Skip to main content

Posts

After Nam Hyeun Soo's Afternoon Program...

Tentang seorang penyiar radio, Hyeon, yang sedang di puncak karir dan hidup eksklusif. Namun, kehidupan nyaman Hyeon berubah sejak datang seorang wanita muda bersama anaknya yang mengaku sebagai anak dan cucu dari Hyeon. Kisah di dalam film ini terolah sangat bagus. Drama ala Korea dengan kedalaman cerita cukup pelik tapi menarik. Alur cerita dibuat banyak cabang tapi tetap terjaga. Tidak kaku. Enak disimak. Formula yang dipakai adalah konflik muka-kompak-retak-ending. Masing-masing punya porsi pas. Link perubahan nuansa cerita pun tidak kaku. Komedi menutup aib yang tidak monoton. Pada sesi romantisnya memang terpecah namun akhirnya kembali dikaitkan dengan baik dan berbaur dengan komedi menjadikan rasa segar. Konflik nya menyentuh terutama pada hubungan ayah-anak yang memperkuat sisi dramatisnya. Fokus cerita ada pada tiga karakter. Hyeon sang kakek muda, Jeong sang ibu muda, dan Gi Dong anak Jeong. Transisi dari suasana komedi keluarga dadakan ke ruang muram cukup

Investigasi bawah kota Sidney

Tentang sekelompok kru berjumlah empat orang yang berencana membuat laporan jurnalistik tentang investigasi gorong-gorong di bawah kota Sidney. Film ini seperti dengan formula standard. Bergaya dokumenter dan footage , film dengan durasi kurang lebih 90 menit terbagi menjadi dua babak besar. Pertama, intro. Penulis terkesan dengan opening -nya. Artistik penggambaran suasana keramaian kota berkesan eksklusif yang kemudian isi ceritanya sangat kontras dari kesan keramaian kota. Perkenalan masing-masing karakter. Bertema cerah. Konflik kecil antar karakter. Inti masalah. Seputar inti masalah, penulis kurang begitu memahami betul. Selain terasa bertele-tele juga sedikit "tinggi" dengan birokrasi pemerintah. Secara garis besar tema versi penulis adalah adanya gesekan antara pemerintah dan jurnalis tentang keberadaan pembangunan gorong-gorong sumber air bawah tanah kota Sidney. Pihak pemerintah mengklaim bahwa tidak ada kehidupan di bawah tanah, sedangkan pihak jurnali

Tentang mereka yang terjebak dalam perang

Film dokumenter yang sangat menyentuh. Bukan untuk mencari kebenaran. Bukan untuk mencari kesalahan dalam konflik Israel-Palestina. Tapi tentang mereka yang hidup di dalam peperangan. Lebih difokuskan pada mereka yang masih anak-anak dan remaja. Lebih berkesan dalam lagi, film ini adalah dokumenter terakhir oleh sutradara James Miller. James Miller tertembak dalam pembuatan film ini. Gaya James dalam menangkap momen serta masuk ke lingkungan keluarga anak Palestina cukup bagus,lugas,menyentuh, dan berani hingga terbentuk sebuah kisah kecil tentang hidup di himpitan perang. (Sayangnya, James Miller belum sempat membuat "imbangan" cerita tentang dunia anak-anak Israel) Death In Gaza (2004) - 7/10

Kunjungan ketiga ke taman Jurassic

Dibandingkan dengan dua seri sebelumnya, kualitas film ketiga Jurassic Park ini sedikit menurun meski menurut data wikipedia film ini meraih box office yang cukup lumayan. Memakai karakter utama yang sama dengan seri pertama digabung dengan lokasi yang sama dengan seri kedua . Hanya di tangan sutradara lain (bukan lagi Steven Spielberg). Dr.Alan Grant "harus" terpaksa mengulang memori lamanya dengan taman dinosaurus milik John Hammond di daerah Costarica untuk menolong keluarga Kirby mencari sang anak yang telah hilang delapan minggu. Dari sisi drama cukuplah lumayan. Masih masuk akal alasan kembali ke taman Jurassic. Tidak terkesan mengada-ada. Namun memasuki tengah cerita, mood terasa menurun. Konflik yang ada di film ini terasa padat. Terlalu banyak dan rapat konflik dengan predator purbakala. Drama semakin ke dalam semakin didramatisir sedikit berlebihan. Hampir tidak ada tarikan emosi ke dalam alur cerita. Paling terasa dramatisir berlebih adalah ketika h

Mungkin inilah orang terakhir yang diharapkan menjadi Superhero

Sebuah komedi "habis-habisan" yang menyindir gaya superhero. Mengingat gaya Superboy, Clark Kent dengan kacamatanya berparas culun menipu. Disini karakter Dave juga seperti itu paling tidak. Muda, kuliah, culun, tidak atletis, jauh dari kesan keren bingitss. Namun, sebagai lelaki biasa Dave yakin bahwa setiap orang di sudut paling pojok dan gelap sisi hati terdalam menginginkan atau mendamba menjadi superhero yang dipuja diperhatikan dielukan banyak penggemar. Niatan Dave menjadi superhero menjadi bahan lawakan di awal film. Kocak. Konyol. Beda. Almost Marvel but Marv. Bertopeng bukan Spiderman. Berkostum khas tapi bukan Daredevil. Dan bersayap tapi bukan Batman apalagi Superman. Hijau bukan Hulk. Superhero dengan kekuatan supernya yaitu tidak terlihat di mata para gadis (tidak laku) . Kalau dilihat dari komedi sebenarnya cukup menghibur. Namun kurang pas untuk hiburan keluarga atau anak-anak. Meski usia si cantik Chloe Garetz Moretz disini masih belasan tahu, t

Don't be a fool, stay in school

Tak perlu mengurai serius alur cerita film ini. Konflik yang ada pun hanya sarana sebagai alat untuk menarik setidaknya tersenyum geli sedikit. Kisah komedi tentang seorang mahasiswa abadi yang sangat diidolakan di kampusnya sendiri, Van Wilder. Cerita. Ringan saja. Formula yang dipakai juga standard. Cerah lalu ke konflik kecil cinta-cintaan lalu ke ending. Pengiring cerita diisi lagu alternative rock ala Blink182. Komedi. Hampir semua komedi yang dipakai adalah komedi kontras. Melawan hal yang lazim atau menertawakan hal-hal umum untuk bahan kelucuan. Kadang memang akhirnya jatuh menjadi komedi yang berlebihan. Alur cerita. Cepat. Frame berganti frame scene dengan durasi pendek-pendek. Dan hampir setiap frame scene selalu dipaksa untuk diisi minimal satu komedi kontras di dalamnya. Formula standard lainnya adalah para pemainnya muda-mudi yang berani beradegan dewasa. Lumayan untuk bila sekedar cuci mata. **Mungkin pertama kali menonton lebih terasa namun

Ketika rekaman film khusus dewasa lagi lesu

Vacancy memang cukup sukses menampilkan gaya thriller khas tersendiri dengan temuan kamera sekaligus rekamannya di sebuah kamar motel kelas melati di kamar paling ujung. Dan disini sebagai sekuel mengangkat "kisah prekuel"-nya yaitu tentang sejarah dipasang kamera dalam kamar motel yang kemudian dilebarkan dengan tema yang sama dengan Vacancy yaitu memburu tamu. Memakai formula thriller Hollywood yang sudah lazim. Sudah umum. Have fun kemudian bloody . Dan masing-masing punya porsi hampir sama besar. Di sekuel ini lebih banyak pose flirt yang menampilkan keseksian para aktris pendukung. Juga dari sisi thriller disini tempelannya dibuat lebih sadis. Lebih banyak variasi karakter daripada seri sebelumnya. Unsur ketegangan yang menjadi nilai jual film ini kurang terasa daripada Vacancy. Keseluruhan Vacancy memiliki kualitas cerita sekaligus ketegangan yang jauh lebih baik ketimbang seri ini. Vacancy 2 (2008) - 5/10