Skip to main content

Posts

Kill the Bodachs

Di film ini, bagi penulis, ibaratnya makanan katakan nasi pecel. Dimakan oleh dua orang, mungkin bisa jadi akan ada dua pendapat. Satu akan bilang enak, satu lagi bisa jadi sebaliknya. Selera. Rasa. Tak'kan bisa sama. Film ini, mungkin bukan selera penulis. Awalnya, terasa menarik. (Seharusnya) film ini adalah horor. Karena temanya adalah seputar karakter Odd Thomas yang memiliki kemampuan unik, yaitu mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa. Tapi, racikan ceritanya ternyata tidak selaras dengan horor. Justru lebih "cerah" daripada horor umum yang dominan malam hari, gelap, sendirian. Disini tidak demikian. Lalu, untuk karakter evil -nya disini memakai bantuan animasi spesial efek. Yang menurut pendapat penulis, menyerupai robot yang dijuluki " bodachs " Konflik cerita-nya inilah yang membuat rasa film ini "berat". Kurang simple. Intinya, karakter Odd ingin melawan bodachs. Penjabarannya yang kesana-sini terlalu j

Diburu hantu cemburu

Dari pembukaan, sisi horornya memang lumayan. Kemudian berlanjut dengan gaya horor standard, kaget-kagetan. Tapi peran efek masih besar. Kalau dari sisi konflik ceritanya terasa biasa saja. Ada sebuah dendam lama yang sepertinya belum terbayarkan. Yang kurang menarik adalah bagian mendekati endingnya. Apalagi dengan teknik horor yang menampilkan karakter devil yang super menyeramkan, bisa terbang melayang, make-up hancur-hancuran. Standard. Mama (2013) - 6/10

Mencuri perhatian publik untuk memancing pelaku pembunuhan

Kalau disimak dari judulnya artinya "pengakuan pembunuhan". Dan, memang kisahnya seputar pembunuhan yang belum terungkap hingga puluhan tahun. Dan, berdasarkan judul juga, maka ceritanya seputar seseorang yang tiba-tiba secara terbuka kepada media mengaku telah melakukan pembunuhan kepada 10 wanita. Plot cerita film ini seakan ingin menggiring opini penonton untuk kemudian dikecoh dengan twist manis. Lumayan, hanya saja ketika karakter "J" dimunculkan memang seolah mulai terbaca arah film ini. Lika-liku konfliknya sebenarnya lumayan, hanya di beberapa titik cerita, terasa membingungkan karena selipan-selipan flashback-nya yang muncul tiba-tiba. Yang agak kurang pas mungkin sisi keluarga korban yang dimunculkan beramai-ramai. Bagi penulis, pengaruh karakter detektif Choi dan "pembunuh" Lee Do Seok, sudah cukup kuat membawa cerita misteri ini. Dan, kemunculan karakter "J" yang benar-benar baru di tengah-tengah film ini akhirnya tid

Inspirasi untuk dunia dari Naga Kecil

Sebuah persembahan film dokumentari untuk mendiang Bruce Lee. Mengambil sudut pandang dari orang-orang terdekat (istri,anak, dan keluarga), orang-orang yang pernah merasakan secara langsung bekerja sama dengan Bruce Lee, penggemar hingga orang-orang yang terinspirasi oleh prinsip, pemikiran, dan gaya Bruce Lee. Buat penulis, lebih suka pada pemikiran dan bodybuilding -nya. Seperti yang dikisahkan disini, secara garis besar penulis menerjemahkan bahwa dulu Bruce Lee pernah membuka kelas kungfu untuk orang non-chinese . Kegiatan Bruce Lee ini serta merta ditentang bahkan ditantang duel oleh sesama petarung Asia. Pemikiran Bruce Lee inilah yang menarik buat penulis bahwa sebuah ilmu (apapun) baik bila disebarkan tanpa radikal rasis. Tidak ada disini, namun sering terngiang di benak penulis. Lupa persisnya, namun pernah ada kalimat inspiratif yang berbunyi dari Bruce Lee yaitu "...Saya tidak takut dengan orang yang berlatih 1000x tendangan dalam 1 hari, melainkan deng

Trik sulap The Four Horsemen yang tak hanya lihai mencuri perhatian

Film yang menghibur. Konsep ceritanya tergolong segar karena menggabungkan para karakter pesulap yang tak hanya pandai mencuri perhatian. Ada laga yang tak hanya seputar aksi tembak-menembak atau baku pukul, tapi juga trik-trik magic ala mentalis, hipnotis, atau juga ala David Copperfield. Yang menarik dari film ini - buat penulis - gaya Jesse yang mau dirubah apapun bentuk rambutnya, tetap saja aksennya punya ciri khas yang unik. Gaya tarung ala Dave Franco disini tidak kalah keren dengan Jackie Chan. Apik. Cepat, lugas, bersih. Konfliknya menarik di awalnya. Gaya cerita seperti berlari cepat dan bergerak dinamis. Perlu konsentrasi. Dan, penulis sempat "kehilangan" momen di beberapa titik cerita yang akhirnya membuat plot konflik cerita menjadi sedikit "membingungkan". Selipan-selipan kecil bumbu komedinya terasa mengigit. Terutama pada gaya detektif Dylan yang sepertinya dijadikan bulan-bulanan oleh Four Horseman. Dan, twist film ini

The Great Red Dragon and the Woman Clothed in Sun

Yang pertama keluar tahun 1991 , dilanjutkan tahun 2001 , lalu ini selang setahun berikutnya tahun 2002. Hanya kalau diurutkan berdasarkan plot cerita, maka plot cerita disini merupakan awal atau sebelum film tahun 1991. Prekuel. Asal muasal mengapa Hannibal Lecter dipenjara di seri pertama. Karena, melompat jauh (produksi tahun 2002, sedangkan plot cerita harus sebisanya sesuai dengan kondisi tahun 1991) maka terlihat "aneh". Fisik Anthony Hopkins, mau tidak mau lebih gemuk dan lebih tua pastinya. Pernak-pernik di seri pertama kembali dimunculkan, Dr.Chilton, perawat Barney, suasana penjara. Mau tidak mau juga, di sini atmosfir nya lebih modern. Kali ini bukan Foster, atau juga Julianne Moore, tapi Edward Norton. Anthony Hopkins, masih tetap tak tergoyahkan membawakan karakter berdarah dingin sang Hannibal. Skema alur cerita, kurang lebih sama dengan seri pertama. Posisi Hannibal, awalnya di plot untuk membantu memecahkan misteri pembunuhan berantai yang dijuluk

Sejarah Denmark melawan Jerman

Sebuah film berlatar belakang perang dunia dulu tahun 40an. Film ini merupakan film Denmark yang kala itu bertempur melawan keperkasaan Jerman. Bagi penulis, film ini terasa "layu". Kurang mantab. Konfliknya sederhana, memakai sudut pandang tentara Denmark yang ingin mempertahankan negaranya dari serbuan Jerman. Tapi olahan ceritanya kurang begitu megah. Moment peperangan pun terasa sederhana saja, tidak banyak, tidak kolosal, juga tidak megah. Biasa saja. Yang mengecewakan adalah endingnya. Tidak ada momen heroik. Senyap. Sedangkan ekspektasinya adalah akan ada momen heroik dimana pasukan kecil Denmark yang bersenjatakan sederhana dan hanya bersepeda kayuh mampu memukul mundur atau setidaknya merepotkan tentara Jerman yang memakai Panzer. 9 April (2015) - 6/10