Skip to main content

Posts

Sadako dan video

Kesekian kalinya menyimak The Ring seri kedua ini, masih tetap saja belum "dapat". Masih berat. Masih sulit dicerna maksud arah jalan cerita serta horornya. Salah satu yang membuat berat adalah nama karakternya yang membingungkan dilengkapi dengan kaitan cerita antar karakternya dan kaitan cerita dengan seri pertamanya. Gaya horor dengan untaian rambut panjang-jubah putih-berjalan pelan-mendelik-wajah putih pucat, lama-lama memunculkan rasa bosan daripada rasa horor. Terlalu umum. Dibandingkan yang pertama, tampilan horor dan arah cerita disini kurang menarik lagi. Aroma Sadako disini memang ada tetapi tidak sekuat yang pertama. Ring 2 (1999) - 5/10

Saat sang iblis melawan keadilan yang buta

Superhero dari komik. Menariknya, masih memberi kesempatan bagi yang belum familiar dengan superhero satu ini. Dan, bagian perkenalannya dibuat seringkas mungkin tanpa harus memberatkan jalan cerita. Dan, penulis adalah salah satu yang kurang familiar dengan karakter superhero DareDevil ini. Durasinya lumayan panjang. Alur ceritanya berliku. Konfliknya lumayan cerdas. Tidak dangkal juga tidak terlalu bertele. Ada sedikit selipan-selipan kecil rasa komedi ringan. Gaya aksi tarungnya lumayan enak dinikmati dengan gaya slow-mo dan komputerisasi. Penampilan Ben Affleck cukup lumayan membawakan karakter Matt. Begitu pula dengan gaya Colin Farrell yang cukup gagah membawakan karakter Bull's eye. Lagu soundtrack-nya keren. Baru tahu ternyata lagu Evanescene yang jadi soundtrack-nya. Benar-benar menyihir momen duka dan momen pra-revenge menjadi sangar. Daredevil (2003) - 6/10

Cerita tentang film Jodoh Boleh Diatur

Nostalgia. Ini adalah film Warkop DKI lawas yang setidaknya beraroma drama cukup kuat. Alur ceritanya panjang, berjalan dan terjaga dengan satu topik hingga akhir. Yaitu mencari jodoh. Dono, Kasino, Indro bertiga kompak ikut biro jodoh. Dan, masing-masing menemukan "jodoh"nya masing-masing. Namun, sayangnya semua berakhir dengan patah hati. Dan, paling parah adalah Dono karena jodohnya berada di Malaysie. Mungkin karena kepopuleran Warkop kala itu sedang berada di puncak, di film ini syuting pun dilakukan di Malaysie. Bagian drama perjodohan ditampilkan cukup menarik. Meski beraroma drama, tetapi tak ketinggalan rasa komedi juga menjadi bagian yang juga berasa cukup segar menghibur. Yang menarik lainnya adalah musik pengiringnya. Pas dengan momen alur ceritanya dan beda dengan ke-khas-an musik pengiring Warkop DKI umumnya. Jodoh Boleh Diatur (1988) - 6/10

Kisah Henry Hill

Gaya drama disini kurang lebih sama dengan biografi Frank Lucas di American Gangster . Sama-sama kisah nyata. Sama-sama besar di dunia kriminal. Sama-sama di dunia gangster. Sama-sama panjang dan padat. Hanya saja dibandingkan dengan American Gangster disini lebih berat sedikit. Bila tak fokus sedikit bisa kehilangan link story . Kepadatan durasi dan cerita di American Gangster lebih ringan dan gampang dicerna. Tapi di keluarga besar mafia Italia disini, lebih luas konfliknya. Lebih berat. Lebih banyak karakter yang ditumpahkan dalam film ini. Ada konflik Henry Hill dan Jimmy. Ada konflik Tommy. Konflik dengan Paulie. Konflik percintaan, narkoba, rumah tangga, dan kriminal. Goodfellas (1990) - 6/10