Skip to main content

Posts

Jangan biarkan orang lain berkata bahwa kamu tidak dapat melakukannya

Bicara tentang film ini mungkin hanya kata luar biasa. Awesome . Tidak hanya bercerita tapi juga mampu memunculkan banyak pesan moral jika memandang dari sudut pandang positif. Tentang Chris Gardner . Dan Chris Gardner sendiri pun merupakan sosok nyata. Jujur saja, penulis kurang tahu siapa Chris Gardner atau prestasinya. Namun, yang dimunculkan di film ini adalah prestasi Chris melampaui masa sulitnya sendiri. Film ini sukses memunculkan kisah inspiratif dengan grafik cerita yang emosional dan rapi. Grafik cerita Chris berjalan setapak demi setapak menurun hingga ke dasar keterpurukan. Yang kemudian diangkat pelan-pelan menanjak hingga ke sebuah bagian kecil dalam hidup yang disebut Happiness. Uang tidak mampu membeli kebahagiaan tetapi tanpa uang jangan berharap ada kebahagiaan. Itu adalah pepatah umum. Film ini memang terlihat seperti itu, namun hook terakhir adalah bukan hanya nominal uang yang membuat Chris bahagia menangis terharu, tetapi sebuah kata sambutan tom

Pembunuh bersenjata legenda

Formula yang digunakan di dalam film ini sederhana dan sudah banyak yang memakai. Sepanjang film alur diarahkan berbelok-belok untuk kemudian menampilkan twist "siapa sesungguhnya". Ada kejutan tiba-tiba muncul, lengkap dengan musik pendukung yang super keras untuk menambah daya kaget. Variasi karakter dicampur menjadi satu untuk menjadi warna-warni film. Ada karakter low profile ,sabar,kalem,sendu. Karakter yang urakan. Karakter yang gemar berseksi-ria. Karakter gothic. Karakter yang dibuat seaneh mungkin untuk menggiring persepsi. Kedalaman cerita juga umum. Berputar dari satu histeris ke histeris lain. Tidak lupa tempelan seksi para aktris untuk menyegarkan visualisasi. Sayangnya, disini tidak sama dengan Scream yang mampu membuat karakter khusus sebagai trademark. (Mungkin) trademark karakter villain disini adalah perputakaaners . Karena suka membaca (rajin ke perpustakaan untuk riset tentang mitos pembunuhan) Keseluruhan, terasa umum dan tidak ada p

Inspirasi dari ekor lumba-lumba, karena Winter tidak mengenal menyerah

Kesan dalam film ini adalah padat. Konflik di dalamnya cukup beragam dan menginspirasi sekaligus mengharukan. Salah satu film yang cocok untuk disimak saat bersantai di hari libur bersama keluarga. Sebuah film yang cukup ramah dan berwarna cerah. Yang menarik lainnya, film ini berdasarkan kisah nyata dan tentunya dengan dramatisasi. Padat. Konflik padat dengan alur cerita yang berjalan normal. Tidak terlalu cepat juga tidak melambat. Konflik demi konflik, Winter-Kyle-ataupun Clearwater Merine disampaikan dengan baik tidak bertabrakan satu sama lain bahkan saling memperkuat. Dan selama perjalanan cerita, penulis menangkap beberapa pesan moral menarik versi penulis sendiri dari film ini. - Karakter anak-anak ditampilkan baik lewat Hazel dan Sawyer. Meski akting mereka terlalu "dewasa" tapi memiliki nilai not quit when the older quit . Ketika para dewasa menyerah justru anak-anak yang punya cinta besar kepada Winter memilih tak menyerah. - And nobody in his

Seorang dibalik lemari no.19

Beginilah resiko kalau film dari rental, banyak scratch sana-sini. Paling menjengkelkan kalau scratch justru pada tengah film. Diantara film yang tersendat kotak-kotak pelangi, penulis memaksa menikmati jalan cerita film Thailand berjenis horor ini. Kesan pertama yang muncul adalah lagu pembukanya easy listening . Nice song . Lalu, pengambilan gambar atau penyorotan kameranya digarap dengan taste cukup pro. Beberapa digabung dengan gaya bird eye lalu berpindah, bergerak pelan, mundur, atau berjalan dari sudut satu ke sudut lain secara dinamis. Animasi ditampilkan dengan sangat megah. Hanya saja penggunaan animasi terlihat berlebihan pada beberapa momen yang memang untuk menguatkan sisi horornya. Namun bagi penulis penggunaan animasi justru mengurangi naturalitas horor itu sendiri. Dan memang penggunaan animasi dalam film ini mendapat porsi cukup besar. Yang menonjol lainnya adalah kedalaman cerita. Di awal terjadi "perpecahan" lebaran cerita melalui karakte

Belum habis kegalauan cerita Sidney Prescott

Di bundel ke-empat ini ekspektasinya lebih modern lebih dalam lebih dinamis. Tapi ternyata sama saja dengan seri Sc 1 2 3 4m. Masih memakai formula standard. Have fun before die . Dari keseluruhan film penulis suka bagian openingnya yang seakan menjanjikan tema berbeda. Kocak. Film dalam film. Tapi that's just opening . Dalamnya sama saja. Masih ada Neve Campbell yang lebih gemuk-an. Masih memakai karakter Sidney yang galau mencari ketenangan dan orang yang dapat dipercaya di Woodsboro. Ada reporter Couteney Cox. Polisi Dewey. Ada sang ghostface yang kemunculannya masih "santun" memberi kabar. Alurnya juga sama dengan formula grafik cerita hilang-muncul-hilang-muncul. Kedalaman ceritanya juga sama, berlika-liku mencari siapa yang sebenarnya di balik topeng itu. Bumbu visualnya selain cipratan darah juga masih sama sexy first then bloody thriller . *** One last thing, Deputy Judy....she's so cute, and so sexy in her uniform...hottie sheriff *** Scre4m (

Menguak rahasia setelah terkubur

Tidak hanya bercerita soal tragedi seorang remaja belasan, Alice Palmer, yang tewas tenggelam di dam saat berpiknik tapi lebih dari itu. Alice Palmer diyakini "kembali" ke rumahnya untuk memberi tahu tabir misteri siapa sebenarnya Alice Palmer kepada keluarganya sendiri. Pertama kali, begitu masuk ke ranah cerita film ini bagi penulis cukup menarik. Alasannya, tanpa melakukan research . Random pick , film ini memang terlihat seperti film dokumenter. Ada footage yang terlihat asli. Ada sesi interview. Ada adegan penggambaran suasana pencarian oleh kepolisian. Ada sesi footage interview televisi. Kemudian, setelah mencari infonya, ternyata film ini adalah horor mockumentary . Penulis sendiri kurang memahami betul apa yang dimaksud mockumentary. Yang pasti bukan documentary. Lalu, info lainnya adalah Talia Zucker as Alice Palmer. Jadi, setelah melakukan pencarian info, film ini sepertinya bukan film asli dokumentasi. Menariknya adalah sedikit sulit bagi penulis m

MEnGhilANg

Kesan pertama yang muncul ketika membuka film ini adalah cukup bagus. Berkisah tentang hilangnya seorang gadis remaja 14 tahun pada tanggal 14 Januari 2007. Kisah nyata? Mungkin. Penulis sendiri kurang yakin pasti apakah dibuat atau hanya terinspirasi dari kejadian nyata. Yang pasti film ini bergaya self documentary . Pengambilan gambar dilakukan "sendiri" lewat webcam dan smartphone serta handycam dengan tema video dairy. Realita tentang remaja yang ingin gaul atau mencari pelarian dengan pesta-alkohol-dan seks digambarkan sedikit vulgar baik verbal maupun visual. Memang vulgar di dalam film namun bisa jadi di dunia nyata jauh lebih vulgar. Meskipun para karakternya dimainkan oleh pendukung yang belum familiar namanya, akting mereka serta chemistry -nya cukup lumayan. Paling tidak terlihat jelas jurang perbedaan karakter antara Megan yang sangat gaul tetapi dari broken home sebaliknya Amy adalah karakter yang pemalu dan sering di-bully. Alur cerita serta pend