Skip to main content

Posts

Ketika air tenang tak hanya menghanyutkan

(Kadang) tema film seperti ini memang bisa menjadi menarik. Simple. Alur ceritanya jelas dan fokus. Apalagi tambahan tag based on true story . Tinggal bagaimana menikmati pengambilan gambar serta alur frame by frame storyline . Disini, memang penulis kurang familiar dengan nama para pendukungnya kecuali satu yang penulis kenali, buaya. Meskipun begitu tidak menjadi harga mati ketika penerbit ataupun pendukung film kurang terkenal pasti dinilai jelek. Jalan cerita film ini tidak berlebihan alias sederhana saja. Untuk memulai ketegangan tidak perlu waktu lama dengan basa-basi intro. Pengambilan gambarnya lumayan bagus. Ketegangan yang dipentaskan juga terasa dengan bumbu kejutan-kejutan serta kilatan petir di area sungai hutan belantara di Australia. Black Water (2007) - 7/10

Insurance companies start to go bankrupt

Bagaimana tidak bangkrut, sebut saja sebuah pesawat diledakkan untuk menjadi simbol aksi John McClane kali ini. *membayangkan harga satu biji pesawat yang disebut boeing 747 hanya untuk satu adegan dengan durasi pendek* Entah bagaimana bandara Dulles Washington ini hari itu mendapatkan kesialan sekaligus keberuntungan. Pada hari itu, melainkan sekelompok teroris sedang membajak "sawah". Menduduki bandara. Dan, hari yang sama, John McClane sedang menanti kedatangan pesawat yang sedang mengangkut istrinya. Yang terjadi? Totally action . Dari segi cerita, film kedua dari Die Hard ini masih mengusung tema sama. Sederhana. Tanpa intrik jalan cerita yang memerlukan konsentrasi keras karena film ini jelas menggunakan storyline dari dua sisi bergantian. Dari sisi John dan dari sisi para teroris. Dari sudut kejutan tinggal memoles karakter yang sebelumnya diduga "baik" ternyata jahat. Tinggal menunggu timing saat-saat mereka dipertemukan. Yang menarik tentu saj

Berawal demi sahabat berakhir demi cinta

Dari judulnya sudah klise. Begitulah hidup Dari segi cerita, hampir total drama. Sedikit taste komedi tapi tidak berlebihan jadi kurang terasa. Alur ceritanya tarik-ulur. Konfliknya yang menarik. Rumit. Complicated. Mereka berkarir. Mereka dijodohkan namun gagal bersatu. Mereka memiliki sahabat. Dan mereka dipertemukan secara terpaksa oleh takdir. Mereka mau tidak mau harus menerima warisan sahabat mereka yaitu Sophie. Melalui Sophie, yang awalnya tidak ada kecocokan, Eric dan Holly kembali bahkan harus satu atap demi warisan sahabat mereka. Ketika ada cemburu tentunya ada cinta. Film ini pun berubah menjadi ceria, yang kemudian dibelokkan lagi oleh konflik karir, dan digiring kembali ke rasa romantis ala kejar ke bandara. Tergantung kembali ke selera. Mungkin bagi penikmat drama, film ini cocok sebagai obat di hari libur yang cerah. Tapi bagi kurang berminat, mungkin perlu menyiapkan media lain sebagai teman menonton. Life As We Know It (2009) - 7/10

Now I have a machine gun ho-ho-ho

Mereka bertiga sedang menonton (ceritanya) film ini. Selesai seri pertama, mereka seharusnya melanjutkan ke seri kedua. Tapi ternyata kaset yang mereka miliki lagi-lagi seri pertama, bagaimana mungkin melihat seri kedua? Jawaban Joey, tonton saja Die Hard dua kali maka akan menjadi Die Hard 2...Die hard!!! Dari mereka lah, penulis mencari jejak film ini. Apa yang menarik dari film klasik ini? Tentu saja aksi laganya. Untuk ukuran tahun itu, aksi laga yang ditampilkan tidak kalah seru dengan jaman kini. Explosion total dan maksimal. Khas dan memang itu yang dijual dari film ini. Meski tentu saja ada dari sisi akting, drama , komedi ,dan fashion yang ditampilkan seperti ada kekakuan perbedaan jaman. Tak jadi soal. Penulis juga suka gaya John McClane yang sangat Bruce Willis (dibalik-balik juga sama). Menyatu. Gaya Bruce yang santai dan sesuka hati menjadi pilar utama film yang berkisah penyanderaan ini. Aksi tanpa alas kaki. Who's driving this car? Stevie Wonder?