Di seri kali ini dipegang sutradara Justin Lin mengangkat kisah Dominic Toretto yang mendapatkan "musuh" saudara kandungnya sendiri, Jakob. Dom dan Jakob memperebutkan sebuah "bola" yang kemudian disebut Project Aries, yang konon dapat meng-hack komputerisasi dunia. Ternyata, tidak hanya "bola hijau" saja yang akan bisa menguasai dunia komputer namun harus ada kunci untuk mengaktivasi. Kunci nya ini ternyata bersama dengan Han, yang justru dikisahkan di seri sebelumnya meninggal dunia.
Bagi Movielitas, semakin ke sini semakin biasa saja sejauh ini. Justru kurang menarik lagi. Konflik dalam seri sembilan ini, terasa sangat smooth tanpa berarti apa-apa. Setiap permasalah yang muncul dengan "mudah"nya terselesaikan.Tidak ada "konflik dalam konflik". Jurus andalan satu-satunya dalam film ini adalah daya hancur-hancuran nya. Puluhan mobil ditampilkan dengan gaya "dihambur-hancurkan" di tengah jalan raya. Yang membuat kurang menarik mungkin juga dari sisi logis nya. Tapi namanya juga film. Bagaimana bisa posisi penumpang bisa masih segar bugar setelah terbang tinggi dan berguling-guling dalam mobil. Ke luar angkasa tanpa pendidikan dan persiapan ala astronot hanya dengan sebuah mobil rakitan dan di ruang angkasa "menumpang" pulang dengan kapal ulang alik yang kebetulan lewat?
Overall, kurang menarik bagi Movielitas. Dari tingkat keseruan, masih seru. Tapi dari segi bobot konflik, bisa diikuti cuma kurang "berisi". Jatuhnya malah seperti film fantasi. Dan, setidaknya harus menonton dan hapal dengan karakter yang muncul di seri Fast Furious sebelumnya.
F9 : The Fast Saga (2021) - 5/10
Comments
Post a Comment