Skip to main content

Posts

Panasnya bisnis es

Senang rasanya bisa mendapat vcd film ini. Lama berburu. Faktor utama yang membuat film ini layak diburu adalah faktor Cha Tae Hyun. Penulis suka gaya komedi aktor Korea ini. Tapi, sepertinya disini agak sedikit meleset dari ekspektasi. Penampilan Tae Hyun sebenarnya masih menghibur, hanya dari segi komedi kurang kental. Kalau sekilas dilihat konfliknya seperti gaya Ocean Eleven . Sebuah grup yang beranggotakan para ahli merencanakan sebuah "perampokan" halus. Meski antara grup Ocean dan grup Lee Dok Moo sama-sama mengincar "harta berharga" dan ada bumbu-bumbu komedi, tapi tapi tetap olahan citarasa Korea selalu memiliki kisah yang berbeda dan berliku. Disini tidak hanya mengincar satu target curian yang berjalan kocak dan mulus, melainkan dua. Khas Korea adalah sisipan dramatis. Seperti disini juga ada sisipan yang di dramatisirkan. Keseluruhan, cukup menghibur. Hanya buat penulis, masih tetap kasus lama, agak kesulitan dan membingungkan un

Menunggu hadirnya sang buah hati

Dilihat dari struktur pemainnya, lumayan. Bintang top berjejeran. Ada JLo, Cameron Diaz, Elizabeth Banks, Dennis Quaid. Tapi, jalan ceritanya sedikit membingungkan. Mungkin karena faktor terlalu "ramai". Banyak pasangan yang memiliki jalan cerita serta konflik sendiri-sendiri, tapi sama-sama seputar persiapan kehidupan baru (kelahiran anak pertama). Yang penulis bisa tangkap alur ceritanya membahas seputar 2 pasangan suami istri yang menunggu kelahiran anak pertama mereka. Satu pasangan menunggu adopsi anak. Ditambah dengan 1 pasangan muda-mudi wirausaha foodtruck yang mengalami keguguran. Lalu, dihibur dengan pasangan "tua" namun masih hot dan malah juga akan memiliki bayi kembar. Konfliknya biasa saja. Yang paling menonjol konfliknya seputar sisi "ketegangan" menunggu momentum hadirnya sang buah hati baik melalui persalinan maupun adopsi. Komedinya juga terasa hambar. Biasa saja. Yang pasti suasana filmnya fresh. Cerah ceria. What

Saat Nick memainkan kartu kehidupan di Vegas

Di luar ekspektasi. Nama Jason Statham yang diharapkan ada suguhan film aksi laga ternyata meleset. Lebih ke drama. Konfliknya "aneh", antara membela teman wanita dengan judi. Konflik judinya pun aneh, sudah menang besar dan ketika mau di-uang-kan malah dramatis. Aksi laganya, masih ada tapi tidak full. Sangat minimalis. Kesan suasana Natal dibangun melalui kidung Natal yang enak didengar tapi atmosfir jalan ceritanya "tidak terasa" Natal sama sekali. Entah apa fungsi karakter Cyrus di film ini. Sepertinya, ada tidak ada karakter Cyrus, tidak punya pengaruh pada alur cerita. Keseluruhan, kurang memuaskan harapan. Datar, kurang menarik, dan tidak istimewa. Wild Card (2015) - 6/10

Jalan-jalan mesra naik taksi

Entah bagaimana maksud konflik dalam film ini. Kurang menarik. Berasa ingin komedi tapi tidak terasa. Tapi, enak juga jadi karakter si pengemudi taksi disini, dikelilingi 3 cewek cantik, lalu kencan bergantian. Tidak ada yang istimewa. Akting nya kaku. Hanya kadang pemandangan, pengambilan gambar, dan back song nya saja yang terasa profesional. Cerita dan aktingnya, kurang menarik. Secret Travel (2013) - 5/10

Buku dongeng sebelum tidur yang tidak cocok untuk anak dan keluarga

Done. Sebenarnya penulis mengetahui nama besar film Autralia-Kanada ini dari beberapa review di awal rilisnya. Baru kesampaian kali ini bisa menyimak langsung. Sayangnya, tidak seperti ekspektasi. Beberapa review memberi nilai lumayan, tapi rasanya tidak seperti yang penulis bayangkan. Tidak ada yang fresh dari film ini. Bahkan di beberapa moment akting ada yang terasa kaku. Horor. Taste horor film ini bagi penulis sepertinyta sudah pernah ada. Salah satunya yang mampu penulis ingat adalah Amityville Horror . Kurang lebih konsep horornya memiliki gaya yang mirip. Hanya saja, ada sedikit tipuan sedikit dengan karakter Samuel disini. Awalnya terlihat karakter Samuel yang "bermasalah" tapi akhirnya keliru. Keseluruhan, horornya biasa saja. Tidak ada yang istimewa. The Babadook (2014) - 6/10

Memburu tabir gelap Cassanova

Memang terbalik, karena penulis lebih dulu menyimak sekuel-nya baru kemudian yang ini. Berkisah tentang perjalanan seorang Alex Cross yang bekerja memecahkan sebuah misteri kasus penculikan beberapa wanita oleh Cassanova. Morgan Freeman disini berpasangan dengan Ashley Judd. Plot misterinya lumayan. Konfliknya tidak dangkal dan tak sederhana. Tidak hanya mencari atau menangkap sang Cassanova tapi juga dilengkapi dengan gaya "salah sasaran" untuk memberi peluang kepada sebuah twist. Yang membuat film ini menjadi semakin menarik tentu saja gaya Morgan Freeman yang bermain apik sebagai Alex Cross. Keseluruhan, lumayan. Menarik misterinya. Kiss The Girl (1997) - 6/10

Romantic relationship with operating system

Sebuah film yang kesannya menyindir kehidupan masa kini dari konflik utamanya. Kesan yang didapat dari film ketika terbuka adalah atmosfir gaya kantor yang cerah dan nyaman. Selain atmosfir kantor, yang mencuri perhatian penulis adalah konsep monitor komputer yang keren. Baru kemudian diketahui film ini bertema futuristik dalam arti menceritakan kejadian di suatu waktu dimana teknologi sudah menjadi layaknya asisten pribadi. Tidak hanya berjenis smartphone, tapi lebih daripada sebuah Operating System melainkan Intelligent Operating System. Dimana, dalam melakukan "tugas"-nya Intelligent Operating System ini dilengkapi dengan suara dan bahkan perasaan layaknya manusia. Kecanggihan sistem operasi ini adalah mampu membaca email dengan intonasi manusia, membalas email dengan speech mode (tidak lagi dengan mengetik), memutar lagu sekaligus bernyanyi, bisa di-curhat-in, bisa diajak bercanda, bisa memesan kebutuhan user via online, bisa buat pasangan virtual s