Skip to main content

Posts

Internet dan koneksinya

Bicara soal internet erat hubungannya dengan kualitas dan harga. Dan bicara soal harga, tiap operator saling lomba promosi murah dengan syarat dan ketentuan yang panjang urusannya. Belum lagi, smartphone yang beredar semakin gencar menawarkan kecanggihan yang ujungnya membutuhkan koneksi data internet. Sebatas pengalaman sendiri, sebelum menambah operator "baju" merah-putih saat ini, penulis menggunakan kuning-hijau sampai sekarang. Sempat bermasalah, namun sayang untuk dilenyapkan akhirnya cukup digunakan di handphone berlayar biru digital tanpa perlu koneksi data internet (telepon+sms). Operator tambahan yang (sampai sekarang) masih aktif dipakai, memang dari segi harga kuota data cukup mengiris hati. Belum lagi dengan banyak paket ini dan itu yang (jujur) susah dipahami. Soal kendala koneksi, pasti ada tapi tidak dalam frekuensi yang sering (jarang). Intinya, asal bisa dipakai untuk internet - entah 2G/3G/3.25G/3.5G/4G/4-5G - saat diperlukan, itu sudah cukup.

Cerita dari film Criminal Activities

Dari judulnya tentu sudah bisa ditebak bahwa film ini bakal menghadirkan kisah kriminal. Melihat jajaran pemain pendukungnya sudah menjanjikan, ada nama Michael Pitt dan John Travolta. Note untuk Michael Pitt yang penulis simak di film-film nya biasanya memiliki karakter kuat dan gaya cerita yang unik. Sejak awal pembukaan cerita, film ini mempunyai alur cerita yang bisa diikuti. Konfliknya soal hutang yang harus dibayar dengan penculikan. Kesan konfliknya serius tapi dijabarkan dengan gaya yang sedikit "lunak". Sayangnya, bagian ending yang diharapkan bisa memberi twist manis, terlalu berat dan kurang simple. Perlu sedikit ekstra berpikir keras merangkai karakter dan hubungan konfliknya. Tapi, yang paling menonjol dari film garapan sutradara Jackie Earle Haley ini adalah pertarungan akting para karakter yang rata-rata memiliki kualitas bagus. Criminal Activities (2015) - 6/10

Pembalasan ada di tangan Sang Pencipta

Banyak komentar positif terhadap film ini dan kali ini ikut merasakan kesempatan menikmati indahnya alam hutan, perihnya perjuangan hidup, dan pesan moral kehidupan primitif. Kesan pertama yang muncul dari film ini adalah Apocalypto . Spontan saja, atmosfir film ini mengingatkan pada kalimat bijak di film Apocalypto bahwa sebuah peradaban hancur justru dari dalam (berperang saudara). Bagaimana menampilkan suku asli jaman dulu lengkap dengan bahasa asli, hampir sama dengan gaya Apocalypto. Karakter utama mengalami siksaan lahir batin secara fisik dan psikis dengan kehilangan orang kesayangan. Dilengkapi dengan ilustrasi halusinasi yang dialami karakter utama. Tapi sepertinya siksaan fisik di film ini lebih "perih" sekaligus mungkin menjadi sisi memorable, melawan seekor beruang. Luar biasa. Momen tersebut menjadi pertanyaan bagaimana menampilkan amukan beruang dari jarak dekat. Keren. Terakhir ada sisi revenge . Balas dendam. Alur ceritanya kurang lebih sam

Romantis putih

Saat ini, mendapatkan film ini sangat susah sekali. Beruntung sekali Youtube ternyata masih menyimpan film ini dalam bahasa asli (bukan dubbing Hindi) dan utuh. Kesan pertama bernostalgia dengan film ini adalah menghibur. Dan bisa dibilang salah satu film terbaik Jackie Chan yang mampu menghadirkan beberapa citarasa hiburan dengan porsi pas mengena. Ada kisah romantis yang sederhana manis. Ada komedi khas Jackie dipadu dengan atraksi beladiri yang (sangat) memukau untuk usia Jackie saat itu. Semua diolah dan dijalankan dengan berimbang dan enak dinikmati. Selain Jackie sebagai poros utama, ada banyak karakter lain yang mampu mengimbangi dan mencuri perhatian. Pastinya lawan main romantis Jackie yaitu Shu Qi. Akting Shu Qi disini luar biasa memainkan karakter A Bu yang centil dan childish namun cantik kebangetan. Selain Shu Qi, hiburan lain datang dari Tony Leung yang disulap menjadi pria bences (baca:banci). Belum cukup dengan komedi laga, ada 2 orang yang berperan lucu me