Skip to main content

Posts

Romantic relationship with operating system

Sebuah film yang kesannya menyindir kehidupan masa kini dari konflik utamanya. Kesan yang didapat dari film ketika terbuka adalah atmosfir gaya kantor yang cerah dan nyaman. Selain atmosfir kantor, yang mencuri perhatian penulis adalah konsep monitor komputer yang keren. Baru kemudian diketahui film ini bertema futuristik dalam arti menceritakan kejadian di suatu waktu dimana teknologi sudah menjadi layaknya asisten pribadi. Tidak hanya berjenis smartphone, tapi lebih daripada sebuah Operating System melainkan Intelligent Operating System. Dimana, dalam melakukan "tugas"-nya Intelligent Operating System ini dilengkapi dengan suara dan bahkan perasaan layaknya manusia. Kecanggihan sistem operasi ini adalah mampu membaca email dengan intonasi manusia, membalas email dengan speech mode (tidak lagi dengan mengetik), memutar lagu sekaligus bernyanyi, bisa di-curhat-in, bisa diajak bercanda, bisa memesan kebutuhan user via online, bisa buat pasangan virtual s

Kesetiaan anjing setengah serigala hingga nafas terakhir

Sajian kali ini adalah drama animal thriller. Berkisah tentang sebuah teror kematian yang ditebarkan oleh seekor binatang. Setelah ditelusuri ternyata terselip faktor balas dendam masa lalu seorang mantan polisi pelatih anjing. Ada beberapa titik dimana penulis kesulitan mengurai jalan cerita. Plot ceritanya biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Karena alur ceritanya standard saja, ada sebuah tragedi berdarah kemudian diselidiki. Ada percabangan cerita dengan menambahkan konflik internal di tubuh kesatuan polisi, tapi tak begitu berpengaruh. Juga ada usaha memunculkan twist , tapi tak istimewa. Biasa saja. Yang menarik bagi penulis disini adalah Jing Pool yang merupakan karakter kunci seekor anjing setengah serigala. Awalnya penulis mengira bahwa karakter killer dog yang dimunculkan adalah permainan efek komputer. Tapi ternyata Jing Pool adalah anjing nyata. Untuk kualitas bagaimana mem-film-kan seekor anjing untuk bisa "ber-akting" menyesuaikan jalan cerita,

Tantangan jagoan kungfu

Selama ini penulis menyukai gaya aksi laga ala Jackie Chan dan Jet Li. Karena mereka berdua sukses menciptakan panutan kerja keras dalam dunia beladiri dan karir akting. Yang patut dicatat juga adalah masing-masing dari mereka mampu menciptakan gaya beladiri serta genre akting yang khas. Di sela-sela mereka, ternyata ada yang ketiga, meski penulis tergolong terlambat menyadari. Tapi, di beberapa film yang pernah aktor ini bintangi, salah satunya yang fenomenal adalah Ip Man , menunjukkan kualitas akting serta gaya beladiri yang khas. Aktor ini adalah Donnie Yen. Gaya tarung Donnie ini sekilas seperti keanggunan beladiri aliran Jet Li, tapi tetap terasa ada perbedaan. Terutama soal power dan speed yang ditunjukkannya. Seperti sajian yang disuguhkan oleh Donnie disini. Konflik ceritanya biasa saja, tak ada yang istimewa. Inti film ini tetap mengandalkan hiburan aksi laga. Seperti yang digambarkan melalui judul filmnya, film ini menceritakan teror berdarah yang menimpa pa

Kutukan dari si putih

Sajian horor "modern" dari Korea. Dibilang modern karena tema horor-nya menceritakan kejadian horor yang menimpa sebuah trend girlband K-Pop, Pink Dolls. Konsep ceritanya, lumayan berlika-liku dengan terus menyimpan siapa di balik penampakan misterius wanita berambut putih terurai panjang. Gaya horornya, standard. Tidak ada yang istimewa. Andalan horornya adalah make-up menyeramkan dan kejadian tiba-tiba yang mengagetkan. **Tinggal menunggu film horor tandingan film ini, horor yang menimpa boyband K-Pop... White : The Melody of The Curse (2011) - 6/10