Skip to main content

Posts

Belakang panggung profesi mengajar

Film yang bercerita seputar dunia pendidikan. Kacau juga melihat sekolah yang dipenuhi dengan anak-anak bermasalah. Setidaknya itu yang dialami para guru di sekolah dalam film ini. Seperti dalam film ini yang dialami oleh karakter Barthes dimana hidup sendiri dan kosong. Pagi bertemu murid bermasalah, malam berjumpa dengan remaja bermasalah. Konflik dalam film ini seperti ingin menunjukkan sisi manusiawi dari profesi guru. Bahwa di belakang panggung mengajar, seorang juga manusia biasa yang kerap masih belajar memecahkan masalah. Alur cerita film ini seperti dipengaruhi oleh kualitas akting Adrien Brody yang tampil sendu, kelam, dan kosong. Empty inside . Jalan ceritanya pelan mendetail. Bagian paling emosional dalam film ini bagi penulis adalah momen suicidal-nya Meredith. Memang momen Meredith yang terlanjur jatuh hati pada gurunya sendiri meninggalkan kesan dalam tak berkutik serba salah. Di satu sisi merasa bangga dan senang disukai oleh murid, di sisi lain

Yang terasa sebagai kebenaran belum tentu benar

Lumayan.  Deretan pemainnya pun cukup menarik, Sean Connery, Laurence Fishburne, lalu ada Ed Harris juga.  Irama ceritanya biasa saja.  Konfliknya berlapis. Tidak dangkal.  Ada lapisan luar untuk membungkus twist. Namun, kurang begitu kuat.  Twist sedikit diumbar bukan pada pamungkas, jadi kurang terasa mengejutkan. Cuma posisi Ed Harris yang terasa "menggantung" disini karena tanpa karakter Blair sepertinya kisah sudah bisa berjalan sendiri. + Ternyata ada Scarlett Johansson yang masih kanak-kanak berakting disini. Just Cause (1995) - 6/10

Menikmati alam bersama mayat hidup

Lebih mirip film tentang backpacker jalan-jalan daripada horor. Rasa horornya sama sekali tidak "muncul". Kesan apocalypse yang dimunculkan tentu saja mendukung karena di tengah hutan. Sepanjang film bukan berada di tengah kota layaknya I Am Legend atau 28 Days . Penampilan zombie-nya pun kurang meyakinkan. Kurang menarik. Yang menarik, mobilnya keren. Cocok buat traveling jarak pendek, kursi dilipat bisa jadi alas tidur. The Battery (2012) - 5/10

Misteri pesan sebelum tragedi

Tema dasar film ini mengingatkan pada gaya Final Destination . Perbedaannya, disini berdasarkan pada kisah yang benar terjadi. Dan, alur cerita film ini lebih dewasa dibandingkan gaya horor Final Destination yang lebih ke gaya muda-mudi gaoolll . Percaya tidak percaya. Terlepas dari percaya atau tidak, yang pasti penulis suka film ini. Selain karena berdasarkan tragedi nyata, horornya juga asyik dinikmati. Tidak memakai gaya horor dengan penampilan menakutkan melainkan dengan gaya konflik misteri yang ringan diikuti. The Mothman Prophecies (2002) - 7/10

Menyelamatkan kehidupan

Film yang berat. Konfliknya datar seputar kehidupan seorang petugas kesehatan yang selalu siap siaga di jalanan pada malam hari. Lokasi cerita kebanyakan di mobil ambulans, dan rumah sakit dan terus mobile mencari korban yang perlu pertolongan medis. Gaya akting Nicholas Cage membawa peran karakter Frank yang sedang meng-galau berat. Merasa tertekan dengan pekerjaannya yang menuntut kesabaran. Kehidupan cintanya yang tidak jelas. Alur ceritanya datar. Konflik datar. Tensi emosi cerita jadinya ikut melandai datar-datar saja. Yang bisa dipetik dari film ini adalah cerita tentang ironis dunia. Di satu sisi ada manusia bekerja demi kehidupan orang lain, di sisi sudut sana banyak yang menyia-nyiakan hidup mereka dengan obat-obatan dan ada juga yang ingin bunuh diri. Lainnya, berkaca dari karakter Frank, ada ironis juga. Ketika Frank harus bekerja menyelematkan nyawa yang lain, sebenarnya Frank sendiri juga perlu "pertolongan" dalam jiwanya. Bringing Out

Kisah dewasa sebuah Plasa

Yang menjadi daya tarik paling besar dari film ini adalah Joe Hahn. DJ-nya Linkin Park. Linkin park is my favourite band . Dan, untuk Joe Hahn, penulis suka gayanya di atas panggung serta tentu saja skill dj-ing nya yang berbaur dengan musik cadas LP. That's all . Tak pelak beberapa nama dari member LP ikut ambil bagian, Chester, Phoenix, and Mike Shinoda. Tentu saja bagian mereka adalah di bagian musikalnya. Dari segi film memang kurang kuat. Tak seperti karya musik mereka. Film ini kurang sinkron antara judul dan alur ceritanya. Judulnya Mall, dari posternya terlihat suasana sebuah mall didatangi oleh seorang yang memanggul senjata. Perkiraan awal ini adalah kisah cerita pembajakan. Setelah bergulir, ternyata tak seperti yang dibayangkan. Memang ada karakter bernama Mal -dari Malcolm-, namun bukan menjadi kisah utama. Lokasi memang di mall, namun tidak bisa menjadi sentral rasa film. Film ini seperti menebar karakter kemudian berjalan sendiri-sendiri. Mungk

Tradisi terdampar Lestrange versi jaman DVD

Ternyata masih ada satu lagi generasi penerus tradisi "terdampar indah" ala Lestrange. Namanya Blue Lagoon The Awakening. Terasa lucu karena jaman telah berubah. Plot cerita memang terasa "diarahkan" agar menyamai versi asli Blue Lagoon. Bagaimana membuat kisah terdamparnya, terasa lemah karena terlihat seperti versi studio. Lalu, atmosfir film ini terasa seperti romantis-remaja ala sinetron lokal. Kaku. Mudah ditebak. Plot ceritanya selaras dengan versi asli . Terdampar berdua. Hanya kini dilengkapi teknologi laptop dan handphone yang tak banyak membantu karena no coverage area . Perlengkapan yang dibawa pistol SOS, sunblock, lotion, tas, lebih modern ketimbang yang dibawa oleh Brooke Shields ataupun Mila Jovovich. Penyelamatan versi kali ini juga lebih maju menggunakan helikopter. Dan, kalau sebelumnya drama Lestrange terdampar tak banyak yang tahu, kini kisah terdampar di seri ini sudah bisa diliput media televisi. Yang masih dipertahankan adalah