Skip to main content

Melawan kehadiran Bathsheba

Sebelumnya banyak rumor yang terdengar, banyak tulisan mengenai film ini. Bagi penulis, sebuah film yang baru rilis lalu banyak pembicaraan di media, umumnya membawa sesuatu yang "segar". Tak selalu ulasan positif, tapi juga banyak tak positif.

Satu lagi yang membuat film ini menarik adalah tag based on true events. Kategori yang menjadi favorit penulis selama ini.

Dan sekarang, done. Selesai menyimak. Menurut penulis, bagus di awal. Bangunan nuansa horornya menarik. Mengingat sutradara di balik film ini adalah James Wan, maka tak heran suasana Insidious pun "terbawa". Baik itu gaya horor, adegan kejutan-nya yang menguras emosi, hingga Patrick Wilson.

Horor yang disajikan di awal, cukup merinding. Dan, meski tanpa harus memaksa "menghadirkan" sosok apapun, nuansa horor sudah terbangun apik.

Memasuki babak sedikit ke tengah film, kemudian dipertegas dengan kehadiran makhluk di atas lemari, emosi film mulai berkurang bagi penulis. Gaya segar horor yang diharapkan pelan-pelan sirna.

Ternyata, masih memakai gaya mainstream, yaitu dengan memunculkan sosok bermake-up menyeramkan dengan keahlian ilmu ringan tubuh alias terbang sana-sini. Kemunculan demi kemunculan, penampakan demi penampakan yang dihadirkan juga mainstream atau sudah umum, tiba-tiba di belakang, tiba-tiba di jendela atau adegan jemur sprei.

Lalu, menurut penulis juga, kemunculan dengan membanting pintu atau menarik kaki, sepertinya sudah banyak dilakukan di film lain.

Proses investigasi yang dilakukan Ed dan istrinya, juga terasa "modern". Kalau di Paranormal Activity, dipasangkan CCTV di beberapa sudut rumah, disini pun juga demikian tapi tentu saja dengan model kamera foto biasa dan lawas yang masih meledak ketika memotret. Adegan investigasi ini bagi penulis terasa menggelikan karena rasa modern-nya.

Keseluruhan, film ini masih belum bisa menampilkan horor segar seperti yang dilakukan Paranormal Activity 1. Dimana di Paranormal Activity tidak menampilkan sosok menyeramkan tapi sudah mampu membangun horor dengan apik. Terobosan Paranormal Activity untuk penulis hingga saat ini masih yang terbaik, semoga kelak berikutnya (sekuel boneka kayu di lemari ruangan milik Keluarga Warren, bisa memberi kesegaran anyar.

Setelah melihat film ini, penulis mencoba menelusuri data film. Penulis tertarik pada pasangan Ed dan Lorraine Warren yang ternyata kasus-kasus paranormal mereka telah diangkat ke layar lebar. Yang sudah penulis simak antara lain, Amityville Horror dan Haunting In Connecticut.

The Conjuring (2013) - 6/10

Comments

Popular posts from this blog

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba

Asmara di dalam kelas yang terlarang

Drama dari Swedia. Temanya tentang hubungan asmara antara guru dan muridnya. Tema kontroversial seperti ini biasanya memiliki sisi membuat penasaran. Bagi penulis, hanya sebagian saja yang menarik. Terutama saat berfokus pada manisnya asmara guru dan murid. Masih malu-malu. Kemudian berkembang menjadi intim. Alur cerita menjadi tak menentu ketika plot asmara antara karakter guru, Viola, dan muridnya, Stig, perlahan mulai menghilang panasnya. Irama film tidak lagi berfokus pada dua karakter utama, melainkan mulai memasukkan porsi karakter lain yang kurang berpengaruh banyak. Karakter Stig bahkan bersahabat dengan suami gurunya. Stig juga secara tiba-tiba punya kekasih yang sebaya. Keseluruhan, menarik pada plot kisah asmara guru dan murid. Plot pengembangannya, kurang begitu menarik. All Things Fair (1995) - 6/10  

Dewa Judi

Salah satu film klasik Hongkong yang paling berkesan. Bagaimana tidak berkesan, karena film ini pertama kali penulis tonton saat masih Sekolah Dasar. Dan, langsung terpikat sekaligus tak lupa meniru gaya cool Dewa Judi. Salah duanya, bermain kartu ala poker meski tak tahu aturan resminya, pokoknya 2 kartu tertutup lalu dibuka pelan pelan pelan sekali. Tak lupa gaya makan coklatnya, yang alhasil langsung batuk-batuk akibat kebanyakan coklat. Rambut? Sayang tak bisa menirunya. Apa saja yang berkesan dari film lawas ini? Segudang momen berkesan dari sini. Mulai Chow Yun Fat, pasti. Karena karakter Chun Dewa Judi ini melekat pada diri Chow Yun Fat, bahkan saat Chow bermain untuk Hollywood bersama Mark Wahlberg, masih sempat menyelipkan karakter Dewa Judi. Cool, calm, confident , selalu tersenyum, menghabiskan banyak minyak rambut. Andy Lau. Ya, film ini juga dibintangi Andy Lau yang bermain dengan gaya kocak. Dan memang konflik film ini lebih mengarah ke komedi aksi.

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun

Kisah Dua Anak Manusia Yang Terdampar Indah

Film ini penulis dengar gaungnya karena disebut-sebut kontroversial (pada jamannya). Sejauh apa kontroversialnya. Ide ceritanya lumayan. Sebuah kapal besar dengan penumpang bangsawan mengalami kerusakan di tengah laut. Di antara yang selamat adalah sepasang saudara laki-perempuan yang masih anak-anak, Richard-Emmeline, ditemani oleh seorang dewasa, Bapak Button. Mereka bertiga kemudian terdampar di sebuah pulau kecil terpencil tanpa signal apapun. Kurang lebih seperti Castaway. Dan, tak lama berselang, Bapak Button meninggal. Jadilah Richard-Emmeline hidup sendirian di pulau itu. Beranjak dewasa....inilah fokus ceritanya. Kontroversialnya mungkin terletak di poin ini. Di satu sisi, "menarik" sekali. Brooke Shield pada saat itu masih cantik,imut,menggairahkan. Film ini seolah mengajak ikut berfantasi, bagaimana jadinya bila terdampar berdua.. ( dengan catatan kalau dengan mirip Brooke Shield versi muda ini! ) pasti asyik... Lain cerita kalau ternyata pasang

Memburu jejak emas batangan bermotif penari Bali

Dulu, seingat penulis film ini cukup fenomenal pada jamannya. Terutama pada penggunaan mini cooper. Meskipun sebenarnya Mr.Bean sudah lama memakai di serial televisi. Kini, ada kesempatan kembali menikmati sajian film yang disutradarai F.Gary Gray. Dan, yang baru bisa penulis sadari adalah jajaran cast -nya yang ternyata cukup mantab. Mark Wahlberg, Jason Statham, Mos Def, Donald Sutherland, Edward Norton, tak ketinggalan pemanis yang seksi Charlize Theron. Kalau dari template ceritanya, kurang lebih mirip gaya Ocean Eleven . Satu tim dengan gaya santai berusaha "merampok" barang curian jutaan dollar. Banyak bintang tenar yang kemudian diletakkan sebagai tim dengan keahlian. Disini minus anggota dari daratan Asia. Tidak perlu memikirkan caranya atau berapa biayanya. Baik antara tim Ocean maupun tim Charlie disini memiliki kesamaan, semua serba sudah tersedia. Tugas mereka hanya menyajikan hiburan apik aksi pencurian kelas atas. The Italian

Jangan pernah mencuri

Wow....this is cool movie . Dan, Movielitas pun terkecoh. Awalnya mengira akan ada sajian horor (dunia lain) standard namun ternyata di luar dugaan. Tidak heran ketika menyaksikan hingga detik tamat cerita, ada nama Sam Riami di balik layar. Film ini "hanya" menampilkan kisah pencurian oleh dua pria dan satu wanita. Keputusan untuk merampok rumah sasaran adalah karena tidak ada "kehidupan" di sekitar rumah target dan sang pemilik rumah adalah "hanya" seorang lelaki tua dan buta yang tinggal bersama anjingnya. Yang terjadi berikutnya adalah ketegangan demi ketegangan. Dan disitulah poin menariknya. Film ini ternyata bernada seperti horor-thriller standard Hollywood yang umunya bermain simple. Karakter lelaki tua yang harusnya menjadi korban pencurian malah secara mengejutkan berubah menjadi poros teror. Keseluruhan, film ini berbeda. Meski alur ceritanya bisa dibilang sangat sangat sederhana sekali namun punya kesegaran dalam menampilkan

Pengkhianatan yang kompleks

Film yang memiliki ruang cerita lebar dan kompleksifitas yang cukup tinggi. Bagi penulis sendiri, jalan cerita film ini berat. Rangkaian drama tingkat kepresidenan dengan bumbu aksi sedikit serta intrik pengkhiatan di dalamnya cukup membuat rumit. Penulis tidak hanya menonton sekali tapi tetap perlu ekstra perhatian dalam menyimak dialog cerita hingga meninggalkan kesan kurang sederhana dan terlalu kompleks. Susah merangkai serta mengingat karakter-karakter di dalamnya. Selalu mengalami missing story . Clear Present Danger (1994) - 5/10

Gairah hidup Lucia

Mungkin memang dasarnya sedang false on mood dan diperparah dengan keberadaan subtitle serta bahasa yang dipakai, penulis kurang bisa menikmati drama eksotis ini. Yang bisa penulis resapi adalah film ini berkisah tentang seorang wanita cantik yang jatuh hati kepada seorang penulis. Sejak itu, cerita menjadi rangkaian pecahan demi pecahan yang tersebar dan harus dipungut kemudian dipasangkan. Sulit. Penulis mulai "ketinggalan" laju cerita, antara kisah cinta Lucia dan Lorenzo, kemudian berlanjut ke drama Lucia yang ditinggal pergi. Flashback ke masa-masa erotis Lucia bersama Lorenzo, semakin sulit diikuti terlebih lagi memasuki babak drama depresi Lorenzo yang membangun kisah roman dalam tulisannya. Kalau dari sisi erotisnya, cukup membakar gairah dan bukan untuk kalangan bocah. Namun kalau dari sisi dramanya meski direspon positif oleh banyak pihak, bagi penulis masih kurang bisa dinikmati secara ringan. Perlu ekstra mengikuti serta meresapi. Tinggal pilih

Jagoan gangster insaf

Ini merupakan salah satu film keren masa kuliah dulu. Maklum, jaman darah masih muda. Dan, penampilan Ekin Cheng kala itu juga terbilang keren. Memang, laga di sini tak memakai gaya kungfu atau komputerisasi melainkan gaya tarung gang jalanan, tapi justru disitu letak ke-keren-annya. Paling berkesan dari film ini selain gaya cool Ekin Cheng, juga momen solidaritas gangster. Salah satunya ketika karakter A Long (Ekin) menghajar dua pemuda, tak lama berselang muncul serangan balasan dari gangster sebelah. Tak perlu dikomando, puluhan orang bersenjata tongkat muncul di belakang A Long. Goodbye Mr.Cool (2001) - 6/10