Skip to main content

Posts

Terkenang di lautan yang buas

Bagus. India-Amerika punya cerita. Tentang perjuangan hidup korban kapal yang karam terkena badai. Selama berbulan-bulan, Pi, terlunta-lunta di tengah laut dengan sekoci kecil bersama seekor macan dewasa. Bagaimanakah rasanya? Coba letakkan posisi diri pada posisi karakter Pi. Kisah nyata? Fantasi? Entahlah. Keduanya sama menariknya. Sama segarnya. Ide cerita benar-benar baru. Gaya petualangan yang belum pernah ada. Pilih cerita mana yang Anda suka, fantasi atau nyata? Baik fantasi atau kisah nyata, keduanya tak merubah cerita sebenarnya, Pi kehilangan keluarga dan segalanya di laut itu. Lagu-lagu pengiringnya bagus. Easy listening . Langsung mengena. Ceritanya mudah saja. Konfliknya bagus sekaligus juga ada rasa menegangkan. Entah animasi atau memang hewan sebenarnya. Sangat tipis membedakan bagi mata awam seperti penulis. Yang pasti, sebagai tontonan, film ini sangat menarik. Life of Pi (2012) - 7/10

Bom Pizza Boy

30 minutes or less ini adalah slogan sebuah restoran pizza dalam mengirim pesanan antar ke rumah pelanggan ( delivery service ) diwakilkan oleh karakter Nick. Kemudian di seberang sana, ada sepasang pemuda yang memiliki ide gila untuk menjadi kaya dengan merampok bank. Di tengah-tengah mereka ada karakter penari erotis yang juga ikut ambil bagian dalam kisah ingin kaya. Dibilang rumit juga tidak, dibilang simple juga tidak. Biasa saja. Tidak terlalu serius juga tidak terlalu komedi. Komedinya sedikit konyol namun tidak berlebihan. Sebuah hiburan yang biasa saja. Kurang lebih sama dengan gaya film Jesse di Adventureland . Datar-datar saja daya tarik irama ceritanya. 30 Minutes Or Less (2011) - 6/10

Keep it down fellaz...

Komedi yang berkisah tentang "pertarungan" tetangga. Yang satu perkumpulan remaja ala perkumpulan. Yang satu old school , sebuah keluarga kecil terdiri ayah,ibu, dan bayi cantik. Yang muda yang "bergejolak" dengan party dan riuh. Yang tua yang berkeluarga, adem ayem. Keep it down... Seth Rogen. Kebanyakan film Seth Rogen yang penulis tahu genre nya komedi seksi. Jadi ada komedi yang dicampur dengan hal-hal seksi yang "menjurus" dan terkadang vulgar. Simple. Konfliknya juga ringan. Komedinya menghibur. Yang lumayan asyik adalah musik-musik hip-hop pengiring cerita party-nya. Neighbors (2014) - 6/10

Pertempuran antara dunia rasional dan irasional di atas pengadilan manusia

Kesimpulan setelah menonton film ini adalah menarik karena berdasarkan kisah nyata - genre favorit, Jennifer Carpenter, dan kisah Emily Rose itu sendiri. Alur cerita dalam film ini konsepnya maju-mundur. Maju berarti di jaman kini di ruang persidangan, mundur berarti asal muasal adanya persidangan. Meski berjalan ke dua arah, film ini tidak kehilangan daya tarik cerita. Masih menarik dan masih dapat diikuti. Konsep horornya dibangun dengan baik meski sudah umum seperti film pengusiran setan lainnya. Tidak banyak make-up menakutkan, justru film ini sudah bisa membentuk horor dari suasananya. Seperti keterangan Bapa Moore yang mengatakan bahwa jam 3 pagi adalah jam kemunculan... Pesan yang terkandung disini tentu saja ada pada babak pembacaan surat wasiat dari Emily, yaitu ada dunia yang mungkin percaya tidak percaya memang ada yaitu dunia irasional, dunia di luar logika. Dan, pesan dari Bapa Moore, bahwa pengadilan di dunia adalah pengadilan dari manusia oleh manusia da

Pukul 3 pagi...

Gaya filmnya seperti 4bia . Berhubung judulnya 3 A.M (pukul 3 pagi) maka yang ada hanya 3 cerita yang dihubungkan dengan tali horor pada kisaran pukul 3 pagi yang dipercaya waktu dmana kekuatan "lain" sedang bergentayangan, dan keterangan tersebut diperkuat oleh film Emily Rose. Film pertama. Judulnya Wig. Suasana horornya karena alasan geografis, memang terasa mirip dan "dekat" dengan gaya lokal. Temanya seputar toko penyedia wig (rambut palsu). *pengalaman pribadi....oow, makanya dulu pas potong rambut panjang sepunggung penulis disisihkan tersendiri, ternyata...* . Dari segi horornya awalnya menarik dipadu dengan konflik drama 2 saudari cantik. Tapi semakin ke dalam semakin jenuh. Seputar kejut-kejutan kaget-kagetan saja. Biasa. Tapi....di bagian ending, ada twist manis yang cerdas. Good. *7 Kedua. Judulnya mayat pengantin. Kalau yang ini, jatuhnya horor klasik biasa. Menjaga mayat sepasang pengantin (yang entah kenapa harus dijaga dan tidak dikubu

Kenangan sekaleng Coca Cola yang terlalu indah untuk dilupakan

Dimulai dari sekaleng Coca Cola.... Ada lahir sebuah genre fantasi romantis manis. Mengapa fantasi ? Karena menceritakan hal percintaan yang mustahil di jaman sekarang setidaknya di negara ini. Antara gadis kaya raya mencintai anak buah bapaknya. Kaya cinta miskin.#langka Romantis? Pasti. Film ini cocok untuk para penggemar film genre drama. Khususnya Korea. Kisahnya manis. Mengharu biru. Dan memang, sayatan ceritanya seolah memaksa keras memeras air mata semata-matanya. Mungkin hal wajib yang harus ada kala menonton film ini adalah tisue... Menikmati sepotong roti tawar yang di dalamnya ada rasa manis coklat lembut akan menyenangkan. Tapi disini, ya disini, sepotong coklat disuguhkan dengan isi rasa pahit di dalamnya Konfliknya, tentu saja drama Korea seolah mampu membuat kisah dengan hook manis di bagian tengah. Di tengah kisah cinta yang bahagia harus ada kenyataan pahit. Dan, sepertinya momen termanis bagi penulis adalah momen saat Su-Jin menunggu Chul-S

In twelve hours, three of you are gonna be kaput

Kali ini sebuah film "unik" dihadirkan. Lagi-lagi, sepanjang yang penulis tahu, aliran film yang menjadi "pilihan" Michael Pitt punya gaya beda dari film berkonsep umum. Seperti disini. Kualitas akting dari Naomi Watts bertempur dengan kualitas akting Michael Pitt yang berperan sebagai pemuda "yang entah darimana dan apa maksudnya" melakukan teror pada saat keluarga George sedang berlibur. Alur ceritanya biasa. Daya tarik terornya juga biasa, tidak terlalu berkesan teror sadis. Diakhiri dengan ending yang tidak biasa. Bahkan sebelum ending juga ada selipan rewind unik untuk menghapus "kesalahan" pemusnahan karakter Tubby. Momen unik diselipkan selama cerita dimana karakter Paul seperti sedang berkomunikasi dengan penonton sendiri. Funny Games (2007) - 6/10