia Robert yang berakting peran sebagai Julia Robert, lalu... Bruce Willis!!! Bruce benar-benar "mencairkan" suasana di sini, kehadiran Bruce meski sebentar namun cukup asyik. Momen kejutan lainnya yang asyik tentu saja di bagian Linus yang didatangi oleh ibunya... Keseluruhan, jika dibandingkan yang pertama, disini sedikit

Smooth criminal ala Ocean's Team

Kalau disimak, antara Expendables , Fast Furious , dan Ocean ini punya satu garis kesamaan. Yaitu film yang mengandalkan kerjasama tim. Bermain di area banyak bintang yang ditaburkan, kemudian diolah dengan citarasa dinamis. Posisi George Clooney, kurang lebih seperti Stallone di Expendables. Lalu posisi Brad Pitt disini setara dengan Walker di Fast Furious sebagai second person atau Statham di Expendables. Dalam satu ditabur bintang dari berbagai ras dan warna kulit berbeda, untuk menunjukkan sisi unity. Misal, dari Asia disini di plot karakter sirkus, Yen. Kalau di tim Stallone ada Jet Li. Dalam ketiga film ini sama-sama mengandalkan banyak nama besar, juga sekaligus bintang-bintang tamu yang menghibur dan sama-sama diletakkan di luar tim utama. Contohnya disini, di luar tim ada Julia Robert, ada Andy Garcia, Joshua Jackson sebagai cameo . Kalau di Expendables, menggabungkan kerjasama tim dengan aksi laga, begitu juga di Fast Furious, disini adalah versi soft ny

Membangunkan kota yang tak pernah tidur

Ada tiga film yang menurut penulis masih "sedarah" dengan film ini. Jauh sebelum New York diserang oleh makhluk raksasa ala lizard di Cloverfield ternyata New York telah berpengalaman diserang oleh raksasa lainnya yaitu Gojira. Opening film ini mengingatkan pada gaya Hills Have The Eye , bedanya kalau di Hills Have The Eye, radiasi nuklir meninggalkan mutant separuh manusia, disini radiasi menyerang binatang. Terakhir, film ini mengingatkan pada Jurrasic Park yang juga memunculkan karakter binatang raksasa. Seperti hal-nya Jurrasic, andalan film ini adalah visual efeknya. Menciptakan animasi raksasa yang memporakporandakan The City Never Sleep . Untuk sisi visual efeknya disini masih lumayan. Alur cerita film ini memakai pola N. Ada 4 titik belokan cerita, pertama Godzilla dimunculkan dengan beragam animasi kota hancur, lalu Godzilla ini dimatikan. Namun ternyata belum selesai konfliknya. Berikutnya, ada anak-anak Godzilla yang juga membuat kekacauan. Be