Skip to main content

Posts

Dipertemukan di hutan yang terbakar

Sebuah sajian yang berkonsep piramida terbalik. Di awal film dilempar beberapa konflik yang nanti kemudian dipertemukan menuju satu titik. Seorang petugas pemadam kebakaran yang sibuk menyesali dan menyalahkan diri sendiri, seorang akuntan yang ketakutan, polisi yang menunggu kelahiran putri, dan dua orang tokoh jahat berdarah dingin dengan kemampuan taktis. Alur ceritanya mungkin akan membuat kewalahan dan membingungkan di awal. Tapi ketika semua bertemu di hutan, pelan-pelan menjadi jelas konflik utamanya. Bagi Movielitas, konsepnya bagus. Hanya konfliknya yang kurang menarik. Konsep ke-tidak sengaja-an yang akhirnya bertemu di satu poin cerita, kurang masuk. Yang "menonjol" di luar nalar adalah tokoh yang diperankan oleh aktris senior Angelina Jolie yaitu Hannah. Kalau diperhatikan, karakter Hannah ini tergolong karakter yang sangat kuat alias super woman. Terjatuh dari menara, hampir tersambar petir (sebuah adegan yang kurang paham maksud dan tujuannya), hingga dipukuli b

Woodstock '99 : Peace, Love, Music, Riots, Rages, and Chaos.

Nama besar Woodstock baru Movielitas ketahui di era 1999-2000an. Saat itu ada sebuah majalah lokal kenamaan era itu yang menerbitkan sebuah edisi khusus membahas even Woodstock '99. Movielitas sendiri agak kurang ingat betul pembahasan di majalah edisi khusus Woodstock '99 tersebut, karena yang Movielitas incar saat itu adalah halaman chord dan notasi dari lagu-lagu dari beberapa band yang ditampilkan di even Woodstock 1999. Maklum baru bisa memainkan gitar saat itu. 20 tahun lebih kemudian, Movielitas berkesempatan menyaksikan dokumentasi seputar even Woodstock '99. Dan, miris ternyata. Seperti yang diatas bahwa Movielitas tidak ingat apa yang dibahas seputar Woodstock '99 dalam majalah edisi khusus tersebut, selama ini Movielitas menganggap even Woodstock '99 merupakan even musik yang sukses. Ternyata keliru. Woodstock '99 chaos. Dokumentasi ini cukup menarik bagi Movielitas. Irama cerita seperti dibawa naik secara dinamis dan perlahan-lahan. Menceritakan tent

Wajib militer yang memang sudah wajib

Sebuah sajian film dari negara Singapura. Kalau dilihat dari posternya sudah bisa diterka bahwa film ini mengangkat genre komedi. Dan film ini berkisah seputar pengalaman tokoh utamanya, Ken Chow, yang harus mau tidak mau mengkuti Wajib Militer yang diwajibkan pemerintah Singapura. Bagi Movielitas, film ini kurang menarik. Dari akting pemain-pemain di dalamnya, alur ceritanya, serta komedinya terasa kaku. Tidak berkesan apa-apa. Penampilan fisik sebagai tentara kurang cocok. Yang menarik perhatian hanya di bagian awal saja, film ini terasa seperti unjuk gigi kecanggihan spesial efek suasana perang ala sineas Singapura. Dan untuk tampilan suasana chaos gegara perang, cukup bagus dan megah. Tidak kalah dengan Hollywood. Overall, kurang menarik.  Ah Boys To Men (2012) - 5/10

Menjadi anak nakal selamanya

Kali ini film ketiga dari film aksi laga campur komedi yang dibintangi oleh duet Will Smith dan Martin Lawrence, Bad Boys . Kisah utamanya adalah petualangan sepasang detektif kompak dan kocak dalam menangkap penjahat. Di seri ketiga ini, sesuai dengan usia, pasangan detektif ini harus mau bekerja sama dengan pasukan yang lebih segar atau muda. Dari segi plot cerita, lumayan ada sisi dramatis nya. Dari sisi alur cerita, sedikit kakau di beberapa bagian.  Soal humor yang diangkat, lumayan sedikit menghibur meski tidak sekonyol duet detektif di The Other Guys . Pusat komedi masih tetap pada gaya kalem Martin Lawrence yang bertolak belakang dengan gaya koboi gila-gilaan Will Smith. Dari sisi aksi laga, entah karena memang faktor usia atau memang gaya laga Hollywood yang mengandalkan aksi laga mewah ledak-ledakan, kurang begitu maksimal. Di beberapa bagian masih bagus, tapi sebagian besar aksi laga yang ditampilkan kurang menarik bagi Movielitas. Overall, yang pasti film ini cocok untuk pe

Pelanggaran yang belum terbayarkan

Film dari Taiwan garapan sutradara Kevin Ko ini diklaim berdasarkan kisah nyata. Namun sejauh ini Movielitas belum menemukan validasi nya. Dan, kali ini berkesempatan untuk menontonnya. Bergenre horor, yang menurut Movielitas, gaya horor yang dipakai sudah bukan gaya baru. Bergaya vlog pribadi lengkap dengan kamera shaking -nya. Juga dengan gaya ala dokumenter dengan dialog ala-ala daily vlog. Berkisah tentang seorang wanita bernama Ronan yang merasa sedang hidup dalam sebuah kutukan akibat pelanggaran yang dilakukannya enam tahun sebelumnya.Secara sederhana, inti konfliknya adalah siapapun yang berinteraksi dekat dengan Ronan akan mengalami kemalangan. Dan kemalangan itu dipercaya sebagai buah akibat dari pelanggaran enam tahun silam. Konsep jalan cerita yang diusung disini memakai gaya timeline maju-mundur dari jaman sekarang ke masa lalu, kemudian kembali lagi ke jaman sekarang dan seterusnya. Pengisian nuansa horor nya pun hampir sembilan puluh persen dari keseluruhan cerita. Hampi

Norwegia 22 Juli 2011

Sebuah film yang terlihat seperti non Hollywood tapi digarap oleh sutradara Hollywood. Awalnya Movielitas tidak mengetahui, tapi setelah masuk ke dalam cerita, baru tahu ternyata film ini digarap oleh sutradara Paul Greengrass. Dan, film garapan Paul Greengrass bila berbicara based on true story sudah ada beberapa sebelumnya dan memang cukup bagus karya beliau. Film ini berkisah seputar tragedi yang terjadi di Norwegia tahun 2011 silam pada tanggal sesuai dengan judul film. Tapi, film ini tidak berkisah seputar detik-detik atau seputra tragedi tersebut, mungkin lebih tepanya seputar dampak-nya.  Alur cerita di film yang ber tagline based on true story, tinggal menilai sejauh mana film tersebut mampu membangun atau menggambarkan suasana kejadian dan bisa tersampaikan dengan baik atau tidak. Disini, dengan tangan dingin Paul Greengrass, menurut Movielitas film ini cukup bagus. Bahkan tidak tanggung-tanggung, meskipun alur cerita terasa sepotong-potong dan berjalan dinamis cepat, mengangk

Tanggung jawab besar yang tertinggal dari perbatasan negara

Sebuah sajian film drama dengan aktor gaek Liam Nesson. Berkisah tentang seorang mantan marinir, Jim, yang tanpa disengaja berjumpa dengan 2 orang imigran gelap dari Meksiko di daerah perbatasan Arizona, Amerika. Pertemuan antara Jim dengan ibu-anak ini ternyata berbuntut panjang. Kelompok kartel dari Meksiko rupanya juga sedang mengejar ibu-anak tersebut. Plot cerita nya sebenarnya sederhana saja. Tidak sulit untuk mengikuti alur cerita film garapan sutradara Robert Lavenz ini. Bagi Movielitas standar saja plot sisi drama-nya. Tidak istimewa. Hanya saja kalau dibandingkan dengan Taken, tentu saja masih kalah jauh. Disini sisi aksi laga tidak terlalu memiliki porsi besar.  Overall, sebuah tampilan drama kriminal yang standar saja.  The Marksman (2021) - 6/10