Skip to main content

Posts

Tawaran yang sulit ditolak tapi terlambat disesali

Satu hal yang membuat Movielitas tertarik menonton film ini awalnya adalah melihat poster film nya. Sepintas ada aura horor yang tersirat dengan sekilas mirip dengan film horor klasik Rosemary Baby, yang Movielitas kurang ingat apakah pernah menonton nya. Berkisah tentang seorang remaja putri yang menerima pekerjaan sebagai asisten rumah tannga dari pasangan suami-istri yang hidup "sederhana" tanpa anak. Tanpa basa-basi lama, pasangan suami-istri itu menawari sebuah tawaran yang sulit ditolak oleh asisten baru mereka. Film non Hollywood ini memiliki gaya cerita yang berjalan lambat awalnya. Semakin ke dalam juga masih lambat-lambat saja. Horor nya tidak mengenai ekspektasi. Tidak menyeramkan. Konflik inti nya dapat dipahami namun kurang mendapat dukungan maksimal dari alur cerita dan teknik horor-nya. Alhasil, film garapan sutradaraAli Abbasi ini jatuhnya biasa-biasa saja. Keseluruhan, tidak ada yang istimewa. Film drama-horor ini jauh dari ekspektasi Movielitas. Meskipun gay

Virus seksual yang horor

Sebuah sajian horor. Lebih tepatnya sexy-horror. Suatu ketika, entah kapan pastinya, Movielitas seperti pernah membaca sebuah ulasan yang menyatakan bahwa film ini cukup menarik. Entah karena unsur sexy-nya atau karena unsur horor nya, lupa.  Konyol, boring , wasting time . Setidaknya itu kesan bagi Movielitas saat menonton film ini. Plot ceritanya dangkal dan sangat konyol. Alur ceritanya standar. Gaya horor nya jauh dari menakutkan. Konflik utamanya adalah ada sebuah virus tercipta di muka bumi. Entah berasal darimana, dipercaya virus itu akan hinggap ke manusia setelah berhubungan badan. yang pasti berhubungan badan lawan jenis, kalau sampe sesama jenis wahhh gacau .... Alkisah, virus ini hinggap di seorang pria muda tampan. Kemudian, ditularkannya lah ke sang kekasih wanitanya. Hingga akhirnya sang wanita tersebut ikut menjadi tertular. Bukannya harus di-vaksin atau karantina 14 hari di rumah, syarat bebas virus adalah harus sukses mengajak berhubungan intim dengan pria lain. Kekon

Tagihan pra nikah

Sajian dari Korea. Sebuah drama misteri tentang seorang pria yang tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba harus kehilangan kekasih yang akan dinikahinya sebulan ke depan. Dari kehilangan tersebut, pria ini akhirnya mengetahui siapa sebenarnya kekasihnya tersebut. Sebenarnya plot misteri film produksi 2012 ini sangat bagus. Detik-detik awal, film berjalan dengan misteri yang menarik untuk diikuti. Tapi, kembali lagi, Movielitas kesulitan mengikuti jalan cerita di tengah perjalanan film. Kang Seon-yeong,Cha Gyeong-seon, belum lagi nama-nama kota, dan karakter-karakter lain yang namanya susah sekali untuk Movielitas ingat, membuat sedikit membingungkan. Intinya, hutang piutang, namun karena dibarengi dengan nama-nama karakter dan kota, Movielitas kurang bisa mengerti detailnya. Overall, terlalu rumit. Kurang simple bagi Movielitas meski plot dasarnya menarik yaitu pencurian identitas karena sejarah masa lalu. Pesan moral film ini, mungkin, adalah bila ingin bahagia selesaikan dahulu hu

Kasus West Memphis Three 1993

Pastinya alasan Movielitas memilih film ini adalah karena berdasarkan kisah nyata. Kisah nyata yang juga Movielitas baru tahu yaitu kasus West Memphis Three. Sebuah kasus pembunuhan tiga anak kecil yang agak kabur dalam pemecahannya. Atau juga boleh dikatakan salah eksekusi. Secara film, Movielitas melihat alur cerita film ini kurang menarik disebabkan ada beberapa bagian cerita terasa kaku dalamakting maupun perpindahan dari satu scene ke scene yang lain. Di awal film juga terasa kedodoran mengikuti jalan ceritanya. Akhirnya, untuk melengkapi film ini, Movielitas harus mencari literasi wikipedia dan juga sedikit melihat-lihat youtube. Dan, ternyata cukup banyak ulasan tentang kasus West Memphis Three ini. Begitu pula di wikipedia, ulasan nya sangat sangat panjang dikarenakan pelik nya penangan hukum pada kasus ini yang sedikit "ganjal".  Film garapan sutradara Atom Egoyan ini berkisah tentang tiga orang anak kecil, Stevie - Christopher - Michael, yang hilang pada saat ijin

Berawal dari rasa ingin muntah...

Versi Movielitas, film yang diedarkan oleh layanan streaming Netflix ini memiliki dua babak. Babak pertama babak menarik, dan babak selanjutnya kurang begitu menarik lagi. Gaya horor yang ditampilkan pada paruh babak cukup menarik. Karena karakter "jahat" yang ditampilkan adalah alam dan anak kecil misterius dengan karakter minimalis, yaitu kakak-beradik. Sampai poin itu, film ini berjalan dengan nuansa horor yang bisa menegangkan. Semakin ke dalam, semakin liar dengan horor penuh fantasi yang terlalu "tinggi". Karakter tokoh ditambah dan gaya horor nya sudah mulai tidak natural lagi.  Overall, yang membuat horor ini cukup menarik di awalnya ternyata memang dilatarbelakangi oleh nama besar gaya horor terkenal dari Stephen King. Konflik dalam film ini boleh dibilang senada dengan konflik pada film Triangle . Sayangnya, Movielitas kurang begitu antusias lagi ketika alur cerita horor mulai dibumbui oleh gaya horor yang terlalu berlebihan. In The Tall Grass (2019) - 6/1

Petaka berkunjung Pulau Harta Karun

Tontonan hari ini berkisah tentang seorang pria yang mengajak liburan keluarga kecilnya tapi berujung petaka. Simple. Secara plot, film garapan sutradara Phil Volken ini sangat menarik. Sederhana tapi kompleks menegangkan dengan menampilkan kesan paradoks. Tetapi entang mengapa, Movielitas melihat alur ceritanya semakin ke dalam semakin bertele-tele dan menjadi kurang menarik.   Salah satu nilai jual dari film ini adalah nama Barkhad Abdi yang sukses bermain sebagai pembajak di film Captain Phillips . Dan memang fisik serta gaya akting Barkhad ini terasa cocok bila memerankan karakter penjahat. Overall, Movielitas suka dengan plot cerita nya namun kurang dalam eksekusi nya. Alur cerita menjadi kurang menarik. Extortion (2017) - 6/10

How to be a perfect daddy?

Menyambut Natal, setelah The Other Guys dan Daddy's Home pertama , kali ini dilengkapi dengan Daddy's Home 2. Formula andalan yang tetap dipakai adalah duet Mark Wahlberg (karakter pria tough) dan Will Ferrell (karakter lelaki soft). Bedanya di film kali ini, ada penambahan formula untuk karakter "kakek" tough dan "kakek soft". Menurut Movielitas, formula andalan duet Mark dan Will ini tidak sedahsyat bagian pertama-nya. Konflik dalam film ini pun sangat ringan. Khas untuk hiburan keluarga bahagia yang selalu menyempatkan diri berkumpul dan menonton film dengan aneka makanan cemilan di hari yang hangat. Overall, tidak terlalu istimewa. Konflik dan gaya humornya juga standar saja. Penambahan karakter garang Mel Gibson dan John Cena pada film genre soft, sebagai keluarga besar Mayron-Whitaker, juga tidak berpengaruh banyak. Daddy's Home 2 (2017) - 6/10