Skip to main content

Posts

Membangkitkan yang telah mati itu berbahaya

Lazarus yang penulis tahu kisahnya adalah orang yang pernah mengalami keajaiban bangkit dari kematian. Dan, kisah Lazarus tersebut menjadi dasar tema film ini. Bedanya disini tidak membicarakan tentang sebuah mukjizat, justru petaka. Berkisah tentang sekelompok ilmuwan yang sedang melakukan riset tentang membawa kembali pasien koma ke kehidupan. Dan, salah satu risetnya membuahkan hasil pada seekor anjing mati. Selanjutnya, karena kesalahan teknis salah satu dari mereka justru meninggal dunia dan dicoba untuk dihidupkan kembali. Dari nama di belakang layar ada Blumhouse yang memang kerap kali menjadi produsen film-film bergenre horor. Dan, memiliki ciri khas tersendiri di setiap karya horor-nya. Salah satunya adalah adegan andalan dengan mengejutkan tiba-tiba yang berdentam diringi musik keras. Dari alur ceritanya sendiri, tidak ada yang istimewa. Berikut dengan gaya horor-nya yang masih terasa umum. Twist manis yang coba diletakkan akhir, kurang banyak membantu. The

Peluang bisnis di malam hari

Kesan pertama menonton film ini, bagus. Faktornya antara lain ada sang aktor Jake Gyllenhaal yang tampil menarik dengan karakter Lou Bloom. Tak hanya soal akting yang berkualitas disini, tapi juga terlihat Jake mendalami peran Lou Bloom disini dengan mengubah postur fisiknya. Penulis pertama kali justru mengenal nama Jake Gyllenhaal di Jarhead dimana karena bertemakan tentang dunia militer, fisik Jake saat itu terlihat atletis. Tidak kalah dengan gaya Christian Bale yang juga totalitas dalam mendalami peran dalam film. Urusan soal alur cerita, tidak terlalu berat dan rumit. Mengalir dengan sederhana saja. Dari sudut latar belakang cerita, film ini sebenarnya memiliki pesan moral yang bagus tentang semangat wirausaha melalui sosok Lou Bloom. Lou Bloom digambarkan sebagai sosok yang serius, mandiri, dan cerdas. Mampu melihat peluang usaha lalu berjuang untuk itu. Tapi, yang menjadi dilema kemudian adalah cara yang ditempuh Lou untuk sukses ber-wirausaha. Karir Lou di

Teknologi untuk kemajuan

Akhir-akhir ini sedang dihebohkan dengan maraknya transportasi berbasis online. Ada pihak pro dan juga kontra tentang keberadaan fenomena transportasi basis online seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Dan, penulis memilih tidak pro juga tidak kontra, karena memang belum pernah meng-install apalagi memakai jasa transportasi berbasis online ini. Meskipun belum pernah memakai jasa transportasi berbasis online, pastinya di sekitaran juga di sosial media, ada cerita-cerita plus minusnya. Dari sudut pandang user (pengguna) secara umum nyaman (khususnya untuk basis kendaraan beroda empat), gaul-keren-kekinian (untuk kaum pengikut trend), menghemat waktu (untuk pemesan makanan). Dari sudut pandang driver (pemilik kendaraan), bonusnya lumayan (katanya). Apabila ada tips (uang tambahan) semakin lumayan. Tapi, untuk antri di warung-warung kekinian (pesan makanan), ini butuh ekstra kesabaran. Sedangkan sudut pribadi, adanya fenomena ini cukup positif sejauh ini. Kare

15 Juli

Nice movie. Great drama here. Keren. Sajian drama dengan citarasa manis legit. Berkisah tentang pria dan wanita, Dexter dan Emma, yang dipertemukan di tahun 1988. Mereka lulus sekolah. Mereka tidur bersama lalu berpisah dengan janji tetap berteman. Film kemudian berjalan dari tahun ke tahun secara terpisah. Dexter memiliki jalan hidup berliku naik-turun. Mencicipi dunia percintaan dengan beberapa wanita. Sempat berkarir di dunia selebrtiti dan terkenal. Bahkan sudah berumah tangga dan memiliki seorang anak. Di jalan cerita yang lain, Emma pun sibuk berkarir. Mulai dari pramusaji restoran yang unik dan keren (penulis suka sekali dengan gaya restorannya). Lalu menjadi guru dan penulis novel. Sama hal-nya dengan Dexter, Emma pun sempat menjalin hubungan dengan pria lain bahkan sempat hidup bersama dengan seorang artis komedi stand-up. Meski sibuk berkarir, Emma dan Dexter tetap menjalin komunikasi. Dan perlu 15 tahun akhirnya mereka mencapai jenjang sebuah pernikaha

USS Tiger Shark yang terkutuk

Film ini termasuk salah satu film yang cukup berkesan meskipun rating internasional-nya biasa saja. Penulis suka dengan gaya horornya. Ada beberapa adegan horor yang menurut penulis bagus dan pas dengan situasi cerita di kapal selam. Namun, untuk bagian latar belakang masalah-nya kurang begitu mengerti. Sejauh yang bisa penulis tangkap persoalan di dalam kapal selam tersebut bermuara dari adu argumen soal sasaran lawan perang yang berujung pada kudeta lokal. Keseluruhan, film drama misteri yang menarik dari sisi misteri horor-nya. Below (2002) - 6/10

Bahkan makhluk luar angkasa pun tahu arti kejujuran

Ketika film ini dibuka dengan lambang khas Columbia Pictures ada penilaian tersendiri ke aktor Stephen Chow. Ternyata, ada aktor Asia yang tidak hanya bermain sebagai pemeran utama dalam film Hollywood atau menjadi sutradara. Stephen Chow bahkan dipercaya sebagai sutradara sekaligus aktor disini. Ekpektasi awal film ini akan sejajar terutama dalam kualitas komedi-nya dengan Shaolin Soccer atau Kungfu Hustle yang juga menembus Hollywood. Namun, kurang begitu tepat sasaran. Film ini lebih terasa drama. Ada komedi pastinya tapi kurang seheboh Shaolin Soccer ataupun Kungfu Hustle . Beberapa gaya pengambilan gambar serta efek-efek visual yang dipakai untuk menciptakan komedi, masih mirip-mirip dengan Shaolin ataupun Kungfu Hustle. Demikian juga dengan beberapa aktor yang ditampilkan juga masih sama. Perbedaannya adalah Stephen disini tidak sebagai pemeran utama atau setidaknya porsi penampilannya tidak besar. Melainkan bintang cilik saat itu, Xu Jiao, yang menjadi karak

Anak kecil yang diburu FBI

Kalau dilihat dari poster-nya memang membuat penasaran dengan isi film. Lalu, selain gambar poster, ada nama besar Kirsten Dunst yang ikut bermain di dalamnya. Namun, hasilnya sedikit mengecewakan. Seperti yang tertera di posternya, ada spoiler sedikit tentang tema film yaitu sci-fi. Tentu saja ceritanya mengandung unsur-unsur galaksi, luar angkasa, dan sejenisnya. Yang mengecewakan adalah dari segi cerita kurang begitu kuat. Tidak ada emosi apa-apa. Datar-datar saja. Kisah pelarian seorang ayah dan anaknya, yang memiliki kemampuan khusus telematika hingga mampu menembus kode algoritma rahasia negara, seharusnya menjadi bagian inti cerita yang menegangkan tapi jatuhnya terasa biasa saja. Selain alur cerita yang datar, juga tidak ada twist semakin melengkapi gaya film ini menjadi film sci-fi standard saja. Salah satu unsur umum film sci-fi adalah permainan teknologi animasi visual efek. Disini pun dipakai, akan tetapi tidak banyak juga tidak terlalu megah sekali. End