Ada sebuah drama manis yang patut direnungkan di film ini melalui karakter Henry yang terkena musibah. Sebelum musibah menimpa, Henry adalah seorang pengacara sukses kaya dan makmur. Ekonomi gengsi dan profesinya membuat Henry menjadi pribadi yang angkuh. Setelah penembakan itu, Henry menjadi pribadi yang berbeda. Lewat musibah, semua diperindah. Mulai dari sikap angkuh Henry yang mau tidak mau menjadi "melunak", menjadi lebih ramah bersahabat, masalah rumah tangga yang dulunya penuh intrik menjadi lebih terbuka, dan masalah profesi yang profesional (tak peduli benar salah yang penting bayarannya bila perlu membela yang salah). Bagaimanapun akhirnya musibah tersebut membuat nurani berbicara. Ada pesan indah di film ini, bahwa kadang profesi, harta, dan uang memang mengaburkan nurani. Film ini berpendapat bahwa untuk kembali ke nurani putih (kadang) perlu ada sebuah moment untuk kembali ke bawah. Film ini juga mengajak merenung bahwa karakter Henry setelah musibah