Skip to main content

Peluang Lapangan Kerja Kreatif Di Jaman Internet

Memasuki tahun 2016, internet tak hanya menjadi media pelengkap, media informasi, atau media informasi dengan instant, tapi juga akan menjadi media wajib yang harus dipelajari mau tidak mau.

Mengapa? Karena era telah berubah. Smartphone merajalela. Dan salah satu syarat dasar penggunaan smartphone adalah mempunyai email. Bagaimana bisa menggunakan smartphone kalau tidak mengerti internet?
Beberapa badan pemerintahan,yang sebatas penulis ketahui, juga telah menerapkan sistem pelayanan online. Berdasarkan pengalaman pribadi, sebut saja pajak dengan aplikasi e-faktur nya, sebuah aplikasi Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak Online yang digunakan untuk pelaporan jual beli barang kena pajak. Kemudian, lagi dengan e-Bliing Pajak sebuah Aplikasi Surat Setoran Elektronik yang bisa digunakan untuk pelaporan PPh pasal 21, 22, 25/29 dan sejenisnya yang amat kompleks. Beralih dari sistem birokrasi yang serba rumit di jaman dulu menjadi satu arah terpadu, user - pihak pajak.

Beberapa kegiatan pendidikan juga memberlakukan sistem pelajaran via online. Masih sebatas yang penulis ketahui, tugas sekolah atau kuliah sekarang bisa dikirimkan lewat email untuk kemudian dikerjakan melalui blog siswa. Dengan kata lain, penyebaran internet turut mendukung pencerdasan kehidupan.

Lalu mengapa harus serba online? Salah satu alasan mendasar yang penulis ketahui adalah go green with paperless. Meminimalkan penggunaan kertas.

Kegiatan lain yang semakin dipermudah oleh internet salah satunya adalah belanja online yang semakin menjamur. Sebut saja "pemain" online yang punya kampanye besar antara lain bukalapak.com, lazada.co.Id, atau juga blibli.com. Tak hanya belanja, tapi juga pemesanan tiket hotel atau pesawat kini semakin mudah dengan internet. Bahkan, memesan ojek atau taksi sekalipun kini mulai dibudayakan via online. Kelak, harapan penulis akan ada becak online, pokoknya jangan disingkat Be-ol.

Jaman semakin maju. Teknologi internet dulu jaman yahoo, mungkin hanya sebagai hiburan atau pelengkap saja. Kini era google, internet menuntut kita harus mengikuti jaman yang berlari kencang.

Perkembangan internet hendaknya dikelola dengan cerdas. Tak hanya sebagai gengsi punya smartphone keluaran terbaru. Atau bahkan pamer punya smartphone yang bahkan belum rilis? Mental kebanyakan. Tak hanya seputar pasang foto profil ekslusif ala edit 360, atau gengsi dengan pamer aplikasi canggih. Tapi juga harus mampu mengelola pengetahuan internet sebagai peluang kerja kreatif. Tak hanya duduk menunggu lowongan kerja melainkan menciptakan lapangan kerja minimal untuk diri sendiri.

Source : thinklink.com
Kita bisa memiliki toko online tanpa harus pusing memikirkan harga ruko. Atau bila kita tak memiliki barang jual kita masih bisa mendapatkan uang saku dengan menjadi reseller atau dropshiper atau juga dengan sistem affiliasi.

Lalu sebuah bisnis bukankah juga perlu biaya marketing? Itu dulu. Sekarang ada facebook atau yang lagi naik daun,twitter sebagai media marketing dengan budget minimalis. Jadi, jangan cuma posting foto narsis atau tweet dengan bahasa gaul super absurd agar terlihat ekslusif....

Kini, ada itunes yang kini digunakan para musisi sebagai media marketing karya mereka, ada soundcloud yang bisa digunakan siapapun yang ingin cari nama lewat dunia tarik suara atau musik tanpa harus lewat studio rekaman besar. Atau lagi mainstream, youtube. Siapapun bisa menjadi bintang layar kaca lewat aplikasi satu ini dengan cara minimalis yang tak kan pernah terbayangkan pada jaman dahulu.

Penulis melihat ada sistem unik yang disebut, media buzzer. Dimana sebuah akun twitter dengan jumlah followers banyak, bisa dikontrak oleh sebuah brand untuk membantu proyek marketing mereka. Di satu sisi bagi pemilik brand, budget lebih hemat, bagi sang buzzer yang beruntung memiliki followers banyak bisa menjadi pendapatan. Lumayan kan?

Lalu apakah hanya atau harus menjadi media buzzer untuk menciptakan lapangan kerja kreatif? Tentu tidak. Ada media lain yang disebut blog. Pengenalan media blog tak hanya sebatas tugas sekolah atau kampus belaka, namun hendaknya juga bisa diolah secara cerdas sebagai lapangan kerja kreatif. Blog bisa digunakan sebagai personal branding dalam bidang yang dikuasai atau disukai. Bila menyukai fashion bisa membentuk fashion blogger. Bila menyukai travelling bisa membangun sebuah travel blog.

Teguhhidayat.com atau rencanatrading.com, adalah salah satu contoh blog dengan personal branding kuat dan sangat berguna sebagai referensi pengetahuan di bidang saham-menyaham. Mereka tak hanya pandai menulis blog dengan tema saham tapi juga sharing pengetahuan yang sangat berguna seputar saham bahkan mampu menciptakan lapangan penghasilan kreatif.

Apakah harus menguasai bidang tertentu agak bisa membentuk personal branding? Menurut penulis, tidak harus. Sebut saja Raditya Dika yang sukses menjadi comedian stand-up atau Kevin Anggara yang memulai menulis blogger pada saat masih duduk di bangku sekolah dan kini memiliki portofolio sebagai pemain film.

Internet memang media instant, lalu apakah dengan menguasai internet berarti kesuksesan juga bisa instant? Begi penulis tentu saja tidak. Semua harus dibangun dari bawah. Sudah siap sukses kah kita menghadapi era teknologi internet di tahun 2016? Semua tergantung dari diri sendiri.

Semoga Sukses.

Merangkak dari bawah ga perlu mewah-mewah, sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit ... Kata Slank di Halal

Comments

  1. internet memang media instan,, tapi kalo untuk blogger beda cerita :D
    dibutuhkan jam terbang dan pengalaman panjang untuk menjadi blogger ngehits :D
    @aleksdejavu

    ReplyDelete
  2. @Alex Xapinos. Thx koment dan opininya, Sukses!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

USS Tiger Shark yang terkutuk

Film ini termasuk salah satu film yang cukup berkesan meskipun rating internasional-nya biasa saja. Penulis suka dengan gaya horornya. Ada beberapa adegan horor yang menurut penulis bagus dan pas dengan situasi cerita di kapal selam. Namun, untuk bagian latar belakang masalah-nya kurang begitu mengerti. Sejauh yang bisa penulis tangkap persoalan di dalam kapal selam tersebut bermuara dari adu argumen soal sasaran lawan perang yang berujung pada kudeta lokal. Keseluruhan, film drama misteri yang menarik dari sisi misteri horor-nya. Below (2002) - 6/10

Dewa Judi

Salah satu film klasik Hongkong yang paling berkesan. Bagaimana tidak berkesan, karena film ini pertama kali penulis tonton saat masih Sekolah Dasar. Dan, langsung terpikat sekaligus tak lupa meniru gaya cool Dewa Judi. Salah duanya, bermain kartu ala poker meski tak tahu aturan resminya, pokoknya 2 kartu tertutup lalu dibuka pelan pelan pelan sekali. Tak lupa gaya makan coklatnya, yang alhasil langsung batuk-batuk akibat kebanyakan coklat. Rambut? Sayang tak bisa menirunya. Apa saja yang berkesan dari film lawas ini? Segudang momen berkesan dari sini. Mulai Chow Yun Fat, pasti. Karena karakter Chun Dewa Judi ini melekat pada diri Chow Yun Fat, bahkan saat Chow bermain untuk Hollywood bersama Mark Wahlberg, masih sempat menyelipkan karakter Dewa Judi. Cool, calm, confident , selalu tersenyum, menghabiskan banyak minyak rambut. Andy Lau. Ya, film ini juga dibintangi Andy Lau yang bermain dengan gaya kocak. Dan memang konflik film ini lebih mengarah ke komedi aksi.

Menguak rahasia setelah terkubur

Tidak hanya bercerita soal tragedi seorang remaja belasan, Alice Palmer, yang tewas tenggelam di dam saat berpiknik tapi lebih dari itu. Alice Palmer diyakini "kembali" ke rumahnya untuk memberi tahu tabir misteri siapa sebenarnya Alice Palmer kepada keluarganya sendiri. Pertama kali, begitu masuk ke ranah cerita film ini bagi penulis cukup menarik. Alasannya, tanpa melakukan research . Random pick , film ini memang terlihat seperti film dokumenter. Ada footage yang terlihat asli. Ada sesi interview. Ada adegan penggambaran suasana pencarian oleh kepolisian. Ada sesi footage interview televisi. Kemudian, setelah mencari infonya, ternyata film ini adalah horor mockumentary . Penulis sendiri kurang memahami betul apa yang dimaksud mockumentary. Yang pasti bukan documentary. Lalu, info lainnya adalah Talia Zucker as Alice Palmer. Jadi, setelah melakukan pencarian info, film ini sepertinya bukan film asli dokumentasi. Menariknya adalah sedikit sulit bagi penulis m

Gairah hidup Lucia

Mungkin memang dasarnya sedang false on mood dan diperparah dengan keberadaan subtitle serta bahasa yang dipakai, penulis kurang bisa menikmati drama eksotis ini. Yang bisa penulis resapi adalah film ini berkisah tentang seorang wanita cantik yang jatuh hati kepada seorang penulis. Sejak itu, cerita menjadi rangkaian pecahan demi pecahan yang tersebar dan harus dipungut kemudian dipasangkan. Sulit. Penulis mulai "ketinggalan" laju cerita, antara kisah cinta Lucia dan Lorenzo, kemudian berlanjut ke drama Lucia yang ditinggal pergi. Flashback ke masa-masa erotis Lucia bersama Lorenzo, semakin sulit diikuti terlebih lagi memasuki babak drama depresi Lorenzo yang membangun kisah roman dalam tulisannya. Kalau dari sisi erotisnya, cukup membakar gairah dan bukan untuk kalangan bocah. Namun kalau dari sisi dramanya meski direspon positif oleh banyak pihak, bagi penulis masih kurang bisa dinikmati secara ringan. Perlu ekstra mengikuti serta meresapi. Tinggal pilih

Sejarah India di Liga Baseball Amerika

Pertama kali melihat pembukaan ala Disney, sempat bertanya-tanya mengapa ada embel-embel Disney di film ini, dengan intro backsong India ... Semakin ke dalam, hingga film berakhir, penulis baru menyadari, memang ini ciri khas Disney yaitu selalu berbagi inspirasi. Dan, memang nyata film ini menginspirasi. Dan, memang nyata film ini berdasarkan kisah nyata. Mungkin memang sejarah Disney, yang konon menjadi "raksasa" di dunia hiburan anak, berangkat dari " ke-tidak mungkin-an ", besar dari keajaiban bila kita percaya pada keajaiban. Film Disney kali ini menceritakan tentang Dinesh dan Rinku yang menjadi atlet India pertama di Liga Baseball Profesional di Amerika. Mereka direkrut melalui kontes Million Dollar Arm yang unik dari ide seorang Mr. JB sir. Dan, film ini bukan berbicara pada bentuk kontes unik tersebut melainkan tentang siapa Dinesh dan Rinku sebelum menjadi pemain baseball internasional. Disinilah titik inspirasi yang dibagikan oleh D

La Mujer De Mi Hermano

Kali ini sebuah sajian dari Meksiko. Berkisah tentang konflik rahasia percintaan rumit dalam keluarga sendiri. Adalah Zoe yang menikah dengan Ignacio. Namun, apa daya Zoe merasa kurang bahagia lahir dan batin. Apalagi diperparah dengan kondisi yang tak kunjung memiliki momongan. Akhirnya, Zoe pun berpetualang mencari kenikmatan dan sasarannya adalah adik iparnya sendiri, Gonzalo adik Ignacio. Plot ceritanya tidak rumit seperti temanya. Masih mudah untuk diikuti karena tak terlalu banyak karakter yang dimunculkan. Konflik nya lumayan dalam. Tidak dangkal. Namun, olahan ceritanya kurang tensi menarik. Terasa biasa saja. Adegan dewasa memang menjadi hiasan film ini. Apalagi aktris yang ditampilkan sangat "panas". Seksi abis. Tapi kategori ke-panas-an adegan dewasanya masih dalam kategori setengah. Tidak terlalu banyak juga tak terlalu berani vulgar. Masih biasa saja. Yang menarik perhatian penulis, disamping aktris Barbara Mori yang bagai dewi, juga loka

Senyaman-nyamannya hidup di istana orang lain, lebih nyaman tinggal di rumah sendiri

Film ini mengangkat tema yang cukup sensitif, yaitu tentang kehidupan sepasang lelaki yang menikah (sesama jenis). Sebatas yang penulis tahu, selama ini yang sering beredar di media sosial internet, seorang atau komunitas yang "mengaku" penyuka sesama jenis, biasanya memasang foto atau gambar lelaki berotot atau six pack . Dan, ada juga akun-akun profil atau grup yang mengusung tema "suka sejenis" ini memanaskan diri dengan gambar atau video vulgar (dewasa). Tapi disini, semua itu akan terbalik. Drama yang diangkat cukup halus. Tidak ada kesan seperti memuja hubungan sejenis secara berlebihan. Tidak ada karakter muda yang berotot kemudian memamerkan body gempal atau dijejali dengan adegan-adegan vulgar sesama jenis. Yang membuat kesan film berlatar belakang percintaan sesama pria ini menjadi "lembut" salah satunya karena yang diceritakan adalah karakter pasangan yang bisa dikatakan sudah manula. Lainnya yang menarik adalah konfliknya yang

Gairah membara Cecile

!! 18++ !! Kesan pertama seusai menyimak film ini, wowww... !! Panas. Bukan untuk kalangan 25 tahun kebawah, kecuali boleh untuk remaja yang sudah menikah. Vulgarnya tergolong keras. Bukan hardcore namun tergolong berani . Sang aktris yang bermain panas disini adalah Deborah Revy yang porsi "panas gila"nya cukup besar. Plot ceritanya sendiri biasa. Tentang kehidupan seorang wanita yang berpetualang seks dari beberapa lelaki, entah apa tujuannya yang pasti wanita ini sangat menikmati setiap petualangan gilanya. Di tempat lain, dikisahkan tentang hubungan panas nan malu-malu ala Alice dan Matt. Yang menarik disini bukan film tentang dunia prostitusi melainkan tentang gairah murni yang timbul karena alami bukan karena materi seperti di dunia nyata. Keseluruhan, lumayan buat obat penambah gairah, untuk kalangan yang telah menikah mungkin bisa dijadikan referensi penambah kreativitas dalam keintiman. Deborah Revy, you're so hot !! Mengapa Q? Penulis ber