Skip to main content

Posts

Negara yang besar adalah negara yang tahu cara menghargai musuhnya

Yang menarik pertama kali untuk disimak adalah jajaran pendukung film. Ada nama Steven Spielberg dan Tom Hanks. Ketika Tom Hanks sudah "memilih" peran, maka hampir bisa dipastikan cerita film tersebut berbobot dan berkualitas. Kedua, film ini based on true events. Merupakan kisah nyata dari seorang James B.Donovan yang berprofesi sebagai pengacara. Inti ceritanya adalah tentang perang dingin antara musuh bebuyutan jaman dulu, Amerika dan Uni Soviet. Salah satu perang yang dilakukan adalah dengan saling mengirim mata-mata menyusup daerah masing-masing. Dan, kisah pun bergulir ketika Rudolf Abel, mata-mata Uni Soviet, tertangkap oleh pemerintah Amerika. Ketika mata-mata Rusia tertangkap dan harus diadili dengan pengadilan negara Amerika, apa yang diharuskan? Meminta Uni Soviet mengirimkan salah satu pengacara terbaiknya ke pengadilan yang dilakukan di Amerika? Tentu saja akan aneh dan sulit diterima oleh nalar masyarakat Amerika saat itu. Langkah yang diamb

Pencarian 13 tahun yang menjadi sia-sia

Kesan pertama yang muncul seusai menyimak film ini adalah bayangkan apa jadinya film ini bila Denzel Washington mengisi karakter Ray Kasten. Pasti akan menjadi trisula yang menyenangkan Denzel-Julia Roberts-Nicole Kidman. Yang paling menarik dari film ini adalah lipatan konfliknya dan alur ceritanya. Gaya alur cerita yang dipakai adalah gaya cerita maju-mundur ( flashback ), tapi tidak terlalu membingungkan. Masih bisa diikuti dengan santai. Dari sisi konflik sebenarnya menarik disimak. Misteri kasus pembunuhan Caroline Cobb yang berlarut-larut, pembalasan yang dianggap belum usai, dan bumbu cinta bertepuk sebelah tangan, silih berganti mengisi dan membangun cerita yang menarik terus diikuti. Tapi, bagian akhirnya sedikit membuat minus buat penulis. Karena terasa ganjil melihat karakter bad boy Marzin ternyata hanya "dihabisi" dengan cara dikurung selama 13 tahun... Secret In Their Eyes (2015) - 6/10

Hantu-hantu dari masa lalu yang menyapa dari dalam hutan

Meski bila dilihat dari poin polling IMDB, film The Haunting in Connecticut masih rata-rata. Kalau menyimak seri pertamanya, sepertinya "menang" pada bagian box office. Tidak heran bila berikutnya seri kedua diluncurkan. Masih tetap mengandalkan tag based on true story sebagai nilai jual. Akan tetapi, kurang begitu menarik. Alur cerita dan gaya horor yang disajikan masih standard. Masih mengandalkan adegan tiba-tiba, penampakan bayangan, make-up menyeramkan. Arah adegan horornya juga dapat ditebak. Tidak ada yang istimewa. The Haunting In Connecticut 2 : Ghosts Of Georgia (2013) - 6/10  

Memilih reputasi untuk eksistensi dalam era globalisasi

Dalam jaman serba teknologi sekarang ini, seperti "diwajibkan" bahwa setiap orang yang ingin berpartisipasi dalam ber-teknologi harus memiliki akun. Setelah akun dimiliki, entah membuat sendiri atau dibuatkan orang lain, barulah memiliki tiket kesempatan, yang mungkin di jaman sebelum smartphone , terasa sangat mahal dan mewah. Yaitu tiket menjadi terkenal. Menjadi dikenal di dunia internet tidak semewah atau sesulit di televisi konvensional, atau pun audisi idol yang hakim juri-nya seperti dewa-dewi yang bisa men- judge sana-sini. Asalkan konsisten, kreatif, dan be yourself , siapapun bisa terkenal di dunia online. Siapapun dengan latar belakang apapun bisa menjadi terkenal di dunia online dengan berbagai media yang disediakan. Lewat sosial media, lewat youtube, atau juga media tulis menulis di dunia blog. Dan, menjadi famous erat kaitannya dengan hal reputasi. Reputasi, versi penulis, adalah pilihan. Mengapa demikian? Karena reputasi dibentuk dari hal yang d

Tetap sahabat dalam persahabatan yang terluka

Sebuah film dari Denmark yang berbicara tentang persahabatan. Hanya saja tema persahabatan di sini mungkin tidak "cocok" untuk budaya ke-timur-an. Dari sisi alur cerita, biasa. Dari sisi konflik, juga biasa. Dari sisi komedi, tidak terlalu konyol. Tapi bagaimana pun juga ini hanyalah hiburan. Mungkin pesan moral yang ingin dibawa lewat persahabatan Frank dan Casper adalah kadang bagaimanapun tersakiti, sahabat mungkin bisa menjadi orang yang paling mengerti dan ada di samping kita, menerima kita apa adanya. Klown Forever (2015) - 6/10

Dilema setelah desing peluru

Sebuah sajian dari negara Denmark yang mengisahkan tentang kisah seorang Claus Michael Pedersen. Claus adalah seorang ayah sekaligus seorang pemimpin di satuan militer Denmark yang bertugas di Afghanistan. Awalnya, harapan penulis dari film ini ada sajian baku tembak peperangan yang seru, namun semakin ke dalam cerita, ternyata film ini hanyalah sebuah drama. Sisi yang menarik dari film ini baru terasa ketika pertengahan film. Inti dari kisah film ini adalah menyuguhkan sebuah dilema besar yang dialami oleh karakter Claus yang tidak mengira bahwa sebuah keputusan darurat di tengah baku tembak dengan pasukan terduga kubu Taliban, akhirnya berbuah kasus hukum. Tone drama yang dihadirkan juga tidak terlalu ramai. Kalem. Tidak menggebu-gebu. Bagi penulis, kasus yang dialami oleh Claus, tidak ada yang salah juga tidak ada yang benar. Seorang Claus hanyalah prajurit yang "diperintahkan" oleh negara berada di Afghanistan. Keputusannya untuk mendaratkan bom di r

Seharusnya Anna berada di pemakaman saudaranya...

Film drama kejahatan yang bernasib keliru. Maksud hati ingin merampok rumah kosong, yang ada ternyata memancing macan tidur... Keseluruhan, gaya drama film ini biasa saja. Tidak terlalu menarik sekali. Daya tarik konflik cerita-nya masih lemah. Berapa kali pun disimak, hasilnya tetap sama, biasa saja... Shut In (2015) - 6/10