Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Feeder-Buck Rogers (OST. Behind Enemy Lines)

Sebuah film yang berdistorsi dari kejadian nyata (katanya). Tentang pelarian diri seorang pilot yang pesawat-nya ditembak jatuh oleh Serbia. Sendiri dan berlari. Filmnya, keren. Movielitas suka plot dan ketegangan jalan ceritanya. Bicara soal musik di dalam cerita perang ini. Ada beberapa tempelan musik pemanis, dan yang langsung menancap kuat adalah lagu alternative milik grup Feeder. Terasa asing? Ya, Movielitas juga asing. Hanya saja selain penempatan lagu-nya yang pas, lagu berjudul Buck Rogers ini cukup asyik buat selera Movielitas. Cocok untuk start aktifitas di pagi hari. Movielitas suka dengan tempo dan bagian echo-ing nya yang unik. Yang pasti juga, harus berhati-hati pada telinga karena hentakan keras musik alternatif rock-melodic ( whatever its called ). Just enjoy film and music.

Bad Boys Client

Sebuah film lawas yang diangkat dari novel. Genre-nya misteri pembunuhan. Untuk ukuran Movielitas, jalan ceritanya lumayan rapat sedikit berat. Jadi, perlu effort lumayan agar tidak kehilangan link cerita. Konflik film ini sebenarnya menarik. Para pemain pendukung-nya pun boleh dikatakan berkelas. Ada Susan Sarandon dan Tommy Lee Jones. Tapi, satu hal yang menarik perhatian Movielitas sepanjang film. Yaitu aktor cilik Brad Renfro. Meski sebelumnya, Movielitas baru tahu penampilan Renfro di film kontroversial Bully , ternyata memang sejak kecil Renfro sudah memiliki bakat akting mumpuni. Terutama untuk karakter bad boys . Dan, ini merupakan debut akting Renfro dan tidak kalah dalam adu akting berkelas dengan kualitas aktris Susan Sarandon maupun Tommy Lee Jones. *Sayangnya, di kehidupan luar kamera, memang Renfro memiliki sederet catatan real bad boys . Gone To Soon... The Client (1994) - 6/10

Sound of Da Police (KRS-One from Attack The Block movie)

Film ini punya kesan tersendiri untuk Movielitas. Unik. Plot ceritanya simple namun dibungkus dengan gaya teenagers yang enerjik. Mendampingi karakter remaja yang dikejar makhluk aneh dari luar bumi, ada satu lagu yang kena bagi Movielitas. Easy listening dan rantjak. Judulnya Sound Of Da Police . Artisnya KRS-One . Personal, Movielitas sudah mengenal nama rapper KRS-One saat masih di bangku sekolah. Saat itu masih hits Step Into The World . Sedangkan, lagu Sound Of Da Police ini merupakan lagu produksi 1993. Lawas namun tetap asyik untuk didengarkan.

Hilang dalam tabir gelap demi cinta

Film drama misteri dari Perancis ini menawarkan tema pertanyaan, bagaimana rasanya bila orang yang kita sayangi telah meninggal akan tetapi muncul kembali... Bagi Movielitas, konflik film ini menarik. Hanya saja, sedikit rumit bila tidak ekstra memperhatikan jalan ceritanya. Alias, lengah sedikit akan membingungkan. Layaknya puzzle, film misteri ini menceritakan tentang karakter seorang dokter anak, Beck, yang kehilangan istrinya akibat dibunuh secara misterius. Karena tiadanya saksi yang mendukung, Beck menjadi salah satu tersangka sebagai pembunuh istrinya sendiri,Margot, dengan dalih asuransi. Konflik semakin menarik, saat Beck melalui akun Yahoo.fr (*sponsor)-nya, tiba-tiba mendapat sebuah email yang berisi bukti bahwa istrinya Margot ternyata masih hidup dengan sebuah rahasia. Soal twist film, lumayan but not special. Ada dua point yang membuat atmosfir film menjadi sedikit awkward bagi Movielitas. Pertama, lagu With or Without You milik U2 yang menurut Movielit

Tragic Ben Boyd Song

Film ini menarik karena plot ceritanya yang tragis . Salah satunya adalah cyberbully-ing (istilah versi Movielitas), dimana konflik-nya adalah tentang seorang remaja yang menjadi korban media sosial. Tidak hanya ceritanya yang menurut Movielitas menarik tapi juga ada secuil film score yang mencuri pendengaran. Simple, sangat amat simple, tapi mengena dan terasa "tragis". Movielitas kemudian mencoba mencari-cari secuil lagu itu, dan ternyata ada dan memang secuil. Judul-nya unik " Ba-De Da-De " atau Ben Boyd Song. Ben Boyd sendiri adalah nama karakter di dalam film ini. Sedangkan untuk pencipta score ini adalah Max Ritcher. Why??

Perubahan yang akan abadi

Melawan perubahan itu tidaklah mudah. Seperti Movielitas saat ini. Banyak hal yang terjadi dan penuh dengan perubahan. Melalui postingan ini, Movielitas sekedar ingin berbagi tentang salah satu kegiatan baru di luar menonton film. Yaitu musik. Meskipun Movielitas sejatinya termasuk "totally blind note person" alias buta nada, tapi seperti pada umumnya, Movielitas juga menyukai musik. Pernah belajar gitar klasik tapi tidak mendalam. Saat ini dunia sudah serba digital. Menghasilkan musik bukan hanya lewat studio musik, begitu juga menghasilkan musik bukan bagi yang punya alat musik saja. Menciptakan karya seni berupa musik, kini bisa dilakukan siapa saja dan tidak harus melalui label studio untuk memasarkannya. Tergantung niat masing-masing. Berikut ini adalah salah satu karya Movielitas dalam bentuk musik instrumental (tanpa vokal) yang disebarkan melalui media Youtube dengan nama channel Sa'Falese . Enjoy ....

Romantis mini bersama The Drum (OSt. The Dark Skies)

Film horror sci-fi ini sebenarnya biasa saja. Hanya saja awal ceritanya memang membuat penasaran dan mampu menarik perhatian. Meskipun begitu, ada momen kecil dalam film ini yang tidak hanya menarik perhatian tapi juga menarik pendengaran. Ada secuil lagu yang diselipkan di dalam cerita horor produksi 2013 ini. Secuil ya hanya secuil namun cukup easy listening untuk Movielitas. Lagu milik band The Drum, berjudul Day, dipasang pas dengan momen seorang remaja yang sedang kasmaran di tengah-tengah misteri yang menimpa keluarga-nya.

Mi in

Film yang sepertinya kurang cocok dikonsumsi khalayak remaja yang masih jiwa labil dan usia dibawahnya. Film ini bernuansa "sakit"nya cinta. Berkisah tentang hubungan tanpa status antara pria dan wanita yang kemudian memasuki area level "panas". Menurut Movielitas, terasa sekali film ini digarap dengan sentuhan artistik yang tidak main-main ala asal hardcore. Meskipun ada beberapa adegan yang panas, secara garis besar ada penonjolan artistik dari desain lokasi apartemen yang eksotis, indah, dan unik. Juga penataan sudut-sudut pengambilan gambar yang sangat "nyeni". Overall, dari sisi alur cerita, bukan genre favorit Movielitas. Terlalu berat dengan dialog dan narator yang penuh kiasan seolah sedang mem-puisi-kan kegalauan jiwa. Dari sisi konflik, biasa saja. Film ini cocok untuk referensi bagi pasutri yang masih 'baru'. La Belle (2000) - 5/10

Not everyone really don't like getting pranked,dude!

Kali ini Movielitas mendapat tontonan thriller yang bisa dibilang punya sedikit kemiripan dengan gaya teror ala Scream klasik dengan tema kekinian yaitu seputar viral prank di internet. Dari sisi cerita, menurut Movielitas, biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Hanya saja, mungkin, muatan film ini mempunyai pesan kritik seputar kreatifitas prank yang kadang memang kelewat batas. Masih menurut Movielitas, prank memiliki beberapa gaya. Prank dimana pelaku dan "korban" sudah di-setting sebelumnya. Atau juga prank dimana "korban" memang benar-benar tidak tahu skenario-nya bahwa sedang dikerjai (hanya demi) untuk tujuan klik, like , dan subscribe para pengguna internet. Hal ini tentu saja sama dengan keuntungan di satu pihak dan "kerugian" di lain pihak. Kerugian inilah yang kemudian menjadi tema dasar film thriller kali ini. Dan, akibat dari prank atas nama kreatifitas atau selebritis instan atau bisa jadi "karya seni" kekinian, seb

Other Project Movielitas

Just promote Other Side of Movielitas my new channel on Youtube....... dont forget to click, like, and subscribe

If we are in love, then...

Kisah The Classic produksi Korea tahun 2003 ini boleh dibilang sangat luar biasa untuk selera Movielitas. Kisah di dalam film ini sangat apik dengan great plot , bloody romance , dan punya twist ending yang benar-benar tragis. Hebatnya dari film ini, menurut Movielitas, adalah soundtrack atau film score yang dipadukan pada adegan-adegan nya. Sangat pas. Dan, beberapa dari soundtrack yang dimunculkan ada, setidaknya tiga, yang berkesan bagi Movielitas. Soundtrack yang ditampilkan tidak butuh waktu lama untuk langsung melekat alias sangat sangat easy listening . 1. Lagu Canon D Lagu ini adalah lagu klasik yang sebagian besar penonton ataupun pelaku musik sudah pasti sangat tahu. Out of topic, Movielitas justru mengetahui lagu Canon ini dari lagu rap milik Coolio dimana Canon menjadi background dari single I C U When U Get There . 2. Lagu Me To You, You To Me Judul aslinya adalah Neo Ege nan na ege neon . Ribet. Pokoknya lagu ini disandingkan dengan pas saat ade

Kenangan bersama Soundtrack American Pie

Siapa yang tahu film American Pie ? Mungkin banyak yang tahu pastinya. Tapi jika pertanyaannya siapa yang menonton American Pie di tahun produksinya 1999, maka dapat dipastikan usianya sudah sangat amat dewasa saat ini. Film ini cukup fenomenal pada jaman itu. Selain cerita seputar komedi seks yang konyol ala anak sekolahan Amerika, hal lain yang membuat film ini masuk kategori memorable untuk Movielitas adalah deretan soundtrack-nya. Setidaknya ada tiga lagu yang sangat melekat hingga saat ini. 1. Mutt - Blink 182 Jaman itu, band Blink 182 sedang berjaya. Lagu-lagunya cukup mengena dengan selera musikalitas ala Movielitas. Dan, lagu ini diputar dengan pas di film ini. Tempo lagunya? Jangan ditanya soal tempo lagu-lagu Blink 182. 2. Sway - Bic Runga Lagu ini mungkin tidak "seragam" dengan deretan lagu soundtrack American Pie lainnya yang rata-rata beraliran alternative rock - pop punk. Lagu ini terkesan mellow dan sangat enak didengar dengan gaya akustik

Dampak mendengar gempuran berita negatif

Entah kenapa film ini punya kesan tersendiri untuk Movielitas. Sayang, Movielitas mendapatkan film ini sudah dengan kondisi yang "kurang sempurna", bagian endingnya terpotong karena scratch . Film ini berkisah tentang seorang pria, Terry Allen, yang terkena musibah pemecatan dari tempat kerjanya. Di sela-sela menunggu pekerjaan baru, Allen digempur oleh berita-berita media massa tentang terorisme. Konflik dalam film ini menurut Movielitas sangat simple dan enak dinikmati. Tidak terlalu banyak karakter yang bermain dalam lingkaran cerita. Alur cerita pun tidak sulit untuk dicerna. Sangat simple namun kuat dengan irama seperti grafik yang semakin lama semakin menanjak. Overall, sebuah hiburan kisah drama yang sangat sederhana dan menarik. Pesan moral dalam film ini versi Movielitas adalah jangan terlalu lama membiarkan diri tidak produktif (menganggur), jangan bergantung pada panggilan kerja. Saat ini, saatnya era digital internet, siapapun punya kesempatan unt

Gagalnya Misi Patah Hati

Hari libur seperti ini memang paling cocok bila dihibur dengan tontonan komedi romantis original (bukan jiplakan film lain) yang berkualitas. Salah satunya adalah film yang diisi dengan duet romantis Kate Hudson dan Matthew McConaughey ini. Kocak, menghibur dan pastinya seksi romantis. Konfliknya menarik dan lucu. Sang wanita mendapat tugas untuk "mematahkan" hati pria dalam waktu 10 hari dan sebaliknya sang pria mendapat tugas untuk menggaet wanita dalam 10 hari. Overall, film drama romantis dengan nuansa komedi yang menarik dan menghibur. Alur cerita ringan dengan konflik kocak dan manis. How To Lose a Guy In 10 Days (2003) - 7/10

Konspirasi panjang menuju tahta presiden

Kalau film sudah berbicara soal politik, kesannya berat. Seperti film ini, alur cerita nya rapi hanya konflik-nya berliku panjang. Diceritakan bahwa ambisi seorang wanita yang ingin menjadikan anaknya sebagai presiden Amerika, harus berliku mengatur skenario untuk anaknya dari medan perang Iraq hingga masa kampanye pemilihan presiden. Agak tidak masuk akal, tapi bisa jadi di dunia panggung politik. Hingga bila perlu, diadakan program cuci dan bor otak untuk meluluskan jalan menuju tahta presiden. Dan, Movielitas adalah fans Denzel Washington, yang pasti soal akting drama-nya tidak perlu diragukan lagi. Overall, jika dibandingkan dengan film Denzel yang lain, film ini tergolong sebagai film yang cukup "berat" pada konfliknya. Dan, dari sudut konflik sebenarnya menarik, hanya saja terlampau "jauh" bila hanya untuk ber-politik saja diperlukan program cuci otak. The Manchurian Candidate (2004) - 6/10

Manusia adalah binatang yang paling berbahaya

Sepertinya Movielitas harus setuju dengan penilaian di IMDB tentang film ini. (Saat ini), skor film dengan sutradara David Fincher ini adalah poin 7. Lumayan. Setidaknya bagi Movielitas, kualitas film dengan skor 7 di IMDB, rata-rata, memang bagus dan berkualitas meski tidak selalu demikian. Tapi, jujur saja, film ini ada rekor tersendiri. Entah berapa lama Movielitas harus memutar ulang, ulang, dan ulang untuk benar-benar bisa mengikuti alur cerita film ini. Berat. Ada satu titik jalan cerita yang terasa missing story-link . Movielitas selalu kehilangan konsentrasi saat menikmati film ini, khususnya di bagian Paul Avery yang katanya menemukan jejak Zodiac dan saat Dave Toschi bersama partner-nya melayani masyarakat yang mengaku-ngaku sebagai dan tahu tentang siapa Zodiac itu. Susah sekali mencerna jalan ceritanya. Uniknya, Movielitas hampir tidak pernah bosan mengulang sejauh ini. Memang, seperti tidak ada jenuhnya meskipun konfliknya berat, selain banyak karakter yang di

Inspirasi Garis Keras 8 Mile Soundtrack

Sebuah alasan klasik tentang blog ini, terlalu lama dibiarkan "jalan sendiri" alias jarang diupdate. Iya, benar. Selain karena kesibukan, frustasi, stres, dan yang utama adalah mulai kehabisan "amunisi". Stok film yang bisa dijadikan bahan tulisan, mulai menipis. Demi, terus menghidupkan blog ini, Movielitas mengambil cara untuk menambah-nambahkan label baru sebagai pengalihan atas kehabisan ide dan bahan tulisan. Label baru yang akan ditambahkan adalah Soundtrack film. Setidaknya masih berbicara seputar film. Sama dengan bahasan film, Movielitas "menilai" selalu dari sudut pandang selera awam . Bila pada sinema, acuan yang dipakai adalah easy watching , maka untuk label Soundtrack ini menjadi easy listening . Dan, semua tulisan tentang Soundtrack ini murni berdasarkan apa yang Movielitas suka. Bisa jadi, bagi yang lain terasa biasa saja. Sebaliknya, bagi yang lain ada soundtrack yang "istimewa" tapi menurut Movielitas, biasa saja. Wel

4 bersaudara bersatu

Kesan pertama yang langsung muncul adalah film ini berbobot standar saja. Konflik nya seputar persaudaraan 4 pria yang terjalin kembali karena meninggal-nya orang tua asuh mereka. Overall, tidak ada yang istimewa. Mulai dari alur cerita hingga konflik, semua nya standard saja. Hanya di beberapa titik momen terasa berlebihan mendramatisir. Four Brothers (2005) - 6/10

Tak lagi sama di masanya

Bicara soal film ini simple saja. Just for fun . Konflik nya ringan seputar band yang pernah sukses pada jaman-nya, kemudian mendadak harus mengulangi kembali masa jaya di usia yang tak lagi muda. Bagi Movielitas, rasa komedi-nya masih biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa. Hanya satu-dua momen yang berhasil menusuk tawa. The Suburbans (1999) - 6/10

Keep Moving On!!

Movielitas punya sudut pandang tersendiri dengan film ini. Unik. Kalau dilihat dari posternya, film ini kemungkinan akan memberi suguhan berupa cerita medan perang. Namun, justru sebaliknya, bisa dikatakan film ini minimalis pemain dan konflik. Hampir 90% cerita berporos pada sang aktor Armie Hammer yang berperan sebagai Mike sebagai anggota Marinir Amerika yang dikirim bertugas di padang gurun. Dan, hampir 90% juga konflik film berkisah di satu titik di padang gurun. Dari segi visual, film ini sepertinya digarap tidak main-main, beberapa gaya visual efeknya cukup bagus. Sisi unik film ini menurut Movielitas adalah pesan moral yang ingin disampaikan. Jubah luar film ini memang terasa cerita marinir Amerika yang harus bertahan di negara orang. Tapi, yang Movielitas tangkap, film ini justru menyampaikan pesan universal seputar kehidupan manusiawi. Momen karakter Mike yang "terperangkap" di ladang ranjau, seperti menyimbolkan kebiasaan manusia ketika har

Tarik ulur asmara dalam nada piano

Satu hal paling menonjol saat menikmati film ini adalah aktrisnya. Isabelle Huppert, penampilannya sangat bagus membawakan karakter seorang guru piano yang tegas namun memiliki sisi hitam yang liar. Kurang lebih, film ini mengandung pesan realita bahwa setiap manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya. Dibalik penampilan luar yang kita kenali, pasti memiliki sisi yang mungkin sulit dimaklumi oleh kondisi sosial. Tapi, itu sangat manusiawi. Film ini berkisah tentang seorang guru piano yang mengalami tarik-ulur hubungan asmara dengan murid-nya sendiri. Mengikuti alur karakter Erika, sang guru piano, emosional seperti dibuat naik turun. Di satu sisi berperilaku tegas tanpa kompromi, di sisi lain anti affair, di sisi lain membutuhkan belaian. Overall, sebuah drama cinta tragis yang terasa sulit di-romantis-kan. By the way , ada yang punya pengalaman affair sama dengan di film ini? The Piano Teacher (2001) - 6/10

Hidup terlalu mahal untuk diperjualbelikan

Kenapa judulnya harus priceless ya?? Yang membuat tertarik pertama kali adalah tag based on true story . Dan, berkisah seputar human trafficking atau "jual-beli" gadis untuk dipekerjakan prostitusi. Bagi Movielitas, film memiliki titik mematikan saat mengandung unsur romantis ala sinetron, yaitu adegan yang dicampur musik ala video klip. Overall, film ini lebih tepatnya adalah campaign melawan human trafficking . Dan pesan moral tersebut sebenarnya bagus. Sayangnya, unsur romantis di dalamnya kurang atau sama sekali tidak berdampak apa-apa pada jalannya cerita. Jalan ceritanya pun terasa lambat dan terkesan memaksa romantic-hero . Priceless (2016) - 5/10

#dodge #duck #dip #dive #dodge

Sajian komedi dari duet Ben Stiller dan Vince Vaughn. Komedinya tentang salah satu cabang olehraga bola yaitu dodgeball. Soal apa itu dodgeball, jujur saja Movielitas baru tahu olahraga bola ini dari film ini juga. Jadi, soal apa dan bagaimana permainan dodgeball itu, Movielitas belum paham. Untungnya, film ini tidak membahas dodgeball sebagai dasar cerita. Tema cerita dasar film ini adalah tentang dua tempat gym yang bersaing. Salah satunya adalah Globo Gym , sebuah tempat fitness mewah dan eksklusif, yang dikepalai oleh seorang yang digambarkan serakah. Sebaliknya, ada Average's Joe yaitu sebuah tempat fitness yang bisa dikatakan di ambang bangkrut dan memiliki member-member out of box . Seperti biasa, gaya komedi ala Ben Stiller selalu mengandalkan kekonyolan. Hanya saja perbedaan-nya disini, Ben Stiller "mencoba" berakting sebagai antagonis. Bisa dikatakan juga aliran komedi ala Stiller ini adalah komedi yang "kasar". Dari segi alur cerita,

Otak jahat di atas kursi roda

Movielitas menikmati film ini dengan 2 babak. Babak pertama, adalah babak horor. Suasana film dibangun seolah-olah penonton disuguhkan dengan gaya horor Hollywood. Khas. Beberapa adegan yang penuh kejut ditampilkan. Untuk babak pertama ini, setidaknya menarik karena cerita masih dibungkus misteri. Memasuki babak kedua, dimana tabir misteri mulai dibuka, jujur saja alur cerita jadi down. Tidak menarik lagi. Karena sudah tahu inti konflik dan latar belakang masalah yang ternyata begitu saja. Tidak terlalu istimewa. Naomi Watts, bagi Movielitas, agak sedikit "heran" dengan film beralur cerita seperti ini harus memasang aktris sekelas Naomi. Penampilan akting Naomi, memang tidak diragukan, hanya terasa tidak berimbang dengan kualitas cerita yang berjalan menurun hingga akhir durasi. Overall, film ini kurang menarik, khususnya di paruh babak. Harapan akan ada suguhan horor ternyata buyar. Begitu juga saat berharap ada suguhan cerita "terkunci" ala Funny

Ambisi besar yang melukai darah persaudaraan

Merujuk pada ending credit-nya, film ini mengangkat sejarah dari daratan Cina era 1800an. Pastinya jika dilihat dari background tahun, film ini bergaya kerajaan dan perang kolosal. Menurut Movielitas ada beberapa sisi menarik dari film ini. Film ini menjadi wadah bertemu-nya tiga bintang film besar Asia, Jet Li - Andy Lau - Takeshi Kaneshiro . Untuk Jet Li dan Andy Lau punya kesan tersendiri bagi Movielitas karena mereka merupakan bintang film yang sejak masa kecil Movielitas sudah lumayan sering ditonton. Dari sisi konflik, film ini mengangkat drama persaudaraan yang emosional. Persaudaraan yang dibangun dari darah dan kepercayaan itu, harus retak dikarenakan ambisi akan harta,tahta,dan wanita. Jadi, meskipun sejarah namun konflik-nya sendiri masih cukup relevan untuk jaman sekarang yaitu harta-tahta-wanita. Untuk kualitas akting, pastinya tidak perlu diragukan lagi. Jet Li, Andy, dan Takeshi mampu memainkan karakter tiga bersaudara yang berperang serta berjaya ber

Hadiah pakaian dalam yang bermasalah panjang

Film drama konspirasi pembunuhan tokoh politik dengan duet Will Smith dan Gene Hackman ini menyuguhkan konflik yang cukup menarik. Hanya saja, kembali ke masalah internal klasik, jika terlalu banyak karakter yang dimunculkan, Movielitas mulai sedikit kesulitan mencerna alur cerita. Untungnya, intisari konflik masih bisa ditangkap. Kurang lebihnya, jika di versi Mandarin ada film Mr.Nice Guy yang punya "permasalahan" sama yaitu terlibat masalah secara kebetulan. Yang paling menarik perhatian untuk Movielitas adalah nama Jack Black yang dimasukkan ke dalam karakter antagonis. Keseluruhan, lumayan. Cukup terhibur menikmati sajian drama konspirasi klasik ini. Enemy Of The State (1998) - 6/10

Keluarga yang terpotong

Bagi Movielitas, film ini cukup menarik. Keren. Cerdas. Menyajikan sebuah cerita dengan style berbeda. Sebelas duabelas alias mirip dengan style film pendek pertama di Thailand, 4Bia . Yaitu konsep no-dialog-story . Tanpa dialog sedikitpun dengan durasi hampir 90 menit-an, film ini mampu menyuguhkan cerita lewat akting bisu saja. Satu hal yang disayangkan adalah tema film. Tema film nya berbicara seputar seksualitas, broken family, yang dibumbui kekerasan yang membikin perih saat menontonnya. Overall, dilihat dari style-nya, film ini keren dan cerdas. Tapi bukan untuk konsumsi di bawah umur. Moebius (2013) - 7/10

GP-506

Nah, ini nih film Korea yang "penuh perjuangan" dalam melahap sampai habis. Film Korea ini termasuk salah satu dalam koleksi tonton film ala Movielitas yang cukup rumit. Mengapa rumit? Karena karakter-nya terasa "banyak" sekali. Di bagian awal-awal bahkan sudah disebutkan bahwa ada 21 tentara penjaga yang secara misterius meninggal dunia. Nah looo.... Kedua, namanya susah untuk diinget apalagi karakter dan perannya. Juga faktor wajah yang mau tidak mau menjadi alat mengikuti jalan cerita. Salah satu kesulitan lain adalah tidak ada atau terlalu samar batas antara kisah present dan kisah flashback -nya. Jalan cerita kadang ada di masa kini, lalu tiba-tiba flashback , lalu balik lagi ke masa kini, dst... Karena faktor "kesulitan" di atas, akhirnya membuat Movielitas pun kesulitan mengurai jalan cerita. Inti cerita masih bisa didapat yaitu tentang peristiwa misterius yang menimpa satu peleton tentara dan terjadi di sebuah pos penjagaan di

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan

Mengetuk pintu hati hantu

Sebuah sajian cerita yang berirama horor. Tapi, lagi-lagi tema dasarnya kurang begitu menarik, menurut Movielitas. Alasannya karena Movielitas kurang begitu antusias menikmati sajian horor yang gaya cerita horor-nya "diakibatkan" oleh ulah sendiri atau disengaja cari gara-gara agar muncul sebuah nilai ke-horor-an. Seperti yang terjadi di dalam film ini. Secara garis besar, horor film ini dimulai dari cerita tentang keberadaan hantu di sebuah rumah yang tak bertuan. Konon, ada sebuah kasus kriminal yang me-latar belakang-i yang berujung pada arwah penasaran. Sederhana saja, selama pintu rumah tak bertuan tersebut tidak diketuk, hantu di dalamnya tidak akan mengganggu atau "terbangun". Akan tetapi.... Keseluruhan, bagi Movielitas gaya horor film ini standard saja disamping faktor horor yang disengaja. Andalannya adalah teknik kejutan tiba-tiba dengan dentuman musik menggelegar. Hanya menurut Movielitas, tampilan twist di akhir-akhir cerita cukup lumay

"Mata-mata" yang tersembunyi dengan jelas

Setelah lama 'berpuasa' dari kegiatan menonton dan menulis blog ini, dikarenakan oleh satu dan lain hal mendesak, sekarang mencoba lagi menghidupkan blog. Penuh usaha 'keras' tentunya. Kali ini, ada sebuah hiburan tontonan drama misteri dari negara Perancis. Drama, karena menurut Movielitas, film garapan sutradara Michael Haneke ini berjalan dengan tempo yang sangat drama dengan konflik yang sangat kalem tanpa emosional berlebihan. Kalem, pelan dan lamban. Misteri, karena memang menyuguhkan misteri yang bahkan hingga detik akhir durasi, tak ada penyelesaian cerita. Film ini berporos pada sebuah karakter pria yang berprofesi sebagai pembawa acara televisi, Georges Laurent. Tanpa sebab musabab yang jelas, cerita dimulai dengan sebuah rekaman kamera yang menyorot rumah Georges. Parahnya lagi, sang pengintai ini berulang kali mengirimkan hasil rekaman dengan coretan gambar ke kediaman Georges. Tentu saja, merasa diteror dengan cara "halus" diintai dia

Ciuman mesra kematian

Sajian klasik yang menghadirkan beberapa nama besar seperti Samuel L.Jackson, Nicolas Cage, dan Helen Hunt. Meskipun demikian, Movielitas kurang begitu antusias mengikuti jalan cerita film ini. Alasannya sederhana, kurang menarik. Bukan karena faktor "usia" film ini yang lawas, tapi alur ceritanya yang terasa garing. Konflik-nya seperti dingin-dingin saja tanpa emosional juga sedikit membingungkan. Selain juga alur cerita yang kurang menarik, di beberapa adegan penampilan para aktor pendukung film ini juga terasa tampil kaku. Akting ala Samuel L. Jackson dan Nicolas Cage kurang begitu banyak "membantu" kualitas cerita. Keseluruhan, kurang menarik. Datar. Dingin. Kiss Of Death (1995) - 5/10

Berbaring bersama tanpa berharap uang

Film ini termasuk salah satu film yang kontroversial dengan adegan dewasa. Yang menurut Movielitas sebenarnya tidak terlalu dominan, hanya beberapa spot kecil pada alur cerita keseluruhan. Seks yang digambarkan di sini bukanlah seks matrealistis, dimana seks yang terjadi saat ada jaminan materi atau uang. Seperti yang disimbolkan lewat karakter Leila, seks di film garapan sutradara Clement Virgo ini adalah sebagai alat pelarian yang indah dari rusaknya masalah kehidupan. Digambarkan juga karakter Leila disini seperti menampar kebiasaan umum para wanita yang "merasa" cantik seksi, bahwa tidaklah tabu bila memiliki naluri seksual tanpa pamrih materi. Hubungan Leila dengan karakter David disini murni bersosialisasi serta bercinta melalui seks tanpa dasar materi sama sekali. Hasilnya? Indah. Tapi, perlu dicatat, ini hanyalah film. Hanya sebuah karya sinema dari imajinasi manusia. Bukanlah dunia nyata. Jadi jangan berharap banyak ada jutaan Leila di dunia ini, jus

Setiap orang takut pada sesuatu

Pastinya merupakan sekuel dari film Boogeyman tahun 2005 silam . Sedangkan yang ini selang 2 tahun kemudian yaitu 2007. Template alur ceritanya, sudah umum. Tidak ada yang istimewa. Konfliknya seputar sosok makhluk, yang dipercaya sebagai hantu, yang selalu menghantui di saat gelap. Rumus horor yang digunakan juga tidak istimewa. Standard . Simpanan twist film ini lumayan sebagai nilai plus. Tidak terduga sebelumnya. Secara keseluruhan, bagi Movielitas, film horor ini masih terbilang biasa saja. Umum. Tidak istimewa. Boogeyman 2 (2007) - 4/10

Jalan terjal mencetak sejarah yang akan terus dikenang

Salah satu jenis genre film yang Movielitas suka. Based on true event dan diproduksi Walt Disney. Dan seperti umumnya karya Disney, selalu menyimpan pesan moral yang sangat inspiratif. Seperti di sinema ini yang berkisah tentang seorang pelatih basket, Don Haskins dan tim asuhannya Texas Western Miners. Dalam satu karya film, langsung diisi dengan 2 kisah yang mungkin bisa meng-inspirasi dan sarat dengan pesan damai. Kisah pertama tentang seorang Don Haskins, dari seorang pelatih tim basket putri kemudian dipercaya menjadi pelatih tim basket Texas Western. Tantangannya adalah Texas Western bukanlah tim unggulan yang layak diperhitungkan, bahkan tanpa anggaran untuk belanja pemain. Kehebatan seorang Don Haskins adalah kepercayaan-nya terhadap tim basket asuhannya dan berani membuat keputusan kontroversial merekrut para pemain kulit hitam di era yang masih kental dengan isu rasisme. Tentu saja pastinya keputusan Don membentuk tim basket dengan dominasi para pemain kulit

Melacak misteri jejak lama yang hilang di Black Hill Forest Burkittsville Maryland

Melihat judulnya tentu saja akan teringat pada satu judul film lawas yang diproduksi tahun 90an akhir yaitu The Blair Witch Project . Dimana The Blair Witch Project tersebut berkisah tentang 3 sekawan yang berpetualang membuat dokumentasi di sebuah hutan rimba yang terletak di daerah Burkittsville, Maryland, Amerika. Petualangan mereka berakhir dengan sebuah misteri tanpa ada satupun yang kembali dengan selamat keluar dari hutan. Berselang lama kemudian, saudara dari salah satu karakter dalam kisah The Blair Witch Project, Heather Donahue yaitu James Donahue berencana untuk mencari jejak adiknya Heather ditemani oleh 3 rekannya. **Sebenarnya sebelum versi ini ada satu karya sebagai Blair Witch seri kedua, dan versi modern ini sebagai Blair Witch seri ketiga. Namun, karena Movielitas belum mendapatkan seri kedua, dan langsung mendapatkan seri ketiga ini, jadi tidak bisa berkomentar banyak dan membandingkan ketiganya. Kesan pertama yang muncul dari awal-awal cerita adala

Pertemuan yang mengapung di atas kebisuan cinta dan masa lalu

Termasuk sajian cerita dari Korea yang cukup lawas. Dan, kesan pertama yang didapat Movielitas dari film ini adalah unik. Unik tema-nya, unik setting-an lokasi cerita, unik konflik, dan unik gaya cerita-nya. Dimulai dari tema, film ini menceritakan tentang pertemuan dua anak manusia lelaki dan wanita yang sama-sama menyimpan masa lalu cukup "keras" dan mencoba berpetualang mencari kehidupan baru. Setting lokasi yang digunakan dalam film ini seperti menyampaikan sebuah gagasan ide bisnis pariwisata yang cukup menarik. Film bersetting di sebuah danau yang dilengkapi dengan miniatur rumah-rumah mungil berwarna-warni dan terapung di tengah-tengah air danau yang tenang. Disini diceritakan bahwa miniatur rumah-rumah apung tersebut digunakan sebagai wisata memancing para pelancong. Menurut Movielitas, bisnis wisata disini cukup menarik diterapkan dalam dunia nyata. Tapi, akan lebih baik bila rumah-rumah mungil warna-warni tersebut dilengkapi dengan fasilitas MCK yan

Pengalaman horor sebelum nafas terakhir

Kesan pertama yang muncul dari film ini adalah gaya horor-nya. Konsep horor yang digunakan, rasanya seperti judul Incubus lalu, yaitu terkena pengalaman horor akibat ulah sendiri. Jika digambarkan secara mudah, ini adalah (kurang lebih) lawan cerita dari Night At The Museum -nya Ben Stiller. Tentunya ini versi horor. Seorang pegawai baru. Hari pertama mulai bekerja. Wanita. Melamar pekerjaan menjadi tenaga penjaga keamanan malam ( security ). Di sebuah bangunan tua. Karena memiliki rasa ke-ingin tahu-an yang begitu besar terhadap tempat kerja-nya, ulah pegawai cantik nan seksi ini membawa dampak horor. Konsep horornya, umum. Minimalis cahaya, muncul sosok manusia tiba-tiba, musik keras sebagai pengejut. Standard. Kesan terakhir, lumayan menggoda. Film ini punya "pukulan" twist yang cukup menarik sebenar-nya. Kurang lebih mirip dengan gaya twist di film Dead End . Overall, Movielitas kurang antusias menikmati gaya horor yang sangat umum garapan Hollywo

Pria butuh seks, wanita butuh uang.

Sebenarnya basic line story film ini "mudah" saja. Tentang hukum alam jaman sekarang. Cinta itu perlu kontrak dan negosiasi. Tidak ada namanya pure-love , cinta apa adanya. That's bullshit today . Pria butuh seks, wanita butuh uang. Dan, ketika dua hal itu (butuh) bertemu pada satu momen, maka terbentuklah zat kimia yang disebut c-i-n-t-a, pacaran-nikah-kumpul kebo-dsb. Alur cerita. Untuk memudahkan, film ini "mirip" dengan gaya serial Mandarin yang dulu sekali pernah hits, Meteor Garden. Ceritanya tentang pria kaya raya jatuh cinta kepada wanita pegawai toko biasa. Untuk mendapatkan cinta sang wanita, sang pria menggunakan power dan materi yang dimiliki-nya. Bedanya di Meteor Garden, ada F4 alias berempat, disini F1 alias solo lover . Soal akting. Berani, baik dari sisi aktor maupun aktris nya. Wajar, namanya juga dibayar mahal oleh rumah produksi di Hollywood. Kalau gratisan, namanya amateur home-made porn video ekstensi 3gp atau mp4. Erotis