Skip to main content

Posts

Pencuri yang tercuri

Ada karakter penjahat ada juga karakter polisi. Sama-sama profesional namun juga sama memiliki kehidupan pribadi yang tak lepas dari masalah. Film ini menampilkan sisi aksi pencuri kelas atas yang mengincar curian bernilai mega. Pelengkapnya adalah sisi drama dari masing pihak. Sayangnya, justru yang berkembang baik adalah sisi konflik drama daripada aksi laga. Konteks cerita akhirnya terkurung seputar hubungan ayah-anak yang kurang harmonis, mencuri barang bukti, atau juga memiliki adik yang bergelut dengan rehabilitasi. Dari sisi aksi terasa biasa saja. Kaitan link cerita yang menjadi penghubung antara polisi-penjahat sudah cukup rapi, namun mentah karena termakan oleh isu tema yang lain yang dalam semakin kompleks dan ironi. Akting para pendukung juga masih biasa saja. Aksi baku tembak yang seharusnya bisa dibikin apik malah dibuat dramatisir dan melow dengan slow-mo . Takers (2010) - 6/10

The Other Guys

Penulis masih gagal paham maksudnya dan sudah lebih dari 2x menonton film ini. Tampil Samuel L.Jackson dengan partnernya Dwayne Johnson yang kemudian karakter mereka "ditutup". Film ini terasa absurd. Tema utamanya adalah crime . Bila melihat ending credit nya menyinggung masalah Ponzi. Dibalut dengan aroma komedi. Komedi yang ditampilkan seperti memparodikan hal-hal yang seharusnya serius. Detektif menangkap penjahat adalah hal serius dan sudah seharusnya, namun disini tampil beda. Selain itu, bentuk komedi disini juga menampilkan keunikan tidak umum pada tiap karakter tokoh. Will Ferell sebagai Adam Gamble, seorang polisi yang tidak seperti polisi. Profilnya lebih ke akuntan. Tapi, memiliki istri dan mantan kekasih yang super hottie. Detektif jantan menari balet untuk marah-marah kepada kekasihnya. Menyuap polisi dengan tiket NBA atau konser. Jalan ceritanya sendiri cukup menarik di sesi awal, semakin ke dalam semakin datar. Balutan komedinya juga semakin ter

Tak ada tempat yang tak mengejar

Di seri ini giliran Paul Greengrass yang mengambil alih sebagai sutradara. Tidak ada perbandingan khusus dengan seri sebelumnya. Tetap sama dengan progressive chord dinamis antara cerita dan aksi laga yang ditampilkan dengan sudut-sudut gambar cepat. Dari segi cerita lebih fokus, cepat, dan chasing story lebih terasa kuat. Sisi kesendirian Bourne lebih terasa dibandingkan di seri Identity . Matt Damon sendiri masih tetap masih melekatkan dirinya sebagai karakter Bourne yang serba bisa, tangguh, dan tenang. The Bourne Supremacy (2004) - 7/10

Masih menjerit

A Nightmare On Elm Street dan Scream adalah 2 film slasher. Pembunuhan yang berantai dari ke satu korban ke korban yang lain. Ada perbedaan yang membuat Scream sedikit lebih unggul, yaitu tentang pelaku. Scream selalu memunculkan pertanyaan teka-teki siapa kali pelakunya? Sepanjang cerita mencari kira-kira siapa yang mendekati sebagai tersangka. Hal itulah yang tidak ada pada A Nightmare atau juga Hallowen atau Friday the 13th. Karena mereka memakai pelaku tunggal yang setidaknya tidak tergantikan. Di seri ketiga ini, aktris utama tetap. Tetap memakai Sidney , Gale , Cotton, atau juga Dewey. Karakter ghostface , tetap. Tema, tetap. Gaya, masih tetap juga. Grafik cerita, tetap. Melow-tegang-kejutan-mati-melow-tegang-dan seterusnya. Scream III (2000) - 6/10

Melawan lupa

Apa yang bagus dari karya sutradara Doug Liman ini? Tema. Mencari nama sendiri. Bumbu aksi laga. Menawan dan sangat tenang, rapi, cepat, taktis, sekaligus mematikan. Jalan cerita cukup bagus. Tema pencarian jati diri yang melelahkan serta panjang dilengkapi sisi konflik lain teka-teki mengapa seolah banyak yang mengejar Jason. Dan dua topik besar itu dihidangkan silih berganti secara dinamis membuat pergerakan cerita enak diikuti. Akting Matt Damon yang sukses melekatkan dirinya sebagai Bourne cukup menawan seperti tag iklan yang pernah terkenal cool-calm-confident . Bourne Identity (2002) - 7/10

Mistake

Tidak bisa tidak, penulis memang suka dengan cerita arahan Paul Haggis ini. Kedalaman ceritanya sangat bagus. Grafik cerita dari awal film bergerak naik dan semakin menarik. Dramatis kisah 3 hari yang dipentaskan sangat bagus. Dimaniskan oleh sebuah twist kejutan yang segar. Tipikal drama seperti ini memang emosional dan kekuatannya terletak pada aktor/aktris yang membawakan peran sentral. Disini, Russell Crowe memang luar biasa. Aktingnya mampu membawa pada dilema tersendiri pada karakter John Brennan. Salah tapi karena sebuah kesalahan. The Next Three Days (2010) - 8/10

Harga saham sandera

Penulis (lagi-lagi) suka dengan karya Tony Scott ini. Senada dengan Unstoppable , disini memakai gaya background one day story . Still make it simple . Bila di Unstoppable lebih bernuansa drama, maka disini lebih garang. Crime Story . Dentuman suara Jay-Z mengantarkan gaya dingin John Travolta menuju stasiun kereta bawah tanah. Lagi-lagi duet maut berkualitas ditunjukkan oleh Denzel W. dan Tony Scott. Sinematografinya dengan pengambilan sudut-sudut gambar dengan frame dinamis slow-mo membuat film ini bertenaga dan kuat. Perang akting 2 nama besar Denzel-Travolta terasa mulai memanas ketika Walter Garber beradu dalam radio komunikasi dengan Ryder. Two Thumbs . Jalan ceritanya sebenarnya sederhana. 10 juta US Dollar dalam waktu 60 Menit. Diurai lebih dalam dengan konflik background dan kedalaman cerita yang menarik. Tidak mentah pada hanya persoalan sandera tapi juga ada bumbu drama konflik background yang semakin ke dalam semakin melebar. Taking Pelham 123 (2009) - 7/10