Skip to main content

Posts

Mencari jejak anak yang "dihilangkan"

Melihat judulnya sudah sering, namun belum ada niatan menontonnya. Alasannya sederhana, sepertinya sudah bisa ditebak arah ceritanya bakal bercerita seputar penjara atau narapidana. Well , ternyata salah besar dan fatal. Justru sebaliknya, film ini menyimpan kisah misteri-kriminal yang luar biasa hebat. Reccomended. Tidak banyak waktu yang disediakan untuk berbasa-basi, film ini langsung menggebrak dengan misteri hilangnya dua anak gadis yang masih kecil. Misteri yang dibangun disini sangat apik. Menarik diikuti. Lika-likunya juga enak, setiap cerita membuka lembar harapan terungkapnya kasus penculikan anak. Tapi dengan cerdasnya, arah cerita berubah seperti menipiskan harapan menjadi pesimis akan berakhir dengan happy ending . Nice and smart. Siapa lagi kalau bukan Jake Gyllenhaal yang bermain cemerlang sebagai detektif yang kalem. Gayanya sekilas bila dilihat dari samping seperti "meniru" El Loco Christian Gonzales, striker sepakbola. Aktingnya duet dengan Hugh

Pembunuh berantai yang sadis membuat korbannya mati tertawa

Awalnya penasaran dengan film ini, karena nama besar Jet Li. Dan penulis termasuk salah satu fans karya film Jet Li. Kali ini berbeda, karena Jet Li harus bermain dengan film bergaya komedi. Menurut penulis, Jet Li kurang pas bila harus bermain film bergenre seperti ini. Gaya komedinya kurang mantab. Berbeda halnya bila bermain dengan tipe film serius, apalagi kalau genre action-crime. Pasangan Jet Li adalah Wen Zhang, yang disini mendapatkan porsi utama dan menjadi karakter bulan-bulanan karena gayanya yang diplot sebagai detektif sok jagoan. Wen Zhang, penulis "mengenali" namanya dari film pendek yang manis romantis yaitu The Law Of Attraction . Disitu, karakter Wen Zhang terlihat pas. Tapi, disini lagi-lagi gaya Wen Zhang kurang pas juga. Film ini bergaya komedi-aksi yang dilengkapi banyak sekali efek komputer. Dan, bagi penulis, gaya komedi film-film lawas milik Stephen Chow masih lebih lucu daripada ini. Mimik serta gaya Stephen Chow juga lebih pas berma

Aksi pemuja rahasia di kala tidur sang pujaan hati

Sebuah karya apik dari negara Spanyol. Ada Luis Tosar yang penulis kenal di Cell 211 . Dan, sama berkelasnya. Film yang punya gaya plot berbeda dengan konflik cerdas, tidak dangkal, dan tidak terduga jalan ceritanya. Kisahnya tentang karakter Cesar, seorang pegawai biasa di sebuah apartemen, yang sedang stres karena merasa "tidak bahagia". Secara diam-diam, Cesar jatuh cinta kepada salah satu penghuni apartemen, yaitu Clara. Konfliknya dapat dibilang unik dan menarik, bagaimana cara Cesar "menyatakan cinta" inilah yang bermasalah. Dan, irama konflik film ini selaras dengan karakter Cesar yang kalem dan tenang. Berjalan pelan namun kuat terasa konflik yang dialami Cesar, di satu sisi memuja seorang penghuni cantik secara diam-diam, di sisi lain justru malah diperas oleh seorang bocah gadis cilik yang "nakal". Dan, yang menarik adalah tentu saja akting Tosar yang kalau diibaratkan dengan pepatah yang pas adalah air tenang menghanyutkan. Tosa

Berjuang melawan asap dan api

Kalau di Hollywood,penulis pernah simak Ladder 49 . Kali ini dapat kesempatan menyimak kisah kepahlawanan petugas pemadam kebakaran versi Mandarin. Begitu opening , ada sidang kecil. Sidang disiplin. Langsung ditebar nama ini-ini-ini membuat "masalah". Jujur saja, moment ini seperti pukulan KO ke mood. Terlalu cepat, terlalu banyak nama, dan terlalu dini. Berat. Karena bagi penulis, seragam dan suasana film - yang diutamakan pada bagian aksi melawan kepungan asap - tentu saja dominan gelap membuat berat mengikuti gerak cerita. Semua karakter utama terlihat sama dalam seragam. Dan, dengan banyak karakter tapi tak bersama-sama. Jadi, ekstra konsentrasi untuk memperhatikan karakter dan alur cerita. Bahkan Simon Yam penampilannya membuat pangling dengan seragam kuningnya. Penulis hanya familiar dengan Nicolas dan Simon disini. Untuk Nicolas, masih bisa dikenali karakternya, tapi selebihnya - apalagi ketika memakai topi - menjadi "gelap". Megah. Dram