Skip to main content

Posts

Luka, tawa, dan tangis Gascoigne untuk Inggris

Nama Paul Gascoigne tidak asing bagi penulis, karena dulu penulis sempat merasakan hingar bingar kebesaran nama besar Gascoigne. Dan, kebetulan pada saat itu penulis masih aktif tercatat sebagai pemain bola di kelas dan aktif mengikuti kabar berita serta menonton pertandingan bola. Berbicara tentang Gascoigne sama dengan berbicara tentang playmaker dalam sebuah tim bola. Posisi Gascoigne ketika bermain di lapangan hijau yang penulis tahu adalah seorang playmaker, pengatur irama permainan. Vital. Dan beliau adalah salah satu pemain berpengaruh terutama di Inggris pada era 90an. Di sini, diceritakan "sedikit" saja latar belakang serta perjalanan karir Gascoigne di dunia sepakbola. Gaya yang dipakai bukanlah sebuah film dengan skenario dan aktor pemeran, melainkan dokumenter. Ada tiga narasumber yang mendampingi Gascoigne, yaitu Jose Maurinho, Wayne Rooney, dan Gary Lineker. Tapi, hampir 80 persen, Gascoigne yang lebih banyak tampil bercerita, selanjutnya adalah

Tak hanya sekedar lukisan atau pahatan melainkan kebanggaan negara

Menyaksikan film ini terasa seperti menyaksikan versi oldies Ocean Eleven . George Clooney dipercaya sebagai ketua tim Monuments Men, di dalamnya berisi para ahli sejarah. Tim Monuments Men di dalamnya juga ada anak buah Ocean, yaitu Matt Damon. Bedanya disini hampir 90 persen anggota tim sudah kakek-kakek. Tim Clooney kali ini tidak mencuri melainkan mengambil apa yang dicuri oleh Nazi. Setting cerita memang mengambil masa perang melawan kekuasaan tirani Jerman di bawah Hitler, namun tidak ada kisah peperangan disini. Fokus cerita langsung mengambil masa-masa setelah Jerman menyerah kalah. Akan tetapi, Jerman tidak meninggalkan tanah jajahan mereka dengan tangan kosong. Jerman memiliki banyak barang seni yang diambil dari daerah jajahan mereka, rencananya barang seni tak ternilai harganya itu akan ditaruh di sebuah museum yang digagas Hitler. Masih sama dengan tim Ocean, gaya plot cerita tim Monuments ini juga diselingi humor-humor kecil yang fresh . Bedanya,

Mencari pembunuh Josefin

Sebuah drama kriminal sajian dari negara Swedia. Dan, sepertinya film ini merupakan serial. Tentang seorang wartawan yang mendalami sebuah kasus pembunuhan penari erotis. Alur ceritanya seharusnya bisa dibuat sederhana. Tapi menjadi cukup rumit karena ada sedikit distorsi cerita yang kurang menarik. Kisah pembunuhan penari erotis ini kemudian dikaitkan dengan dunia politik hingga urusan Taliban. Tidak perlu terjebak dengan judulnya yang "memancing", karena ternyata judul film ini adalah nama bar dan bukan menjadi tema film khusus dewasa meski bukan untuk kalangan 22 tahun ke bawah. Studio Sex (2012) - 6/10

Jalur Sutra dalam dunia digital

Yang menarik dari sajian film dokumenter adalah nilai informasi di dalamnya karena (biasanya) merupakan kejadian nyata. Contohnya di film ini. Film dokumenter ini membicarakan tentang marketplace online . Tempat jual beli online. Tentunya, pasti ada suatu "nilai" dari sebuah tempat jual beli online hingga layak di-dokumenter-kan. Tempat jual beli online yang di bahas di film garapan sutradara Alex Winter adalah Silk Road . Dan, yang membuat Silk Road ini begitu dibicarakan banyak pihak terutama di pasar Amerika adalah barang-barang yang dijualnya. Film ini mengupas tentang konsep Silk Road yang mengkombinasikan software Tor dengan Bitcoin sebagai mata uang yang digunakan untuk transaksi. Konsep Silk Road yang menjadi masalah berikutnya adalah konsep anynomous marketplace dimana semua identitas penjual dan pembeli dirahasiakan. Perputaran uang yang fantastis, jenis barang yang diperjualbelikan, dan konsep jual beli secara anonim di website Silk Road akh