Skip to main content

Posts

Room mate yang rumit

Sebuah drama horor psikologi dimana sebuah karakter berlaku "menakutkan" dengan posesifitasme nya. Konfliknya biasa. Alur ceritanya juga datar-datar saja. Pengembangan cerita thriller yang dilakukan karakter Rebecca terhadap Sara berjalan pelan menanjak dengan tensi biasa saja. Visualnya lumayan segar. The Roommate (2011) - 5/10

Rabbit's Foot

Sepertinya film seri Misi Mustahil ini memang seperti memakai konsep bergilir. Karena setiap seri ditangani sutradara berkelas yang berbeda. Setelah Brian de Palma, lalu John Woo, kali ini J.J Abrams yang penulis kenali karyanya di Regarding Henry , Cloverfield , dan Super 8 . Diantara ketiganya tersambung ciri khas adegan Ethan Hunt lompat ke bawah dengan seutas tali kemudian sepersekian detik tergantung tertahan layaknya penerjun. Dan, di antar ketiga seri yang telah penulis simak, disini yang menonjol adalah aksi laganya. Tidak banyak, hanya atmosfirnya lebih laga ketimbang dua seri sebelumnya yang lebih seperti drama. Aksi laga disini memang hampir sama gayanya dengan gaya Cloverfield, terutama dengan aksi laga di bagian beranda dimana kejar-kejaran helikopter membuat baling-baling pembangkit "terjun" menghujam seperti kepala patung Liberty yang terbanting di jalanan New York. Alur ceritanya tak ada hubungan dengan seri kedua namun anggota tim masih sama, h

Diperindah lewat musibah

Ada sebuah drama manis yang patut direnungkan di film ini melalui karakter Henry yang terkena musibah. Sebelum musibah menimpa, Henry adalah seorang pengacara sukses kaya dan makmur. Ekonomi gengsi dan profesinya membuat Henry menjadi pribadi yang angkuh. Setelah penembakan itu, Henry menjadi pribadi yang berbeda. Lewat musibah, semua diperindah. Mulai dari sikap angkuh Henry yang mau tidak mau menjadi "melunak", menjadi lebih ramah bersahabat, masalah rumah tangga yang dulunya penuh intrik menjadi lebih terbuka, dan masalah profesi yang profesional (tak peduli benar salah yang penting bayarannya bila perlu membela yang salah). Bagaimanapun akhirnya musibah tersebut membuat nurani berbicara. Ada pesan indah di film ini, bahwa kadang profesi, harta, dan uang memang mengaburkan nurani. Film ini berpendapat bahwa untuk kembali ke nurani putih (kadang) perlu ada sebuah moment untuk kembali ke bawah. Film ini juga mengajak merenung bahwa karakter Henry setelah musibah

Alice in Lilian

Ada dua kisah besar yang diangkat di film karya JJ Abrams ini. Satu, tentang kisah cinta bocah yang malu-malu kucing. Dua, tentang bad thing . Di antara keduanya, penulis paling suka dengan tema pertama. Kisah cinta sepasang bocah. Luar biasa manis. Chemistry akting yang dibangun karakter Joe Lamb dan Alice Dainard sangat terasa. Mengingatkan penulis dengan mantan yang juga dulu malu-malu kucing. Namun minus acara kunjungan tengah malam lewat jendela kamar (sial, Alice memang sukses membuat iri). Dan, Elle Fanning, adalah kesegaran utama film ini. Cantik. Kecantikan mudanya sangat sadis. Tajam. (Entah dulu dikasih makan apa hingga menjadi cantik sekali seperti ini) Mirip mantan dulu (mimpi). Biarpun didandani ala zombie sekalipun, Elle masih cantik dan memikat (sudilah tuk digigitnya). Joel Courtney, he's so so lucky . Penampilan Elle memang membuat betah menonton film ini. Momen paling manis adalah momen ketika para sineas cilik melakukan shooting di stasiun kere