Skip to main content

Posts

Tak hanya dipecat tapi juga diburu

Film ini berjalan menarik. Tema Farmasi Denning dan Harcourt memang agak rumit dicerna. Penulis hanya mengambil sisi simple-nya saja, ada seorang pembunuh bayaran yang berkeliaran di kantor saat malam hari dan sasaran yang dituju adalah ruang data. Sampai pada tema misteri mengapa ada pembunuh yang berkeliaran di area kantor, ini menarik. Pelarian Tom menyelamatkan diri (tanpa tema farmasi) sebenarnya sudah menarik. Cerita menjadi kurang daya tariknya ketika sang pembunuh menemukan Emmerich yang sedang ada tamu di ruang kerjanya (sedangkan sedari tadi sang pembunuh berkeliaran). Ini menjadi kurang menarik. Bahkan bisa ditebak sebenarnya jalan cerita kemudian. Menurut penulis, akan lebih menarik bila garis misteri keberadaan pembunuh diperpanjang sedikit hingga akhir dengan tema latar belakang yang lebih merakyat. Not Safe For Work (2014) - 6/10

Ghost Protocol

Disini baru lebih terasa mantab. Dibandingkan dengan seri ketiganya sebelumnya, disini aroma aksi lebih tercium. Aksi-aksi Ethan Hunt lebih mendebarkan. Terutama di hotel Dubai yang sampai-sampai ikut merasakan merinding berada di ketinggian. Di tangan sutradara yang lagi-lagi berbeda, kali ini di tangani Brad Bird, setidaknya Misi Mustahil ini ada beberapa momen yang memorable . Di bagian belakang layar, sudah tidak ada nama Wagner lagi. Hanya Cruise. Di bagian depan, Kremlin yang diluluhlantakkan. Di seri keempat ini, permainan animasi komputernya lebih halus dan menambah kekuatan aksi laga Ethan Hunt. Di bagian tim, nama Luther yang bertahan di seri pertama hingga ketiga, disini sudah tidak dimunculkan. Ada Benji, yang penulis tahu di seri ketiga. Disini karakter Benji dimunculkan untuk memberi aroma komedi. Lumayan menghibur. Lalu, ada nama Jeremy Renner yang cukup menghibur sebagai analyst gadungan. Aksi laga Jeremy yang ternyata tak kalah dengan Cruise.

Belakang panggung profesi mengajar

Film yang bercerita seputar dunia pendidikan. Kacau juga melihat sekolah yang dipenuhi dengan anak-anak bermasalah. Setidaknya itu yang dialami para guru di sekolah dalam film ini. Seperti dalam film ini yang dialami oleh karakter Barthes dimana hidup sendiri dan kosong. Pagi bertemu murid bermasalah, malam berjumpa dengan remaja bermasalah. Konflik dalam film ini seperti ingin menunjukkan sisi manusiawi dari profesi guru. Bahwa di belakang panggung mengajar, seorang juga manusia biasa yang kerap masih belajar memecahkan masalah. Alur cerita film ini seperti dipengaruhi oleh kualitas akting Adrien Brody yang tampil sendu, kelam, dan kosong. Empty inside . Jalan ceritanya pelan mendetail. Bagian paling emosional dalam film ini bagi penulis adalah momen suicidal-nya Meredith. Memang momen Meredith yang terlanjur jatuh hati pada gurunya sendiri meninggalkan kesan dalam tak berkutik serba salah. Di satu sisi merasa bangga dan senang disukai oleh murid, di sisi lain

Yang terasa sebagai kebenaran belum tentu benar

Lumayan.  Deretan pemainnya pun cukup menarik, Sean Connery, Laurence Fishburne, lalu ada Ed Harris juga.  Irama ceritanya biasa saja.  Konfliknya berlapis. Tidak dangkal.  Ada lapisan luar untuk membungkus twist. Namun, kurang begitu kuat.  Twist sedikit diumbar bukan pada pamungkas, jadi kurang terasa mengejutkan. Cuma posisi Ed Harris yang terasa "menggantung" disini karena tanpa karakter Blair sepertinya kisah sudah bisa berjalan sendiri. + Ternyata ada Scarlett Johansson yang masih kanak-kanak berakting disini. Just Cause (1995) - 6/10

Menikmati alam bersama mayat hidup

Lebih mirip film tentang backpacker jalan-jalan daripada horor. Rasa horornya sama sekali tidak "muncul". Kesan apocalypse yang dimunculkan tentu saja mendukung karena di tengah hutan. Sepanjang film bukan berada di tengah kota layaknya I Am Legend atau 28 Days . Penampilan zombie-nya pun kurang meyakinkan. Kurang menarik. Yang menarik, mobilnya keren. Cocok buat traveling jarak pendek, kursi dilipat bisa jadi alas tidur. The Battery (2012) - 5/10

Misteri pesan sebelum tragedi

Tema dasar film ini mengingatkan pada gaya Final Destination . Perbedaannya, disini berdasarkan pada kisah yang benar terjadi. Dan, alur cerita film ini lebih dewasa dibandingkan gaya horor Final Destination yang lebih ke gaya muda-mudi gaoolll . Percaya tidak percaya. Terlepas dari percaya atau tidak, yang pasti penulis suka film ini. Selain karena berdasarkan tragedi nyata, horornya juga asyik dinikmati. Tidak memakai gaya horor dengan penampilan menakutkan melainkan dengan gaya konflik misteri yang ringan diikuti. The Mothman Prophecies (2002) - 7/10

Menyelamatkan kehidupan

Film yang berat. Konfliknya datar seputar kehidupan seorang petugas kesehatan yang selalu siap siaga di jalanan pada malam hari. Lokasi cerita kebanyakan di mobil ambulans, dan rumah sakit dan terus mobile mencari korban yang perlu pertolongan medis. Gaya akting Nicholas Cage membawa peran karakter Frank yang sedang meng-galau berat. Merasa tertekan dengan pekerjaannya yang menuntut kesabaran. Kehidupan cintanya yang tidak jelas. Alur ceritanya datar. Konflik datar. Tensi emosi cerita jadinya ikut melandai datar-datar saja. Yang bisa dipetik dari film ini adalah cerita tentang ironis dunia. Di satu sisi ada manusia bekerja demi kehidupan orang lain, di sisi sudut sana banyak yang menyia-nyiakan hidup mereka dengan obat-obatan dan ada juga yang ingin bunuh diri. Lainnya, berkaca dari karakter Frank, ada ironis juga. Ketika Frank harus bekerja menyelematkan nyawa yang lain, sebenarnya Frank sendiri juga perlu "pertolongan" dalam jiwanya. Bringing Out