Skip to main content

Posts

Kenyataan dibalik kehilangan arah pulang

Hal pertama yang menarik minat ke film garapan Lee Tamahori ini adalah Anthony Hopkins. Beliau adalah salah satu aktor gaek favorit Movielitas. Ada kharisma khas dari akting Hopkins. Meskipun disini penampilan Anthony Hopkins memang belum "segarang" di Hannibal Lecter. Alur cerita film ini sebenarnya cukup cerdas. Sekilas tampak seperti drama survival. Karakter jutawan, Charles Morse, mengalami kecelakaan pada pesawat yang ditumpanginya saat berlibur bersama sang istri yang berprofesi sebagai fotomodel. Namun, melalui kecelakaan tersebut, mata Charles Morse menjadi terbuka dengan kondisi rumah tangganya. Pesan moral dari film ini bisa jadi ada dua hal. Pertama, meskipun bergelimang harta tapi tidak akan berguna saat harus tersesat di belantara hutan. Kedua, ada kalanya sebuah tragedi dapat membuka mata pada kenyataan. Keseluruhan, sebuah film klasik yang menghadirkan gaya drama cinta segitiga berbungkus drama perjuangan menyelamatkan diri dari kehilangan arah

Cinta segitiga dalam Durham

Film ini kembali mengingatkan tentang pentingnya sebuah selera terhadap sebuah sajian. Lagi, Movielitas berbeda selera dengan film yang diberi rating cukup bagus ini. Meleset dari ekspektasi. Awalnya Movielitas mengira akan menemukan kisah tentang kerasnya sebuah kompetisi baseball. Konflik keras antar pemain lawan dan kawan. Romantisme sebagai bumbu sedap di antara pertandingan. Kisah yang penuh inspirasi tentang meraih kemenangan. Ternyata, tidak ada semua itu. Disini ada sajian drama dengan tiga nama besar senior. Ada kevin Costner, Tim Robbins, dan Susan Sarandon. Mereka memainkan drama segitiga tentang tiga karakter utama. Seorang pemain baseball berusia muda yang masih bermain di minor-league dengan tim Durham Bulls. Seorang veteran baseball yang dipanggil untuk membina pemain muda. Seorang wanita penggemar setia Durham. Konflik yang dihadirkan lebih ke konflik antar senior dan junior di luar lapangan baseball. Lalu, percintaan antara pemain baseball dan suporter

Preman tenor melepas jubah gangster

Dari judulnya memang mirip dengan salah satu nama penyanyi tenor yang pernah ada yaitu Luciano Pavarotti. Dan, memang kisah di dalam film ini membahas dunia penyanyi tenor. Yang menarik adalah film ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Singkatnya film ini membahas tentang karakter Jang-Ho yang dikenal sebagai preman atau anggota gangster di Korea. Meskipun sering dikeluarkan dan pindah sekolah, Jang-Ho memiliki talenta di dunia tarik suara khususnya di dunia tarik suara tenor. Latar belakang kehidupan keras di dunia gangster, pertemuannya dengan seorang guru musik yang mau peduli dengan hidup dan talenta terpendamnya, serta perjuangan di dunia tarik suara akhirnya membuat kisah nyata dari Kim Ho Joong menjadi dasar cerita film ini. Dan selalu keunggulan karya Korea adalah mampu memadukan cerita dengan apik dan pas. Ada porsi untuk komedi, ada porsi untuk romantis, dan ada porsi untuk emosional yang mengharukan. Seperti di sini juga, film ini berjalan dengan awal yang

Tiba saatnya membuka lembaran masa lalu

Sebuah sajian film dari daratan Inggris. Genre yang diusung adalah drama. Sebuah drama kehidupan yang menarik diikuti. Movielitas menyukai drama disini. Kompleks dan unik dalam konflik. Poros utama cerita dalam film ini adalah karakter Chynthia Purley dan Hortense. Cynthia Purley adalah sosok ibu dari keluarga menengah yang bekerja sebagai buruh dan tinggal bersama putrinya. Sedangkan karakter Hortense bekerja sebagai optometrist (ahli mata) yang ingin mencari keberadaan ibu kandungnya setelah kematian ibu angkatnya. Bagi Movielitas, kekuatan film ini adalah kualitas akting. Adalah Brenda Blethyn yang paling menonjol aktingnya sebagai Cynthia Purley. Kekuatan lainnya adalah mampu menata konflik-konflik dari karakter pendukung tanpa "mengganggu" konflik inti. Dan, terakhir tentu saja kekuatan dilema saat seorang ibu setelah sekian lama bertemu dengan anak kandung yang menjadi aib. Kesimpulan, genre film drama kehidupan seperti disini sebenarnya bukan favorit Mo

Tandusnya taman pembunuhan massal

Film dengan gaya cerita yang simple. Seorang wanita salah tempat dan waktu menjadi korban bagi 2 pihak jahat sekaligus dalam satu hari. Setelah menjadi sandera perampokan bank, wanita ini dengan malang jatuh ke tangan pembunuh massal. Paling enak menikmati film bergenre ini adalah mudah diikuti. Tidak terlalu banyak konflik dalam yang memutar otak. Tinggal menikmati sajian bagaimana survive dari tekanan yang diberikan oleh pihak jahat dan survive seperti apa yang dilakukan. Untuk disini tidak ada yang istimewa. Hanya berlari di tengah-tengah bukit padang tandus di California dari kejaran pembunuh maniak. Carnage Park (2016) - 6/10

Everyone is kungfu fighter

That's nice.... Film ketiga dari seri KungFu Panda. Untuk seri ketiga ini, pendapat Movielitas masih tetap keren. Tapi, Movielitas lebih prioritas tentang teknologi dan pesan moral di dalam film ini. Karena dari sisi alur cerita, Movielitas lebih memilih Kungfu Panda seri original atau perdana-nya. Disini terasa lebih kompleks dan lebih imajinatif dengan penambahan karakter Kai, Li (ayah kandung Po), dan banyak lagi dari kampoeng Panda. Inti masalah dari petualangan Po sebagai Dragon Warrior disini kurang lebih juga "kembali" ke selera asal (seri pertama). Ada kemunculan Oogway sang guru besar yang bijak. Lagi-lagi, Po mengalami krisis gagal paham dan krisis percaya diri ketika didapuk untuk mengajarkan kungfu. Dari kualitas humor, lumayan menghibur dengan tingkah pola sosok panda yang menggemaskan kemudian ditambah bumbu humor lainnya dari sekampung panda yang senada seperti Po. Soal teknologi. Speechless . Awesome . Luar biasa. Halus. Teduh.

Mitos reinkarnasi cinta

Film ini adalah film milik Jackie Chan yang masuk dalam kategori berat dari segi cerita. Jarang terjadi, umumnya gaya film Jackie rasanya ringan gampang dicerna. Ada lebih dari dua kali mencoba menyimak film ini, jatuh-jatuhnya memang berat. Mungkin karena faktor ada dua kisah yang dijalankan secara bergantian dalam satu film. Disini Jackie berperan sebagai Jack seorang arkeolog yang mempunyai misi mencari barang kuno yang dipercaya memiliki "kekuatan" untuk dieksploitasi di jaman modern. Di sela-sela fungsinya sebagai arkeolog, Jack mengalami penglihatan mimpi seputar jati dirinya pada masa lalu sebagai Jenderal Meng Yi. Akhirnya film berjalan dinamis dengan gaya ganti-ganti setting waktu. Jaman kerajaan berpindah ke jaman modern, berpindah lagi ke jaman kerajaan, lalu balik lagi ke modern. Yang paling berat untuk Movielitas adalah apa yang dipermasalahkan dalam kisah seputar kehidupan sang Jenderal Meng Yi, karena rasanya sulit mengenali karakter dengan paka