Tentu nama besar serial televisi Doraemon sudah dikenal baik dari kalangan tua hingga muda. Penulis pun demikian. Penulis mulai mengenal kecanggihan kantong ajaib Doraemon melalui serial televisinya, berikut penulis memiliki satu biji buku komiknya yang sekarang entah dimana keberadaannya. Bagi penulis, bobot cerita antara serial yang biasanya berdurasi 30 menitan, itupun dibagi menjadi 3 sesi cerita pendek, dengan versi layar lebar ini, sama-sama menarik. Berbeda dengan serial televisinya yang memakai teknologi kartun klasik, disini tentu sudah 3D. Cukup halus, rapi, dan detail yang tajam. Bagi penulis juga, film ini lebih mengedepankan kekonyolan Nobita daripada kecanggihan kucing masa depan, Doraemon. Terasa lebih ke drama dewasa. Alur ceritanya sederhana saja. Seekor kucing masa depan ditugaskan untuk membantu Nobita yang sarat dengan sifat kekurangan dan lamban. Misi kucing masa depan ini adalah memastikan bahwa kelak Nobita akan bahagia bersama pujaan hatinya